Home; My Little Princess

By kietzyQS

58.7K 9.4K 1K

Seorang gadis dengan kehidupan sempurna dan dikelilingi pria mapan yang juga sempurna tiba-tiba saja mengalam... More

Introduction to the Title
Introduction to the Cast
Teaser 1: Prolog and 1st Preview
Teaser 2: 2nd Preview
Teaser Final :
1. I am Suzy
2. He is my future husband
3. Another husband is coming
4. Unpredictable meeting
5. The magical touch
6. The unknown answer
7. Flower Message
8. a little secret
9. Obsession
10. My personal Band-aid
11. The first time
12. Regret
13. I want You
14. It's a scar
15. Mistake
16. a little braveness
17. The magic words
18. Excuse
19. I can't Find it, my comfort shoulder
20. Those Empty Heart
22. Empty Hope
23. I found you
24. Frustated
25. Thank You
26. He Change
27. Even if it's a lie
28. It's a Goodbye
29. The Painful Regret
30. Too Much Tears
31. Crazy Mind
32. That comfort zone is back
33. The Sun start to Shine
34. For Suzy
35. First Step
36. I Miss Him
37. a little truth
38. The Truth
39. The Real of Me
40. It's start to bloom
41. Dear You . .
42. I want to be there
43. What Happened?
44. How Have You been ?
45. I Choose You
46. Hot Issue
47. The Amazing Journey (Final)
EPILOG!! (Special for our Readers!)

21. Nowhere

959 193 28
By kietzyQS

.21.

.Twenty One.

.Nowhere.



Taehyung diseberang telepon langsung terperanjat dan menepikan mobilnya. Ia sontak memperbaiki posisi karena mengenali suara diseberang telepon itu. Taehyung langsung menatap ke layar ponselnya sebelum menempelkannya kembali ke telinganya.

"kau dimana? Aku tidak menemukanmu dimanapun. Suzy-ya. . " ungkap Taehyung panic.

"temukan aku. Bukankah itu keahlianmu?" tanya Suzy setengah tak sadar.

"Suzy-ya. Sebenarnya dimana kau?"

"Taehyung-ah, aku sungguh takut. Kenyataan ini mengerikan untukku, oleh karena itu aku melarikan diri" ujar Suzy sembari tersenyum bodoh.

"bodoh! Apa yang kau lakukan? Katakan dimana kau, aku akan segera kesana dalam sekejap" ujar Taehyung serius.

"jangan menikah. Hiduplah bahagia bersamaku." Suara Suzy membungkam Taehyung seutuhnya.

"jika kau melakukan hal itu, aku akan membiarkanmu menemukanku" tambah Suzy dengan tatapan sendunya.

"Suzy-ya. . apa yang kau katakan? Kau dalam kondisi tidak sadar" ujar Taehyung.

"tidak. ini tulus Taehyung-ah," jawab Suzy. Taehyung kembali bungkam seribu Bahasa.

"tapi kau tak akan melakukannya bukan?" ujar Suzy dengan suara melemah.

Taehyung masih diam tak bereaksi.

"karena kau takut aku akan membencimu" tambah Suzy dengan air mata yang menetes dari pelupuk mata indahnya.

"nae. kau benar. Jangan lakukan itu. jangan tinggalkan Son Naeun hanya karena keegoisanku" ujar Suzy dengan wajah seriusnya.

Kini wajahnya tampak seperti orang dengan 100% sadar. Suzy bahkan berusaha keras menahan air matanya meski percuma. Air bening it uterus mengalir di wajah cantiknya.

"Taehyung-ah" panggil Suzy sekali lagi.

"eo?" kini Taehyung merasa berat bahkan untuk sekedar berdeham. Mata pria itu mulai sembab dan berkabut.

"kau bahagia kan?" tanya Suzy lembut. Taehyung merasa ada irisan tajam yang baru saja menyayat hatinya.

"menurutmu?" dibanding berbohong, Taehyung hanya dapat menjawab dengan pertanyaan bodoh seperti itu melalui suara seraknya.

"tidak" jawab Suzy singkat dengan tatapan sayunya. Air mata kembali menetes dari mata indahnya.

"kau terlalu mabuk Bae Suzy. katakan dimana kau, aku akan langsung menjemputmu" ujar Taehyung serius sembari berusaha menghapus rasa sakitnya.

"jangan kemari!" potong Suzy cepat. Taehyung tersentak.

"aku takut . . " racau Suzy pelan.

