Home; My Little Princess

By kietzyQS

58.7K 9.4K 1K

Seorang gadis dengan kehidupan sempurna dan dikelilingi pria mapan yang juga sempurna tiba-tiba saja mengalam... More

Introduction to the Title
Introduction to the Cast
Teaser 1: Prolog and 1st Preview
Teaser 2: 2nd Preview
Teaser Final :
1. I am Suzy
2. He is my future husband
3. Another husband is coming
4. Unpredictable meeting
5. The magical touch
6. The unknown answer
7. Flower Message
8. a little secret
9. Obsession
10. My personal Band-aid
11. The first time
12. Regret
13. I want You
14. It's a scar
15. Mistake
16. a little braveness
17. The magic words
18. Excuse
19. I can't Find it, my comfort shoulder
20. Those Empty Heart
21. Nowhere
22. Empty Hope
23. I found you
24. Frustated
25. Thank You
26. He Change
27. Even if it's a lie
29. The Painful Regret
30. Too Much Tears
31. Crazy Mind
32. That comfort zone is back
33. The Sun start to Shine
34. For Suzy
35. First Step
36. I Miss Him
37. a little truth
38. The Truth
39. The Real of Me
40. It's start to bloom
41. Dear You . .
42. I want to be there
43. What Happened?
44. How Have You been ?
45. I Choose You
46. Hot Issue
47. The Amazing Journey (Final)
EPILOG!! (Special for our Readers!)

28. It's a Goodbye

900 168 22
By kietzyQS

.28.

.Twenty Eight.

.It's a Goodbye.


"ahjussie, bukankah kau berjanji menjadi pria-ku untuk malam ini?" tanya Suzy tiba-tiba.

"..." Sehun hanya menatap Suzy menanti kalimat apa yang ingin Suzy lontarkan selanjutnya.

"karena aku belum pernah punya pacar sebelumnya. Aku ingin kau menemaniku dan membuatku merasakan kencan sebelum kita pulang" ujar Suzy.

"kencan?" Sehun mengerutkan alisnya.

"eo. Apa itu terlalu berlebihan?" tanya Suzy menatap Sehun dengan tatapan polosnya.

"khajja ahjussie" Suzy menarik Sehun setelah mereka turun dari mobil Suho.

Suzy langsung berlari sembari menarik Sehun bersamanya. Ia berlari memasuki area Menara Eiffel itu bersama Sehun. Suzy masuk ke dalam lift diikuti Sehun yang tak bisa menolak karena Suzy menggenggam tangannya erat.

"ahjussie, bisakah kau tutup mataku?" tanya Suzy yang mulai gugup ketika pintu lift itu mulai tertutup.

"kenapa?" tanya Sehun.

"mianhae ahjussie" ucap Suzy yang langsung memeluk Sehun erat ketika merasakan lift itu mulai bergerak naik. Sehun terdiam seribu Bahasa, seluruh tatapan dari orang-orang yang berada di lift yang sama terasa samar-samar.

Hanya satu suara yang dapat Sehun dengar, suara detak jantungnya dan melodi indah itu lagi. Melodi itu kembali memenuhi kepalanya dengan nada lembut yang menghanyutkan.

Suzy masih menyandarkan kepalanya di dada Sehun sembari memejamkan matanya erat. Sehun terdiam membatu merasakan melodi indah yang terus bermain tenang diotaknya. Sehun bahkan terlalu takut untuk berkedip seakan semua itu mungkin saja hilang seperti debu dalam sekejap.

Suzy masih memejamkan matanya tak berani dengan pemandangan ketinggian Menara itu. Sehun masih terdiam tanpa suara. Perlahan Suzy mengeratkan tangannya yang memeluk pinggang Sehun.

"ahjussie, sebenarnya aku phobia ketinggian. Tapi setidaknya sekali, aku ingin menaklukan rasa takutku. Ku rasa hanya bersamamu, aku bisa seberani ini" tutur Suzy lembut.

