Biarlah Takdir Yang Menentuka...

By Nelly_Nurul

4.2M 184K 3.2K

Rank #1 islami (Romance-spiritual) Bagaimana jadinya jika Setelah lama tidak bertemu dan dia meninggalk... More

Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Prat 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24.
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36 (bisa di lewat)
Part 37
Part 38
Part 39
Part 41
Part 42
Ending
info.
Squel.
Trailer

Part 40

78K 3.7K 66
By Nelly_Nurul


Happy Reading.

Hari ini Khairah sedang bersama Salma di kampusnya, sebenarnya Khairah masih terlihat sakit karena terlihat dari raut mukanya yang sangat pucat. Abizarpun tadi telah melarangnya untuk tidak kuliah dulu dan menyuruhnya untuk beristirahat, tapi memang Khairah yang besar kepala dan susah untuk diatur jadi dia memaksa Abizar untuk mengijinkannya kuliah.

"Muka kamu pucet banget Khairah, apa kamu sakit?" Tanya Salma.

"Nggak kok," jawab Khairah.

"Aku bukan anak kecil yang bisa di bohongin Khairah, kamu sakit apa?" Kata Salma.

"Aku gak sakit Sal, aku cuman gak tau kenapa sering merasa lelah," kata Khairah.

"Udah di periksa ke dokter?" Tanya Salma.

Khairah mengelengkan kepalanya. Salma melihat kearah Khairah yang menggelengkan kepalanya.

"Kok belum sih Khairah? Saran aku lebih baik di periksakan ke dokter biar tau kamu sakit apa, siapa tau kamu punya penyakit," Kata Salma.

"Na'udubillah, jangan sampe," kata Khairah.

"Makanya periksa dulu biar aku gak su'uzon sama kamu," kata Salma.

"Udah ah jangan ngurusin aku Mulu, urusin tuh tunangan kamu," kata Khairah kepada Salma.

"Ngapain ngurusin Farel, dia lagi sibuk dengan pernikahan saudaranya," celetuk Salma.

"Oh yah? Farel punya saudara emang? Aku kira dia anak bungsu," Tanya Khairah yang terlihat kepo.

"Iya, dia punya Kaka. Tapi wajar jika banyak yang mengira kalau dia anak bungsu orang kakaknya itu tinggal di pesantren," kata Salma.

Khairah menganguk mengerti.
"Terus yang mau nikah itu kakaknya?" Tanya Khairah lagi.

Khairah memang tipe orang sang sangat kepo dan penasaran dengan kehidupan orang lain, jadi wajar jika dia suka banyak bertanya dan ingin mengetahui sesuatu.

"Kakaknya udah nikah sama santri yang ada di pesantren itu," jawab Salma.

Lalu Khairah terlihat berpikir sejenak. "Lalu siapa yang akan menikah itu?" Tanya Khairah.

"Yang menikah itu adik ipar kakaknya Farel," jawab Khairah.

"Oh berarti adik dari istrin kakaknya," kata Khairah mengerti.

"Udah ah jangan bahas Farel, aku jadi merindukan,"

"Ciee yang rindu sama Farel," goda Khairah.

"Lebih baik kamu pergi sana jangan menggodaku, suamimu sepertinya sudah menunggumu," kesal Salma yang di goda oleh Khairah.

Lalu mata Khairah menatap kearah yang di tunjukan oleh Salma tadi dan benar saja Abizar sedang berada tak jauh dari dirinya.

Khairah berjalan mendekati Abizar. "Udah lama nunggunya?"

"Hmm,"

"Maaf yah," kata Khairah.

"Tidak apa, aku memakluminya. Aku cuman takut kamu kenapa-kenapa karena masih sakit," kata Abizar becanda tapi setengah khawatir.

"Tapi buktinya aku tidak apa-apa Abizar,"

"Tidak apa-apa bagaimana? Kamu setiap pagi selalu mual-mual udah hampir satu minggu. Pokonya gak ada penolakan lagi kita pergi ke dokter sekarang," kata Abizar tegas.

Khairah hanya mengangguk saja, jika Abizar Teleh berbicara seperti itu berarti dia tidak bisa membantahnya.

Abizar mengantarkan Khairah ke rumah sakit untuk memeriksakan keadaan Khairah.

Saat sedang di parkiran rumah sakit itu tiba-tiba kepala Khairah terasa pening dan gelap. Khairah pingsan untung saja Abizar melihat itu dan dengan sigap dia membopang tubuh Khairah dan memasuki rumah sakit itu dengan panik.