"apa yang kau takutkan?" tanya Taehyung hati-hati dengan air mata yang kembali berlinang dari mata hitamnya.

"jangan kemari, jika kau kemari, mungkin aku akan memelukmu dalam tidurku sekarang. Lalu aku akan melarangmu menikah, yang akhirnya . . aku akan menyesali semuanya" tutur Suzy kata demi kata dengan halus namun terdengar sangat menyayat hati bagi Taehyung.

Taehyung terluka, mendengar ucapan Suzy tentu saja ia terluka. Bagaimana bisa keadaan tak pernah berpihak padanya? Taehyung tak dapat mengeluarkan suara karena bersikeras menahan tangisnya yang terus bergejolak didadanya.

"Taehyung-ie, Saranghae. Aku mencintaimu" ungkap Suzy dengan susah payah.

Kini wajah cantiknya sudah basah akan air mata. Ia akhirnya dapat mengungkapkan kalimat itu untuk Taehyung meski dalam kondisi 50% tak sadar. Suzy tahu ia tak akan mampu melakukannya dalam kondisi sadar, karena itu ia melakukannya sekarang.

"hanya itu ketulusan yang bisa ku katakan padamu. Sebagai seorang sahabat" ujar Suzy lagi.

Air mata Taehyung kembali menetes dengan derasnya. Ia tak mengerti kenapa seluruh dunia tak pernah berpihak padanya. Ia tak bahagia dengan keadaan ini, ia hanya mengingkan Suzy dan bahagia. Apa itu saja berlebihan untuk ia raih?

Melihat semua yang terjadi, hal itu tentu saja seperti tembok besar yang tak mungkin dapat ia terjang meski dengan topan sekalipun. Taka da yang bisa Taehyung lakukan selain menumpahkan segala kesedihannya dalam air matanya.

"terima kasih. Hanya itu yang bisa ku ucapkan untuk seseorang yang selalu berada disampingku. Seseorang yang mencintaiku dan ternyata sudah ada dihatiku untuk waktu yang sangat lama. Juga maafkan aku . . "

"seseorang yang bodoh yang tak menyadari pengorbanan dan perasaanmu untukku" tambah Suzy.

"Suzy-ya. . " panggil Taehyung dengan segenap keberaniannya.

"aku bodoh bukan?"

"bagaimana mungkin aku tak menyadari bahwa aku mencintaimu setelah sekian lama? Aku bahkan tak cemburu saat tahu Naeun mencintaimu" timpal Suzy menambahkan.

"kurasa aku terlalu percaya diri bahwa kau selamanya akan selalu berada disisiku. Semua kenyamanan itu menambah keegoisanku semakin besar. Aku bahkan tak bisa melihatmu bahagia tanpaku." Lanjut Suzy.

"namun semua itu hanyalah pikiranku, pada akhirnya . . kau juga akan meninggalkanku" tutup Suzy. tepat pada saat itu air matanya kembali menetes tanpa tanda akan berhenti.

"apa yang kau ingin untuk ku lakukan?" kini Taehyung bicara dengan nada sedikit marah.

Air matanya sudah menumpuk dan membuat matanya tampak bengkak dan merah. Kini ia bahkan tak bisa berpikir jernih selain berlari kearah Suzy dan memeluk Suzy erat tapi semua itu membuatnya frustasi karena Suzy taka da dimanapun.

"melarikan diri denganku? Tidak! aku tidak ingin menjadi egois seumur hidupku. Aku tidak bisa menyakiti sahabat baikku karena keegoisan yang sama" Suzy kembali meneteskan air matanya dengan tatapan kosong tak berarah.

"kenapa kita tak bisa bersama? Kenapa waktu kita selalu salah? Kenapa kita harus melalui semua ini? Apa kebahagiaan benar-benar tidak berpihak pada kita?" kini tangisan Taehyung pecah saat itu juga.

"mianhae. . sekarang, aku akan menghilang dari hidupmu. Aku berharap kau bahagia" ucap Suzy menahan isak tangisnya ketika menyadari tangisan Taehyung.

Taehyung tersentak mendengar ucapan Suzy yang terakhir. Tangisannya berhenti seketika itu juga.

"Suzy-ya. Apa yang kau bicarakan? Apa maksudmu? Apa . . "

"seseorang mengatakan padaku . . " suara Suzy membuat Taehyung sedikit lega. Setidaknya gadis itu tak melakukan hal gila yang membahayakan dirinya untuk sementara ini.

