Ketua OSIS ||Lee Taeyong ✔️

By byyeblue

932K 91.8K 12K

Apa jadinya jika kita tinggal satu rumah dan sudah terikat janji suci dengan musuh kita sendiri? ___ Gua, Kim... More

00
Prolog
1. Kesel
2. Perjodohan
3. Terpaksa
4. Ribut terus
5. First kiss
6. Insiden
7. Berdua
8. Kejadian
9. Jujur
10. Bioskop
11. Yugyeom
12. Cemburu?
13. Selalu salah
14. Pernikahan
15. Mantan
16. Baikan
17. Bingung
18. Truth or Dare
19. Secret admirer
20. Aneh
21. Perasaan
22. Galau
24. Ulangan
25. Terciduk
26. Suka
27. Selesai Ulangan
28. Bukan Siapa siapa
29. Ulang Tahun
30. Rencana
31. Modus
32. Tamu
33. Anak Kecil
34. Murid Baru
35. PMS
36. UKS
37. Tugas
38. Demam
39. Ricuh
40. Promise
41. Heartbreak
42. Kecewa
43. I'm sorry
44. Rencana (2)
45. Buket Mawar
46. Kelulusan
47. Kumpul Bareng
Epilog : Small Family
Bonus Chapter : Destiny
From Author To Readers
Bukan update, promosi doang
Boleh minta saran?

23. Sakit

16.1K 1.7K 194
By byyeblue

Semenjak kejadian itu taeyong mulai menjauh dari gua dan gua juga begitu, bahkan gua sampai pindah rumah, jadinya gua tinggal bareng kak lucas lagi tanpa orang tua gua dan orang tua taeyong tau. Mana mungkin gua kasih tau mereka, yang ada gua dimarahin terus makin besar masalahnya.

Entah kenapa gua kepikiran lagi, gara gara itu juga gua jadi terus nggak nafsu makan walaupun kak lucas udah banyak banget bacotan yang keluar dari mulutnya suruh gua supaya makan atau lupain semuanya, tapi nggak bisa.

"Dik, jangan bengong. udah sampai nih" kak lucas sedikit menggoyang goyangkan badan gua

Gua tersadar. Tanpa berkata apapun gua langsung keluar dari mobil kak lucas.

"Dik kok lo pucet banget sih? Lo sakit?" tanya kak lucas yang entah sejak kapan udah keluar dari mobilnya, gua ga fokus.

Sejujurnya sekarang gua lagi nggak enak badan karena terus mogok makan dan banyak pikiran, gua jadi drop, tapi nggak parah parah banget sih gua masih bisa nahan.

"Gua baik baik aja, lupa pakek pelembab bibir" bohong gua.

"Oh" kata dia singkat, padat dan jelas

Gua mulai beranjak pergi dari parkiran segara masuk kedalam sekolah.

Di perjalanan menuju kelas mendadak badan gua jadi sedikit lemas dan kepala gua pusing juga, jadi gua berhenti sebentar sambil sedikit memijat pelipis gua.

Brak!

"Aduh!" Gua mengaduh karena tiba tiba ada yang menabrak gua dari belakang, gua langsung menoleh untuk melihat siapa pelakunya.

"Jangan diem di tengah jalan, ketabrakkan jadinya" kata dia dengan nada yang datar.

Yang nabrak gua tadi ternyata taeyong. Tanpa minta maaf dia langsung pergi gitu aja.

Untung kondisi gua lagi nggak bagus, kalau gua sehat walafiat mungkin udah gua kejer sampai ujung dunia, itu bocah bikin gua kesel pagi pagi.

Gua dengan keadaan badmood melanjutkan perjalanan gua menuju kelas. Gua masuk kedalam kelas terus pergi kemeja gua sambil ngebanting tas ke bangku.

"Woy woy woy, santai bos. Nggak usah ngamuk pagi pagi gituh" kata somi yang kaget karena kedatangan gua yang nggak santai. "Kenapa?" Tanya dia, tapi nggak gua jawab karena males gua bahas. "oh taeyong" kata somi. Tanpa gua kasih tau dia pasti udah tau, saking seringnya gua badmood gara gara si taeyong.

Tiba tiba pusing gua muncul lagi, gua sedikit memijat pelan pelipis gua lagi. Karena kondisi gua sekarang lagi nggak bagus gua memutuskan untuk tidur. Gua meletakan kepala di atas meja sambil melipat tangan gua untuk di jadiin bantal.

Keingg!!!

