“Kau kenapa, hyung?”
Kris menatap kearah Chanyeol, kemudian menyunggingkan senyumannya.
Mmereka tengah berada di sebuah taman di jantung kota Ottawa, ibu kota Kanada. Setelah selesai makan sarapan yang terlambat, mereka memutuskan duduk disana sebelum menuju hotel.
Sehun tengah makan ice creamnya dengan terus berlari dan mengganggu burung dara yang berpijak diatas dedaunan maple berwarna kuning kecoklatan yang sudah jatuh terhempas angin.
“Skandalku dengan Victoria sudah menghilang”
“Huh? Bagaimana bisa semudah itu?”
Kris menatap Chanyeol lekat, sebelum tersenyum dan menghembuskan nafasnya panjang.
Ia meraih tangan Chanyeol kedalam genggamanya. “Sepertinya baba yang membereskannya”
Chanyeol mengangguk. Tak mau berpikir lebih jauh mengapa tn.Wu menyuruhnya datang kesini bersama Kris dan Sehun kecilnya. Ia tidak mau rakus, ia tidak mau menjadi rakus dengan kebahagiaan yang Kris berikan.
Ia memutuskan hanya untuk diam dan menerima. Ia tidak akan lari seperti sebelumnya.
Hanya saja...
Jika posisi dirinya memberatkan Kris baik dalam karir maupun kehidupan sosialnya... ia akan kembali berbalik meninggalkan Kris.
“Kau akan jatuh cinta dengan seseorang yang sedang bersamamu ketika kau mendapatkan sebuah daun maple yang jatuh karna terhempas angin. Orang yang bersamamu itu, akan menjadi kekasihmu nanti”
Chanyeol memandang kearah pepohonan maple yang kini terayun karna terhempas angin. Lalu daunnya jatuh dan berterbangan disana.
Sinar matahari terasa begitu hangat, dan tidak menyilaukan. Membuatnya merasa- tenang.
“Aku mendapatkannya, apa itu berarti kau milikku?”
Chanyeol tersentak. Ia menegakkan duduknya yang membuat Kris disisinya bertanya,
“Kau baik-baik saja?”
Chanyeol mengangguk, memaksakan sebuah senyuman tak nyaman.
Ketika matanya terus memandanng kearah langit dan daun daun yang berguguran dengan indahnya,
“Mommy”
“Hunnie? Ada apa?”
Sehun tersenyum. tangannya masih memegang sebuah ice cream. Ketika Kris mendapatkan telfon dan menjauh dari Chanyeol dan Sehun untuk menerima telfon itu.
“Ini”
Alis Chayeol mengerut dan bola matanya bergerak bingung.
“Tadi, ada theolang ahjuthi yang tampan.. dia bilang, belikan ini untuk Mommy”
“N-ne?”
“Dia bilang, mommy mengenal ahjuthi itu. lihaaat!! Hunnie dibelikan coklat!”
Chanyeol memutar tubuhnya, mencoba mencari orang yang memberikan sebuah daun maple padanya.
Tanpa sadar tangannya mengepal. Ia meremas daun maple itu dengan kuat sebelum menangkup wajah Sehun kecilnya.
“Jika melihat dia lagi... segera bilang Mommy”
“Okay”
Chanyeol masih sibuk menatap kesembarang arah guna mencari orang itu. sampai akhirnya Kris bergabung dengan mereka,
“Kau mencari siapa?”
“Bukan siapa-siapa” ucapnya kemudian menghadiahkan sebuah senyuman untuk Kris.
Kris masih menikmati wajah Chanyeol yang indah dan menggemaskan, sebelum alis matanya mengerut dan memandang punggung seorang namja tinggi yang perlahan menjauhi mereka.
Feelingnya kuat mengatakan jika orang itu sudah memperhatikan mereka sejak lama.
Rasa khawatir tiba-tiba saja menyelip tanpa permisi dalam hatinya. Membuatnya kembali meraih tangan Chanyeol dan mengecup punggung tangannya.
“Semuanya... akan baik baik saja”
“N-ne?”
“Jangan pernah lari dariku”
Tatapan tajam Kris membuat Chanyeol kehilangan kata katanya. Sehingga yang ia lakukan hanya mengangguk. Sementara Kris meraihnya kedalam sebuah pelukkan dan mengusap punggungnya sayang.
Sehun membuka bungkus coklat yang berwarna emas itu dengan menggigitnya. Lalu mulai memakan coklat dalam diam.
Ia tak begitu memperhatikan Mommy dan Daddynya yang bicara hal yang tidak dimengertinya. Juga ketika keduanya berpelukkan.
Manik bulatnya menatapp seorang ahjussi yang bersembunyi dibalik batang pohon maple yang sangat besar.
Ia baru membuka mulutnya untuk mengatakan pada Mommynya, tapi sosok itu mengisyaratkannya untuk diam dengan meletakkan jari telunjuknya dihadapan bibir tipisnya.
Lalu tersenyum ramah membuat Sehun membalas senyumannya dan mengangguk.
Tanda bahwa ia akan diam melihat sosok itu.
Mereka memutuskan untuk berjalan jalan sebelum waktu makan siang berakhir.
“Daaadddyyyy”
“Hm?”
“Daddy tahu tidak, kalau mommy itu cengeeeeeeng sekali”
Kris tertawa kecil sementara Chanyeol memasang wajah datarnya. Menatap Sehun dengan datar membuat Sehun tertawa.
