LASKAR [Completed]✔️

By Shawnecha

2.6M 129K 3.8K

"Bentar lagi lo bakal ganti nama." -Laskar Lingga "Kenapa?" -Iris Senja "karena lo jodoh gue." -Laskar Lingga... More

1-Prolog
2-Kembali
3-Berubah
4-Siapa dia?
5-Tatapan Mata
6-Troublemaker
7-Rumah Iris
8-Laskar itu...
9-Mulai Mencari
10-Lagi-lagi 'Dia'
11- Cowok aneh
12- Tawuran
13-Hujan
14-Ditembak
15-Kantin
16-Ditembak 2
17-Marah
18-Balkon
19-Lagi-lagi dia menghindar
20.Selalu bilang benci
21-Nightmare
22-Nightmare 1
23-Nightmare 2
24-Melindungi dari jauh
25-Panti asuhan
26- Taman
27- Dekat tapi jauh
28-Zona dan Laskar
29-Kritis
30-Makam
31-Malam berbintang
32-Teman
33-Cerita di Puncak Gunung Batu
34-Truth or dare
35-Mungkin bukan mulikku
36-Donor hati?
37-Luka Lama
38-Mimpi buruk
39- Ujian akhir
41-Returning memories
42-Vide
43-Genggaman tangan
44-Little Laskar
45-Little Laskar 1
46-Kembali menggenggam
Epilog Spoiler!!
CERITA BARU
CHATTIME LASKAR

40- Di umur 18

31.5K 2K 163
By Shawnecha

"Kisah 18 tahun kami yang indah dan menyedihkan. Kenangan, nostalgia, nadir, memori senja sore yang akan menjadi tangga awal terbukanya mata kami memandang indah dan peliknya dunia.

***


Author story's

Ini sedikit dari ceritaku dan cerita kami.

Apakah kalian sekarang ada di umur 18?

Atau menuju umur 18?

Apa yang kalian pikirkan tentang dan di umur 18?

Kuliah?

Cita-cita?

Bekerja?

Cinta?

Kenangan Sedih dan senang?

Takut?

Perpisahan?

Mungkin semuanya. Hampir semua remaja di umur 18 memikirkan hal yang sama. Tetap di zona nyaman, kuliah, lulus, bekerja dan menikah. Haha... hidup kalian kurang menarik.🙄🙄

Atau kalian ingin keluar dari zona nyaman? Bekerja, jauh dari orangtua, hidup sendiri, semua serba sendiri. Menantang memang, tapi juga menakutkan!😑

Di umur 18 aku masih seorang pelajar SMA yang akan melihat bagaimana kekejaman dunia yang sebenarnya. Waktu SMA, di kelas itu suka ada gengnya gitu gak, sih? Pasti ada yah?! Hehe😁... sama aku juga. Dulu kami berlima, cewek. Suka ngumpul bareng, duduknya selalu sebarisan, kemana-mana sama.

Dan ada nama gengnya juga. Ini lucu banget sumpah...!! Namanya 'S*MPAK BERACUN', nama yang dikasih sama abang tukang foto copy, karena sering nangkring di kiosnya sampe sore dan buat bising sampe pen di usir.

Tapi sekarang mah udah pada pisah, ada yang kerja ada yang kuliah. Jauhan semua, mudah-mudahan sih semua sukses dan bisa ngumpul lagi.🤗

Tapi dari semuanya aku yang paling pendiem. Hehe😁... ada yang pernah dengar kalimat gini, nggak? Waktu sama orang lain ajah kalem, eh ketemu sama temen kayak orang gila, alay, lebay, cukimay. Sama aku juga, tapi nggak gitu banget.

Aku memang suka menyediri orangnya, benci sama yang suka berisik gitu, sedikit anti sosial tapi sedikit berubah waktu SMA karena mereka. Sampe temen SMP dulu suka bingung sama aku. Nggak pernah ikat rambut, ramputnya hitam panjang, gak pernah senyum dari masuk sampe pulang sekolah. Di kelas tukang pegang duit sekaligus sapu.

Yang gak bayar di tabok pake sapu lidi. Haha😂😭...

