Home; My Little Princess

By kietzyQS

58.7K 9.4K 1K

Seorang gadis dengan kehidupan sempurna dan dikelilingi pria mapan yang juga sempurna tiba-tiba saja mengalam... More

Introduction to the Title
Introduction to the Cast
Teaser 1: Prolog and 1st Preview
Teaser 2: 2nd Preview
Teaser Final :
1. I am Suzy
2. He is my future husband
3. Another husband is coming
4. Unpredictable meeting
5. The magical touch
6. The unknown answer
7. Flower Message
8. a little secret
9. Obsession
10. My personal Band-aid
12. Regret
13. I want You
14. It's a scar
15. Mistake
16. a little braveness
17. The magic words
18. Excuse
19. I can't Find it, my comfort shoulder
20. Those Empty Heart
21. Nowhere
22. Empty Hope
23. I found you
24. Frustated
25. Thank You
26. He Change
27. Even if it's a lie
28. It's a Goodbye
29. The Painful Regret
30. Too Much Tears
31. Crazy Mind
32. That comfort zone is back
33. The Sun start to Shine
34. For Suzy
35. First Step
36. I Miss Him
37. a little truth
38. The Truth
39. The Real of Me
40. It's start to bloom
41. Dear You . .
42. I want to be there
43. What Happened?
44. How Have You been ?
45. I Choose You
46. Hot Issue
47. The Amazing Journey (Final)
EPILOG!! (Special for our Readers!)

11. The first time

1K 193 17
By kietzyQS


.11.

.eleven.

.The first time.


"hmm.. entahlah. Mungkin aku akan bermain dengan bebas dan mengganggu ahjussie disaat aku bosan" jelas Suzy tersenyum tanpa dosa.

"apa kau tak berencana meneruskan bisnis keluargamu?" tanya nenek Sehun.

Suzy tampak berpikir sejenak. Kemudian ia kembali menatap nenek Sehun dan memberikan gelengan pelan. Nenek Sehun mengangkat alisnya bingung.

"aku ingin bermain dan melakukan segala hal yang membuatku bahagia halmeonie" jelas Suzy diiringi senyum polosnya.

"kau terlalu naif nona muda, kau pikir bisnis keluargamu akan selalu baik hanya karna kau bahagia?" lirih Sehun halus.

Nenek Sehun terkejut dengan ucapan Sehun barusan. Suzy sedikit tergelak, namun kemudian ia kembali tersenyum dan meletakkan sendok garpunya di atas meja.

"aku memang tak bisa membantu bisnis mereka. Tapi aku akan pastikan akan menghibur mereka setiap kali pulang bekerja dan menjadi putri terbaik yang selalu membuat mereka tersenyum" ungkap Suzy diiringi senyum polosnya.

"bagaimana dengan pernikahan. Apa kau sempat memikirkan kapan kau akan menikah?" tanya nenek Sehun. Suzy berpikir pelan kemudian menggeleng cepat.

"tidak, pikiran itu bahkan tak pernah terlintas dibenakku" ujar Suzy dengan jujur.

Sehun terdiam mendengar ungkapan Suzy. Entah kenapa mendengar ucapan itu seperti melihat tembok kasat mata yang mulai terbangun diantara mereka. Sehun mungkin sudah gila, kenapa ia terus ikut campur dalam kehidupan pribadi gadis muda ini?

"aku sudah selesai dengan makan hari ini. Terima kasih halmeonie. Semua masakannya sangat lezat. Aku ingin sering-sering kemari jika kau tak keberatan" ungkap Suzy dengan senyum polosnya.

"tentu saja. Datanglah kapanpun kau mau" ujar nenek Sehun tersenyum senang.

"terima kasih halmeonie" ucap Suzy dengan senyum tulusnya kemudian memberi hormat pada nenek Sehun.

"baiklah, ini sudah malam. Sebaiknya kau pulang" ujar Sehun.

Suzy tersenyum kemudian mengangguk patuh. Suho langsung berdiri bersiap untuk mengantar Suzy pulang atas kode yang Sehun berikan. Suho patuh dan keluar dari rumah itu lebih dulu.

"ahjusssie, bisakah kau mengantarku keluar? Ada hal yang ingin ku katakan padamu" ujar Suzy.

"nae" sahut Sehun datar kemudian keluar dari rumahnya.

Kini mereka berdiri di teras, Suzy langsung memeluk pinggang Sehun dengan erat. Sehun terdiam, pelukan hangat itu benar-benar membuat jantungnya hampir saja melompat keluar.

"karena sudah menjadi benteng kokoh untukku, terima kasih" ucap Suzy tersenyum lembut.

Seakan sebuah slow motion, adegan Suzy memeluknya terus berputar berulang-ulang diiringi sekeliling mereka yang seperti sedang berputar dimakan waktu namun mereka tetap berada disana seakan tak kenal ruang dan waktu.


"ini pertama kalinya"

.

"aku berharap waktu akan berhenti disini"

.

-Sehun-


Suzy tersenyum tulus dengan air mata yang menetes dari pelupuk matanya. Sehun hanya diam, tangannya bergerak tanpa ia sadari. Tangannya bergerak untuk membalas pelukan Suzy untuknya.

Namun belum sempat tangannya menyentuh punggung Suzy, Suzy melepaskan pelukan yang ia berikan untuk Sehun. Sehun tertegun, tangannya yang semula ingin menyentuh Suzy ia kepalkan erat dan ia turunkan perlahan.

