Home; My Little Princess

Por kietzyQS

58.7K 9.4K 1K

Seorang gadis dengan kehidupan sempurna dan dikelilingi pria mapan yang juga sempurna tiba-tiba saja mengalam... Más

Introduction to the Title
Introduction to the Cast
Teaser 1: Prolog and 1st Preview
Teaser 2: 2nd Preview
Teaser Final :
1. I am Suzy
2. He is my future husband
3. Another husband is coming
4. Unpredictable meeting
5. The magical touch
6. The unknown answer
7. Flower Message
8. a little secret
9. Obsession
10. My personal Band-aid
11. The first time
12. Regret
13. I want You
14. It's a scar
15. Mistake
16. a little braveness
17. The magic words
18. Excuse
19. I can't Find it, my comfort shoulder
20. Those Empty Heart
21. Nowhere
22. Empty Hope
23. I found you
24. Frustated
25. Thank You
26. He Change
27. Even if it's a lie
28. It's a Goodbye
29. The Painful Regret
30. Too Much Tears
31. Crazy Mind
32. That comfort zone is back
33. The Sun start to Shine
34. For Suzy
35. First Step
36. I Miss Him
37. a little truth
38. The Truth
39. The Real of Me
40. It's start to bloom
42. I want to be there
43. What Happened?
44. How Have You been ?
45. I Choose You
46. Hot Issue
47. The Amazing Journey (Final)
EPILOG!! (Special for our Readers!)

41. Dear You . .

1K 168 10
Por kietzyQS

.41.

.Forty One.

.Dear You.



"ku dengar pria itu adalah pasien VVIP kita. Ia orang yang sangat kaya raya tapi bagaimana bisa ia begitu tampan dan begitu setianya pada satu gadis?"

"aku terpesona pada kecantikan pacarnya tapi jika mengingat sifat arogannya ku rasa pria itu terlalu sempurna untuknya"

"benar. Dengan usianya yang begitu matang, ia seharusnya jatuh cinta pada wanita karir yang cantic dan bersikap dewasa. Namun ia malah mencintai wanita bangkrut sepertinya"

"apa kalian ingin di pecat?" suara Suho mengalihkan perhatian seisi meja resepsionis itu.

"nona Bae Suzy adalah segalanya bagi tuanku, untuk itu siapapun yang mencemarkan nama baik calon istrinya tidak akan aku maafkan. Ini peringatanku yang pertama dan terakhir! Aku akan segera mengambil jalur hijau jika kalian berani menyebarkan gossip seperti itu lagi. Ingat itu" jelas SUho dengan tatapan dinginnya kemudian pergi mengikuti Sehun.

Semua orang di resepsionis itu saling pandang dengan tatapan takut. Sehun dan Suzy masih dalam kondisi awkward. Keduanya tampak diam tanpa suara. Sehun tiba di taman rumah sakit dan meletakkan Suzy di atas sebuah kursi di taman itu. Suzy duduk tanpa berkata sepatah katapun pada Sehun.

"tunggu disini, aku akan mengambil plester dan alcohol" ujar Sehun kemudian pergi sejenak.

Suzy menatap punggung Sehun, perlahan senyum terukir diwajah cantiknya. Suzy melirik langit gelap berbintang itu dengan senyum bahagia diwajahnya. Suzy kemudian menurunkan tatapannya dan mendapati mangkuk serta termos sup nenek Sehun disana.

Ternyata pria itu tak berbohong soal ia berada disini sejak tadi. Perlahan senyum kembali terukir diwajah cantiknya. Ia lega karena pria itu akhirnya tak pergi darinya dan benar-benar duduk di taman itu seorang diri.

Melihat kedatangan Sehun, Suzy segera menyembunyikan senyumnya dan hanya menatap ke depan dengan wajah menunduk. Sehun berdiri didepan Suzy. ia meletakkan plester dan alcohol yang ia ambil di atas bagian kosong dari kursi taman yang Suzy duduki.

"lain kali kau harus lebih berhati-hati" ujar Sehun kemudian mencuci tangannya dengan alcohol.

Sehun menyiram kapas dengan air alcohol yang ia bawa kemudian mengusapnya pelan ke lutut Suzy. Suzy meringis perih sesaat setelah cairan pembersih luka itu menyentuh lukanya. Suzy memejamkan matanya dan membuat Sehun mengambil jeda sejenak.

