Home; My Little Princess

By kietzyQS

59.1K 9.4K 1K

Seorang gadis dengan kehidupan sempurna dan dikelilingi pria mapan yang juga sempurna tiba-tiba saja mengalam... More

Introduction to the Title
Introduction to the Cast
Teaser 1: Prolog and 1st Preview
Teaser 2: 2nd Preview
Teaser Final :
1. I am Suzy
2. He is my future husband
3. Another husband is coming
4. Unpredictable meeting
5. The magical touch
6. The unknown answer
7. Flower Message
8. a little secret
9. Obsession
10. My personal Band-aid
11. The first time
12. Regret
13. I want You
14. It's a scar
15. Mistake
16. a little braveness
17. The magic words
18. Excuse
19. I can't Find it, my comfort shoulder
20. Those Empty Heart
21. Nowhere
22. Empty Hope
23. I found you
24. Frustated
25. Thank You
26. He Change
27. Even if it's a lie
28. It's a Goodbye
29. The Painful Regret
30. Too Much Tears
31. Crazy Mind
32. That comfort zone is back
33. The Sun start to Shine
34. For Suzy
35. First Step
37. a little truth
38. The Truth
39. The Real of Me
40. It's start to bloom
41. Dear You . .
42. I want to be there
43. What Happened?
44. How Have You been ?
45. I Choose You
46. Hot Issue
47. The Amazing Journey (Final)
EPILOG!! (Special for our Readers!)

36. I Miss Him

1K 162 21
By kietzyQS

.36.

.Thirty Six.

.I Miss Him.


               Malam hari itu, jam sudah menunjukkan pukul 20.00 malam, Sehun tampak baru saja selesai mandi. Sehun keluar dari toilet dengan handuk yang melingkar di pinggangnya. Sehun mengeringkan rambutnya yang basah dengan telaten, seperti terbiasa mengeringkan rambutnya seorang diri.

Tak lama terdengar suara ketukan dari pintu kamarnya. Sehun lantas menoleh dan melangkah menuju pintunya. Sehun menarik ganggang pintu miliknya dengan perlahan. Sehun sedikit terkejut ketika menemukan Suzy berdiri didepan kamarnya.

"Suzy-ya" ucap Sehun sedikit tergelak menyadari Suzy yang sudah berdiri disana dengan piyama kebesaran yang memang ia sediakan untuk gadis itu, di tangannya tampak dua buah gelas kaki tinggi dan sebotol red wine.

"boleh aku masuk?" tanya Suzy menatap Sehun dengan tatapan ragu.

"eo?" seakan tak siap, Sehun kembali dibuat terkejut. Sehun sontak membuka pintunya lebar sebelum otaknya sempat berpikir jernih.

"nae" jawab Sehun otomatis. Suzy tersenyum kecil dan melangkah masuk.

Sehun langsung menutup pintu, Sehun yang menyadarii dirinya hanya mengenakan handuk langsung melangkah menuju dress room miliknya.

"tunggu sebentar" ujar Sehun.

Sehun masuk ke dalam dress room, ia memakai pakaian tidurnya yang berupa kaos lengan t uke dan celana training t uke berwarna abu-abu dengan garis putih di pinggirnya.

Sehun mendekati Suzy yang memilih duduk di lantai sembari menyandar di sisi ranjang yang biasa Sehun tempati. Sehun menatap Suzy yang menuangkan Red Wine ke dua gelas yang tadi ia bawa masuk.

"apakah ibu dan ayahmu tahu kau ada disini?" tanya Sehun menatap Suzy ingin tahu.

"tidak" jawab Suzy seadanya.

"ada apa? kenapa tiba-tiba kau kemari?" tanya Sehun penuh tanya.

"aku hanya ingin minum denganmu, apa tak boleh?" tanya Suzy menatap Sehun penuh arti.

"eo?" Sehun tergelak.

"cheers" ujar Suzy sembari mengangkat gelasnya kea rah Sehun. Sehun meraih gelas yang Suzy letakkan di dekatnya dan mengangkatnya untuk menyambut gelas Suzy.

Setelah suara dentingan kecil itu Sehun meneguk wine-nya dengan hati-hati. Suzy meletakkan red-wine miliknya ke lantai dengan hati-hati. Sedetik kemudian Suzy menatap Sehun ragu, namun kemudian ia kembali menunduk.

"ku dengar kau mengembalikan posisi ayahku. Terima kasih" ucap Suzy lembut.

"darimana kau mendengar hal itu?" tanya Sehun. Ada yang janggal, biasanya gadis itu akan menyebutnya sebagai ahjussie tapi ada apa dengan Suzy yang ia lihat hari ini?

