Udah ada yang bisa nebak inti permasalahannya belum?😅
Maaf pendek:"
Jika kamu tidak bahagia didunia,setidaknya berbahagialah diatas sana.
🐥
Bel pulang sekolah sudah berbunyi,itu tandanya pembelajaran hari ini sudah selesai.Guru yang sedang mengajar juga sudah keluar dari kelas diikuti oleh para murid untuk pulang kerumah masing-masing,tidak semua mereka pasti ada yang sudah berjanjian untuk main.
Keina melangkahkan kakinya keluar kelas dengan Lolita disampingnya,untung saja Zidan tidak masuk kelas hari ini jadi ia lebih tenang.Alangkah terkejutnya mereka saat mendapati ketiga orang laki-laki sudah berada didepan kelasnya.
"Vino,Aldi,Dion kalian lagi ngapain disini?"
"Halo cantik,gue disini mau nganter pulang sahabat lo nih,"Vino menatap Dion dengan tatapan curiga.
"Tumben?udah pindah haluan lo?"sahut Vino pada Dion,sedangkan Dion hanya mengedikkan bahunya.
"Gue tau,sampai kapanpun Keina gak akan lirik gue hiks,"Dion memegangi dadanya dengan ekpresi sedih yang dibuat-buat.
"Gue gak mau dianter balik sama lo!!Pergi sanah!!"ucap Lolita dengan nada kesal.
"Udahlah,ayok cepet.Yang setia gak akan datang dua kali,"Dion tiba-tiba menarik tangan Lolita tanpa persetujuan.
"Keina!!bantuin gue lepas dari orang gila ini!!!!!"sahut Lolita setengah berteriak.Keina hanya memutar bola matanya malas melihat keduanya,pandangannya kembali teralihkan kearah Vino dan Aldi.
"Kalian?"
"Lo pulang bareng Aldi ya?"kening Keina mengerut.
"Kenapa?"
"Gue ada urusan Kei,"Vino mencubit pipi Keina gemas.
"Urusan,urusan,urusan!!"
"Kei,please?"Keina menarik tangan Aldi tanpa meninggalkan sepatah katapun.Vino hanya bisa melihat punggung Keina yang sudah menjauh,mau bagaimana lagi urusan ini sangat-sangat penting ia sampai-sampai meminta izin tidak masuk kerja hari ini.Vino melirik jam tangannya,lalu berlalu pergi menuju parkiran.
Vino melajukan motornya kesebuah tempat dengan kecepatan sedang,hanya beberapa waktu berlalu motornya sudah berhenti disebuah toko bunga.Vino menuruni motornya lalu memasuki toko itu dengan senyuman.
"Sebuket bunga mawar putih ya."
🐥
Vino melangkahkan kakinya menuju sebuah tempat dengan senyuman,sesekali ia mencium harum bunga digenggamannya.Senyumannya tak pernah luput dari wajah tampannya.
"Hai Caca,lama tidak bertemu,"Vino berjongkok dihadapan sebuah gundukan tanah terbalut oleh rumput dihadapannya.Didepan batu nisan itu terlihat satu tangkai bunga mawar putih,tanpa diberi tahu Vino sudah mengetahui siapa pemberi bunga itu.
"Sorry,aku baru bisa ngunjungin kamu lagi,"buket bunga mawar itu ia simpan diatas makam.Vino mengelus nisan itu lembut.
"Kenapa ngelakuin hal sebodoh itu?Lantas aku dianggap apa waktu itu hm?"Vino mengucapkan itu seperti sosok itu berada dihadapannya sekarang.
"Harusnya kamu lawan,bukan pergi gitu aja dari masalah.Aku sayang kamu Caca,"senyumnya berubah menjadi kecut saat sekilas memori terlintas dipikirannya.
"Kamu itu sangat berarti Ca,kamu yang tau segala masalah aku,selalu mengeti keadaan aku,selalu ngehibur aku."
"Hari ini kamu ingat?"
"Kamu selalu ingin,setiap tanggal ini ingin diberi bunga mawa putih kesukaan kamu."
"Aku selalu nepatin janji bukan?Dia juga loh,masih inget keinginan kamu."
"Kami sebenernya sayang sama kamu,tapi kamu sudah pergi sebelum dia menjelaskannya padamu."
"Senang gak hm?aku udah datang loh."
"Maaf,karena tidak pernah membalasnya."
"Kedepannya,aku gak tau bisa dateng kesini lagi atau nggak.Tapi akan aku usahain,jangan marah oke?kalau aku gak dateng kesini setiap waktu."
"Yang tenang diatas sana,berbahagialah.Jika kamu tidak bahagia didunia,setidaknya berbahagialah diatas sana."
"Happy birthday Farasya."