Feels [Not] Alone | END ✔✅

By army_bts13928

237K 17.9K 3.7K

Kisah seorang namja yang menginginkan kasih sayang dari keluarganya yang sudah tak pernah menganggapnya ada d... More

PROLOGUE
CHAPTER I
CHAPTER II : FAR AWAY
CHAPTER III : LIE
CHAPTER IV : FAKE
CHAPTER V : CRISTMASH (Part 1)
CHAPTER VI : CRISTMASH (Part II)
CHAPTER VII : Am i Alone?
Bukan Up : Attention Please!
CHAPTER VIII : I'm Sick
CHAPTER IX : THE SUNRISE 1
CHAPTER X : THE SUNRISE 2
CHAPTER XI : AWAKE (PART I)
CHAPTER XII : AWAKE (PART II)
CHAPTER XIII : PAIN (PART I)
CHAPTER XIV : PAIN (PART II)
CHAPTER XV : PAIN (PART III)
CHAPTER XVI : FORGIVEN 1
CHAPTER XVII : FORGIVEN 2
CHAPTER XVIII : FORGIVEN 3
CHAPTER XIX : Is it True?
CHAPTER XX : Breaking Down (Part I)
CHAPTER XXI : Breaking Down (Part II)
Bukan Up
CHAPTER XXIII : Depression (Part I)
CHAPTER XXIV : Depression (Part II)
CHAPTER XXV : The Truth Feelings
CHAPTER XXVI : Begin (pt. 01)
CHAPTER XXVII : Begin (pt.02)
CHAPTER XXVIII : Misunderstand and Happines
CHAPTER XXIX : Heartbeat (pt. 01)
Chapter XXX : Heartbeat (pt. 02)
Chapter XXXI : Whalien S2
Chapter XXXII : Whalien S3
Chapter XXXIII : I'll Call your name, again. (01)
Chapter XXXIV : I'll Call your name, again. (02)
Chapter XXXV : Clouds
Last ; Epilogue
Special ; QnA

CHAPTER XXII : Breaking Down (Part III)

4.5K 414 134
By army_bts13928

^***^

Chapter XXII : Breaking Down (Part III)

^***^

Summary :

'Definisi kebahagiaan yg kulalui hanyalah keindahan fana yg bersifat sementara'

^***^

.
.
.
.
.
.

Taehyung membatu, menegang pada tempatnya. Isi pikirannya melayang entah kemana, sekian lama berpisah ia mengira keadaan keluarga kandungnya baik-baik saja. Tapi apa yg baru saja didengarnya sontak membuat ia merasa kehilangan jiwanya.

Sekarat.

Satu kata yg berhasil meruntuhkan pertahanan kebencian juga ego dalam dirinya, Taehyung seolah merasa baru saja tertusuk ribuan pisau pada bagian dada.

Jika andai kata ia berharap dengan apa yang baru saja didengarnya adalah omong kosong bersifat belaka. Maka ia pasti akan dengan senang hati tertawa miris. Entah karena apa.

"A-appa..." setelah sekian lama terdiam, akhirnya Taehyung bersuara. Membuat semua yang ada di koridor depan ruang rawat sang Appa menoleh ke arahnya. Tatapan mata Taehyung hampa, seolah seperti tak ada kehidupan di dalamnya.

"T-tae, kau baik?" Jimin pun melepas pelukannya pada Jungkook, lalu beralih meraih tangan Taehyung dan menariknya untuk mendekat ke arahnya. Jungkook berpindah memeluk Seokjin, dengan senang hati pula Seokjin mengelus punggungnya lembut.

"Taehyungie, anak Eomma." Nyonya Kim berucap parau, kemudian memeluk terlampau erat putranya itu. Menyesali akan apa yang telah terjadi, membuat Taehyung sedikit tersentak saat sang eomma mendekapnya erat.

Apakah ini mimpi?, jika iya. Siapa pun tolong bangunkan Taehyung sekarang, karena semuanya terasa buruk baginya. Apakah tak cukup penderitaan yang dialaminya, sekarang Appa-nya malah dikatakan dalam kondisi paling rendah.

"Appa..appa...appa.." hanya itu yang Taehyung ucapkan sembari meronta melepaskan pelukan eomma-nya. Jimin yang berada di sampingnya turut menahannya, Yoongi menatap getir ke arahnya, Hoseok pun menyendu. Seokjin berusaha menyembunyikan genangan air di kelopak matanya yang sudah menumpuk. Namjoon pun terdiam tak tahu ingin bereaksi seperti apa, yang jelas dirinya pun tengah dirundung kecemasan.