"aku yang paling baik dalam melarikan diri. oleh karena itu aku harus melakukannya dengan sangat baik kali ini. Jangan khawatir, karena aku adalah Bae Suzy" tutup Suzy dengan senyum kecil diwajah yang sudah tak berbentuk karena banjir air mata.

"Suzy-ya! Suzy-ya!! Bae Suzy!!!" teriak Taehyung ketika panggilan mereka terputus begitu saja.

-Home; My little princess-

"nona, kita sudah tiba di bandara international Paris" ujar pramugari itu.

Suzy tampak bangun dari tidurnya, ia memakai kacamata hitamnya dan turun dari pesawat itu dengan dandanan bberantakan yang ia sembunyikan dibalik kacamata hitamnya.

Suzy naik taksi dan segera menuju ke sebuah hotel yang ada di pusat Paris. Suzy melakukan check in namun tanpa ia sadari dibelakangnya Sehun baru saja lewat bersama Suho dan beberapa asisten pribadinya selain Suho.

Suzy berbalik namun saat itu Sehun sudah jauh dan hilang dibalik pintu lobi. Suzy menarik kopernya menuju kamarnya dibantu oleh seorang petugas hotel. Suzy tiba dikamarnya, ia langsung merebahkan tubuhnya di atas Kasur.

Suzy mengeluarkan ponsel dari kantong jasnya kemudian membuka ponselnya. Ia dapat melihat banyak pesan dan telepon yang tak terjawab. Suzy mencabut kartu di ponselnya kemudian menggantinya dengan yang baru.

"eomma! Appa! Mianhae. Aku akan kembali saat waktunya tiba, tapi sebelum aku mengabdikan diriku sebagai seorang istri, aku harus menemukan Sean Khielton lebih dulu. Aku akan melakukan apapun untuk meminta bantuan padanya. Aku tidak akan kembali sebelum aku berhasil" ujar Suzy menatap gedung Khielton group melalui jendela kamar hotelnya dengan serius.

-Home; My little princess-

Suzy tiba di depan lobi perusahaan raksasa itu. ia masuk dan menemui resepsionis disana dan mulai bicara dalam Bahasa perancis.

"aku mencari tuan Sean Khielton, bisakah aku menemuinya?" tanya Suzy sopan.

"siapa nama anda dan apa anda telah membuat janji?"

"belum. Aku Suzy, kau bisa memberitahunya bahwa aku adalah seorang penggemar" jelas Suzy.

"maaf, tapi ku rasa tuan Sean tidak pernah setuju bertemu dengan penggemar" jelas resepsionis itu.

"aku harus menemuinya, ini penting karena aku benar-benar harus mengatakan sesuatu padanya. Aku . . "

"security!" ujar resepsionis itu sembari memencet tombol emergency untuk memanggil security datang.

Para security langsung menyeret Suzy keluar, saat itu juga Sehun baru keluar dari lift bersama bodyguard-nya. Melihat banyak orang yang memberi hormat Suzy sadar bahwa pria itulah yang ia cari.

Suzy berusaha memberonta untuk melihat wajah pria itu tapi para bodyguard di sekeliling pria itu selalu menutupi wajah pria itu. Suzy berusaha memberontak tapi tak kunjung dilepaskan bahkan setelah Sehun hilang dibalik mobil mewah didepan kantor besar itu.

"lepaskan!" teriak Suzy kesal. Kedua security itu langsung melepaskan Suzy setelah mobi itu melaju meninggalkan lobi perusahaan.

Suzy hanya menatap kepergian mobil itu dengan wajah putus asa. Suzy kemudian berjalan tertatih-tatih kembali ke hotelnya. Air matanya sudah menumpuk hampir menetes, ia duduk diatas ranjangnya.

"ini lebih sulit dari yang ku bayangkan appa" gumamnya pelan.

"gwenjhana. Aku tidak akan menyerah. Aku akan melakukan apapun agar bisa menemuinya" ujar Suzy menahan bulir air matanya agar tak menetes.

Esoknya Suzy kembali ke perusahaan itu, namun ia masih menerima perlakuan yang sama. Bahkan ia sudah dilarang untuk berkeliaran disekitar perusahaan itu karena ia terus kesana selama seminggu penuh dan mengganggu ketenangan wilayah itu.

Suzy bahkan tak bisa untuk melangkah mendekati kantor itu lagi. Suzy memejamkan matanya, ia menyerah. Apa ini akhir ceritanya? Apa ia benar-benar akan kehilangan kesempatan terakhirnya? Ia bahkan tak bisa mengetahui wajah Sean Khielton dan hanya menerima hinaan.

