Hi guys!!
Kembali saya posting satu chapter lagi sebagai surprize dan apresiasi saya terhadap para pembaca sekalian.
Terima kasih atas cinta kalian kepada FF ini.
Lebih lanjut, saya akan memberi informasi bahwa Posession sudah memiliki naskah 50% dan demi kesempurnaan cerita, kami akan menunda penerbitannya sehingga jadwal terbitnya akan segera normal pada minggu depan.
Saya memohon kesabaran para pembaca sekalian demi terciptanya karya yang memuaskan hati seluruh penggemar.
Sekian, dan terima kasih ^^
.46.
.Forty Six.
.Hot Issue.
"oppa. ." panggil Suzy lembut. Sehun mengangkat alisnya tanpa melepaskan pelukan mereka.
"apa kau tidak ingin bertanya tentang pertemuanku dengan Taehyung?" tanya Suzy pelan. Sehun membuka matanya yang sedari tadi terpejam. Perlahan ia menjauhkan tubuhnya dari Suzy dan menatap calon istrinya itu dengan senyum tampan kecil dibibir tipisnya.
"bukankah kau sudah kembali ke rumah? Apa yang mesti ku tanyakan?" tanya Sehun mengutar balikkan pertanyaan. Suzy menatap Sehun kemudian menurunkan tatapannya.
"setidaknya kau penasaran pada pembicaraan kami. Apa aku salah menerka?" tanya Suzy ragu.
"eo. Sedikit tapi aku tidak terlalu perduli. Aku percaya pada istriku ini" ucap Sehun sembari menyentil pelan hidung mancung Suzy. Suzy mengerjap karena jari Sehun yang sangat dekat dari matanya.
"tapi terkadang kepercayaanmu padaku terasa tidak nyata. Aku tak percaya ada rasa percaya sebesar itu. Apa kau tak khawatir aku akan kembali bersamanya?" tanya Suzy lagi dengan tatapan penuh kaingin tahuan.
"meski kau tak memikirkanku, aku yakin kau akan memikirkan bayi kita. Ia pasti akan membela ayahnya jika ibunya berani terlalu dekat dengan pria lain" ujar Sehun dengan senyum yakin diwajahnya. Suzy menghela napas sebal.
"aku bicara serius oppa!" tegas Suzy dengan kedua alis berkerut karena menahan kesal.
"baiklah. Aku mengalah" ujar Sehun sembari meraih kedua tangan Suzy.
"Bae Suzy yang ku kenal akan selalu melarikan diri pada segala hal yang membuatnya tak bahagia. Tapi sekarang ia tak melarikan diri setelah tinggal di rumah hampa ini selama berhari-hari, karena itu aku menngambil kesimpulan bahwa kau bahagia berada disini. Lalu jika Suzy bahagia berada disini, dirumahku, berada didekatku makai a tidak akan pernah melarikan diri dari tempat ini." jelas Sehun seadanya.
"bukankah seperti itu?" kini Sehun menatap Suzy menunggu konfirmasi langsung dari tokoh yang sedang ia bicarakan. Suzy menahan semburat merah dipipinya dan tersenyum senang.
"bukankah kau terlalu percaya diri? Mr. Khielton?" tanya Suzy dengan senyum menantang suaminya.
"tidak, aku yakin dengan setiap ucapan hasil observasiku" jawab Sehun yakin.
"bagaimana jika aku menolak semua perkataanmu?" tantang Suzy lagi.
"kau tak akan menolaknya" tepis Sehun dengan senyum yakin diwajahnya.
"kau tak pernah tahu isi hati wanita Mister" ucap Suzy lagi.
"tapi bagiku kau adalah seorang putri." Timpal Sehun. Suzy terdiam, kini ia hanya bisa mengunci rapat bibirnya. Ia kalah telak dengan ucapan Sehun barusan.
"bagaimana ini? aku berhasil menaklukan Mrs Khielton. Buk . . ." bibir Sehun berhenti bicara saat Suzy tiba-tiba saja menyambar bibirnya dan melumat bibir Sehun dengan lembur. Sehun terdiam, ia memejamkan matanya perlahan.
Suzy meraba dada bidang Sehun dan menggantungkan lengannya di leher Sehun dengan mata yang ikut ia pejamkan seakan mengikuti irama deru napas dan jantung mereka yang kian memburu. Suzy membuka matanya dan tersenyum penuh kemenangan.
Perlahan Suzy menjauhkan bibirnya dari bibir Sehun, Sehun membuka mata dan menatap Suzy dengan tatapan seakan kecewa dengan keputusan sepihak Suzy. Suzy memperlihatkan senyum smirk diwajahnya. Ia tertawa melihat ekspresi Sehun saat ini.