"apa terlalu perih?" tanya Sehun menatap Suzy ingin tahu.

"ehm" Suzy mengangguk pelan. Sehun meletakkan kedua tangan Suzy di bahunya.

"cengkram saja bahuku untuk meringankan rasa perihmu" ujar Sehun. Suzy menatap Sehun dalam diam.

"tapi, itu akan sakit" ujar Suzy. Sehun tersenyum. "apa kau pikir aku selemah itu?" lirih Sehun setengah bercanda.

"Sekarang, aku akan kembali membersihkannya. Kau tahan sedikit lagi ya. Hanya Sedikit lagi dan selesai" ujar Sehun meyakinkan Suzy. Suzy mengangguk pelan dengan yakin.

Sehun kembali mengusapkan cairan alcohol it uke seluruh bagian luka Suzy dan membuat Suzy mencengkeram kuat bahu Sehun karena rasa perih tak tertahankan itu. Sehun membuang kapas itu dan mengambil plester yang tadi ia letakkan di kursi.

Sehun membuka plester itu dengan cekatan, kemudian ia menempelkannya ke lutut Suzy dengan penuh kehati-hatian dan kelembutan. Suzy masih memegang erat punggung Sehun untuk mencengkeram bahu Sehun untuk meringankan rasa sakitnya.

"selesai. Lihatlah, hanya sakit di awal bukan?" ujar Sehun sembari mendongak untuk menatap Suzy. Suzy mengangguk setuju dengan penuturan Sehun barusan.

Sehun meletakkan barang-barang medis itu dilantai kemudian duduk di sebelah Suzy. Suzy tampak menatap Sehun tak lepas. Entah sejak kapan, menatap pria itu menjadi salah satu hobi barunya saat ini.

"kumawo" ucap Suzy lembut. Sehun menoleh dan tersenyum.

Tangan Sehun menyentuh puncak kepala Suzy dengan lembut dan membelainya pelan. Suzy tersenyum mendapat belaian saying itu dari Sehun. Sehun kemudian melepaskan tangannya dan mencuil hidung Suzy.

"lain kali, jangan panik dan berlari seperti itu lagi. Mengerti ?" ujar Sehun menatap Suzy penuh harap.

Suzy tersenyum semakin lebar dan mengangguk patuh seperti seekor anak anjing. Sehun tertawa kecil melihat tingkah Suzy.

"ayo!" ajak Sehun sembari mengulurkan tangannya pada Suzy. Suzy menatap tangan itu dengan tatapan bingung.

"kemana?" tanya Suzy bingung.

"ayo kita istirahat" ujar Sehun seadanya.

"tidak bisakah kita disini lebih lama? Angina disini begitu menyegarkan" ujar Suzy penuh harap.

"benarkah? Baiklah" Sehun akhirnya menuruti Suzy dan kembali duduk di kursi tadi.

Sehun menatap bintang dilangit dengan raut wajah bahagianya saat ini.

"apa kau tahu kenapa tidak semua bintang bersinar terang?" tanya Sehun pelan tanpa menatap Suzy.

"kenapa?" tanya Suzy dengan mata menatap langit malam itu seadanya.

"karena tidak semua bintang tercipta oleh unsur yang lengkap. Setiap bintang memiliki perbedaan, namun bukan berarti bintang yang paling terang adalah yang terbaik. Contohnya bintang yang disana" tunjuk Sehun. Suzy mengikuti arah jari telunjuk Sehun.

"ia tak begitu terlihat jelas tapi ia tetap berada disana. Di saat bintang lain menghilang, ia masih di sana. Sejak kecil, dimanapun aku berada. Aku akan selalu mencari dimana bintang favorite-ku itu berada. Kau tahu kenapa aku begitu menyukainya?" tanya Sehun lembut.

"karena aku berharap aku akan memiliki sebuah keluarga seperti bintang itu. Tidak terlalu terang, tidak terlalu redup, tidak menonjol tapi ia tetap ada disana meski cuaca memaksanya pergi. aku berharap aku bisa menjadi bintang itu bagi keluargaku sehingga dimanapun mereka berada, mereka bisa menemukanku. Tepat seperti bintang itu yang Tetap disana, tanpa menghilang ataupun pergi meski untuk sejenak" tutup Sehun di iringi senyum kecil diwajahnya. Tiba-tiba Sehun merasa kepala Suzy mendarat di bahunya.