"kenapa? Apa kau ingin bertanya kenapa aku tak lagi memanggilmu ahjussie?" tanya Suzy seakan bisa membaca pikiran Sehun. Sehun meneguk salivanya kemudian melirik ke samping merasa tak nyaman di tatap seintens itu oleh Suzy.

"Suzy-ya, jika kau tak nyaman dengan memanggilku seperti itu. Kau bisa terus memanggilku ahjussie saja. Ku rasa aku lebih merasa ada ketulusan disana" ujar Sehun tanpa menatap Suzy.

"ahjussie, jika aku memanggilmu seperti itu. Bukankah orang-orang akan menertawaimu?" ujar Suzy menatap Sehun yakin.

"aku tak akan membiarkan mereka menertawaiku" kini mata Sehun menatap Suzy intens. Suzy terdiam seribu Bahasa mendapatkan tatapan intens itu dari Sehun.

"ku dengar, . . " kini Suzy melepaskan tatapannya dari Sehun.

"kau memberikan posisi CEO untuk Kim Taehyung. Aku tidak tahu harus berkata apa padamu. Kau menyelamatkan keluargaku dan menyelamatkan Taehyung hanya demi aku" ungkap Suzy menunduk.

"kenapa kau berpikir seperti itu? Apa kau merasa tak nyaman jika aku melakukannya demi kau?" tanya Sehun sembari menatap Suzy berharap jawaban Suzy tak akan membuatnya terluka.

"aku ingin memintamu berhenti tetapi ku pikir aku tidak akan sanggup melakukannya" ucap Suzy menatap Sehun. Kini Sehun dapat melihat keseriusan di dalam kata-kata Suzy barusan.

Bagaikan sebuah jarum tipis yang menusuk tepat di ujung denyut jantungnya. Sehun menatap Suzy dengan tatapan yang tak bisa di deskripsikan. Luka, ada sedikit perasaan itu dalam tatapan intens yang diperlihatkan sepasang mata elang itu akibat kata-kata Suzy.

"kenapa? Apa kau merasa berhutang budi?" terka Sehun memberanikan diri meski ia tahu, mungkin kalimat Suzy selanjutnya akan meluncurkan panah besar ke relung hatinya.

"tidak, aku rasa perasaanmu terhaadapku terlalu besar sehingga aku khawatir, mungkin aku tak akan bisa membalasnya. Bahkan untuk memberikan hatiku pun, aku tidak tahu apakah aku masih sanggup atau tidak" ungkap Suzy jujur tanpa menatap mata Sehun.

Sehun terluka. Satu hal yang tak ia suka dari Suzy adalah kejujurana wanita itu. Disaat ia bisa saja berbohong untuk mengelabui Sehun, ia justru mengungkapkan kejujuran yang tak pernah bisa Sehun terima untuk pertama kalinya.

"lalu, untuk apa kita menikah?" tanya Sehun tanpa banyak berpikir. Suzy tergelak.

"kau berkata ingin menikah denganku. Jika tidak ada cinta didalam pernikahan kita, untuk apa kita teruskan hubungan ini?" tanya Sehun to the point. Rasanya seluruh organ tubuuhnya menggila sehingga hanya emosi bodoh yang terungkap untuk menyelamatkan hatinya yang terus di lukai berkali-kali oleh gadis di depan matanya ini.

Suzy terdiam seribu Bahasa. Ia menatap Sehun, ia kira pria ini tak perduli. Ia kira pria ini justru akan tetap menikahinya dan memintanya tetap berada disisinya. Suzy kira Sehun tak akan melepaskannya semudah ini.

"ahjussie" ucap Suzy pelan.

"aku tahu kau mencintai Kim Taehyung, aku yakin aku bisa membahagiakanmu tapi . . kalimat yang kau ucapkan barusan membuatku takut. Aku takut bahwa suatu hari kau akan meninggalkanku, aku takut bahwa suatu hari kau benar-benar tak bisa mencintaiku." Ungkap Sehun.

Suzy memantapkan hatinya. Ia tahu semua kalimat Sehun benar, ia tahu ia mungkin menyakiti Sehun. Ia tahu bahwa hatinya mungkin tak bisa mencintai pria ini tetapi tekadnya sudah bulat.

Suzy meneguk habis wine-nya dan mencium bibir Sehun dengan kilat. Sehun tersentak, namun ia merasakan sesak di dadanya. Seakan tubuhnya menjadi panas dan semakin panas. Sehun membalas ciuman Suzy seakan emosi yang baru saja ia luapkan sirna tanpa jejak.

