Home; My Little Princess

By kietzyQS

58.7K 9.4K 1K

Seorang gadis dengan kehidupan sempurna dan dikelilingi pria mapan yang juga sempurna tiba-tiba saja mengalam... More

Introduction to the Title
Introduction to the Cast
Teaser 1: Prolog and 1st Preview
Teaser 2: 2nd Preview
Teaser Final :
1. I am Suzy
2. He is my future husband
3. Another husband is coming
4. Unpredictable meeting
5. The magical touch
6. The unknown answer
7. Flower Message
8. a little secret
9. Obsession
10. My personal Band-aid
11. The first time
12. Regret
13. I want You
14. It's a scar
15. Mistake
16. a little braveness
17. The magic words
18. Excuse
19. I can't Find it, my comfort shoulder
20. Those Empty Heart
21. Nowhere
22. Empty Hope
23. I found you
24. Frustated
25. Thank You
26. He Change
27. Even if it's a lie
28. It's a Goodbye
29. The Painful Regret
30. Too Much Tears
31. Crazy Mind
32. That comfort zone is back
33. The Sun start to Shine
34. For Suzy
35. First Step
36. I Miss Him
37. a little truth
39. The Real of Me
40. It's start to bloom
41. Dear You . .
42. I want to be there
43. What Happened?
44. How Have You been ?
45. I Choose You
46. Hot Issue
47. The Amazing Journey (Final)
EPILOG!! (Special for our Readers!)

38. The Truth

1K 167 11
By kietzyQS

.38.

.Thirty Eight.

.The Truth.


Pagi itu Suzy dan Sehun tiba di rumah mereka. Kim Taehee, Rain Bae, nenek Sehun hingga Suho tampak menyambut kepulangan dirinya ke rumah mewah miliknya. Sehun memberi hormat kepada keluarga Suzy dan neneknya.

"perjalananmu pasti melelahkan. Aku sudah menyiapkan makan malam untuk semuanya" ujar Taehee tersenyum hangat.

Kini tidak ada lagi kecanggungan antara Taehee dan Sehun. Hanya ada kehangaatan dan kebahagiaan disana. Suzy tersenyum dan menatap Sehun. Sehun kemudian ikut melangkah masuk.

Suzy mengikuti Sehun hingga Sehun tiba di kamarnya. Sehun merasa bingung saat melihat sudah tidak ada barang-barangnya didalam sana. Sehun lantas berbalik dan terkejut melihat Suzy yang berada tepat dibelakangnya.

"dimana barang-barangku?" tanya Sehun.

Suzy menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Ia menatap sekelilingnya dan menatap Sehun dengan tatapan tak enak. Suzy memperlihatkan senyum canggung diwajahnya.

"sebenarnya . . aku meminta orang memindahkannya ke kamarku karena kita akan berada di kamar yang sama cepat atau lambat" ujar Suzy sembari mengangguk meyakinkan dirinya.

"eo? Bukankah aku sudah mengatakan bahwa kita pisah kamar bukan masalah bagiku?" ujar Sehun merasa bingung dengan ulah Suzy.

"tentu saja aku mengerti tapi bukankah kita sudah membuat janji? Apa kau bahkan tak diperbolehkan tidur disebelahku?" tanya Suzy menatap Sehun dengan tatapan polosnya.

"eo?" Sehun tampak makin bingung.

"bukankah aku akan terlihat menyedihkan saat keluargaku tahu bahwa aku tidur sendiri dan tidak Bersama dengan calon suamiku disaat kami berada di bawah atap yang sama?" tambah Suzy lagi.

"tapi itu tidak nyaman bagimu" ujar Sehun.

"ahjussie, tidak ada yang tahu mengenai isi hatiku. Hanya ahjussie yang tahu jelas tapi tetap mencintaiku. Jika eomma dan appa tahu tentang rahasia kita, bukankah mereka tidak akan merestui pernikahan kita?" ungkap Suzy menatap Sehun meminta persetujuan.

"eo. . kau benar. Mereka pasti mengira kau dan aku sedang saling dimabuk cinta" Sehun baru paham dengan maksud Suzy barusan.