Bel masuk kelas berbunyi nyaring banget sehingga gua terbangun, sebenarnya gua nggak bener bener tidur gua cuma memejamkan mata sambil merileksasikan badan gua.

"Woy! Bu hyuna nggak masuk!" Tiba tiba jinyoung masuk kelas sambil berteriak

Karena kabar itu satu kelas gua langsung heboh kecuali gua, jangankan teriak, angkat tangan aja lemes banget.

Jadi sekarang jam pertama dikelas gua jam kosong. Semua mendadak jadi ribut banget. Gua langsung menyandarkan punggung gua ke bangku.

"Yoon? Pucet banget! Lo sakit?" Somi menatap gua kahwatir, gua menggelengkan kepala "gua lupa pakai pelembab" bohong gua lagi, "ish! Bohong banget!" Kata somi membantah omongan gua "nggak parah anjir! Santai aja masih bisa gua tahan" sekarang gua ngaku aja males banget kalau nanti gua malah debat sama somi.

"Lo ke uks gih"

"Gua nggak kenapa napa"

"Pasti lo sakit gara gara mikirin taeyong ya?" Dia menatap gua sambil nyengir. "Dih! Apaan sih! Nggak bego!" Kesel gua

"Iya iya.. gua tau kok" dia menepuk nepuk bahu gua, gua cuma bisa menatap dia datar, males banget gua jawab mending gua diem aja.

"Woy bosen nih! Mau dengerin musik nggak? Gua bawa speaker nih" teriak woojin

"Ayok dugem!" Sahut mark

Woojin mulai menghidupkan speakernya dan menyalahkan lagu, semua cowok cowok di kelas gua pada heboh joget joget kayak orang kesetanan di depan kelas.

"Anjay! Tarik mang!" Teriak woojin

"Ding ding pak ding ding oh ding ding pak ding ding!!"

Semua cowok pada joget joget di depan kelas.

"Meski ku bukan yang pertama! Eyy! Ey! Ey!"

Gua menutup telinga gua rapat rapat dengan tangan, gua lagi sakit tapi sekarang ribut banget. Kepala gua jadi tambah pusing gara gara ulah mereka.

"WOY!"

"Eh! Anjir! Ketos woy ketos! Matiin musiknya!" Teriak woojin yang mulai panik. Semua cowok cowok pada berenti joget terus pada balik ke meja masing masing karena tiba tiba taeyong masuk ke dalam kelas gua. Dia muncul gitu aja entah dari mana.

"Kalian ngapain?!" Bentak taeyong

Kita semua diem dieman aja nggak ada yang berani jawab. Mereka semua udah panik

"Keluar kalian semua! Baris dilapangan! Cepetan!" Teriak taeyong

Kita semua berdiri dan mulai berjalan ke lapangan upacara, pas kita semua sudah sampai di lapangan kita semua langsung baris.

"Kenapa kelas kalian ribut! Kelas kalian yang paling berisik tau nggak?!" Taeyong mulai marah marah di depan sana

Jujur gua nggak peduli sama omongannya. Padahal yang salah cowoknya tapi yang dihukum sama dimarahin jadi satu kelas. Ck! Sialan. Gara gara si bocah woojin itu.

"Kalian nggak disiplin banget! Kalian udah besar seharusnya kalian paham! Kalau nggak ada guru buka bukunya terus baca! Ulangan lagi dekat!"

Lima belas menit kita semua berdiri dan parahnya taeyong nggak selesai selesai dari tadi ngomongnya, seniat itu dia kasih kita ceramah.

Perlahan badan gua mulai panas, gua pikir itu emang efek dari kena sinar matahari, tapi lama kelamaan telinga gua mulai berdengung gituh terus kepala gua mendadak pusing bener bener pusing, gua jadi sedikit panik. Gua langsung menutup telinga gua karena lama kelamaan suaranya makin keras. Kaki gua lemas dan badan gua terasa berat, mendadak penglihatan gua langsung gelap semua.

Author's pov

"Yoona!" Yoona pingsan dan somi langsung menahan badan yoona yang hampir terjatuh ke tanah.

Semua pandangan menuju ke arah mereka berdua, satu kelas jadi heboh karena yoona yang sebelumnya tidak pernah pingsan malah pingsan sekarang. Taeyong yang melihat itu segera berlari untuk membantu somi.

Taeyong langsung meraih badan yoona dari somi "Yoona" taeyong menepuk pelan pipi yoona, taeyong pikir yoona hanya berpura pura pingsan tapi lama kelamaan tidak ada respon yang muncul. Taeyong mulai menggendong yoona lalu segera ia bawa ke UKS.