"biarkan aku memberikanmu keturunan sebelum meninggalkanmu. Biarkan aku memberikan segala hal yang masih ku miliki sebelum aku menyakitimu lebih jauh lagi ahjussie. Maafkan semua keegoisanku." Batin Suzy.

Suzy melumat bibir Sehun dengan lembut dan hangat. Tangannya yang tadi mengelus rambut Sehun beralih membuka kancing kemeja Sehun satu persatu. Suzy masih tak melepaskan tautan bibir mereka.

Tangan Sehun bergerak mengangkat piyama tidur Suzy. Perlahan piyama tidur itu tergeletak begitu saja di lantai. Sehun memutar tubuhnya menjadi di atas Suzy. kini lantai dan wine tampak menyatu.

Ya, Sehun tanpa sengaja menyenggor botol wine dan gelas wine mereka hingga semuanya tumpah berserakana. Sehun mencium bibir Suzy penuh gairah, ia tahu ada yang tidak beres dengannya tetapi nalurinya berkata ia lain.

Sehun tak bisa berhenti, ia tak bisa mengendalikan dirinya sendiri. Suzy membalas lumatan demi lumatan yang Sehun berikan untuknya. Sehun bergerak untuk mencium leher jenjang Suzy. Perlahan kedua orang itu hanyut dalam sensasi yang tak pernah mereka bayangkan sebelumnya.

0.0

Sehun membuka matanya, perlahan sinar matahari menembus sela-sela jendela kamarnya. Ketika membuka kedua matanya lebar, Sehun dapat merasakan pinggangnya yang di lilit oleh tangan seseorang.

Sehun menunduk dan terkejut menemukan Suzy yang tidur sembari memeluknya erat. Sehun merasa kepalanya begitu pusing, ia menyentuh kepalanya. Ia tidak t ukeu yang telah ia lakukan semalam.

Tiba-tiba bayangan saat Suzy menciumnya kilat dan pergulatan t uke yang ia lalui membuat kedua matanya terbuka lebar. Sehun segera menjauhkan tubuhnya dari Suzy. Ia berdiri dan langsung masuk ke dalam toilet.

Sehun mandi di bawah air keran yang membasuh seluruh tubuh naked-nya dengan cukup deras seakan ia berusaha menyadarkan dirinya. Sehun memejamkan matanya erat, di satu sisi ia berharap ini hanya mimpi tetapi di sisi lain, ia berharap bahwa semua ini nyata.

Sehun t ukeu apa yang ada di pikirannnya tadi malam hingga ia bersedia menyentuh Suzy tanpa memikirkan perasaan Suzy. ia t ukeu bagaimana caranya menghadapi Suzy setelah ini. Gadis itu terlalu berharga baginya.

Suzy membuka matanya perlahan. Ia memang sudah bangun sejak tadi, ia hanya berpura-pura tidur. Suzy yang sadar Sehun sudah berada di dalam toilet sejak tadi lantas memutar tubuhnya menghadap ke jendela yang tertutup rapat di kamar Sehun.

Suzy meneteskan air matanya dalam diam. Ia tahu ia seperti seorang gadis murahan yang tidak tahu diri tetapi malam tadi adalah satu-satunya cara untuk membuat Sehun menyentuhnya.

Suzy tahu jika ia menunggu lagi, jika ia tidak mencampurkan obat t uke dalam wine yang ia bawa tadi malam, mungkin Sehun tak akan bersedia menyetubuhinya. Suzy tahu bahwa pria itu hanya menginginkan hatinya tetapi keinginan sederhana itu pula yang membuat Suzy sangat ketakutan. Suzy takut bahwa Suzy tak bisa memberikan hatinya untuk pria itu.

Suzy menghapus air matanya. Ketika mendengar suara pintu toilet terbuka, Suzy kembali memejamkan matanya seakan masih tertidur pulas. Sehun pergi dengan pakaian kerjanya meninggalkan kamarnya.

Setelah kepergian Sehun, Suzy melirik sekitarnya. Semuanya memang berserakan, lantai dan pakaian mereka tak lagi terorganisir dengan benar. Suzy merasa nyeri di sekujur tubuhnya. Tentu saja, ini adalah pengalaman pertama baginya.

Suzy bergerak dan berjalan menuju toilet dan membersihkan dirinya disana. Suzy dengan cekatan bersiap-siap dan mengenakan piyama tidur yang semalam ia kenakan.

Suzy tiba di ruang keluarga. Suzy menyapa ibu dan ayahnya kemudian duduk di meja makan. Suzy menyantap hidangan tanpa sepatah katapun. Tak lama telepon rumah berbunyi. Taehee langsung bergerak mengangkat telepon itu.