"kau tidur?" tanya Sehun lembut sembari menatap Suzy dengan hati-hati tak ingin menyebabkan wanita itu terbangun.

"benar, tidurlah dengan nyaman. Tepat seperti ini" ucap Sehun sembari membelai kepala Suzy dengan lembut. Suzy tampak nyaman dalam posisinya.

Kini semua penghuni lobi rumah sakit kembali dibuat tercengang saat melihat Sehun yang menggendong Suzy ala bridle style sementara wanita itu tidur dengan nyamannya di dada pria tampan itu.

Para perawat wanita menatap peristiwa itu iri, mereka tak habis pikir tentang betapa beruntungnya wanita itu.

"wah, wajah cantic memang merupakan segala hal"

"jika aku memiliki wajah sepertinya, aku pasti juga bisa diperlakukan seperti ratu"

"luar biasa. Ku rasa kali ini ia benar-benar akan menjadi seorang putri. Ia baru saja lewat sembari di gendong dan bisa-bisanya sekarang ia tertidur senyaman itu dipelukan pria tampan nan mapan seperti tuan VVIP itu" ungkap seorang suster itu dengan senyum terpesona diwajahnya.

0.0

Sehun dan Suzy tiba di rumah mereka. Setelah berhari-hari di rawat, akhirnya Sehun diperbolehkan untuk pulang. Hari pertamanya tiba di rumah miliknya, Kim Taehee, Rain dan neneknya menyambut kedatangannya dengan meriah.

"selamat datang kembali nak!" ucap Rain sembari memeluk Sehun erat. Sehun membalas pelukan ayah mertuanya itu.

"Suzy-ah!" sapa nenek Sehun dengan senyum sumrigahnya.

"halmeonie" sapa Suzy dengan senyum bahagianya dan memeluk nenek Sehun dengan erat.

"kenapa halmeonie repot-repot kemari? Aku dan Sehun oppa bisa menjengukmu" ucap Suzy dengan senyum senangnya. Sehun yang tengah menjabat tangan Rain langsung menatap Suzy terkejut.

Begitu juga dengan Rain dan Taehee yang menatap Suzy terkejut mendengar sebutan Suzy untuk Sehun. Tak terkecuali Sehun yang sontak terbatuk karena hal itu. Suzy menatap sekelilingnya yang tampak terkejut dan menatap Sehun penuh tanya.

"kenapa? Apa aku tidak boleh memanggil calon suamiku dengan lebih sopan?" tanya Suzy sembari menatap Halmeonie meminta persetujuan.

"tidak. Tidak masalah. panggilan itu sangat cocok untuk cucuku yang tampan ini" ujar nenek sembari membelai tangan Sehun lembut. Sehun tersipu malu dan menunduk.

Suzy tersenyum dan mereka melangkah Bersama menuju ruang makan. Semua orang duduk di kursi masing-masing. Suzy mengambilkan kimbab yang dibuat Taehee dan memberikannya untuk Sehun.

Selain itu Suzy juga memotongkan daging ikan dan meletakkannya di piring Sehun. Ia juga mengambil beberapa sendok sup dan meletakkan mangkok sup di depan meja Sehun. Semua perhatian tertuju padanya.

"makanlah yang banyak oppa. kau harus lekas sembuh total sebelum memulai kembali aktivitasmu" ujar Suzy dengan wajah seriusnya..

Sehun terpesona dengan perlakuan manis Suzy padanya. Meski wanita itu tak mengatakan kalimat berbentuk perhatian itu dengan senyuman, ia merasa bahwa wanita itu mulai perduli padanya. Perlahan guratan senyum tergambar diwajah tampannya.

Taehee menyenggol suaminya dan memberi kode agar tak menatap pasangan itu terlalu lama. Rain menurut dan memakan hidangan dengan tenang. Suzy juga mengambilkan beberapa makanan untuk nenek.

"halmeonie, oppa bilang. . kau mengadopsi seorang anak. Kenapa kau tak membawanya kemari?" tanya Suzy ingin tahu.