Sehun hanya diam. Mengetahui satu lagi rahasia gadis itu yang tak semua orang ketahui tak membuat Sehun menunjukkan reaksi yang berlebihan. Ia hanya ingin menyimpan semua tentang gadis itu dalam memory-nya dan di dalam sebuah tempat rahasia dilubuk hatinya.

"gwenjhana (tidak apa), aku akan membantumu menaklukan rasa takut itu" bisik Sehun dengan lembut.

Perlahan Sehun menggerakkan tangannya dan melingkarkan tangannya ke punggung Suzy untuk menyalurkan kehangatan dan memberikan perlindungan untuk gadis itu.

Seisi elevator itu tampak bingung dan tak mengerti Bahasa dua orang Korea Selatan itu. namun mereka dapat merasakan kehangatan dan kasih sayang antara dua orang itu dengan baik.

"silahkan" ucap petugas elevator itu dalam Bahasa Perancis yang kental ketika mereka sudah mencapai puncak..

Sehun lalu melangkah keluar tanpa melepaskan Suzy dari pelukannya. Suzy masih takut membuka matanya sampai Sehun berbisik ditelinganya dengan lembut.

"apa kau percaya ahjussie?" bisik Sehun pelan.

Suzy mengangguk pelan dengan cepat. Sehun lantas tersenyum dan kembali mengucapkan mantra yang membuat Suzy lantas berani membuka matanya perlahan.

"buka matamu" bisik Sehun lembut.

Suzy membuka matanya perlahan dengan segenap keberaniannya. Hal pertama yang Suzy lihat adalah pemandangar kota Paris dari ketinggian. Lebih dari itu keindahan itu bahkan menyamarkan rasa takut Suzy akan ketinggian.

Sehun masih tak lepas memeluk Suzy dan membiarkan Suzy berada dipelukannya. Suzy tersenyum perlahan melihat pemandangan yang sangat indah itu. Sehun ikut tersenyum dengan menatap Suzy tak lepas.

Entah keindahan itu kah yang membuat Suzy berhasil menghapus rasa takutnya atau justru sentuhan pria itu. pria yang selalu berada didekatnya dan memberikan kenyamanan yang tak pernah ia rasakan sebelumnya.

"sangat indah" gumam Suzy lembut.

"nae. . sangat indah" lirih Sehun tanpa melepaskan matanya dari wajah Suzy.

Suzy tersenyum semakin lebar, begitu juga Sehun yang masih betah menahan Suzy dalam pelukannya. Sehun melirik sekitarnya dengan senyum bahagia diwajahnya. Suzy melepaskan tangannya yang melingkar erat dipinggang Sehun secara perlahan.

Sehun menatap Suzy karena mendapat pergerakan seperti itu dari Suzy. Suzy menatap Sehun dan menutup mata Sehun dengan telapak tangannya. Sehun lantas menggerakkan tangannya untuk melepaskan tangan Suzy.

"jangan!" suara Suzy membuat usaha Sehun berhenti. Sehun berhenti ketika tangannya sudah melingkari pergelangan Suzy yang sebelumnya hendak ia gunakan untuk melepaskan tangan Suzy yang menutupi matanya.

"apa yang ingin kau lakukan?" tanya Sehun dengan mata tertutup menanti penjelasan Suzy.

"ahjussie, jika aku tak menutup matamu seperti ini. Aku rasa aku tak bisa melakukannya" gumam Suzy dengan tatapan sedihnya.

"apa yang . . "

Ucapan Sehun berhenti ketika merasakan bibir Suzy menyentuh bibirnya dengan sangat lembut. Suzy tampak menjinjitkan kakinya dan memejamkan matanya setelah bibirnya bersentuhan dengan bibir Sehun.

Sehun terdiam seribu Bahasa, seluruh tubuhnya merinding mendapat sentuhan itu. ia tak pernah merasakan detak jantungnya segila ini selain bersama Suzy. hanya gadis itulah yang dapat melakukannya.

"mianhae ahjussie, jika aku tak menutup matamu. Aku rasa aku tak akan mampu melepaskan tanganmu dan meninggalkanmu" – Suzy.