"nae. Itulah yang ku maksud" ujar Suzy tersenyum canggung.

"baiklah.. tapi apa itu benar-benar tidak apa-apa untukmu?" tanya Sehun memastikan sekali lagi. Ia bahkan ragu pada dirinya sendiri.

"eo" jawab Suzy diiringi senyuman hangatnya.

"kalau begitu baiklah" ujar Sehun mengangguk setuju.

Suzy baru saja keluar dari kamar mandi. Sehun yang sibuk dengan laptopnya menyadari hal itu. Ia memperhatikan Suzy yang tengah mengeringkan rambutnya dengan kasar.

"bukan begitu" ujar Sehun yang berhasil membuat Suzy berhenti dari aktivitasnya dan menatap Sehun dengan kepala miringnya.

"eo?" Suzy tampak binguung.

Sehun meletakkan laptopnya di meja samping ranjang mereka dan mendekati Suzy. Sehun berjalan kea rah Suzy dengan cekatan. Suzy hanya diam dengan kepala yang perlahan ia tegakkan karena sudah tak lagi berusaha mengeringkan rambut basahnya.

"duduklah" ucap Sehun.

Suzy menurut dan duduk di depan meja rias. Sehun merebut handuk Suzy dan mulai mengeringkan rambut Suzy dengan lembut dan cepat seakan ia sudah terbiasa dengan hal itu.

Suzy memperhatikan wajah Sehun yang tengah focus mengeringkan rambutnya dari pantulan cermin didepan meja riasnya. Perlahan senyum kecil mengembang diwajah cantiknya.

"ahjussie, apa sebelumnya kau punya banyak pacar? Kau terlihat ahli mengeringkan rambut seorang gadis" ujar Suzy menggoda Sehun.

"tidak, sejak aku beranjak dewasa dan belum menjadi seperti saat ini, aku selalu membantu nenek-ku membasuh rambutnya. Saat itu kami tak punya apapun dan aku harus membantunya mencuci rambutnya agar ia tak memotong pendek rambut panjangnya" ungkap Sehun.

"kenapa ia ingin memotongnya?" tanya Suzy bingung.

"karena rambut panjangnya harus di keringkan dengan susah payah sementara ia sudah mulai sulit mengurus rambutnya sendiri" jawab Sehun seadanya.

"kalau begitu, jika aku tua nanti. Apa ahjussie yang akan mencuci kan rambutku?" tanya Suzy menatap Sehun dengan senyum sumrigahnya.

"saat kau tua nanti, mungkin aku sudah taka da disini lagi" ujar Sehun tertawa kecil mendengar penuturan Suzy barusan.

"jangan mengatakan hal seperti itu" potong Suzy tak suka.

"baiklah. Tak banyak orang yang bisa mengerti fakta bahwa semua orang tak akan bersamanya selamanya. Tapi ku rasa kau harus belajar menerima hal itu. Aku sudah berumur lebih dari 40 tahun, jika kau bersikukuh menikahiku. Pada saat kau berusia 40 tahun, aku sudah 60 tahun dan aku tak bisa menjamin saat itu aku masih ada disisimu atau tidak" jelas Sehun dengan senyum kecil diwajahnya.

"ahjussie! Ku bilang hentikan! Aku tak suka kau bicara seperti itu!" tegas Suzy sekali lagi dengan wajah cemberutnya.

"baiklah. Baiklah. Aku akan menurutimu tuan putri" ujar Sehun sembari tersenyum menatap ekspresi lucu Suzy.

"ahjussie. Kenapa kau mencintaiku?" tiba-tiba saja pertanyaan itu muncul dari bibir Suzy.

"eo?" Sehun mengnagkat wajahnya menatap pantulan wajah cantic itu dari cermin.

"dengan kekayaanmu. Ku rasa kau bisa mengencani banyak artis cantic di Korea Selatan bahkan luar negeri. Namun kau malah memilihku. Apa karena aku muda?" tanya Suzy.

