.Chapter 34.
.Thirty Four.
.For Suzy.
Sehun menunggu dengan risau, setelah dua jam menunggu akhirnya Rain dan Taehee keluar dari kamar mereka. Sehun lantas berdiri dan menatap Taehee risau. Taehee mendekati Sehun dan menyuruh Sehun duduk.
Sehun duduk sesuai perintah Taehee. Taehee duduk di sebelah Rain yang berada diantara dirinya dan Sehun. Taehee kemudian menatap Sehun serius.
"apa kau yakin bisa melindungi putriku dan mencintainya tanpa menyakitinya?" tanya Taehee sembari kembali menatap bola mata Sehun.
"nae!" jawab Sehun cepat.
"aku merestuimu" ujar Taehee dengan wajah datarnya.
Sehun terkejut, ia langsung menatap Taehee dengan tatapan berbinar tak percaya. Ia lantas terssenyum dan bangkit berdiri, sedetik kemudian ia memberi hormat pada Taehee dan Rain.
"aku akan selalu berusaha keras untuk melindungi Suzy dengan caraku! Terima kasih karena sudah percaya padaku" ungkap Sehun.
"nae. tentu saja" ujar Rain.
"kalau begitu, apa kalian bersedia untuk kembali ke Seoul bersamaku? Suzy sudah menunggu kalian di kediamanku" ujar Sehun menatap Rain dan Taehee penuh harap.
Taehee dan Rain saling pandang. Sehun kemudian merasa paham akan arti tatapan itu, namun ia hanya diam berpura-pura tidak tahu.
"kami tak bisa kembali." Ujar Rain.
"benar. Jika kami kembali, semuanya hanya akan menjadi kacau" tambah Taehee.
"sebenarnya . . aku sudah melunaskan semua hutang kalian. Maaf atas kelancanganku" ujar Sehun sembari menunduk penuh rasa bersalah.
"mwo?" Rain terkejut bukan kepalang.
"nae. aku tahu aku tak seharusnya mencampuri urusan kalian, tapi karena kalian telah mempercayakan Suzy padaku. Aku merasa aku harus ikut campur dalam urusan keluarga Suzy. karena ia akan segera menjadi istriku" ungkap Sehun masih tak menatap kedua orang tua Suzy.
Rain menatap istrinya ragu, ia benar-benar tak tahu siapa orang ini. Kekayaan sebanyak apa yang ia miliki hingga mampu melunasi hutang besar bisnisnya. Sementara itu Taehee hanya diam tanpa komentar.
"tuan Bae. . Taehee noona . . untuk itu, demi Suzy, maukah kalian kembali ke Seoul?" pinta Sehun.
"baik. Demi Suzy" jawab Taehee kemudian masuk ke kamarnya di ikuti Rain. Taehee langsung membereskan pakaiannya dan suaminya.
Rain mendekati Taehee. Ia menatap Taehee dengan wajah bingung dan benar-benar tak paham akan situasi apa yang sedang berlangsung saat ini.
"yeobo. sebenarnya siapa orang itu? kenapa ia bisa melunasi hutang kita? sekaya apa keluarganya hingga . . . "
"dia" potong Taehee sembari melanjutkan aktivitasnya.
"Sean Khielton" lanjut Taehee.
"mwo?!!!" Rain berteriak kencang saking terkejutnya.
"Se . . Sean Kh. . Khielton?!" tahan Rain tak bisa menahan raut terkejut meski kini ia berusaha menahan nada suaranya agar Sehun tak mendengarnya.
"eo" jawab Taehee seadanya.
"daebakk! Apa dia benar-benar Sean Khielton? Apa ini mimpi? Kau pasti berbohong yeobo" ucap Rain sembari menggeleng tak percaya.
"kau bisa memastikannya langsung" timpal istrinya santai.
"ini gila. Tak mungkin Sean Khielton akan menjadi menantuku! Pria itu? ia bahkan lebih muda dariku. Ia juga tampan, bagaimana mungkin orang sepertinya adalah konglomerat kelas berat dari Paris?" oceh Rain panjang lebar.
"sudah. Khajja" ajak Taehee.
0.0
Taehyung baru saja tiba di Kantornya. Sebuah pesan singkat dari ayahnya memanggilnya untuk turut menghadiri rapat besar pemegang saham hari ini. Semua orang hadir disana, Taehyung melangkah masuk.
Kedatangan Taehyung berhasil menyita perhatian semua orang disana. Semua pemegang saham terkejut menyadari kedatangan Taehyung di rapat penting itu. Tuan Kim yang masih menjabat sebagai pemegang saham tertinggi juga berada disana dan duduk di kursi paling besar di ruangan itu.
