DISTRUTTO 👌

By dewikristina169

153K 6.6K 183

(COMPLETED) Siapa sangka hubungan yang dirajut selama setahun akhirnya kandas begitu saja, belum lagi ma... More

Hallo!
(01)
(02)
(03)
(04)
(05)
(06)
(07)
(08)
(09)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
Wajib Baca!!!
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)-END
(Extra Chapter)
Cerita Baru(01)

(10)

4.4K 243 2
By dewikristina169

-DISTRUTTO 10-

Akela bergabung dengan Letta dan Yola di kantin, keduanya asik mengobrol.

"Tumben, mana pacar kalian?" tanya Akela bertepatan dengan bokongnya yang menyentuh bangku kantin.

Letta memandang Akela dengan senyuman mengejek. "Seharusnya itu yang menjadi pertanyaan kami, tumben lo enggak makan sama Genta?"

Rengutan di wajah Akela bertambah, gadis itu menghela napas beberapa kali. "Genta kayaknya nutupin sesuatu, gue kesal."

"Kenapa lo mikirnya gitu?" tanya Yola.

Mengalirlah cerita dan alasan yang Akela yakini.

"Iya sih, aneh banget kalau Genta sampai lupa sisihin bawang goreng," ucap Letta.

Yola ikut menimpali, "Apalagi sampai lupa kalau lo alergi semangka."

Letta mengetuk-ngetuk dahinya, teringat akan hal janggal di kantin ini. "Waktu gue sama Yola ke sini, kayaknya pada ngomongin Genta deh. Tapi gue gak dengar, gue kira lo mesra-mesraan di kantin makanya pada iri."

Yola yang cepat tanggap, memanggil Ara, gadis manis berambut panjang.

Ara berjalan menghampiri meja mereka, meninggalkan mangkok bakso yang baru ditaruhnya. "Ada apa?"

"Tadi ada apa di kantin? Kayaknya pada ngomongin Genta." Letta mewakili ketiganya, mengerti maksud Yola memanggil Ara.

Mata Ara melirik terus-menerus ke Akela, takut apa yang ia ceritakan nantinya menjadi urusan panjang.

Menyadari itu, Akela berucap santai. "Gak papa, santai aja."

"Tadi Genta sama Kei ngobrol bareng di dekat tempat nasi goreng, akrab banget. Banyak yang berasumsi mereka ada apa-apa, terus ada beberapa orang bilang kalau Genta kembali terima tawaran Kei untuk endorse barang couple, nah yang ngomong ini kebetulan ikut antre di sekitar mereka."

Akela tertegun, ternyata ini yang disembunyikan Genta. Keterlaluan, Akela tidak habis pikir, apa Genta tidak menghargai perasaannya?

Ara kembali bersuara. "Itu yang gue lihat dan dengar, maaf kalau buat lo enggak nyaman. Gue duluan ya, mau lanjut makan."

Akela berusaha menampilkan senyum terbaiknya. "Terima kasih, Ra!"

Ara membulatkan jari telunjuk dan jempolnya, tanda ia menerima ucapan terima kasih Akela. Teman sekelas mereka itu kembali bergabung dengan anak lainnya.

"La, lo baik-baik aja, kan?" Letta menatap sahabatnya khawatir.

"Gue baik-baik aja tapi hati gue enggak, sakit," keluh Akela sedih.

Yola menatap Akela serius. "Kali ini beneran kelewatan. Lo kalau enggak ambil alih pasti berantakkan."

Gadis yang lahir di bulan September itu menghela napas. "Gue bingung, takut nanti Genta putusin gue."

Letta menatap Akela sinis. "Tapi lo jangan mau diginiin dong. Ini mah sama aja kayak dia selingkuh."

"Gue pusing."

Perdebatan terus berlanjut, disatu sisi Akela ingin sekali melabrak Kei tapi resiko terbesarnya diputusin dan ia belum siap. Disatu sisinya lagi, ia ingin memilih mengalah, tapi Genta semakin tak terkendali dan ia secara tak langsung mengibarkan bendera kekalahan.

Memusingkan perihal hati memang sulit ditemukan jawabannya, bagi orang lain mungkin Akela merupakan gadis yang bodoh dan berlebihan tapi dari pacaran inilah kita menikmati proses kedewasaan. Baik mengenai kejujuran, ketulusan hingga kepercayaan. Tidak ada yang tau bagaimana seseorang menjalani kehidupannya, asalkan tidak berbuat yang negatif, semuanya tidak menjadi masalah, bukan?

Pelajaran terakhir dilalui Akela tenang, ia memilih mengabaikan Genta. Hatinya perih, Akela takut satu kata aja keluar, pertahanannya runtuh.

Cewek mana yang rela pacarnya menolong mantan untuk hal yang seharusnya tidak cowoknya lakukan. Pikiran Akela mulai letih, terlalu banyak proses di otak membuat stress perlahan menjangkitinya.

