Biarlah Takdir Yang Menentuka...

By Nelly_Nurul

4.2M 184K 3.2K

Rank #1 islami (Romance-spiritual) Bagaimana jadinya jika Setelah lama tidak bertemu dan dia meninggalk... More

Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Prat 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24.
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 36 (bisa di lewat)
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Ending
info.
Squel.
Trailer

Part 35

76.6K 3.7K 73
By Nelly_Nurul

Assalamualaikum.

Karena banyak yang gak rela aku tamatin ceritanya jadi aku memutuskan untuk melanjutkan ceritanya sampai nanti Abizar punya anak dengan Khairah.

Hoorree...... 

Semoga kalian semua para Reader sedang yah.

Happy Reading

.

____________________________________

Khairah dan Abizar saat ini telah sampai di restoran tempat mereka akan kencan pertamanya. Sebelumnya Khairah sempat menolak karena tempat terlalu bagus dan pasti sangat mahal. Tapi karena Abizar yang memaksa dan bilang sengaja ingin membuat momen spesial di hari pertama kencannya jadi dia memilih tempat ini.

"Bizar pindah aja yuk," Kata Khairah ketika sudah sampai pintu masuk.

"Udah gak papa, lagian uang aku cukup kok jika itu yang kamu kawatirkan." Kata Abizar.

"Kamu yakin?" Tanya Khairah.

Abizar mengangkat kepalanya, "Iya, lagian kamu udah dengarkan dulu dari karim kalau aku mengelola Resto di Bandung," kata Abizar.

Iya Khiarah hampir lupa, Abizar'kan udah kerja, tapi kok restorannya sepi banget kaya gak ada pengunjungnya.

"Kok restorannya sepi banget," bisik Khairah kepada Abizar karena melihat kesekelilingnya tidak menemukan pengunjung hanya menemukan pakaian saya yang ada di depan tadi sambil tersenyum padanya.

"Sengaja dibuat sepi," kata Abizar.

"Kok bisa?" Tanya Khairah yang terlihat bingung.

"Udah jangan banyak tanya," kata Abizar sambil mendorong kursi mempersilahkan Khairah untuk duduk.

Khairah mengikuti apa yang di suruh Abizar untuk duduk di kursi itu, dengan ragu Khiarah duduk di kursi yang telah Abizar persilahkan itu.

Abizar juga duduk di tempatnya lalu memanggil pelayan untuk memesan makannya.

"Kamu mau apa Khaiarah?" Tanya Abizar kepada Khairah.

"Terserah kamu aja," kata Khairah kerena tidak tau menu yang disini.

"Yaudah saya Ingin memesan makanan sepesial yang ada disini," kata Abizar dan mendapat pelototan dari Khiarah.

"Kamu yakin Abizar?" Khairah sedikit tidak yakin.

"Aku yakin," kata Abizar lalu tiba-tiba tangannya memegang tangan Khiarah.

Khairah ingin melepaskan tangannya itu karena malu dilihat oleh pelayan tetapi Abizar malah mengeratkan tangannya sehingga membuat Khairah sulit untuk melepaskannya.

"Kenapa?" Tanya Abizar.

Khairah sedikit berbisik kepada Abizar. "Malu tau diliatin sama para pelayan, mana tempatnya sepi lagi, bikin serem aja," kata Khairah.

Sedangkan Abizar malah tertawa mendengar perkataan Khairah barusan.

"Udah biarin aja, lagian mereka juga tau kalau kita lagi kencan," kata Abizar.

Khairah melahirkan menunduk karena malu mungkin.

"Khairah," kata Abizar lembut dan Khairah melihat kearah suaminya itu. 

"Tumben manggil nama aku pake nama lengkap," kata Khairah.

"Oh salah deh, Airah Sayang," kata Abizar sambil menggoda Khairah.

"Apaan sih Abizar," kata Khairah yang sebenarnya dia saat ini merasa deg-degan karena tadi Abizar menangilnya sangat mesra.

"aku tadi udah mau romantis malah dia merusak suasana gara-gara aku salah memangil nama, sekarang aku jadi susahkan mau ngomong apa," Batin Abizar yang saat ini sedang gerogi.

"Aiii.. Hmm," kata Abizar bingung mau ngomong apa.

"Kenapa jadi gugup gitu?" Tanya Khairah sambil menyerengit heran.

"Engga hehe.." kata Abizar sambil tertawa yang di paksakan.

"Aku tau dari gelagat kamu yang seperti itu pasti kamu mau ngomong serius sama aku, kamu mau ngomong apa? Asal gak ngomongin poligami aku gak izinin," kata Khairah sambil melotot mata Abizar.

Abizar menelan ludahnya, istrinya itu selalu su'uzon kepadanya. Demi tuhan dia tidak ingin berpoligami, dia hanya mencintai istrinya itu.

"Siapa juga yang mau berpoligami, aku hanya mencintaimu Airah,"

Deg

Untuk pertama kalinya Abizar mengatakan bahwa dia mencintai Khairah. Dan itu justru membuat Khairah terdiam.

"Aii,, kamu jangan Su'uzon sama aku dulu, aku mau ngajak kamu kesini itu karena aku ingin mengungkapkan perasaanku padamu, emang si kita berdua udah nikah tapi aku belum pernah mengungkapkan perasaanku kepadamu, kalau aku mencintaimu, aku ingin kita berdua menjalani bartera rumah tangga yang sakinah mawadah warahmah, aku juga ingin kamu menjadi istri yang Sholeha dan menjadi ibu dari anak-anakku, aku ingin kita seperti dulu lagi sangat dekat tapi sebagai sepasang suami-istri bukan sebagi teman, kamu mau'kan Khairah?" Tanya Abizar di akhir kalimatnya.