Pemandangan indah Eiffel seakan menjadi saksi akan hal yang Suzy lakukan terhadap Sehun. Sehun masih kaku membatu sementara orang-orang disekitarnya tampak memperhatikan Sehun-Suzy seakan berciuman di depan umum adalah hal biasa.

Suzy mulai melumat bibir Sehun dengan lembut. Seluruh dunia serasa berputar dikepala Sehun, ia merasa seperti dibawa ke ruang dan waktu yang berbeda. Perlahan Sehun membuka bibirnya dan membiarkan gadis muda itu melumat bibirnya lebih dalam.

"mianhae ahjussie, jika aku membiarkanmu menatapku, mungkin aku akan takut untuk terbangun dari mimpi indah ini" – Suzy.

Ciuman mereka masih berlangsung. Ciuman dan lumatan lembut yang tak dipenuhi nafsu itu terasa sangat hangat dan membuat siapa saja bisa merasakan kehangatan didalamnya dengan hanya menyaksikannya.

"ahjussie. . kau adalah mimpi yang paling indah yang pernah ku miliki. Gerigo ijje (dan sekarang) . . ."

"ini saatnya aku terbangun dari mimpi indah itu" – Suzy.

Perlahan air mata menetes lembut dari bola mata Suzy yang terpejam. Suzy masih meneruskan lumatannya tanpa melepaskan tangannya yang menutupi mata Sehun. Sehun masih mengikuti alur dan

Suzy membuka matanya yang sudah basah akan air mata kemudian menjauhkan bibirnya dari Sehun. Sehun diam merasakan Suzy yang perlahan menjauh. Suzy menatap Sehun dengan mata sayunya, entah kenapa ada rasa sedih dilubuk hatinya saat menyadari ia akan segera meninggalkan pria itu.

"ahjussie. . aku terlalu malu, oleh karna itu . . bisakah kau membuka matamu setelah aku pergi?" tanya Suzy dengan mata sembabnya.

"bagaimana caranya aku tahu kau sudah pergi atau masih disini?" tanya Sehun lirih.

"kau hanya perlu berhitung mundur dari angka 100, setelah itu baru kau boleh membuka matamu" ujar Suzy dengan senyum yang berusaha ia pancarkan meski Sehun tak dapat melihat senyum itu.

"baiklah" ucap Sehun mengalah.

"baiklah. Tunggu disini. Jangan buka matamu. . " ujar Suzy yang perlahan mundur.

Suzy bisa melihat Sehun yang menutup matanya meski tangan Suzy tak lagi menghalangi pandangan mata pria itu. Sehun masih diam ditempat, sementara Suzy mulai mengambil langkah keduanya untuk menjauh.

"mianhae ahjussie, ku harap . . kau akan hidup bahagia" – Suzy

"apa aku sudah boleh berhitung?" suara Sehun semakin menambah kepedihan di mata Suzy. tak pelak, air mata kembali menetes dari pelupuk mata indahnya.

"nae" jawab Suzy dengan suara serak yang berusaha ia kendalikan.

Sedetik setelahnya, Suzy berbalik dan membelakangi Sehun. Air matanya tumpah detik itu juga. Suzy langsung mengambil langkah cepat setengah berlari menuju lift.

"akhirnya . . . aku juga harus melarikan diri darimu ahjussie. Ku harap suatu hari nanti kau bisa memaafkanku" – Suzy.

Suzy masuk ke dalam lift dengan air mata yang membanjiri wajahnya. Orang-orang di sekelilingnya menatap Suzy dengan wajah terheran-heran sementara Suzy terus menangis.

Di samping itu Sehun terus berhitung mundur hingga di hitungan terakhir. Akhirnya ia pun membuka matanya hati-hati. Ia melirik sekelillingnya dan benar saja, Suzy sudah tidak ada disana.

Sehun tersenyum, senyum bahagia kemudian mulai melangkah masuk kedalam lift untuk kembali ke rumahnya. Suzy pasti sudah istirahat sekarang.

-Home; My little princess-

Suzy masuk ke bandara international Paris sembari menarik koper besar miliknya. Ia mengantri untuk masuk dengan menyerahkan selembar tiketnya. Suzy memang ingin kembali ke Korea Selatan.