"duduklah" ucap Tuan Kim pada Taehyung.
Myungsoo yang juga hadir di ruangan itu sebagai CEO hanya bisa duduk di samping kanan ayahnya karena saham yang ia miliki tidak bisa membuatnya mengendalikan rapat itu.
Taehyung mengambil tempat disebelah kursi Myungsoo. Myungsoo menatap Taehyung sekilas kemudian menatap ayahnya penuh tanya. Ia tak memiliki terkaan apapun mengenai rapat dadakan hari ini.
"aku ingin memberitahu sebuah informasi penting" ucap Kim Gun, mantan CEO yang juga merupakan pemegang saham utama di Kim Corporation.
"mulai hari ini, pemegang saham utama di Kim Corporation bukanlah aku." Ucap Kim Gun.
Semua mata lantas terkejut dan saling pandang penuh tanya. Kim Gun kemudian melirik kea rah pintu, tak lama salah seorang sekretaris terpercaya di Kim Corporation membuka kan pintu.
Masuklah sosok pria berwajah tampan dengan kulit putihnya. Pria itu melangkah dengan percaya diri dan duduk di kursi sebelah kiri Kim Gun.
"saat ini, saham terbesar Kim Corporation akan dipegang oleh pria yang juga bermarga Kim" ujar Kim Gun sembari mengangkat tangannya mempersilahkan pria yang baru masuk itu memperkenalkann dirinya.
"anyeong hasseyeo! Nan Kim Suho imnida" ucap Suho memberi hormat dan tersenyum tampan pada para pemegang saham di ruangan itu.
Taehyung tertegun, ia familiar dengan wajah pria itu. Taehyung merasa pernah bertemu dengan pria itu. ia yakin sekali, tapi entah kenapa ia tak bisa mengingat dengan jelas. Suho memang menjadi pemilik saham Kim Corporation atas titah Sehun yang mengatur segalanya dengan matang.
Suho kembali duduk di kursinya. Kim Gun mempersilahkan Kim Myungsoo mengambil kesempatan untuk membicarakan masalah kondisi perusahaan yang ia pimpin sejauh ini.
Suho mengangkat tangannya setelah Myungsoo selesai mempresentasikan apa yang ingin ia sampaikan. Semua perhatian tertuju pada Suho. Kim Gun juga mempersilahkan Suho bicara.
"sebagai pemegang saham tertinggi, aku ingin mengganti beberapa pondasi Kim Corporation" usul Suho.
Semua mata di ruangan itu lantas kasak-kusuk dan was-was. Apa maksud arah pembicaraan SUho saat ini, mereka tak bisa menerka apa yang ada dikepala Suho dan berakhir mencemaskan apa yang mungkin terjadi setelah ini.
"apa maksudmu tuan Kim Suho? Pondasi apa yang kau maksud?" tanya Kim Gun.
"hanya beberapa pondasi, mungkin seperti CEO dari Kim Corporation?" jawab Suho dengan nada bertanya. Myungsoo terkejut, begitu juga Taehyung dan semua Pemegang saham yang ada disana.
"maaf, tapi mengganti kepala organisasi sebesar Kim Corporation tidak lah semudah itu, ku rasa anda harus mempelajari cara kerja Kim Corporation lebih dulu sebelum mengusulkan sesuatu sepenting ini" ungkap Myungsoo dengan senyum tenang diwajahnya.
"benar. CEO Kim Myungsoo ada benarnya" bisik para pemegang saham itu.
"aku sudah mengetahui banyak hal tentang Kim Coporation. Kinerja yang stabil tetapi juga tak begitu meningkat. Perkembangan yang hanya stuck pada pencapaian yang sama setiap tahunnya. Korupsi, kinerja yang asal, penyalah gunaan dana dari beberapa department pun sudah ku kenali dan ku cium baunya. Termasuk permainan kotor dengan menerima suap dari supplier yang memberikan bahan baku tak bermutu. Jika suatu organisasi internal mengalami masalah seserius ini, bukankah ada yang salah pada pemimpinnya?" ungkap Suho menatap Myungsoo dengan tajam.
Myungsoo terdiam seribu Bahasa. Darimana pemegang saham baru itu mengetahui semua permainan curang yang sedang terjadi di perusahaannya? Myungsoo mengalihkan perhatian tak berani menatap Suho terlalu lama kemudian berpikir keras.
"Myungsoo! Benarkah apa yang ia katakan?" tanya Kim Gun.