"Dok, tolong periksa istri saya, tadi tadi pingsaan saat sedang di parkiran," kata Abizar yang merasa panik.

"Anda tenang dulu, biar saya periksa," kata dokter tersebut.

"Keluhan apa yang di rasakan istri ada sebelumnya?" Tanya dokter.

"Dia akhir-akhir ini sering merasa mual dok," kata Abizar.

Dokter itu mengangukan kepalanya, dan memeriksa Khairah.

Kemudian setalah memeriksa Khairah, dokter tersebut duduk di kursinya dan berhadapan dengan Abizar.

"Selamat yah istri anda sedang hamil 2 minggu," ucap dokter tersebut.

"Dokter gak lagi becandakan?" Tanya Abizar yang terlihat tidak percaya.

"Saya serius," ucap dokter tersebut.

Kemudian Abizar mengucapkan terimakasih kepada dokter tersebut lalu dia kembali menghampiri kekasih halalnya itu yang masih menutup matanya.

Khairah yang baru bangun dan mengerejapkan matanya. "Aku ada dimana?" Tabyanya.

"Kamu ada di rumah sakit sayang,"

"Kok bisa?" Tanyanya bingung.

"Tadi kamu pingsan waktu di parkiran," kata Abizar.

"Tapi aku gak sakit apa-apa kan?" Tanyanya.

"Nggak kok," kata Abizar lalu tiba-tiba Abizar mendekatkan tangannya kepada perut Khairah.

"Kamu mau ngapain Abizar, ingat ini rumah sakit," kata Khairah yang akan bangun dari duduknya tapi ditahan oleh Abizar.

"Aku hanya ingin mengelus dan mendo'akan calon akakku," kata Abizar santai.

Khairah mencerna apa yang dikatakan oleh Abizar barusan, kemudian setalah dia mengerti dia menutup mulutnya tidak percaya.

"Apakah aku hamil Abizar," kata Khairah.

Dan Abizar menganguk. "Yah kamu sedang hamil Ai," kata Abizar.

Kemudian Khairah memeluk Abizar karena terharu. "Makasih Abizar aku masih gak nyangka." Kata Khairah.

Abizar mengusap punggung Khairah, "sudut..  seharusnya aku yang bilang makasih ke kamu. Karena kamu telah mau menjadi ibu dari anak-anakku." Kata Abizar.

Kemudian Khairah melepaskan pelukannya dan dan berlari toilet yang ada disana di ikuti oleh Abizar.

"Jangan mendekat," kata Khairah.

"Kenapa Ai," kata Abizar bingung.

"Aku gak suka bau baju kamu," kata Khairah.

Abizar mengendus bau bajunya. "Nggak kok Ai," katanya.

"Tapi aku mual cium bau kamu," kata Khairah.

"Yaudah yuk kita pulang," ajak Abizar.

💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛

Khairah telah sampai di kontrakannya bersama Abizar. Khairah duduk di kursi.

"Abizar aku boleh minta sesuatu gak?" Kata Khairah dengan sangat hati-hati takut Abizar marah.

"Kamu mau apa Ai?" Tanya Abizar.

"Aku ingin mangga muda," Kata Khairah.

Abizar mengelus kepala Khairah, "kamu ngidam yah?" Ucap Abizar.

Khairah mengangukan kepalanya.

"Yaudah nanti aku beliin mangga mudanya," kata Abizar.

"Tapi aku ingin langsung dari pohonnya," kata Khairah.

"Ai tapi sekarang gak lagi musim, siapa yang punya pohon mangga coba." Kata Abizar frustasi.

"Pokonya gak mau tau, aku mau makan mangga muda langsung dipetik dari pohonnya." Kata Khairah.

"Ai, jangan mangga muda dah, ganti aja dengan yang lain," nego Abizar berharap Khairah bisa mengganti keinginannya itu.

"Gak mau, pokonya aku maunya mangga muda titik!!" Kata Khairah.

"Aku cari tau dulu barangkali ada pohon mangga yang berbuah," kata Abizar.

Abizar membuka grup WA nya.

Pemuda pengejar Islam.

Grup WA.

Abizar
Assalamualaikum semuanya.

Ibnu
Waalaikumussalam.

Karim
Tumben nih Abizar muncul grup.

Gus Ilham.
Aku jadi curiga.