"aku tak akan membiarkanmu menanng Mr. Khielton" ucap Suzy kemudian melepaskan tangannya dari leher Sehun.
"baiklah. Kali ini kau menang, aku akan memberikan kemenangan itu untukmu" ucap Sehun dengan yakin kemudian menyentuh kedua wajah Suzy dan mencium bibir ranum Suzy dengan sangat lembut.
Suzy tak terkejut dengan hal itu, ia memejamkan matanya. Para pelayan memang sudah bubar sejak mereka mulai bercengkerama di sofa sepulangnya Sehun dari kantor. Sehun meletakkan kedua tangan Suzy di lehernya dan mencium bibir ranum Suzy semakin dalam.
Akhirnya mereka hanyut dalam rasa yang sama. Berbeda dari terakhir kali, kini keduanya berada pada titik dimana keduanya memiliki kesadaran yang 100% sempurna. Momen itu terasa begitu hangat dan indah, bahkan terlalu manis untuk dikenang.
0.0
Kini seluruh siaran televisi diseluruh dunia menampilkan Live News dimana konferensi pers dibuka secara besar-besaran untuk mengungkapkan identitas pemilik Khielton Group yang dikenal sebagai miliarder dunia dengan potensi seluas lautan.
Aula sebuah hotel tampak di sewa khusus untuk acara itu. Para awak media dari beragam negara datang dan hadir diantara kerumunan penonton yang rata-rata adalah orang media. Semua kamera sudah terpasang sempurna hampir di segala sisi menghadap kea rah panggung utama luas.
Di atas panggung itu sudah tersedia empat buah kursi kosong disertai meja didepannya. Di kursi bagian kiri dan kanan sudah di isi oleh juru bicara dan Kepala sekretaris Khielton Group pusat sekaligus asisten pribadi Sean Khielton yang berdarah Korea Selatan, Kim Suho.
Pintu di belakang aula itu terbuka, tak lama muncul dua insan yang sama-sama memakai pakaian berwarna putih. Sehun mengenakan setelan jas putih dengan dasi berwarna merah dan kemeja berwarna hitam dilengkapi celana putih.
Disamping Suzy, sudah berada Suzy yang tampak elegan dengan gaun berwarna putih yang memperlihatkan bahu indahnya, gaun sepanjang mata kaki itu juga ditemanii oleh sepasang heels berwarna putih yang senada.
Rambut Suzy di biarkan terurai bergelombak dengan aksesoris indah seperti anting Panjang dan kalung berlian tipis yang menghiasi leher jenjangnya. Belum lagi cincin berlian indah yang sudah terpaut di jari manisnya yang menambah kesempurnaan penampilannya.
Suzy hanya mengenakan make up tipis dengan bibir yang dilapisi lipstick berwarna merah senada dengan warna dasi Sehun. Suzy tampak cemerlang, elegan dan luar biasa cantic hari ini, bahkan seluruh awak media tak berhenti untuk terus memfoto kedua pasangan yang tampak sangat serasi meski jelas memiliki perbedaan usia yang cukup signifikan.
Sehun menarik kursi untuk membiarkan Suzy duduk dan kemudian mendorong kursi itu masuk diikuti Suzy yang duduk dengan tenang. Sehun kemudian duduk disamping Suzy dan menatap Suzy tak lepas. Wanita disampingnya benar-benar luar biasa indah. Ia tak bisa memungkiri fakta itu meski sedetik.
"konferensi pers dimulai" ucap juru bicara dengan tenang menggunakan standing mic yang ada diatas meja.
"Firstly, I want to introduce myself (pertama-tama, aku ingin memperkenalkan diriku)" ucap Sehun kemudian bangkit dari duduknya dan memberi hormat kepada kamera utama dalam aula itu.
"my name is Sean Khielton" ucap Sehun singkat kemudian memberi hormat kepada seluruh awak media. Semua jurnalis tampak mengetik kilat tentang semua ucapan yang terucap dari bibir Sehun. Sementara awak media tak berhenti memfoto adegan demi adegan seakan takut kehilangan momen meski hanya untuk sejenak.
"tujuan konferensi persku hari ini adalah mengungkapkan kepada dunia bahwa aku telah menemukan seorang wanita untuk menemaniku disepanjang usiaku" ucap Sehun dengan senyum kecil berwibawa diwajah tampannya.
"Mari ku perkenalkan, calon istriku . . Bae Suzy" ucap Sehun kemudian menggerakkan tangannya untuk menunjukkan Suzy dengan sopan.
Suzy bangkit berdiri dan tersenyum pada awak media yang terus memotretnya. Tak jarang dari para awak media yang terkejut akan fakta itu.
Semua orang diseluruh penjuru dunia tampak terkejut dengan berita itu, pertama-tama mereka baru tahu bahwa ternyata Sean Khielton adalah keturunan Korea Selatan. Kedua ia tak pernah menyangka bahwa miliarder terkaya didunia itu adalah pria setampan itu meski di usianya yang tak lagi muda.