Karena aku bendaharanya jadi apa-apa selalu gratis, tapi tetep ajah gak pernah punya tipex. Karena tipex-nya cukup satu untuk satu kelas, lempar sana, lempar sini. Hahaha..

SMA itu aku di kelas XII IPA 2, lumayan pinter tapi kelas kami juga yang paling berisik dari semuanya, ngalahin anak IPS. Kalo jamkos, suka nyanyi gak jelas karena ada satu temen cowok yang selalu bawa gitar.

Selesai pelajaran komputer, biasa yang cowok langsung muter film dan ceweknya ikutan. Dulu itu kita pernah nonton FAST AND FORIUS 8 di kelas. Yang cewek awalnya diem bae, yang cowok malah teriak-teriak gini, 'Waaaw..., ciut... cuit..., panas oi panas... ihh, aww.' Haha😂, nggak tau deh apa maksudnya. Yang cewek jadi salah tingkah dan senyum-senyum nggak jelas.

Lagian film gituan nonton-nya sama cowok, kan jadi salah fokus. Pernah juga nih, nonton Twilight yang versi bulan madu, apaan yak? Lupa😁

Eh, jadi salah fokus lagi. Yang salah tingkah dan ngoceh gak jelas 'ihh.. ihh..' malah cewek. Yang cowok nontonnya serius gitu mukaknya tapi jijik.

Haha... gak ada habis-habisnya sih kalo bicarain masa SMA.

Kalo SMA kamu gimana?

Jangan sia-siain loh. Aku bilang nih, SMA itu nggak perlu terlalu serius belajarnya. Karena semua belum tentu sesuai sama apa yang kamu harapkan. Semuanya bisa ajah berbanding terbalik sama yang udah kamu rencanain. Aku udah ngerasain sih sekarang, 180 derajat berbeda dari daftar tujuan hidup.

So, selagi ada waktu, just enjoy your self in SMA or in 18.

Buat kenangan sebanyak mungkin dan seheboh mungkin. Gak perlu selalu sama pacar, sama teman jauh lebih menyenangkan. Memang benar sih, kehidupan itu adalah bunga dan cinta adalah madunya.

Tapi bukan patokan bahwa cinta itu harus pacar, kan?

Itu dulu deh cerita aku. Kamu?

***

Waktu itu sama seperti ketapel yang di tarik ke belakang dan dilepaskan ke masa depan, menembus ruang dan waktu. Dia tak dapat kembali dan tak dapat diulang. Roda kehidupan selalu berputar, kadang di atas kadang di bawah. Tapi masa itu tetap saja berjalan ke depan.

John W. Gardner mengatakan hidup itu seni gambar tanpa satu pun penghapus artinya apa yang kalian lakukan akan tetap menjadi masa lalu yang tak akan pernah terganti.

Sama seperti mereka yang kini tertawa riang memenuhi seluruh sudut sekolah. Kini warna-warni pilox sudah memenuhi seragam putih mereka. Tanda tangan dari orang-orang terdekat sudah terpampang jelas di sana sebagai nostalgia usang di masa mendatang.

"Aaaa... sekolahnya udah selesai, yah? Ujian udah habis." Nico mengangkat tangannya tinggi-tinggi dan berteriak membuat orang-orang di sekitarnya tertawa geli.

"Secepat ini ternyata." Sahut Melody yang berdiri di samping cowok itu.

Nico merangkul bahu Melody dan tiba-tiba mencium pipi cewek itu, membuat Melody terkejut bukan main. Nico terenyum lembut dan malah menggagalkan niat Melody untuk memakinya.

"Aku sayang Melody." Ucap cowok itu dengan nada lembut dan tatapan intensnya menatap manik mata Melody.

"Ehem... ehem... Alay lo pada! Jijik gua. Mentang-mentang udah ngelamar, sok-sokan deh lo. PDA!!" Sarkastik Chand yang menatap mereka jijik.

Mereka terkekeh bersamaan.

"Diem lo jomblo! Gila, salut gue sama lo. Betah lo nggak sekalipun ngelirik cewek? Terlambat puber lo, yak?" Ejek Nico sebagai balasan.

Chand mendelik tajam, "Enak aja! Gue cuma mau cari yang serius. Bukan yang pacaran lama-lama tapi cuma jagain jodoh orang." Balas cowok itu tak mau kalah.

