BLE MOU ✓

By Si_MiyuKi

261K 22.9K 712

((COMPLETED)) Werewolf series #2 Tentang kisah Alpha Davion, pada cerita My Heart (cor meum) bagian "Alpha's... More

Ble Mou
INTRODUCTION
THE WOLVES
[1] A Girl With Blue Hair
[2] A Man With His Sway
[3] Leah
[4] Strangeness
[5] White Wolf
[6] Punishment
[7] Run
[8] Resquer
[9] Injury
[11] Blood Bond
[12] Afraid
[13] Comfortable
[14] Begin
[15] Hurt
[16] I'm fine
[17] New Members
[18] New Members 2
[19] Dream
[20] The Mysterious Victim
[21] Something
[22] Luna Elle
[23] Saturia Clan and A Forgotten Story
[24] The Mysterious Victim 2
[25] Fullmoon
[26] Fullmoon 2
[27] Alpha's Blood
[28] A Hidden One
[29] Whole Nine Yards
[30] The End and Beginning of Everything
[31] Who is She?
[32] Cross Your Finger
[33] Bent Out of Shape
[34] Davion's Wish
[35] Worried
[36] Still Same
[37] To Unbosom
[38] Jealousy
[39] Protective
[40] Racked With Pain
[41] 65 Days Over
[42] A Tiny-Furry Creature
[43] Sunshine
[44] A Little Alpha
[45] A Man With Blue Hair (END)
DREAME/INNOVEL
The Twins
SEQUEL?
Lapak Baru

[10] Celin's Dream

6.6K 660 3
By Si_MiyuKi

.

.

.

Lotus.

Sejauh mata memandang, yang sangat menonjol di penglihatannya saat ini hanyalah bunga lotus. Daerah yang dipijaknya saat ini sangat asing. Daerah itu sangat terang karena ditempa cahaya bulan. Seakan memang berada di titik yang sangat tepat untuk mendapatkan cahaya bulan secara utuh. Udaranya pun sedikit lembab karena banyaknya aliran air di sepanjang jalan. Dan disanalah lotus-lotus itu mengambang dengan tenang. White lotus itu terlihat sangat terang saat cahaya bulan meneranginya. Beberapa ada yang mengeluarkan titik-titik cahaya yang berkerlap-kerlip layaknya kunang-kunang.

Beberapa menit ia menelusuri jalan setapak itu. Entah mengapa kakinya terasa lelah, seperti telah berjalan selama berhari-hari tanpa henti. Ia berhenti sejenak, kemudian menutup kedua matanya sambil menghela napas. Dan saat membuka mata, betapa terkejutnya dia saat keadaan di sekitarnya berubah. Tidak. Hanya menjadi sangat terang. Seperti yang tadinya bernuansa malam hari, menjadi siang hari.

Ia mengucek mata dan berkedip beberapa kali. Tapi hasilnya sama saja. Keadaan di daerah itu menjadi terasa lebih hidup dan lebih sejuk. Beberapa orang mulai berlalu-lalang. Bahkan ia tak percaya dengan apa yang dilihatnya kali ini.

Banyak orang yang melakukan aktivitas di sekitarnya. Melakukan berbagai kegiatan seakan dirinya tak terlihat berdiri disini.

Bukan itu saja. Seperti mengingat-ingat sesuatu ketika melihat keadaan orang-orang itu. Semua wanita, memiliki kesamaan. Mereka berambut biru.

Sebentar. Ia jadi ingat sesuatu. Celin bertopang dagu sambil menengadah. Mengingat-ingat.

Rambut biru

Rambut biru

Sepertinya dia pernah menemui salah satu yang seperti itu di lain tempat. Tapi siapa? Hm~

Ia pun memutuskan untuk berjalan-jalan. Mengetahui bahwa sepertinya orang-orang itu memang tak bisa melihat dirinya. Ia mengamati. Hanya ada beberapa pria disini. Dan mereka seakan yang paling mencolok diantaranya. Hanya para pria yang tak memeiliki rambut biru.

Tempat ini seperti sehabis terkena serangan. Banyak barang-barang yang berceceran, orang-orang terluka dimana-mana. Para wanita meracik obat-obatan mereka sendiri untuk mengobati luka-luka itu.

Celin sedikit terkejut ketika seseorang tiba-tiba melintas di hadapannya. Wanita itu menuju ke arah aliran air dan mengambil sebuah lotus dari sana, dan kembali lagi ke tempatnya semula. Celin terus mengamatinya. Wanita itu meletakkan lotus tadi ke sebuah cawan kemudian memberikan setetes darahnya ke dalam air itu. Lotus itu bercahaya setelahnya. Hanya sekilas.

Wanita itu kemudian memberikan air dalam cawan itu kepada si anak perempuan yang berambut biru sama sepertinya. Setelah anak itu meminumnya beberapa saat kemudian luka-luka yang ada di tubuhnya menghilang. Semuanya, dan tak berbekas. Celin terperangah takjub dengan semua itu. Ia seakan mendapatkan pencerahan.

Pandangannya beralih pada tiga orang yang berada agak jauh darinya. Salah satu diantara mereka seperti tengah sekarat. Langkahnya mendekat untuk melihat lebih jelas.

"Darahnya tak berpengaruh," ucap seorang pria dengan rambut pirang itu. Celin sedikit ngeri saat mata wanita yang tengah sekarat itu seakan menatapnya. Napasnya terdengar tinggal satu dua. Sangat berat.

"Tapi Freya adalah ibunya!" sanggah wanita di sampingnya.

"Dia sudah menemukan matenya," balas pria itu lagi. Dan seakan tersadar wanita tadi langsung berteriak, "Greg?! Tapi dia masih berada di perbatasan timur."