"L-lepas eomma, aku harus menemui Appa. Appa pasti baik-baik saja, tak ada hal buruk yang akan terjadi. Aku yakin itu, jadi lepas eomma." Getar Taehyung, berusaha melepaskan diri. Nyonya Kim menggeleng, tak mengizinkan.

Sibuknya dengan keadaan, mereka semua sampai tidak menyadari jika ada seorang pemuda yang memandang mereka dari kejauhan. Khususnya Taehyung, sembari terengah-engah menetralkan deruan nafasnya akibat berlari.

Sempat merasa bingung, ada apa sebenarnya?. Keningnya tambah berkerut kala melihat seorang uisa keluar dari ruangan di hadapan Taehyung yang mulai kembali terdiam kaku membeku bagai es tersebut.

"Apakah di antara kalian ada yang bernama Taehyung, Henry-ssi sedari tadi hanya menyebutkan nama itu seorang." Uisa itu menjelaskan, Taehyung tergugu. Nyonya Kim perlahan mulai melonggarkan pelukannya, mereka semuanya menatap penuh harap pada Taehyung.

"I-itu aku," ucap Taehyung bergetar, tanpa banyak kata lagi. Saat uisa tersebut menuntunnya untuk memasuki ruangan, yang ada dipikirannya hanya bergunung penyesalan yang menumpuk. Berpikir, bagaimana cara menembus kesalahannya itu semua.

Dengan langkah sedikit terhuyung, Taehyung memasuki ruangan. Meninggalkan berbagai pasang mata di luar sana yang memandangnya nanar, sendu, getir, dan miris akan keadaan yang menimpanya.

'Selamatkan Appa' batin Jungkook yang masih dalam pelukan Hyeong tertuanya. Meski ia merindukan Taehyung, tapi waktunya tidak tepat. Bukan hanya dia yang bersedih, yang paling tersakiti sekarang adalah Taehyung, Hyeong kesayangannya.

^^^**^^^

Dengan penuh suka cita, Mingyu mengendarai mobilnya dengan santai menuju SVB Hospital. Meski rasa senang juga rindu merumpah ruah dalam dadanya, Mingyu masihlah ada dalam batas kewarasannya untuk tidak menyetir ugal-ugalan saking inginnya bertemu Taehyung.

Sembari bersenandung kecil, Mingyu mengeluarkan sapu tangan kecil berwarna putih dan terdapat inisial KTH dengan style nyentrik di sana. Ia teringat masa lalunya, sapu tangan itu ia dapatkan kala dirinya tengah menangis seorang diri, saat dirinya baru satu hari tinggal dengan Taehyung. Mendadak ia merindukan kedua orangtuanya hingga membuatnya menangis. Beruntung Taehyung datang, ia masih ingat betul momen itu.

'Hapus air matamu, berbagilah denganku karena kau mempunyaiku sekarang.'

Kata-kata itulah yang sampai saat ini masih terasa hangat jika Mingyu kembali mengingatnya. Senyum teduh juga suara lembut Taehyung adalah favoritnya, tak ada yang lain.

Memasukkan kembali sapu tangan itu ke dalam sakunya, Mingyu bergumam lirih.

"Tunggu aku, Hyeong. Aku merindukanmu." Katanya.

^^***^^

Taehyung terdiam, di hadapannya Appanya tersenyum sendu. Dirinya tak tahu menanggapi serupa apa, ia bahkan merasa tak tahu lagi bagaimana caranya tersenyum seperti biasanya untuk membalas senyuman itu.

"Taehyungie, putra Appa." Kim Henry berucap lirih, air matanya berlahan meluruh bersamaan dengan sebelah tangan terangkat ingin menyentuh wajah yang begitu dirindukannya hingga hari ini.

Dengan lembut, Taehyung menggenggam tangan besar rapuh dan begitu dingin menyentuh wajahnya itu. Berusaha tersenyum, dengan harapannya semuanya akan baik saja.

"Aku pulang, Appa. Aku kembali." Ucap Taehyung menumpukannya kepalanya di atas kasur dengan tangan Henry masih digenggamannya, bahkan terlihat Henry mengusap-usap lembut rambutnya.

"Appa minta maaf, Appa salah, Taehyungie." Tutur Henry jujur, karena pada akhirnya rasa dendam hanyalah penghalang kebahagiaan yang tersisip antara mereka, dan itu salah.

Taehyung spontan menggeleng, mengangkat kembali kepalanya untuk membalas tatapan mata Appanya. "Ani, bukan salah Appa. Aku sudah memaafkan Appa, tapi aku juga salah karena menjadi pengecut dengan pergi meninggalkan kalian semua." Jelas Taehyung, Henry bergumam membalas. Entah mengapa rasa penyesalan meruak ke udara kala dirinya mengingat perlakuan demi perlakuan kasarnya dahulu pada Taehyung.