Mereka kembali tertawa.

Laskar pun berdiri di sana. Sesekali ikut tersenyum kecil mendengar candaan teman-temannya. Matanya tak sekalipun melirik cewek yang berdiri jauh darinya.

Apalagi setelah kejadian hari itu.

"A... Ai?"

Laskar mengeryit bingung mendengar cewek itu memanggilnya dengan panggilan yang baru pertama kali di dengarnya. Namun tak lama dia malah menyeringai kecil lalu menghadap cewek itu sepenuhnya.

Ia membuka hoodie hitamnya dan menatap ke bawah pada Iris yang masih duduk di lantai.

"Ai? Rain maksud lo?"

Laskar terkekeh pelan namun sangat-sangat hambar.

"Sorry, gue bukan dia." Ucapnya lalu pergi meninggalkan cewek itu begitu saja, tanpa menolong malah hanya memberikan tatapan dingin dan acuhnya.

"Besok, yah?"

Pertanyaan itu membuyarkan lamunan Laskar yang bersandar di tembok putih itu. Begitu juga semua temannya, menatap Nico dengan tatapan yang berbeda, seakan mereka mengerti dengan pertanyaan ambigu cowok itu.

Mereka sama-sama tersenyum lirih.

"Udah dua tahun ternyata, tapi rasanya kok belum yakin, yah?" sambung cowok itu. Kini matanya menatap langit cerah tak terlalu menyilaukan, awan biru dengan matahari yang bersembunyi di baliknya.

"Kalo ada si biang rese, pasti acara coret-coretan ini bakalan rame banget dah. Kagak bisa diem semua karena keselengean dia." Sambung Chand lagi dan menatap arah yang sama.

Laskar mengeryit bingung, matanya ikut memandang langit yang mereka tatap itu.

Apa besok yang dimaksud mereka itu, hari kepergiannya?

Kebetulan yang tak terduga.

Masih dengan rasa bingungnya, tanpa Laskar sadari seseorang sudah berdiri tepat di depan cewek itu. Siapa lagi kalau bukan Elthan, ditangannya dia membawa sebuah spidol.

"Elthan? Ngapain di sini?" Bingung Iris.

Elthan tersenyum dan mengangkat spidolnya. "Bukti kalo aku bagian dari remajamu. Sini deketan, aku mau tanda tangan."

Iris berdiri menyamping dan memberikan bagian lengannya untuk di tanda tangani cowok itu.

"Gue bingung. Hubungan lo berdua apa, sih?! Masih aku-kamuan ajah. Ambigu lo berdua." Sarkar Nico yang diangguki yang lainnya.

Elthan tersenyum penuh arti, "Mantan sekaligus calon pacar?" cowok itu menaikkan sebelah alisnya kemudian terkekeh kecil menampakkan lesung pipinya.

Calon pacar. Kata-kata itu seolah mengingatkan Iris pada seseorang. Sedikit demi sedikit Iris mengarahkan pandanganya pada cowok yang bersandar sedikit jauh dari mereka.

Namun belum sepenuhnya Iris mendaratkan pandangannya, cowok itu pergi begitu saja meninggalkan mereka.

***

Iris bergantian memeluk kedua orang tuanya, begitu juga dengan Melody, Ley dan Kanaya.

Bahkan Melody sampai menitikkan air mata dengan lebay-nya.

"Kenapa, sih? Udak kayak pergi selamanya gue." Iris terkekeh kecil mengejek Melody yang sangat dramatis.

"Cepet balik, yah?! Inget prom nanti lo harus datang. Nggak boleh nggak!" Keukeh cewek itu seraya menggenggam erat tangan Iris.

Iris tersenyum kecil.

"Iya, janji deh. Setelah urusannya selesai gue bakal balik."

Iris menatap teman-temnnya berusaha meyakinkan mereka.

Gema mengelus kepala Iris berulang kali. "Nanti sampe di sana udah ada Papa Ran yang katanya mau jemput kamu. Maafin ayah sama bunda gak bisa nganterin Iris. Di sana yang baik-baik yah, nak?!"

Iris menganggukkan kepalanya dan langsung menghambur ke pelukan Gema lalu berganti memeluk tubuh Cahaya.