Somi membukakan pintu UKS untuk taeyong. Taeyong segera membaringkan yoona di ranjang UKS, ia melonggarkan dasi yoona, membuka dua kancing dan membuka sabuk yoona.

Taeyong menggenggam tangan yoona yang dingin lalu ia menggosoknya agar hangat.

"Som, lo buruan beli air gih. Nih pakek duit gua" kata taeyong yang mengeluarkan uang dari saku celananya, somi mengambil uangnya dan segera pergi kekantin untuk membeli air.

"Yoon, sadar" taeyong menepuk nepuk pelan pipi yoona lagi.

"Yoona!" Lucas tiba tiba saja muncul sambil berteriak sehingga membuat taeyong kaget "anjir! Gua kaget!" Kata taeyong sambil mengelus-ngelus dadanya.

Lucas menghampiri yoona yang sudah terbaring di atas ranjang UKS tak sadarkan diri, ia langsung memegang kedua bahu yoona "Yoon! Bangun!" Teriak lucas sambil mengguncang hebat tubuh adiknya itu.

"Anjir! Dia lagi pingsan bego! Jangan lo gituin!" Dengan cepat taeyong membentak lucas lalu menjauhkannya dari yoona karena hal bodoh yang lucas lakukan.

"Kenapa yoona bisa pingsan?!" Tanya lucas yang mulai panik, sebagai kakak yang mencintai adiknya itu wajar. Ia tidak pernah melihat yoona pingsan sebelumnya. Untung saja tadi ia melewati lapangan upacara yang sudah ribut, kalau tidak mungkin ia tidak tau kalau adiknya itu pingsan.

Taeyong hanya terdiam, dia tidak tau kenapa yoona bisa pingsan. Dipikirannya tidak mungkin yoona pingsan hanya karena terlalu lama di jemur tadi, sebelumnya ia pernah menghukum yoona lebih parah dari di jemur tapi yoona tidak pingsan seperti sekarang.

"Kak taeyong nih airnya" tiba tiba somi muncul dengan membawa satu botol air putih, somi terlihat sedikit kaget karena ada lucas.

Lucas langsung menatap somi dengan tatapan mengintimidasi "Woy som, kenapa yoona bisa pingsan?"

"Tadi pagi yoona udah nggak kelihatan sehat gituh, sebenarnya gua udah suruh dia pergi ke uks tapi dia nggak mau. Katanya sih dia bisa tahan, ehh.. tau taunya dia pingsan" ucap somi yang menjelaskan semuanya.

Lucas langsung menghela nafas kasar setelah mendengar penjelasan somi "Som, lo tungguin yoona. Gua sama taeyong diem diluar, bilangin gua kalau di udah sadar" kata lucas. Somi hanya menganggukan kepalanya paham.

Lucas menarik kasar tangan taeyong lalu mengajaknya keluar UKS.

"Yong! Adik gua sakit gara gara lo!" Lucas langsung membentak taeyong.

"Kok lo jadi marahin gua?" Taeyong menatap lucas bingung

"Iya gara gara lo! Emang siapa lagi? Adik gua stres gara gara mikirin lo dia sampai mogok makan, dia terus kepikiran!" Lucas mulai meninggikan suaranya karena kesal, gara gara pria didepannya itu adiknya jatuh sakit, bahkan tadi pagi yoona berbohong kepadanya kalau dia baik baik saja.

Taeyong terdiam karena ucapan lucas.

Lucas menghela nafas pelan, ia berusaha mengontrol emosinya "Yoona adik gua. Walaupun dia udah nikah sama lo tapi dia tetep masih tanggung jawab gua juga, gua nggak mau dia kenapa napa, gua harap lo cepet selesaiin permainan lo" ucap lucas sambil sedikit menekan nada suaranya. Taeyong tetap saja masih terdiam.

Tiba tiba pintu UKS terbuka sehingga membuat dua pria yang lagi diam didepan pintu itu tersentak kaget.

"Kak lucas, yoona sadar!"

Yoona's pov

Perlahan gua membuka mata, penglihatan gua masih sedikit burem tapi lama kelamaan semuanya jelas. Gua kaget karena ternyata gua udah ada di uks.

"Eh! Yoon, lo sudah sadar?" Tanya somi, belum sempat gua menjawab dia langsung kabur gitu aja.

"Kak lucas, yoona sadar!" Gua pikir dia mau ninggalin gua ternyata dia cuma manggil kakak gua doang.