"benar, aku sedang menginvestigasi karena aku sendiri baru mengetahui fakta itu beberapa hari yang lalu. Sejauh ini, aku baru menemukan satu dalang dari kejadian ini" jawab Myungsoo jujur.
"brakk!!" Kim Gun menghentak meja dengan sangat keras.
"bagaimana bisa kau tak memberitahuku masalah sebesar ini?!!" tanya Kim Gun penuh amarah.
"aku pikir aku bisa menyelesaikannya setelah beberapa waktu tapi ternyata proses penyelidikannya membutuhkan waktu yang lebih lama" jelas Myungsoo.
Para Pemegang saham lain mulai berbisik-bisik melihat kinerja dari Myungsoo. Cibiran mulai terdengar dari ujung ruangan atas peristiwa ini.
"aku sudah menemukan pelakunya" ujar Suho sembari memberikan flashdisk pada sekretaris yang tadi membuka kan pintu untuknya.
Ketika video itu di putar, semua pemegang saham tampak terkejut melihat General Manager, bahkan Vice President jelas terlihat dalam tawar menawar nepotisme dengan memasok barang tak berkualitas sebagai produk bahan baku Kim Corporation.
Tangan Kim Gun mengepal erat, Myungsoo tampak tak kalah terkejutnya melihat bagaimana video ber durasi 5 menit itu mengungkapkan seluruh pelaku nepotisme yang ternyata juga ada di ruangan itu meski duduk di kursi belakang.
Tepat saat video itu selesai di tayangkan, pintu ruangan itu terbuka lebar dan masuklah beberapa petugas kepolisian memberi hormat kepada Suho dan Kim Gun. Setelah mendapat anggukan dari Suho, polisi-polisi itu menangkap pelaku yang terungkap dalam video itu.
Semua pemegang saham termasuk Kim Gun, bahkan Myungsoo dan Taehyung tak kalah terkejutnya melihat hal itu. adegan penangkapan di tempat itu benar-benar seperti dalam serial tv yang seringkali tayang namun kini hal itu benar-benar terjadi di depan mata mereka.
Kim Gun masih menahan amarahnya, ia diam menatap tajam pada Myungsoo. Myungsoo yang tak kalah panic membalas tatapan Kim Gun, ia tahu ayahnya marah besar dan pasti sangat kecewa terhadap dirinya saat ini.
"mari kita lanjutkan rapat ini lain kali" ujar salah satu pemegang saham yang mendukung Myungsoo.
"tidak!" ucap Kim Gun tegas. Semua mata kini tertuju hanya pada Kim Gun seorang.
"aku secara terus terang, malu karna justru orang luar yang mampu mengungkapkan kasus nepotisme di dalam perusahaanku. Oleh Karena itu aku rasa Kim Suho berhak mendapatkan posisi CEO menggantikan Kim Myungsoo" ucap Kim Gun dengan tegas.
"ahbuji" tegur Myungsoo.
"jangan panggil aku seperti itu!!" tegas Kim Gun marah. Taehyung tak kalah terkejut, begitu juga dengan para pemegang saham.
"ahbuji.. . " kini suara Myungsoo mennciut.
"aku malu pada diriku sendiri karena memiliki putra yang tidak becus seperti mu. Hal yang terpenting untukku kini adalah keberlangsungan Kim Corporation. Aku tak perduli siapakah yang akan memimpin selama ia akan membawa masa depan yang cemerlang bagi perusahaanku. Aku akan selalu mendukungnya" Ungkap Kim Gun dengan tegas dan berapi-api menatap Myungsoo.
"benar. Aku juga setuju" lirih pemegang saham yang lain. Myungsoo terkejut.
"aku setuju"
"aku juga." Myungsoo melihat ke sekeliling yang jelas menatapnya penuh intimidasi.
"aku juga setuju. Kim SUho orang yang pantas menduduki posisi CEO" ucap salah satu dari mereka.
Suho tersenyum melihat bagaimana rencana Sehun berjalan sesuai dengan rencana. Suho kemudian hanya diam ketika seluruh voting ditutup oleh persetujuan bahwa dirinya akan duduk sebagai CEO.
"baiklah. Aku tentu berterima kasih atas seluruh kepercayaan yang kalian berikan untukku." ucap Suho dengan senyum hangatnya.
"jika kalian benar-benar mempercayaiku seutuhnya, aku yakin kalian akan menyetujui setiap keputusanku. Oleh karena itu, mulai detik ini aku akan memberikan posisi CEO kepada Kim Taehyung"
To be continue . . .