"Boleh ikutan peluk, gak? Kita juga kan temen Iris. Iya nggak, bro?!" seraya memainkan alisnya, Nico melirik Mico, Chand dan juga Dear.

"Apaan peluk-peluk? Mau gue bunuh?" Sambar Melody secepat kilat.

Nico terpelonjak kaget. Cowok itu mengelus-elus dadanya dan menatap Melody yang melotot tajam.

"Genjen sih! Udah tau ceweknya galak kayak macan." Sarkas Mico dengan seringai mengejeknya.

Iris ikut tertawa kecil.

Attention to all pessengers with a flight SQ-xxx to gather at waiting room a within 15 minute as the plane has arrived.

"Udah waktunya. Iris berangkat yah, bun. Kalian semua, gue pergi dulu." Pamit Iris setelah pengumuman keberangkatan di suarakan.

Iris berganti menatap Elthan yang memberikan senyuman menenangkannya.

"Sampe sana langsung telpon. Walaupun musin semi, tapi tetep ajah dingin. Jangan lupa pake jaket sama sarung tangannya." Oceh cowok itu berusaha menasihati Iris.

Iris hanya mengangguk patuh bersamaan dengan lambaian tangan mereka saat Iris mulai memasuki waiting room.

"SELAMAT ULANG TAHUN BUAT BESOK, IRIS." Teriak mereka bersama-sama.

Bersamaan dengan itu, Laskar merasa sangat malu pada dirinya, yang entah kenapa tiba-tiba malah berakhir di tempat itu.

Mengamati dan bersembunyi dari jauh hanya untuk melihatnya pergi.

Laskar menyeringai kecil saat cewek itu mulai menjauh bahkan tak tampak di hadapannya. Bukan sepenuhnya menghilang, Iris kembali menatap ke belakang seolah menanti kedatangan seseorang. Pandangannya menatap sekeliling namun kembali melanjutkan langkah.

"Laskar? Lo ngapain di sini?" kaget Mico yang saat tak sengaja berpapasan dengan Laskar yang bersembunyi di balik tempok itu.

Laskar hanya diam dengan tatapan datarnya namun segera menatap Mico dan yang lain seperti ingin menanyakan sesuatu.

Laskar berdehem pelan.

"Besok dia ulang tahun?" tanya cowok itu ragu-ragu namun juga penuh harap agar teman-temannya mau menjawab.

Mereka tampak bingung, saling pandang dan mengangguk bersamaan.

Laskar ikut mengangguk kecil lalu berlalu meninggalkan mereka.

"Tunggu!"

Chand berteriak menghentikan cowok itu tiba-tiba, membuat yang lainnnya bingung bersamaan. Mereka memperhatikan Chand dengan raut wajahnya yang sangat berbeda.

"14 April. Ulang tahun lo, kan?!"

Pertanyaan sekaligus pernyataan yang Chand keluarkan sedikit ragu dan terbata-bata itu mampu mengejutkan mereka semua.

Chand mengingatnya dengan jelas. Semua data yang beberapa hari lalu dikumpulkannya, Chand memeriksa semuanya.

Laskar hanya diam tanpa membalikkan badan lalu kembali melangkahkan kali meninggalkan tempat itu.

***

Mico & Nico



See you tomorrow... !!🤗


Jangan lupa vote dan coment.➡️➡️

Spam next or coment.➡️➡️

Oh iya lupa. Kayaknya bakal double up deh hari ini. Soalnya tangannya gatel pen kasih yang menarik.

Kita lihat aja nanti 🙄

Salam cintah deh, istri sah mas shawn💋

Continue Reading

You'll Also Like

Leonada By Nafia

Teen Fiction

972K 49.4K 39
[Cek on DREAME for complete story] Link on profile #284 in Teen Fiction (25/5/2018) "Lo tuh gak pantes jadi pacar gue!" bentak cowok itu. "G-g-gue ga...
ANGKASA By Sephile

Teen Fiction

134K 11.9K 70
Angkasa, aku akan memberitahukan kepadamu betapa sulitnya mencintai seseorang yang sama selama dua tahun terakhir. Betapa lelahnya aku bertahan denga...
1.1M 108K 58
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
529K 6.5K 23
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+