Abizar
Ada yang tau tempat yang menjual  mangga di pohonnya gak.

Gus Ilham.
Sekarang lagi gak musim, emang buat apaan?

Karim.
Kamu buntingin Khairah?

Gus Ilham.
Wah aku gak nyangka, Abizar tokcer juga. Ajarin jurusnya doang, 2 hari lagi akan aku praktekan.

Karim.
Wih calon penganten, harusnya kamu minta jurus juga sama aku. Gini-ginikan aku juga bisa hamilin Nina.

Ibnu
Kalian ini malah membahas yang seperti itu, gak pantes untuk seorang ustadz seperti kalian. Kalau sampai Kyai Al-Habsi tau kamu ilham bahas yang kaya gitu bisa-bisa kamu gak jadi dinikahkan dengan anaknya.

Karim
Skakmat kamu Ilham di marahin sama Ibnu. Hahahaha.  😈.

Ibnu
Kamu juga karim jangan asal ngomong, istri kamu sedang hamil jadi jaga ucapan.

Gus Ilham.
Kena semprot juga kan Akhirnya. (Tertawa puas).

Karim
Hei dimana yang nanyainnya? malah gak nonghol lagi, Abizar muncul Woi  jangan kekepin bini Mulu.

Gus Ilham.
Baru aja di peringatin tadi udah ngomong kaya gitu aja,

Abizar
Jadi giamana? Ada yang tau tempat nya gak?

Ibnu
Gak tau, emang Khairah lagi ngidam yah?

Abizar
Iya, dia ngidam ingin mangga muda yang di petik dari pohonnya.

Karim.
Rasain tuh Abizar, itu karma dari aku karena waktu Nina menyuruhku untuk pakai baju warna Pink, kamu malah menghinaku. (Ketawa jahat) 😈.

Gus Ilham.
Eh Aku ingat waktu itu aku melihat pohon mangga yang sedang berbuah.

Abizar.
Di mana?

Gus Ilham.
Di jalan tak jauh dengan pesantren Al-Habsi.

Abizar
Serius? Itu letaknya jauh banget dari sini.

Karim
Itu mah udah resiko, udah jabanin aja. Kasian nanti anak lo ileran.

Gus Ilham.
Sekalian bantuin dekor di pesantren, kamu kan jago banget ngefekor kayak gitu, buktinya waktu nikahan Mas Sandy.

Abizar
Oke deh kalau begitu.

Ibnu
Nanti aku juga nyusul ke sana pas nikah Ilham.

Abizar menyudahi membaca grupnya karena dia telah menemukan tempatnya.

Kamudian Abizar masuk ke kamarnya untuk menemui Khairah. "Ai, kamu pengen banget yah makan buah mangganya," kata Abizar sambil mengelus perutnya Khairah.

"Gimana apakah kamu sudah menemukan buah mangganya," kata Khairah.

"Aku telah menemukan buah mangganya, tapi tempatnya agak jauh dari sini. Kamu gak papa ditinggal disini sendiri?" Kata Abizar.

"Gak mau, aku mau ikut," kata Khairah manja.

"Tapi ini sudah malam Ai," kata Abizar.

"Yaudah kalau begitu besok aja kita kesananya, aku ingin di peluk kamu malam ini gak mau sendiri," kata Khairah merengek manja.

"Yaudah kalau begitu, besok kiat pergi kesana, sekarang kamu tidur dulu yah," kata Abizar.

💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚

Abaikan grup WA mereka berempatnya.

Duh gimana nih ceritanya.

Jangan lupa kasih vote dan comen yah.

Continue Reading

You'll Also Like

6.5M 458K 58
Apakah seorang anak Kiai harus bisa menjadi penerus kepemilikan pesantren? Ya. Namun, berbeda dengan seorang Haafiz Alif Faezan. Mahasiswa lulusan sa...
1.3M 70.8K 46
Cinta akan indah pada waktunya di bawah ikatan halal. Cerita tentang seorang gadis yatim piatu berlatar belakang santri sebuah pondok pesantren men...
717 56 20
JANGAN LUPA FOLLOW DULU YA GUYS!!! Buat support aku☺️ Bukan tidak mungkin seorang wanita berjuang demi membela negerinya.Sebagai seorang muslimah sej...
4.8M 289K 60
[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ] Hana di deskripsikan sebagai gadis nakal pembuat onar dan memiliki pergaulan bebas, menikah dengan seorang pria yang kerap...