"aku menitipkannya pada salah satu temanku di Paris. Ia harus tetap sekolah jadi aku tidak bisa membawanya sesuka hatiku" jelas nenek dengan tenangnya.

"benarkah? Apa halmeonie tak berkeinginan untuk menetap di Korea Selatan? Bukankah sejak muda, halmeonie sudah berada disini?" tanya Suzy penasaran. Sehun terus melanjutkan aktivitasnya, begitu juga dengan Taehee dan Rain.

"aku sudah tua, aku butuh kesibukan dan aku mendapatkannya disana. Sebagian besar teman-temanku yang bekerja disana juga masih menetap disana. Jadi aku lebih nyaman berada disana dibanding tinggal sendirian di Korea Selatan" jawab nenek dengan lembutnya. Nenek memang tak jarang dapat berteman dengan orang yang lebih muda darinya berkat sifat baiknya.

"Kami akan sangat senang jika halmeonie bisa tinggal Bersama kami." ucap Suzy dengan tulus. Sehun tertegun mendengar penuturan Suzy barusan. Ia tak menyangka Suzy akan menawarkan hal yang seringkali dihindari oleh sebagian besar menantu di dunia.

"tidak perlu. Aku tidak butuh kau merawatku dan mengabaikan suamimu." Canda nenek Sehun dengan tawa ringannya.

"aku tidak akan mengabaikan Sehun Oppa. lagipula ku rasa ia juga memiliki pendapat yang sama" ucap Suzy sembari tersenyum menatap Sehun. Sehun langsung mengangguk cepat.

"benar. Kami sangat bahagia jika halmeonie bisa tinggal Bersama kami" tambah Sehun.

"tidak perlu. Aku tidak butuh itu, aku bisa melakukan semuanya sendiri. Lagipula yang ku butuhkan itu kalian memberikan cicit untukku dan cucu bagi keluarga Bae." jelas Nenek dengan tawa senangnya.

Suzy langsung terdiam dengan pipi merona. Sehun menatap Suzy dengan tatapan ragu diwajahnya. Taehee dan Rain tertawa geli melihat reaksi malu-malu kucing dua anaknya itu.

"itu. . " Sehun tampak berpikir keras.

"kami akan berusaha halmeonie" potong Suzy cepat sebelum Sehun sempat melanjutkan ucapannya.

Nenek, Rain dan Taehee sontak tertawa bahagia mendengar penuturan Suzy barusan. Nenek langsung melepaskan sendoknya dan membelai tangan Suzy dengan lembut. Sehun ikut terkejut dengan ucapan Suzy barusan.

"aku pasti akan mendapatkan cicit yang paling cantic dan paling tampan karena ia berasal dari Rahim gadis cantic berhati baik sepertimu" ucap Nenek Sehun dengan senyum senang diwajahnya.

"halmeonie" kini pipi Suzy semakin merona.

"oh benar, aku akan segera mengadakan konferensi Pers untuk mengumumkan pesta pernikahanku. Aku ingin mengadakan acara pernikahan kami di Korea Selatan sekaligus memperkenalkan jati diriku pada seluruh dunia" ucap Sehun mengalihkan pembicaraan mereka.


To be continue . . .

Seguir leyendo

También te gustarán

573K 12.8K 40
In wich a one night stand turns out to be a lot more than that.
950K 36K 86
𝗟𝗼𝘃𝗶𝗻𝗴 𝗵𝗲𝗿 𝘄𝗮𝘀 𝗹𝗶𝗸𝗲 𝗽𝗹𝗮𝘆𝗶𝗻𝗴 𝘄𝗶𝘁𝗵 𝗳𝗶𝗿𝗲, 𝗹𝘂𝗰𝗸𝗶𝗹𝘆 𝗳𝗼𝗿 𝗵𝗲𝗿, 𝗔𝗻𝘁𝗮𝗿𝗲𝘀 𝗹𝗼𝘃𝗲 𝗽𝗹𝗮𝘆𝗶𝗻𝗴 𝘄𝗶𝘁𝗵 �...
328K 19K 72
Y/N L/N is an enigma. Winner of the Ascension Project, a secret project designed by the JFU to forge the best forwards in the world. Someone who is...
470K 13.7K 105
"aren't we just terrified?" 9-1-1 and criminal minds crossover 9-1-1 season 2- criminal minds season 4- evan buckley x fem!oc