“Oh ya, thehun-
“Ng? Sehun kenapa-
Sehun diam. sampai membuat Kris berjongkok dihadapannya dan menatapnya dengan dalam.
“Babyhun-
“Jongin- hiks... hunnie mau telfon Jongin”
“Tapi sayang, disana itu sudah malam. Jongin pasti sudah tidur. Jadi-
“Tidak mau! hiks... Jongin- hiks, jonginnnnnn”
Chanyeol ikut berjongkok dan memberikan ponselnya pada Sehun. Sehun segera meletakkan ponsel itu dekat ditelinganya setelah menekan angka dua lama.
“Yeoboseyo?”
“Cuo apa... hiks, jongin?”
“Oh, hunnie.... mianhae. Tapi Jongin sudah tidur. Dia baru saja-APPAAAAA!! APA ITU CEHUN? KIM CEHUN?!!!”
“KIM JONGIN KENAPA KAU BANGUN LAGI HAH?! KAU SUDAH MEMBUANG WAKTU UMMA UNTUK MENEMANIMU DAN SUDAH MENGHABISKAN SUSU-
“UMMA MIANHAE, TAPI ITU PUTLINYA JONGIN!!! CEHUNNIE?! CEHUNNIE MACIIH DICANA KAN?”
“Hiks.....”
Sehun menunduk. Ia masih menangis dengan memeluk boneka bebeknya Jongin dengan erat.
Ia masih galau, ia sendirian disana dan tak bisa main bersama Jongin. Itu membuatnya kesal. kesaaaal sekali. Juga sedih.
“Cehun, jangan menangic.... nanti jongin ikutan cedih jugaa”
“Hunnie nangith kalna kangen jongin. Memangnya Jongin gak kangen hunnie?”
“Kangen juga, hiks~”
“Jongin kethini thaja... cuo appa kan uangnya banyak....”
“Jongin cudah bilang appa, tapi appa bilang appa haluc bekelja hunnie”
“Yaaaah... hiks... yathudah deh, thehun tutup telfonnya yaaaaa?”
“Kok cepet banget?”
“Jojong kan mau tidul... hiks, jojong mimpiin hunnie ya”
“I-iya... hiks, hunnie cepat pulang yaaa”
Sehun memberikan ponselnya pada sang Mommy. Lalu memajukan bibirnya dengan sedih.
“Jongin thedang mengantuk... hunnie ga mau ganggu”
Chanyeol tersenyum. mengecup kening putranya itu dengan sayang.
“Bagaimana dengan pergi ke taman bermain?”
Sehun berteriak kencang, “YEEAAAAYYY!!! TAMAN BELMAIN!!! HUNNIE DATAAAAANG!!!”
“Baby, belikan hotdog disana”
“Huh? Kau mau hotdog?”
“Ne”
Chanyeol mengangguk mengiyakan lalu beranjak menuju kedai hotdog disana. Dengan kemampuan bahasa inggrisnya yang minim. Well, setidaknya untuk membeli tiga hotdog, ia tahu bahasa Inggrisnya.
Kris kemudian mengeluarkan ponselnya dan sibuk berkirim pesan dengan sang baba mengenai perusahaannya.
Sehun dengan masih memeluk boneka bebek milik Jongin berjalan menjauh. Menuju sebuah pohon maple yang besar disudut taman bermain.
“Hunnie”
Sehun menoleh, ia segera menggeser posisi berdirinya menuju kebelakang pohon dan berjongkok disana.
“Ahjuthi, apa yang ahjuthi lakukan dithini? Ahjuthi mengikuti hunnie ya?”
Sosok tinggi yang tampan rupawan itu tersenyum. lalu mengangguk dan mengusap kepala Sehun dengan lembut.
“Apa dia appanya hunnie?”
“Bukan. Itu daddy”
Sosok itu tersenyum dengan beribu arti dalam senyumannya. Ia merogoh kantungnya mantelnya dan mengeluarkan sebuah gelang tali berwarna hitam miliknya.
“Apa itu untuk hunnie?! Cantiiiikk”
“Kemarikan tangan hunnie”
Sehun segera memberikan satu tangan kirinya untuk sosok itu sementara gelang hitam itu dipasangkan ditangannya.
“Hunnie jangan bilang Mommy kalau bertemu ahjussi ya? Ahjussi ingin memberikan kejutan untuk Mommy”
“Allatheo”
“Daddynya hunnie berjalan kesini ya?”
“N-ne”
Sehun mengintip dan melihat daddynya berjalan kearah pohon mapla tempatnya bersembunyi dengan ahjussi yang tampan itu.
Lalu sang ahjussi bangkit berdiri dan mengusak kepala Sehun sayang. Sebelum berlalu menjauh.
Setiap langkah kakinya yang kian menjauh, senyumannya menghilang. Dan tatapan matanya yang ramah menjadi tajam.
“Babyhun!”
Ia menghentikan langkahnya ketika mendengar suara Kris memanggil Sehun dengan sebutan baby.
“Daddy!”
Dan kembali melanjutkan langkahnya, menjauh dengan cepat meninggalkan Sehun dan Kris disana.
“Hyung! kau ini kenapa malah disini eoh?! Aku mencarimu sejak tadi!”
Langkahnya kembali terhenti. Ia menooleh kearah belakang dan menatap sosok yang dicintainya masihlah sama. Manis dan menggemaskan.
Ia tersenyum penuh dengan maksud kemudian memuttar tubuhnya kembali menjauh.
“Akan ku dapatkan kau kembali, baby..... kau hanya tercipta untukku”
_tbc_
Ada yang mau menebak??? 😁