"Tuan Oh Sehun tak bisa pulang mala mini. Ia ada urusan yang mengharuskannya terbang ke Amerika Sore ini juga" ucapan Suho membuat Taehee mengangguk paham.

Suzy masih menyantap makanannya dengan tenang. Suzy hanya diam tak bereaksi saat Taehee menyampaikan apa yang ia dengar barusan dari Suho. Suzy tahu hal itu hanyalah alasan Sehun untuk menghindari Suzy.

Suzy menghela napas dan menghabiskan seluruh makanannya. Setelah selesai Suzy segera kembali ke kamarnya. Suzy membuka televise di kamarnya dan menonton apa saja yang mungkin bisa ia tonton untuk mengalihkan pikirannya dari kejadian semalam.

0.0

Ini sudah sehari sejak Suho berkata Sehun ke Amerika untuk bisnis. Suzy keluar dari rumahnya, ia sangat bosan sehingga merasa harus menghibur diri. Salah satu caranya adalah dengan pergi menemui ayahnya.

Suzy tiba di SZ company. Ketika Suzy tiba, semua orang lantas menatapnya seakan ia adalah pusat perhatian. Suzy memasuki lift tanpa memperdulikan tatapan orang-orang di sekitarnya.

"entah bagaimana keluarganya bisa kembali kaya raya setelah bangkrut yang mereka alami"

"rumornya, mereka menjual putrinya"

"benarkah? Tapi kenapa putrinya masih berani menampakkan dirinya?"

"tentu saja. Putrinya pasti menjadi istri simpanan bos besar. Bukankah kau tahu bahwa Suzy menjadi incaran para pengusaha dari muda hingga tua berkat paras cantiknya itu?"

Suzy tak bisa lagi diam. Ia menahan pintu lift agar tak tertutup. Suzy keluar dari lift dan mendekati wanita yang membicarakannya seperti tadi namun ia terkejut ketika seorang pria membelakanginya dan memarahi para wanita tadi.

"apakah kalian benar-benar karyawan disini?" tanya pria itu sakartis.

"eo?" kedua karyawan wanita itu terkejut.

"jika benar, bagaimana mungkin kalian membicarakan putri CEO kalian seperti tadi?" tanya pria itu sinis.

"maafkan kami" ucap dua karyawan itu ketakutan ketika melihat logo Kim Corp di name tag pria itu.

Suzy terdiam. Kakinya berhenti melangkah. Hatinya was-was, perlahan pria itu berbalik untuk menatap Suzy. Suzy tak dapat menyembunyikan perasaan campur aduk di hatinya saat mata pria itu menatap tepat ke dalam matanya.

Pria yang tadinya hanya ingin berbalik tanpa mengetahui siapa yang berada dibelakangnya itu langsung terpaku ditempat. Pria yang tak lain adalah Kim Taehyung itu terdiam seribu Bahasa melihat wanita yang sangat ia rindukan itu kini berada tepat didepan matanya.

"Su.. " seakan merasa tak pantaas, Taehyung bahkan tak berani memanggil nama wanita itu seperti yang seharusnya. Taehyung menunduk dengan bola mata berkaca-kaca.

Suzy tak bisa membendung kerinduannya lebih lama. Suzy langsung berbalik dan masuk ke dalam lift. Suzy menekan tombol untuk menutup pintu lift itu. Ia tahu jika ia berdiri lebih lama lagi, mungkin ia akan memeluk dan tak ingin melepaskan pria itu selamanya.

Taehyung terkejut namun hanya bisa pasrah ketika melihat kepergian Suzy. Ia hanya menunduk pasrah kemudian berjalan menuju lift yang satunya lagi. Tanpa mereka sadari Sehun yang sejak tadi berdiri di lantai atas melihat pemandangan itu.

Mata Sehun berkaca-kaca namun ia tak bisa memperlihatkan kelemahannya pada siapapun. Sehun mengalihkan perhatiannya dan meneruskan langkahnya meninggalkan SZ Company.



To be continue . . .

Continue Reading

You'll Also Like

821K 33K 38
On that fateful Halloween night, Lily and James survived while Voldemort apparently 'marked' Harry Potter as his equal. Aria Potter, twin sister of...
1.7M 98.7K 119
Kira Kokoa was a completely normal girl... At least that's what she wants you to believe. A brilliant mind-reader that's been masquerading as quirkle...
83.5K 2.4K 38
Francesca Astor came to Love Island to find her soulmate, and once she sets her eyes on him, she's never letting go. Rob Rausch x Fem!oc #1 robertrau...
790K 47.5K 119
Y/N L/N is an enigma. An outgoing, cheerful, smiley teenage boy. Happy, sociable, excitable. A hidden gem in the rough of Japan's younger soccer pl...