"Taehyungie, Appa tak punya cukup waktu. Appa titip semuanya padamu," raut wajah bingung menghiasi diri Taehyung. Refleks ia merasa khawatir, merasa ada yang tidak beres.

"Maksud Appa?" Berusaha menghalau kekhawatirannya, Taehyung merilekskan dan menenangkan diri mencoba untuk berpikir positif. Tapi masih harap-harap cemas.

"Appa harap setelah ini kau hidup lebih baik lagi, karena Appa---" ujaran Henry terputus kala tiba-tiba tubuhnya mengejang tak karuan, Taehyung sontak membelalakkan mata niat berteriak namun terhenti karena suara Appanya.

"Hei, tenanglah. Appa akan baik-baik saja. Asalkan kau berjanji satu hal," Taehyung menggelengkan kepalanya cepat.

"Tidak, Appa...hikss..jangan seperti ini..aku baru saja bertemu kembali denganmu..hikss..mengapa seperti ini?" Isak Taehyung, rona wajahnya ternampak pias dengan air matanya yang menggenang deras.

Henry kembali mengejang, namun mulutnya masih berusaha mengucapkan sesuatu.

'Lindungi semuanya dan hiduplah dengan baik, Appa menyayangimu.' Berakhir dengan berhentinya tubuh Henry mengejang, juga suara alat pendeteksi detak jantung mulai menampilkan garis lurus juga suara denging memekakan telinganya.

"Appa!!, Appa jebal, jangan bercanda. Ini tidak lucu, ireona, Appa!!" Taehyung berteriak histeris memanggil-manggil sang Appa namun Appanya tak menunjukan adanya tanda-tanda kehidupan.

Tubuh itu membeku, denyut nadi menghilang juga nafas yg berhalan ikut menghilang. Selagi dirinya sibuk berteriak, seorang uisa masuk diikuti dengan beberapa perawat.

Di luar sana, raungan tangisan tertahan mulai terdengar sayup-sayup bersahutan.

"Appa, jebal ireona..hiks..ireona...jebal Appa." Taehyung masih pada tempatnya tak berpindah, selagi uisa berusaha mengembalikan detak jantung pasiennya.

"200 jeoul, clear." Uisa tersebut berusaha semampunya, sembari hatinya merapalkan doa. Namun tersadar bahwa akhirnya akan tetap sama, pasiennya atas nama Kim Henry menyerah untuk bertahan.

Uisa yang bertagname Jang Hyeonsuk tersebut berbalik, usai meletakkan alat kejut jantung. Taehyung pun melihatnya, "Appa bagaimana?" Tanyanya.

Hyeonsuk tersenyum sendu, lalu membalas. "Maafkan aku, dia pergi." Sesalnya, Taehyung yang mendengar kembali menjerit. Mendorong uisa di hadapannya itu memukul-mukul tubuh sang Appa secara berutal.

"Ani, Appa tidak pergi...hikkss..Appa tidak pergi." Racau Taehyung, Hyeonsuk menitahkan para perawat untuk menutup tubuh Henry dan membawanya ke luar ruangan menuju kamar mayat, sedangkan dirinya mencoba menenangkan Taehyung yang terus-terusan meronta tiada henti dalam rangkulannya.

"Relakan, Appamu pasti bahagia di sana." Bisik Hyeonsuk. Hingga dirasa Taehyung mulai melemas dalam rangkulannya namun masih bergumam lirih.

"Mianhae, Appa." Dan semuanya menggelap.

^^^**^^^

Segini dlu yh...maaf bru bsa uppppppp.....mianhae yorobeun.......


Paipai
Slam xntah, istri agus
Min park kim jeon jung

Continue Reading

You'll Also Like

88.2K 8.9K 37
FIKSI
96.5K 12.1K 37
Jake, dia adalah seorang profesional player mendadak melemah ketika mengetahui jika dirinya adalah seorang omega. Demi membuatnya bangkit, Jake harus...
302K 26.6K 51
Tidak pandai buat deskripsi. Intinya ini cerita tentang Sunoo yang punya enam abang yang jahil. Tapi care banget, apalagi kalo si adek udah kenapa-ke...
155K 11.7K 86
AREA DILUAR ASTEROID🔞🔞🔞 Didunia ini semua orang memiliki jalan berbeda-beda tergantung pelakunya, seperti jalan hidup yang di pilih pemuda 23 tahu...