Khairah menangis mendengarkan perkataan Abizar barusan, Khairah memang tipe orang seperti itu, mudah gampang menangis dan cengeng.

"Iya aku mau, aku juga sebenarnya mencintaimu dari dulu semenjak 6 tahun lalu,"

"Sama dong," kata Abizar tertawa bermaksud untuk menghibur Khairah lalu menghapus air matanya dengan tisu.

"Ih Abizar gak ada romantis-romantisnya, masa lap muka pake tisu," omel Khairah.

"Daripada kamu dibaperin sedikit aja langsung cengeng," kata Abizar sedikit becanda.

Belum juga Khairah akan mengomel tiba-tiba ada pelayan yang mengantarkan pesanan Abizar tadi.

"Selamat menikmati," kata pelayan tersebut setelah meletakan makan tersebut kemudian meninggalkan tempat itu.

Khairah berbinar melihat makanan yang ada dihadapannya itu. Di terus menatap makan itu.

Abizar yang sudah memegang pisau dan sendok pun melihat kearah istrinya itu.

"Kanapa kok cuman diliatin aja? Kamu gak bisa memakan pakai pisau dan garpu?" Tanya Abizar.

Khairah menggelengkan kepalanya dan membuat Abizar menyerengit bingung.

"Terus kenapa kok gak di makan? Kamu gak suka sama makanannya yah, yaudah aku aku ganti," kata Abizar ingin memanggil pelayan restoran itu tapi tangannya di cegah oleh Khairah.

"Aku gak tega makannya, penampilannya bagus banget," kata Khairah.

Abizar menepuk jidatnya. Astaga hanya karena itu Khairah tidak mau memakan makan yang ada dihadapannya itu.

"Justru kalau makannya gak kamu makan bakal jadi mubazir Khairah," kata Abizar yang terlihat kesal saat ini.

Sedangkan Khairah hanya cengengesan saja.

"Makan Khairah, oh aku tau kamu sengaja ngode'kan biar aku nyiapin kamu, untung aja aku orangnya peka," kata Abizar dengan percaya dirinya.

"Apa sih Abizar aku bisa makan sendiri kok," kata Khairah lalu mengambil sendok dan garpunya.

Dengan perasaan tidak tega Khairah memotong daging itu pelan. Tapi tiba-tiba ada yang menyodorkan stik di hadapannya yang sudah di potong dan siap dimakan kepada Khairah.

Khairah menatap kearah Abizar, dan menyerengit bingung. "Nih aku suapin," katanya Abizar yang sudah menyodorkan garpunya yang ada steeknya kepada Khairah..

"Aku bisa sendiri Abizar," tolak Khairah.

"Buka mulutnya Ai," perintah Abizar.

"Kamu maksa ih gak seru," gerutu Khairah.

"Yaudah kalau nggak sebagi gantinya aku cium," kata Abizar.

Lalu Khairah dengan cepat mencekal tangan Abizar dan mendekatkan mulutnya memakan steak yang tadi di tangan Abizar itu.

Abizar tersenyum simpul melihat Khairah seperti itu. Lalu dia mengambil tissue dan mengelap makan yang masih tersisa di bibir Khairah tersebut.

"Kamu makan kaya anak kecil sampai belepotan kaya gitu Ai," kata Abizar setalah mengusap bibir Khairah dengan tissue tadi.

"Lagian kamu main mengancam aku aja tadi, aku kan jadi panik," kata Khairah.

"Seharusnya kamu gak boleh panik, malahan kamu harus terbiasa kalau aku AW.."

Belum sempat Abizar melanjutkan ucapannya kakinya telah di ijak duluan oleh Khairah karena dia sudah bisa menebak apa yang akan diucapkan oleh Abizar selanjutnya.

"Kamu ngajak berperang yah Si," kata Abizar ditengah kesakitan kakinya itu.

"Kalau iya, emang kenapa?" Tantang Khairah.

Abizar menyeringai. "Lanjutin makannya dulu nanti kita berperang nya di kamar," kata Abizar mengecilkan suaranya diakhir kalimat.

Khairah yang masih bisa mendengar apa ucapkan Abizarpun memelototinya. Sedangkan yang mendapat pelototan itu cengengesan lalu melanjutkan makan malam mereka berdua.



Bersambung
____________________________________

Gimana nih mudah-mudahan kalian suka yah.

Jangan lupa kasih vote dan comen yah.

Terimakasih.

Assalamualaikum Nelly Nurul.

Continue Reading

You'll Also Like

717 56 20
JANGAN LUPA FOLLOW DULU YA GUYS!!! Buat support aku☺️ Bukan tidak mungkin seorang wanita berjuang demi membela negerinya.Sebagai seorang muslimah sej...
5.1M 255K 51
(CERITA TAMAT) •Rank #01 - pernikahan [07-07-19] •Rank #1 - Spiritual [22-01-20] "Abi akan menjodohkan kamu dengan Anak teman Abi" Deg... Faizha lan...
2.8M 200K 44
[ғᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴜʟᴜ sᴇʙᴇʟᴜᴍ ʙᴀᴄᴀ!] ʀᴏᴍᴀɴᴄᴇ - sᴘɪʀɪᴛᴜᴀʟ "Pak Haidar?" panggil salah satu siswi. Tanpa menoleh Haidar menjawab, "Kenapa?" "Saya pernah menden...
1.3M 70.8K 46
Cinta akan indah pada waktunya di bawah ikatan halal. Cerita tentang seorang gadis yatim piatu berlatar belakang santri sebuah pondok pesantren men...