Kak lucas muncul dengan raut wajah yang kahwatir "yoon, lo nggak apa apa kan?"

Gua cuma menganggukan kepala, perlahan gua mendudukan badan gua "lo kenapa nggak bilang kalau lo sakit! Kalau lo mati gimana?! Lo mau?"

Eh anjir! Baru juga gua sadar kak lucas langsung ngomong yang nggak nggak ke gua.

"Siapa yang bawa gua kesini?" tanya gua, gua penasaran aja siapa yang bawa gua kesini

"Tae—"

"Gua yang bawa lo" kata kak lucas yang memotong omongan somi, gua mengerutkan kening gua menatap kak lucas bingung "kenapa jadi lo?"

"Emang lo berharap dibawa sama siapa hah? Nggak usah banyak bacot, gua yang bawa lo kesini, percaya sama gua" kata kak lucas.

Gua cuma menganggukan kepala doang. "Nanti minum obat lo! Untuk sekarang lo istirahat dulu, tidur aja di uks" kak lucas mulai ngomel ngomel

"Iya, bawel banget"

"Kalau gua kasih tau jangan keras kepala! Nurut"

"Iya iya, gua minum obat nanti"

"Awas aja kalau nggak, som liatin adik gua. Lapor ke gua kalau dia nggak mau minum obat" kata kak lucas

"Udah lo ah pergi, gua mau istirahat"

"Awas aja lo" dia mulai berjalan keluar sambil ngancem gua.

Nggak lama terdengar suara pergantian jam, gua menatap somi yang lagi duduk di pinggir ranjang.

"Som, pelajarannya pak siwo lo ke kelas gih" kata gua

"Tapi—" Gua langsung memotong omongan somi "gua bakalan minum obatnya, percaya sama gua, buruan sana, nanti lo bisa di marah pak siwon"

"Serius ya lo minum obat, istirahat yang banyak yoon jangan banyak pikirian, gua pergi ya"

"Iya iya bawel banget lo" kata gua ke somi sebelum akhirnya dia pergi meninggalkan gua di uks sendiri

Gua membaringkan tubuh gua lagi, tadi yang bawa gua kesini beneran kak lucas kan? Atau taeyong? Tiba tiba gua kepikirn taeyong lagi.

Cklk!

Ada yang membuka pintu uks. Gua memiringkan badan menghadap kekiri dan pura pura tidur, gua mendengar suara langkah kaki yang mendekat ke arah gua

"Gua tau lo pura pura tidur"

Gua langsung membuka mata karena kaget, gua berbalik badan lalu menatap orang yang sudah berdiri di pinggir ranjang, gua mengubah posisi menjadi duduk lagi.

"Minum obatnya, udah ada air" kata taeyong dengan nada datar khasnya. Dia memberikan gua obat dan satu botol air minum.

Dia berbalik badan ingin segera pergi meninggalkan tempat ini.

"Kalau lo benci sama gua kenapa lo masih peduli" perkataan gua membuat langkah taeyong berhenti, dia berbalik badan lalu tersenyum miring "lo jangan ge'er, gara gara gua lo pingsan, gua disuruh kakak lo buat bawain obat. Kalau bukan disuruh kakak lo gua nggak bakalan dateng kesini, gua nggak peduli"

Gua menundukan kepala entah kenapa perkataan taeyong membuat gua sakit hati untuk kedua kalinya, nusuk banget. Gua nggak pernah tau kalau taeyong bisa sejahat itu. Sekarang gua lagi sakit terus ditambah sakit hati, komplit sudah penderitaan gua sekarang.

"Cepet sembuh" taeyong mengucapkan dua kata itu sebelum akhirnya dia pergi dari sini.

Continue Reading

You'll Also Like

675K 35.2K 60
Lika-liku setelah pernikahan dini yang tidak ada habisnya. Apakah mereka berdua terus bersabar dan bertahan? -- BACA AJA SIAPA TAU SUKA GK PAKE BHS B...
322K 17.2K 67
[Completed] Susah punya pacar yang famous, enak punya pacar yang bucin😁 start : 28 Juni 2019 end : 26 Desember 2019 #1 ffjeno (4 Desember 2019)
36.7K 2.8K 41
Hanya cerita tentang: Krystal pengidap Disosiatif disorder "seseorang memiliki kepribadian ganda yang bertolak belakang dengan kepribadian asli nya"...
64.5K 4K 29
berawal dari perjodohan tanpa penolakan dari kedua belah pihak, sampe' jadi pasutri muda yang suka bikin ngiri manusia laen idup sama Rey tuh..gima...