Baru saja si wanita berucap, seekor serigala coklat besar langsung melompat membelah kerumunan kecil itu. Serigala itu langsung bertransformasi menjadi wujud manusianya. Mengabaikan keadaannya saat ini, ia menyayat pergelangan tangannya dan meneteskan darahnya pada cawan tadi. Lotus itu bereaksi. Dan langsung saja diminumkannya pada wanita yang sudah tak sadarkan diri itu. Beberapa saat menunggu. Celin seakan dapat ikut merasakan euforianya saat melihat rentetan kejadian sederhana itu. Ia pun juga menunggu dengan gelisah. Apakah wanita itu dapat selamat, atau tidak.

Hingga wanita yang tengah sekarat tadi tiba-tiba terbatuk dan memuntahkan cairan hitam pekat dari mulutnya. Mate dari wanita itu pun bernapas lega dan langsung memeluknya. Dan semua orang pun ikut merasakan kelegaan yang sama.

Ia jadi menyimpulkan, bahwa darah milik ibu dari perempuan yang tengah sekarat tadi sudah tak berpengaruh ketika ia telah menemukan matenya. Ya, dan sepertinya memang benar.

Celin jadi teringat kembali dan semakin bingung. Sebenarnya tempat apa ini? Sedang apa pula dia disini. Dan Celin bahkan hampir tak bisa membedakan apakah dunia ini nyata atau tidak. Jikalau ini mimpi, bagaimana caranya ia bisa pergi dari tempat ini.

Gadis itu memilih mendekat ke arah aliran air yang ada disana. Ia mencelupkan tangan kanannya dan sarafnya pun bisa merasakan betapa segar dan lembutnya air itu. Terasa sangat lembut entah bagaimana menjelaskannya. Tangannya meraih salah satu lotus itu dan mengambilnya. Mungkin dia bisa membawa satu. Atau beberapa.

Tapi bagaimana bisa dia tak terlihat sedangakan dirinya bisa menyentuh benda lain. Apakah sekarang lotus yang dipegangnya ini terlihat melayang? Lupakan soal itu, sebaiknya sekarang dia mencari jalan keluar dari tempat ini. Dia harus kembali jika benar ini hanya mimpi. Meskipun terasa sangat nyata.

Baru saja Celin akan berbalik. Sepersekian detik ia menoleh ke arah kanan, seekor serigala menerjangnya dengan tiba-tiba.

Dan di detik berikutnya ia tersentak, tanpa bisa membuka kedua matanya. Ia merasakan tubuhnya seakan tertimpa beban yang berat. Samar-samar ia mendengar bisikan, "Wake up, My Queen."

Setelah berusaha dengan sedikit menggeliatkan tubuhnya, Celin baru bisa membuka mata dan terbangun. Kemudian berusaha untuk duduk.

Merasakan kejanggalan pada sekitarnya, Celin mengedarkan pandangannya. Ini kamarnya. Dia kembali. Ia juga merasakan sesuatu di genggamannya. Gadis itu terkejut saat sesuatu benar-benar ada di tangannya. Sebuah bunga lotus. White lotus itu benar ada disini. Apakah sekarang ia masih bermimpi?

Sambil menghela napas, Celin beranjak dari peraduannya. Melangkah menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya setelah sebelumnya meletakkan lotus itu di sebuah wadah berisi air. Barulah ia keluar kamar. Sejak kejadian saat ia dan Ravel membawa seorang gadis yang ternyata adalah Luna dari pack ini dan bertemu dengan kakaknya, ia langsung masuk ke kamarnya dan baru keluar pagi ini.

"Selamat pagi nona," sapa Lili, pelayan pribadi Ancelin. Ia membalasnya sambil tersenyum lebar.

Di ruang makan sudah duduk Ravel dan kedua orangtuanya. Mereka menoleh ketika Ancelin mendekat. "Selamat pagi semua!" ucapnya riang. Dia langsung duduk di sebelah ibunya dan mengambil sarapannya. Mereka makan dengan tenang.

"Bagaimana dengan kejadian kemarin?" tanya Giano, ayahnya, pada Ancelin setelah mereka menyelesaikan acara sarapan.

Ancelin mengendikkan kedua bahunya. "Awalnya aku hanya bermimpi. Dan karena aku penasaran, jadilah aku mengajak Ravel untuk membuktikan mimpiku itu." Kedua orangtuanya mengangguk paham.

"Dia benar-benar mate Davion 'kan?" Kini giliran ibunya yang bertanya, dan Celin mengangguk mengiyakan.

"Ya, akhirnya dia menemukannya," ucap Ancelin sambil tersenyum.


***
TBC.

**maaf lama, lagi sibuk :v .. Se~ ya**

Continue Reading

You'll Also Like

118K 10.3K 55
Spin-Off #2 My Beloved Mate Saat dirinya telah merasakan segalanya sudah lengkap. Tak ada lagi hampa atau dusta. Saat hidupmu adalah hidupnya. Dan hi...
201K 6K 43
Ini adalah kisah ku. hidupku bisa dikatakan nyaris sempurna, bekerja sebagai seorang wanita karir yang sukses, mempunyai tunangan yang sangat mencint...
2.8M 152K 66
#1. Vanderbilt Story Part 1-11 :public Part 12-end : private Hidup selama bertahun-tahun dengan harta, pesona dan hubungan singkat yang panas ti...
94.5K 4.4K 34
"Gue udah tau semuanya." Kata Daniel. Apa? Gue liat Daniel lagi, ekspresi muka gue minta dia buat jelasin. "Perasaan lo ke gue." Kata Daniel. . Giman...