Biarlah Takdir Yang Menentuka...

By Nelly_Nurul

4.2M 184K 3.2K

Rank #1 islami (Romance-spiritual) Bagaimana jadinya jika Setelah lama tidak bertemu dan dia meninggalk... More

Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Prat 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24.
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36 (bisa di lewat)
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 42
Ending
info.
Squel.
Trailer

Part 41

76.3K 3.7K 91
By Nelly_Nurul


Happy Reading.

Sesuai dengan yang di janjikan Abizar kemarin bahwa hari ini mereka akan pergi ke tempat orang yang mempunyai pohon mangga.

Abizar meminjam mobil Ibnu lagi untuk pergi kesana dia tidak ingin mengunakan motor karena takut Khairah kelelahan dan membahayakan janin yang ada di perutnya itu.

"Masih lama yah Bi?" Kata Khairah.

"Iya masih lama sekitar satu jam lagi," kata Abizar.

"Kenapa gak bilang sih tempatnya jauh banget. Tau gitu aku gak usah nyuruh kamu buat kesana," kata Khairah marah.

"Udahlah Ai, ini juga demi anak kita yang menginginkan jadi aku akan menurutinya." Kata Abizar.

"Tapi aku kasihan sama kamu yang sudah menyetir 3 jam," kata Khairah yang tiba-tiba menangis.

Wanita hamil terkadang selalu sensitif, untung saja Abizar sekarang berkomunikasi dengan Karim jadi dia bisa tau sifat-sifat dari wanita hamil itu seperti apa. Dan dia sebagai seorang suami harus bisa memahami itu.

"Yaudah kamu jangan nangis yah, lagian aku gak papa, bentar lagi kita akan nyampe kok," kata Abizar.

Tak lama kemudian Abizar telah sampe di tempat tujuannya. Dan benar saja Abizar bisa melihat pohon mangga yang ada di depan rumah itu.

"Abizar cepat manjat ambil buahnya!" Perintah Khairah.

"Nanti dulu yah, kita izin dulu sama yang punyanya," kata Abizar.

"Cepet manjat," kata Khairah.

"Tapi kita belum izin sama yang punya pohonnya." Kata Abizar.

"Kamu mau anak kita ileran, cepetan manjat, nanti saja izinnya," kata Khairah.

Abizar menghela nafasnya pasrah. Akhirnya dia memanjat pohon mangga itu. Dengan hati-hati dia menjatuhkan pohon mangga tersebut, tangganya sudah tidak nyaman karena terus di kedatangan oleh semut.

Abizar telah memetik dua buah mangga tersebut dan menjatuhkannya ke bawah.

"Heh kamu ngapain mencuri buah mangga saya? Turun!!" Kata pemilik buah mangga tersebut sambil memukul Abizar pake sapu lidinya.

"Ampun pak," kata Abizar.

Dia sampai terjatuh dari pohon mangga itu karena tidak bisa menjaga keseimbangannya, terlebih lagi para semut itu menggigitnya.

Ketika Abizar sudah ada di bawah karena terjatuh, pemilik pohon mangga itu memukuli Abizar dengan sapu lidinya.

"Pencuri, dasar pencuri kamu," kata Pemilik pohon mangga itu.

"Ampun pak, saya terpaksa," kata Abizar.

Sedangkan Khairah malah tertawa melihat Abizar yang seperti itu.

"Kenapa kamu mencuri mangga itu?" Kata pemilik pohon itu.

"Jadi begini pak sebelumnya saya mau minta maaf sama bapak karena telah mengambil buah mangga bapak tanpa seizin dari bapak, itu karena istri saya sedang ngidam pak, dan saya juga tidak ada niat untuk mencuri, tadinya saya ingin meminta izin dulu sama bapak, tapi istri saya menyuruh saya untuk mengambil buah mangga itu takut anak saya ileran," terang Abizar.

"Oh begitu, yasudah tidak papa, kamu bawa aja mangga itu," kata pemilik pohon itu.

Setalah itu Abizar pamit kepada bapak itu lalu menghampiri Khairah dan memberikan buah mangga itu kepada Khairah.

Kemudian Abizar menaiki mobilnya bersama Khairah dan melanjutkan perjalanannya.

"Habis ini kita mau ke mana Bizar?" Tanya Khairah.

"Ke pesantern Al-Habsi, aku ingin bersilaturahmi kesana, sekalian kita numpang menginap disana karena sekarang sudah sore," kata Abizar.

Khairah hanya mengangguk saja, karena mau dibawa kemanapun asal itu dengan Abizar jadi dia tidak mempermasalahkannya.

Tak lama kemudian mereka Samapi di pesantren tersebut. Khairah menyerengit karena lingkungan pesantren ini banyak sekali dengan hiasan.