"uhuk" Sehun sontak terbatuk mendengar pertanyaan Suzy barusan.

"ahjussie tidak apa-apa?" Suzy tampak khawatir dan memutar tubuhnya menatap Sehun.

"tidak apa. mungkin ini factor penuaan" ujar Sehun dengan senyum kecil diwajahnya.

"ahjussie!" Suzy memukul lengan Sehun tak terima dengan ucapan Sehun barusan.

"ahjussie tetap tampan! Bahkan Hyun Bin saja kalah jika dibandingkan dengan ahjussie" lanjut Suzy.

"apa kau mengatakanku tampan karena aku akan segera menjadi suamimu?" Sehun tertawa kecil melihat reaksi berlebihan Suzy.

"tidak." Potong Suzy dengan bibir cemberutnya.

"baiklah. Putar kembali tubuhmu. Aku belum selesai mengeringkan rambutmu" ujar Sehun lembut.

"nae" Suzy menurut dan kembali menatap cermin.

"ahjussie, ku rasa kita sudah kembali seperti dulu lagi. Rasa nyaman berada di dekatmu tak lagi terasa aneh seperti beberapa waktu yang lalu." Batin Suzy sembari tersenyum menatap Sehun.

0.0

Suzy bangun dari tidurnya. Ia menemukan Sehun yang tidur tepat menghadapnya. Suzy tersenyum kecil menatap wajah Lelah itu kini terlihat begitu tenang dan menikmati tidurnya.

Suzy beranjak bangun dan keluar dari kamarnya. Suzy mengikat rambutnya dan mulai masuk ke dapur. Suzy meminta semua pelayan hanya berbaris melihat caranya memasak tanpa berusaha membantunya. Suzy ingin menyiapkan sarapan terbaik bagi Sehun, setidaknya itulah tujuannya.

Sehun membuka matanya ketika mendengar suara barang jatuh yang cukup keras. Sehun bangkit untuk duduk, ia melihat sekelilingnya dan Suzy sudah tidak ada. Sehun keluar dari kamarnya. Seketika semua pelayan memberi hormat padanya.

Sehun masuk ke area dapur dan terkejut menemukan semua area dapur dipenuhi oleh tepung dengan alat masak yang berjatuhan tak teratur. Semua panic terlihat kotor dan ada pecahan telur di sekitar rak piring.

"Suzy-ya, apa yang kau lakukan?" tanya Sehun.

"Sehun-ah, lihat. Aku berhasil membuatkanmu sarapan" ujar Suzy sembari berbalik menatap Sehun.

Sehun terkejut dan sontak tertawa terbahak-bahak saat menemukan wajah cantic Suzy dipenuhi oleh bubuk tepung dan beberapa saos tomat di tangannya. Suzy melirik pelayan yang diam-diam juga ikut tertawa melihat keadaannya.

"yak?!!" tegur Suzy tak suka di tertawakan seperti ini.

"mianhae" ujar Sehun dengan air mata geli keluar dari pelupuk matanya. Sehun menghapusnya cepat.

"kemarilah. Bawa ini ke meja. Kita akan makan omellete ini Bersama" ujar Suzy tersenyum pada Sehun.

"eo" Sehun menurut dan menerima panci itu kemudian membawanya ke meja makan.

Sehun melirik meja makan yang benar-benar kosong dengan hanya beberapa macam buah disertai satu porsi ommelete buatan Suzy di tangannya. Suzy datang dengan muka yang sudah ia basuh.

"ayo makan!" ajak Suzy.

"ayo makan Bersama" ujar Sehun.

"Sehun-ah, kau makanlah dulu" ujar Suzy menyerahkan sendok dan garpu untuk Sehun.

"eo?" Sehun seakan baru sadar dengan cara Suzy memanggilnya hari ini.

"Sehun-ah, Sehunnie, Oh Sehun" ujar Suzy seakan memperjelas pendengaran Sehun.

"tidak bolehkah aku memanggilmu seperti itu?" tanya Suzy pelan.

"eo? Tentu saja boleh" jawab Sehun cepat dengan senyum tulus diwajahnya.