Suzy kembali ke hotelnya namun salah satu pelayan hotel itu menahan Suzy dan menyodorkan barang-barang Suzy.

"apa ini?" tanya Suzy seperti orang ling-lung.

"anda sudah tiga hari menghindari peringatan kami dan tak membayar biaya sewa. Kami tak punya pilihan lain, maafkan kami nona" ujar pelayan itu sembari menunduk meminta maaf.

Suzy menatap kopernya, air matanya akhirnya tak bisa lagi terbendung. Suzy meneteskan air matanya begitu saja. Semuanya tak berjalan sesuai keinginannya, semuanya lari dari bayangan yang ia harapkan.

Suzy meneteskan air matanya kemudian meraih kopernya dan keluar dari hotel mewah itu. ia memang kehabisan uang, ia bahkan tak tahu kemana ia harus pergi. Ia bahkan tak mampu membeli tiket untuk kembali ke Korea Selatan. Ia benar-benar hilang arah.

Suzy berhenti didepan gedung Khielton group. Ia berdiri di depan gedung itu dengan security yang siap menahan dirinya jika ia berusaha masuk. Suzy menatap gedung kokoh itu dengan tatapan sayu dan putus asa.

"apa ini akhirku? Semuanya berakhir disini? Aku bahkan tak memiliki apapun untuk bisa menopang diriku sendiri" batin Suzy.

Perlahan air hujan turun dan mengguyur tubuh Suzy begitu saja. Suzy tak perduli, ia tak kunjung beranjak dari tempatnya berdiri. Ia bahkan tak merasa lelah karena seluruh organ ditubuhnya terasa sudah mati.

"bukankah itu gadis asia yang membuat onar seminggu terakhir ini?" bisik salah satu manajer perusahaan itu yang kebetulan berlalu lalang di sekitar lobi.

"benar. Ia selalu menanyakan prihal CEO tapi aku tak membiarkannya dan dia membuat kekacauan" jelas resepsionis itu.

"mungkin uangnya sudah habis untuk menginap di hotel sebelah. Apa ia senekad itu?"

"benar. Orang asia benar-benar tidak memiliki logika" timpal mereka tersenyum meremehkan.

Suzy masih berdiri bahkan hingga sore hari tiba. Hujan masih dengan deras mengguyur seluruh tempat itu. Suzy masih tak beranjak meski tubuhnya jelas sangat mengigil. Suzy bahkan tak sadar bibirnya sudah membiru.

Taklama sebuah mobil terparkir didepan lobi. Sehun melangkah masuk dan sontaksemua orang dibuat memberi hormat pada sosok penuh wibawa itu. Suho yangterakhir keluar dari mobil lantas menoleh mengikuti arah tatap para security.    



To be continue . . . .

Continue Reading

You'll Also Like

2.2M 115K 64
โ†ณ โ [ INSANITY ] โž โ” yandere alastor x fem! reader โ”• ๐ˆ๐ง ๐ฐ๐ก๐ข๐œ๐ก, (y/n) dies and for some strange reason, reincarnates as a ...
137K 5K 87
Ahsoka Velaryon. Unlike her brothers Jacaerys, Lucaerys, and Joffery. Ahsoka was born with stark white hair that was incredibly thick and coarse, eye...
Fake love By :)

Fanfiction

111K 2.6K 41
When your PR team tells you that we have to date a girl on the UCONN women basketball team and you can't say no to it... At first you don't think too...
950K 36K 86
๐—Ÿ๐—ผ๐˜ƒ๐—ถ๐—ป๐—ด ๐—ต๐—ฒ๐—ฟ ๐˜„๐—ฎ๐˜€ ๐—น๐—ถ๐—ธ๐—ฒ ๐—ฝ๐—น๐—ฎ๐˜†๐—ถ๐—ป๐—ด ๐˜„๐—ถ๐˜๐—ต ๐—ณ๐—ถ๐—ฟ๐—ฒ, ๐—น๐˜‚๐—ฐ๐—ธ๐—ถ๐—น๐˜† ๐—ณ๐—ผ๐—ฟ ๐—ต๐—ฒ๐—ฟ, ๐—”๐—ป๐˜๐—ฎ๐—ฟ๐—ฒ๐˜€ ๐—น๐—ผ๐˜ƒ๐—ฒ ๐—ฝ๐—น๐—ฎ๐˜†๐—ถ๐—ป๐—ด ๐˜„๐—ถ๐˜๐—ต ๏ฟฝ...