"Sepertinya akan mengadakan acara," gumam Khairah yang masih terdengar oleh Abizar.

"Anak dari pemilik pesantren ini akan menikah," kata Abizar.

"Oh begitu," kata Khiarah tidak menanya lebih lanjut lagi.

Datanglah pria paruh baya yang memakai baju putih dan sorban.
Abizar menyalami orang tersebut.

"Apa kabar Kyai?" Kata Abizar setelah menyalami tangan Kyai tersebut.

"Alhamdulillah baik, kamu sendiri bagaimana Abizar, wah keliatannya kamu membawa istri kesini yah," kata Kyai sambil melihat kearah samping Abizar.

"Alhamdulillah Kyai," kata Abizar.

"Jangan bilang kalau dia adalah wanita yang selalu membuatmu galau dan susah menghapal Al-Qur'an dulu yah," kata Kyai itu sambil becanda.

"Iya Kyai dia wanitanya, dan Alhamdulillah perkataan Kyai yang dulu itu benar kalau jodoh itu takdir yang menentukan, fan yang menentukannya itu Allah," kata Abizar.

Khairah hanya mendengar percakapan mereka berdua, dan Khairah tidak menyangka pula kalau dulu Abizar sering memikirkannya.

"Sandy kesini dulu, ini ada Abizar kasih tempat untuk dia menginap disini," kata Kyai Al-Habsi.

Sandy berjalan kearah Abizar.
"Kamu sudah sampai ternyata, ayo ikut aku," kata Sandy berjalan mendahului Abizar.

"Iya mas Sandy."

Khairah mulai berpikir keras ketika melihat Ustadz Sandy berada disini. Dia masih ingat ustadz sandi itu yang tempo hari mengantarkan undangan pernikahan Gus Ilham.

Atau jangan-jangan ini adalah pernikahannya Gus Ilham. Abizar juga temanya Gus Ilham jadi ada kemungkinan kalau ini memang benar pernikahannya Gus Ilham.

Tapi yang menjadi pertanyaan yang  d sekarang adalah kenapa Abizar tidak memberitahukanya kalau ini adalah pernikahan Gus Ilham. Apakah Abizar masih berpikir kalau Khairah masih menyukai Gus Ilham.

Ketika mereka telah sampai di kamar yang ditujukan oleh Sandy tersebut kemudian Khairah duduk di tepi ranjang dan melihat kearah Abizar.

"Abizar apakah ini pernikahan Gus Ilham?" Tanya Khairah hati-hati takut Abizar akan marah kepadanya.

Abizar mengangukan kepalanya. "Iya ini pernikahan Gus Ilham. Kenapa?" Kata Abizar.

"Tidak ada, aku cuman penasaran aja," kata Khairah sambil menunduk takut.

Abizar mengangkat dagu Khairah agar tidak menunduk.

"Aku percaya padamu, jika itu yang kamu kawatirkan," bisik Abizar.

"Terimakasih Abizar," kata Khairah senang lalu tiba-tiba dia memeluk Abizar.

Setalah tersadar dengan perilakunya Khairah melepaskan pelukannya tapi pinggangnya ditahan oleh Abizar. 

"Jangan di lepas dulu aku masih ingin memelukmu," kata Abizar.

"Aku malu karena memelukmu duluan," kata Khairah sambil mengecilkan suaranya diakhir.

"Kenapa? Biasanya juga gitu. Dari dulu hingga sekarang, kamu memang suka memelukku duluan, kenapa harus malu." Kata Abizar sambil mengeratkan pelukannya.

"Abizar lepas yah aku sudah mulai gerah," kata Khairah.

Tak lama kemudian Abizar melepaskan pelukannya. "Sekarang kamu tidur yah, besok akan ada kejutan untukmu," kata Abizar.

"Kejutan apa?" Tanya Khairah penasaran.

"Ada deh. Nanti juga kamu tau sendiri,"

"Abizar kasih tau gak? Aku penasaran," kata Khairah.

"Kalau aku kasih tau sekarang itu namanya bukan kejutan sayang," kata Abizar sambil mengelus rambut Khairah.

"Kalau mau kasih kejutan itu jangan bilang, kan akunya jadi penasaran," kata Khairah tak mau kalah.

"Yaudah kalau begitu aku tarik kata-kataku yang bilang akan memberimu kejutan," kata Abizar.

"Gak bisa orang udah di sebutin tadi bakal kasih kejutan." Kata Khairah.

"Yaudah sekarang kamu tidur atau mau aku tidurin?" Kata Abizar menyeringai nakal.

"Isa kau ini, yaudah aku tidur," kata Khairah lalu memejamkan matanya.

Kemudian mereka tidur di pesantren Al-Habsi itu.