"kalau begitu. Aku memanggilmu Sehun saja. Cool?" ujar Suzy sembari mengulurkan tangannya pada Sehun. Sehun tersenyum dan menjabat tangan Suzy.

"eomma dan appa-mu kemana?" tanya Sehun penasaran.

"mereka sudah pulang pagi-pagi sekali" jawab Suzy seadanya.

"kenapa kau tidak membangunkanku? Aku seharusnya mengantar mereka pulang" ujar Sehun.

"dan mengacaukan tidur indahmu? Sudah berapa hari kau tidur tak cukup? Apa aku akan tega mengganggu waktu tidurmu yang berharga?" ujar Suzy yang lebih terdengar sebagai suatu pernyataan.

"Suzy-ah" kini Sehun menatap Suzy setelah selesai menghabiskan seluruh makanannya.

"ada satu hal yang belum ku beritahu padamu tentang identitasku" ujar Sehun menatap Suzy ragu.

"identitas? Apa? mafia? Gangster? Atau vampire?" tanya Suzy antusias.

"tidak ketiganya" ujar Sehun tersenyum kecil.

"lalu siapa?" tanya Suzy penasaran.

"ayah dan ibumu sudah tahu mengenai hal itu dan aku rasa ini adalah saatnya kau untuk mengetahui segala tentangku" ujar Sehun yakin.

"eo. Katakanlah" ujar Suzy sembari mengunyah buah pisang yang telah ia kupas kulitnya.

"namaku benar Oh Sehun. Nama inggrisku adalah Sean Khielton" ujar Sehun dengan menatap tepat ke mata Suzy. Suzy tertegun, ia menatap bola mata Sehun yang dipenuhi dengan keseriusan.



To be continue . . .

Continue Reading

You'll Also Like

1.1M 49.2K 95
Maddison Sloan starts her residency at Seattle Grace Hospital and runs into old faces and new friends. "Ugh, men are idiots." OC x OC
873K 40.6K 61
Taehyung is appointed as a personal slave of Jungkook the true blood alpha prince of blue moon kingdom. Taehyung is an omega and the former prince...
432K 17.6K 61
โ•ฐโ”ˆโžค *โ‹†โ ๐ข'๐ ๐ซ๐š๐ญ๐ก๐ž๐ซ ๐ง๐จ๐ญ ๐ฅ๐จ๐ฌ๐ž ๐ฆ๐ฒ ๐œ๐จ๐Ÿ๐Ÿ๐ž๐ž ๐ญ๐š๐›๐ฅ๐ž ๐š๐ฌ ๐š ๐ซ๐ž๐ฌ๐ฎ๐ฅ๐ญ ๐จ๐Ÿ ๐ฒ๐จ๐ฎ ๐ฉ๐ข๐ฌ๐ฌ๐ข๐ง๐  ๐จ๐Ÿ๐Ÿ ๐ญ๐ก๐š๐ญ ๐ญ๐ข๐ฆ๐ž-๐›...
956K 36.2K 86
๐—Ÿ๐—ผ๐˜ƒ๐—ถ๐—ป๐—ด ๐—ต๐—ฒ๐—ฟ ๐˜„๐—ฎ๐˜€ ๐—น๐—ถ๐—ธ๐—ฒ ๐—ฝ๐—น๐—ฎ๐˜†๐—ถ๐—ป๐—ด ๐˜„๐—ถ๐˜๐—ต ๐—ณ๐—ถ๐—ฟ๐—ฒ, ๐—น๐˜‚๐—ฐ๐—ธ๐—ถ๐—น๐˜† ๐—ณ๐—ผ๐—ฟ ๐—ต๐—ฒ๐—ฟ, ๐—”๐—ป๐˜๐—ฎ๐—ฟ๐—ฒ๐˜€ ๐—น๐—ผ๐˜ƒ๐—ฒ ๐—ฝ๐—น๐—ฎ๐˜†๐—ถ๐—ป๐—ด ๐˜„๐—ถ๐˜๐—ต ๏ฟฝ...