Hal mengejutkan ketiga adalah ia memperkenalkan wanita yang luar biasa cantic yang jelas saja membuat semua orang menatap iri kepada wanita itu. Semua orang, tak terkecuali Yuri yang menonton acara itu di rumahnya.
Myungsoo juga menonton hal yang sama dan sama terkejutnya. Seluruh keluarga Kim Corporation tak mampu membendung keterkejutannya saat ini, termasuk Kim Taehyung yang menyimpan semua luka itu untuk dirinya sendiri.
"apa?!! Suzy ? apa dia Suzy yang ku kenal? Dan pria itu, bukankah dia yang mengacau dan mengancam Myungsoo Oppa di pesta perayaan Kim Corporation?" tanya Yoona tak percaya.
"benar. dia adalah orang yang menyerahkan Kim Corporation pada Taehyung" ucap Myungsoo dengan tatapan kosongnya menatap layar.
"aku tak bisa menerima hal ini oppa! kita harus menemui Suzy dan memintanya mengembalikan posisimu" ucap Yoona menatap Myungsoo serius kemudian hendak pergi tapi Myungsoo langsung menampar pipi Yoona keras seakan ia tengah dirasuki amarah hebat dihatinya.
"lalu apa? kau akan bersujud di kakinya dan mencium kakinya? Apa kau pikir kau bisa membuatnya menarik semua perintahnya? Kau pikira apa hebatnya kau? Kau yang pernah menyakiti harga dirinya dan merebutku darinya? Apa kau pikir Suzy akan memaafkanmu begitu saja?!" teriak Myungsoo marah.
Kini Myungsoo dan Yoona memang tinggal terpisah dari keluarga Kim Corporation. Yoona meneteskan air matanya melihat kemarahan besar yang terpampang nyata diwajah Myungsoo saat ini.
"tapi aku tak bisa melihat karirmu hancur seperti ini oppa. kau pikir kita bisa bahagia jika terus bergantung pada penghasilanku?" tanya Yoona setengah berteriak.
"aku juga berusaha Im Yoona!" tegas Myungsoo penuh amarah karena nada merendahkan dari Yoona.
"tetap saja. Sejak kau dipecat, siapa yang menafkahimu? Aku ! bahkan ayah dan ibumu tak bersedia melirik kea rah kita meski untuk sejenak" ketus Yoona dengan air mata yang menetes dari pelupuk matanya.
"kau kira salah siapa ini!??? jika saja sejak awal kau tak datang kedalam kehidupanku! Semuanya akan baik-baik saja. Apa kau tahu?!!" teriak Myungsoo dengan emosi yang mencapai puncaknya.
"mwo?! Kau . . sekarang kau menyalahkanku? Apa maksudmu kau menyesal telah meninggalkan Suzy?" tanya Yoona dengan hati seakan dicambuk dengan besi panas.
"benar! Aku menyesal! Aku menyesal telah menikahimu! Aku menyesal telah menolak Suzy. aku menyesal atas segala keputusan dalam hidupku. Apa kau puas!!" Jawab Myungsoo setengah berteriak. Yoona jatuh terduduk seketika itu juga. Myungsoo menatap Yoona dengan tatapan muak kemudian meraih jaketnya dan pergi keluar dari apartment Yoona.
"kau jahat oppa!" tangis Yoona pecah saat itu juga.
0.0
"tujuanku selain untuk memperkenalkan wanita ini adalah memberitahu seluruh dunia bahwa dalam 2 hari kami akan segera melaksanakan pesta pernikahan besar di Korea Selatan. Seluruh undangan akan tersebar dalam waktu 1x24 jam, anda bisa langsung terbang dari negara anda dengan pesawat Khielton Wings hanya dengan menunjukkan undangan pernikahan kami." Ungkap Sehun dengan senyum yakin diwajahnya.
"aku juga ingin mengungkapkan satu hal penting lagi sebelum mengakhiri konferensi pers ini" ucap Sehun.
"sebelumnya semua orang mempertanyakan prihal keberlanjutan posisi CEO Khielton Group setelah aku pensium tapi aku bisa pastikan kalian tidak perlu mengkhawatirkan tentang hal itu lagi" ucap Sehun serius.
"karena . . " kini Sehun menatap Suzy dan menggenggam tangan Suzy erat. Sehun juga melemparkan senyum tampannya untuk wanita cantic disampingnya itu.
"istrikutelah mengandung seorang ahli waris atas semua assetku termasuk Khielton Group.Untuk itu, aku memohon semua doa dan restu dari kalian semua." Ungkap Sehundengan bahagia diwajah tampannya.
To be continue . . .