💝💝💝💝💝💝💝💝💝💝💝💝💝

Keesokan harinya Abizar membangunkan Khairah yang masih terlelap dari tidur nyenyak nya itu.

"Ai bangun," bisik Abizar.

"Hmm" terdapat gumaman dari Khairah.

Abizar mengusap pipi Khairah membuat Khairah yang sedang tidur terlihat tidak nyaman.

Tak lama kemudian Khairah terbangun. Abizar memberikan baju batik seragam dengan baju yang sudah di pakainya olehnya.

"Kamu tidak lupakan sekarang pernikahannya Ilham, jadi cepat mandi dan dandan jangan terlalu cantik," kata Abizar.

Khairah lupa sekarang dia sedang berada dimana, duh malu-maluin aja dia malah terbangun setengah 5 dan suaminya sudah rapih memakai baju batik.

Tak lama kemudian Khairah izin ke kamar mandi.

Dia berkeliling keruangan tersebut untuk mencari tempat kamar mandinya itu. Tak lama kemudian ada seseorang yang menepuk pundaknya.

"Kamu istrinya Abizarkan?" Tanya wanita yang berkerudung panjang itu.

"Iya, kenapa yah?" Tanya Khairah dengan sopan.

"Kenalin aku Farah istrinya Mas Sandy, kamu mau cari kamar mandi yah? Sini biar aku antar," kata wanita yang di ketahui namanya Farah tersebut.

Ketika sedang berjalan ke kamar mandi tiba-tiba Khairah melirik kearah pintu yang terbuka. Dia bisa melihat kalau kamar itu seperti kamar pengantin dan dia juga melihat sekilas kalau sedang ada wanita yang di dandani disana.

"Itu pasti calon istrinya Ilham, sayang sekali Karin tidak berjodoh dengannya," batin Khairah.

"Kenapa kok malah diem disana?" Tanya Farah menyadarkan Khairah dari lamunannya.

"Eh iya," kata Khairah lalu berjalan mengikuti Farah.

"Itu yang jadi pengantin wanitanya adalah adik aku, dia telah lama meninggalkan rumah karena tidak mau di kekang oleh aturan yanga dan di pesantren ini," cerita Farah. Sedangkan Khairah hanya mendengarkan saja.

"Oh jadi calon istrinya Gus Ilham itu anak dari yang punya pesantren ini." Batin Khairah mengerti.

"Ini Khairah kamar mandinya," kata Farah menunjukkan kamar mandi itu kepada Khairah.

"Terimakasih telah menunjukan kamar mandinya," kata Khairah.

"Iya sama-sama." Kata Farah lalu pergi meninggalkan Khairah.

Ketika sedang mandi tiba-tiba terdengar suara orang yang mengetuk pintu kamar mandi tersebut.

"Siapa di dalam buruan, aku kebelet nih,"

Suara itu...

Suara yang tidak asing di telinganya. Itu seperti suara temanya.

"Pakai yang di sebelah aja Alfah," terdengar suara lain juga disana.

"Tidak mungkin itu suara Karin, tadi terdengar orang itu memanggil nama Alfah bukan Karin. Mengkin itu hanya perasaanku saja karena aku masih merasa bersalah tidak bisa menyatukan Karin dan Gus Ilham." Gumam Khairah.


____________________________________


Giamana nih ceritanya.

Pembacanya semakin berkurang mungkin karena bosan membaca cerita ini.

Tapi gak papa aku maklumin kok karena ceritanya juga udah gak ada konfliknya lagi.

Hmm..........      

dikarenakan para Reader yang mulai berkurang itu membuat Author jadi malas untuk mengetik dan melanjutkan cerita ini lagi.

Author udah menyiapkan 2 part lagi untuk tamatin cerita ini.

Maaf yah semuanya yang udah setia membaca cerita ini.

Buat kalian yang masih setia membaca cerita saya bisa pindah ke lapak sebelah nanti kalau cerita ini sudah tamat.

Terimakasih.

Continue Reading

You'll Also Like

7.4K 1.4K 63
"Opsi cinta dalam diam adalah pilihan terbaik bagi gua" _Humayirah_ Yuk langsung baca dari pada penasaran. ⚠️Warning Sebelum baca jangan lupa follow...
1.3M 70.8K 46
Cinta akan indah pada waktunya di bawah ikatan halal. Cerita tentang seorang gadis yatim piatu berlatar belakang santri sebuah pondok pesantren men...
ArqaMila By zerryizka

General Fiction

33.3K 7.1K 75
[CERITA KE 3] 🌻 Kategori : baper menantang Bagaimana jika sebuah kecelakaan memaksamu menjadi Ayah sekaligus Ibu untuk keponakan titisan kuaci gore...
6.3K 402 28
作者︰喃米 類型︰穿越重生 狀態︰完結 最近更新︰2023年04月29日