Setelah semua yang ia lalui untuk menemui Sean Khielton, ia justru masuk terlalu dalam ke dunia pria itu. Ahjussie miliknya yang bahkan tidak ia ketahui namanya. Pencarian sia-sia itu tentu saja harus ia akhiri, seiring dengan hubungannya dengan ahjussie itu.

Suzy menjual perhiasannya tanpa Sehun ataupun Suho ketahui demi membeli tiket pulang. Mungkin menyerah adalah jalan terbaiknya, ia sebaiknya menyetujui pernikahan antara Kai dan dirinya setelah semua kekacauan yang ia buat.

Suzy menyerahkan Passport-nya kemudian melangkah masuk ke ruang tunggu. Suzy merapatkan jaket hangat itu ditubuhnya sembari menatap ke depan dengan tatapan kosong.

"ahjussie!" suara seorang anak kecil yang berteriak kencang membuat Suzy menoleh.

Suzy bisa melihat anak gadis kecil yang berlari menghampiri pria yang berusia sekitar 30 an tahun itu dan langsung memeluknya erat disambut gendongan hangat oleh pria berumur itu. Seketika senyum terukir diwajah cantiknya dan tanpa alasan matanya kembali merasa perih.

"kenapa aku seperti ini?" pikir Suzy sembari menghapus cairan yang tertumpuk di sudut matanya.

Tiba-tiba panggilan untuk penumpang terdengar. Suzy segera berdiri dan menarik kopernya untuk masuk ke dalam pesawat. Suzy mematikan ponselnya dan masuk ke kelas ekonomi untuk pertama kalinya.

Seumur hidupnya, ini pertama kali baginya duduk di kelas ekonomi. Setidaknya Suzy tahu ia tidak akan lagi duduk di kursi ini jika ia menyetujui pernikahannya dengan Kim Jong In. Kai.

Setelah penerbangan panjang. Suzy akhirnya tiba di Korea Selatan. Suzy langsung naik taksi menuju rumahnya tapi ketika tiba disana. Rumah itu telah disegel dengan plang 'atas nama Bank'.

Suzy lantas mengaktifkan kembali ponselnya dan memasang kartu sim local dan menelpon ibunya. Suzy menunggu tapi nomor itu tak bisa dihubungii. Suzy menelpon ayahnya namun hal yang sama terjadi.

Suzy langsung menghubungi Kai tapi baru satu deringan masuk matanya menangkap sosok pria yang baru saja keluar dari halaman rumahnya. Suzy terpaku seketika, ponselnya jatuh begitu saja saat melihat Taehyung disana dengan wajah pucat.

Taehyung mengangkat wajahnya, ketika matanya menangkap sosok Suzy. ia langsung berjalan kea rah Suzy dengan langkah lebar dan menarik Suzy ke dalam pelukannya. Suzy membatu seketika.

"Suzy-ya . . " seketika itu juga air mata Taehyung tumpah begitu saja.

" . .." Suzy bahkan tak kuat untuk merespon Taehyung.

"Naeun. . dia . . telah meninggal" tutur Taehyung. Pupil mata Suzy melebar perlahan.

"mworagu?" Suzy terperanjat seketika itu juga.

To be continue . . .

Continue Reading

You'll Also Like

746K 16.7K 45
In wich a one night stand turns out to be a lot more than that.
1M 34.7K 62
π’π“π€π‘π†πˆπ‘π‹ ──── ❝i just wanna see you shine, 'cause i know you are a stargirl!❞ 𝐈𝐍 π–π‡πˆπ‚π‡ jude bellingham finally manages to shoot...
162K 4.8K 50
matilda styles, will you be my valentine? (please reject me so i can move on) ⋆ Λšο½‘β‹†ΰ­¨πŸ’Œΰ­§β‹† Λšο½‘β‹† IN WHICH christopher sturniolo falls for nepo baby or...
378K 6.2K 79
A text story set place in the golden trio era! You are the it girl of Slytherin, the glue holding your deranged friend group together, the girl no...