"Kamu yakin enggak ada sembunyiin sesuatu dariku?" pertanyaan yang dikeluarkan Akela setelah keheningan mampir merebak suasana.

Genta menoleh, mengalihkan pandangan dari bu Era ke Akela.

"Gak ada."

Akela memastikan sekali lagi. "Di kantin ketemu siapa gitu."

"Ada."

Secercah harapan mulai merasuki jiwa Akela, kalau Genta berbicara jujur kali ini, ia tidak akan marah, dijamin!

"Siapa?"

"Keenan."

Senyum luntur dari wajah Akela, ia berkata lirih, "Oke."

Kemudian keheningan kembali menyapa, Genta fokus pada papan tulis dan Akela pada pikriannya.

***

Tiga hari berlalu begitu saja dan ini adalah waktu terlama Akela mendiamkan Genta, selama ini ia anti marahan lama karena ia tidak tahan. Namun, untuk kali ini Akela sengaja membungkam mulutnya, berharap Genta mengerti tapi hasilnya nihil. Genta sama sekali tidak menceritakan apapun dan membiarkan Akela tersiksa dengan segala macam pertanyaan yang terus memenuhi kepalanya.

Saat ini, Akela duduk di sebelah Genta. Keduanya baru saja menghadiri latihan PIK-R, tidak lama karena pertemuan kali ini diskusi mengenai public speaking yang dibawakan Veri-Wakil ketua pik-r-.

Tangan Akela terulur, meraih ponsel pacarnya. Mumpung Genta lagi sibuk baca buku, ia memanfaatkan kesempatan yang ada.

Ketika mengobrak-abrik Whatsapp milik Genta, ada satu pesan teratas dari Kei yang belum terbaca. Akela membukanya dengan hati panas, selama tiga hari ini Genta hanya mengiriminya pesan pengingat makan dan ganti baju yang operator aja lebih sering melakukannya.

Kei: Pulang sekolah, ya.

Kei: Ingat!

Kei: Jangan lupa dan sampai jumpa nanti J

"Jadi gosip kamu terima tawaran itu benar?"

Genta tersentak, ia baru menyadari keberadaan Akela. "Gosip apa?" tanyanya setelah menetralisir rasa terkejutnya.

"Gosip kalau kamu terima tawaran Kei untuk bantuin dia jadi model lagi."

"Iya."

"Untuk apa sih? Kamu sengaja dekat sama Kei? Biar balikkan?"

"Akela, aku cuma mau bantu dia."

Akela tertawa sinis. "Kalau yang kemarin aku ngerti, tapi sekarang? Keterlaluan!"

"Apa salahnya aku bantu buka pintu rezeki orang? Lagian kamu sering menuding yang tidak-tidak. Sejelek itukah aku?"

"Aku cemburu, kamu gak pernah mau mengerti perasaanku."

"Ya udah, terus kamu maunya gimana?"

"Aku pingin kamu batalin." Akela tetap mempertahankan keputusannya.

Genta mendesis. "Kamu egois!"

"Terserah! Karena mempertahankan sebuah hubungan itu gak mudah apalagi cuma satu pihak yang berjuang."

"Maksudnya?"

Akela mengabaikan pertanyaan Genta dan berkata dengan penuh penekanan, "Aku ikut kamu ke rumah Kei."

Genta menggeleng. "Aku enggak mau kamu buat keributan."

Akela semakin menekuk wajahnya. "Segitunya kamu gak mau aku ke sana? Kamu pasti sembunyiin sesuatu."

"Bukan gitu, aku engga enak sama orangtua Kei."

"Terserah!"

Akela meninggalkan Genta begitu saja, kali ini ia tidak akan melepaskan pacarnya. Segala cara dan kemungkinan yang akan terjadi sudah ia pertimbangkan. Bagaimanapun caranya ia harus pergi ke rumah Kei, mengikuti Genta.

-DISTRUTTO 10-

Sabtu, 16 Maret 2019

Continue Reading

You'll Also Like

38.6K 2.8K 16
Senja Jingga >>[Spin off Mados] << "Sev, gue ditembak Ridho." "Tolak. Dia playboy yang suka morotin cewe." "Oke," "Sev, Jaka minta nomor gue," "Janga...
18.3K 1.6K 54
Rayna Roseline, gadis yang terjebak di dalam masa lalunya. Ia begitu sulit melupakan. Ketika ia mulai lupa keadaan justru memaksanya kembali bertemu...
7.2K 455 66
MAU DIREKAYASA LAGI Amazing cover made by @radicaelly ***sinopsis*** Sedari SD Arinda hampir tidak pernah lepas dari pengawasan sang kakak, Adrian. H...
11M 818K 35
Tersedia di Seluruh Toko Buku! #SeriesCampus1 Biar kuberitahu kamu satu hal. Laki-laki itu, yang sedang berada di bilik kerjanya di Ormawa, yang sed...