"ahjussie, . . " ujar Suzy sembari menghapus air mata di wajahnya dengan pelan.

"meski aku mencintai Myungsoo oppa, tapi pelukanmu jauh lebih hangat darinya. Maka dari itu, mungkin aku akan menangis setiap kali memelukmu. Tapi jangan khawatir, aku menangis karna aku lega bisa melepaskan beban berat itu. sekali lagi, aku sangat berterima kasih" ungkap Suzy kemudian mundur selangkah dan memberi hormat secara formal.

Sehun terdiam, tentu saja ia terkesima dengan sikap gadis ini. Ia tak pernah sadar betapa dewasanya gadis ini dalam hal karakter. Meski ia terlihat seperti gadis ceroboh yang arogan namun didalam hati kecilnya, ia hanya seorang putri kecil yang membutuhkan perlindungan.

"ahjussie, aku pulang dulu nae?" pamit Suzy sembari tersenyum hangat kemudian melambai pada Sehun. Sehun tersenyum dan mengangguk.

"hati-hati" ujar Sehun.

Suzy sudah hilang dibalik mobil dan Sehun berbalik untuk kembali kedalam rumah namun langkahnya berhenti ketika mengetahui neneknya menghalangi jalannya. Sehun menatap neneknya dengan biasa saja.

"kenapa halmeonie?" tanya Sehun dengan polosnya.

"kau terlihat kecewa. Apa karna ucapan gadis tadi?" tanya nenek Sehun.

"eoh?" Sehun terperangah.

"kau jatuh cinta padanya bukan?" terka nenek Sehun.

"apa yang halmeonie bicarakan? Itu tidak masuk akal" ujar Sehun tersenyum seakan menertawakan ucapan neneknya.

"itu lebih tidak masuk akal melihatmu duduk dan makan dengan orang asing setenang itu. kau bahkan menolak setiap client-mu ngobrol sembari makan bersama" tutur neneknya penuh selidik.

"halmeonie. Dia sudah seperti temanku. Hanya perbedaan umur yang . . . "

"tidak. caramu menatapnya tak seperti itu. matamu mengatakan hal lain disaat bibirmu terus mengungkapkan kebohongan" timpal neneknya dengan senyum percaya diri.

"halmeonie. Tidak bisakah kita istirahat saja? Aku cukup lelah hari ini" ungkap Sehun berusaha mengalihkan pembicaraan.

"gadis itu sedikit mirip dengan Han Ga In, apa itu yang membuatmu menyukainya?" pertanyaan nenek Sehun berhasil menghentikan langkah Sehun.

Sehun terdiam seribu Bahasa, ia bahkan tak ingin berbalik menatap neneknya. Tatapannya perlahan turun dengan ekspresi muka yang sulit dipahami.

"benarkah? Tapi dia bukan Han Ga In" timpal Sehun kemudian melanjutkan langkahnya.

Nenek Sehun menghela napas berat. Sehun berbaring di kamarnya. Ia tak sadar hal itu, sejak pertama kali bertemu dengan gadis itu, bahkan bayangan Han Ga In tak pernah terlintas diwajah gadis kecil itu.

Namun hari ini setelah mendengar ucapan neneknya, ia baru sadar, hampir melupakan gadis itu sepenuhnya. Gadis yang sangat mencintainya dan membuatnya merasa menyesal seumur hidupnya. Han Ga In.

Apa Sehun sanggup menghadapi gadis muda itu? bagaimana jika gadis itu mengetahui tentang luka lama itu? bagaimana jika Kim Taehee tak pernah memaafkannya atas peristiwa masa lalu itu? bagaimana jika gadis muda itu terluka dan membencinya?

Apa selamanya Sehun hanya akan berdiam dan menghindari Kim Taehee? Jika begitu bukankah akhir cerita antara dirinya dan Suzy akan berhenti disini? Tak akan ada lagi senyum arogan dan tawa polos gadis itu.

Tak akan ada lagi teman makan yang akan berbicara sepanjang mereka makan bersama. Jika gadis muda itu benar-benar pergi dari hidupnya, apa Sehun mampu menjalani hari-hari seperti biasanya? Seperti saat gadis muda itu belum masuk dalam kehidupannya.

Sehun tak yakin akan jawaban baik dari kisahnya. Terlebih gadis itu adalah putri dari Kim Taehee dan salah satu orang kaya di Korea Selatan, setidaknya ia pasti akan menikah dengan pria konglomerat karena kecantikan dan pesonanya.

Sehun memang lebih kaya dari semua konglomerat yang ada di Korea Selatan namun apa gunanya? Ia hanya pria yang hampir berusia 40 tahun dengan masa lalu menyedihkan. Ia rasa seumur hidupnya Taehee noona tak akan pernah memaafkannya.

Ia harusnya tahu dimana ia berada, ia tak seharusnya menginginkan gadis muda dengan kehidupan ceria hanya karena keegoisan, kekuasaan dan kekayaannya. Gadis muda itu tak akan siap menjalani sisa hidupnya bersama pria tua sepertinya.

-Home; My little princess-

Suzy tiba di sebuah café shop andalan Kai. Ia duduk didepan Kai, pria yang baru saja menghubunginya dan mengajaknya bicara. Suzy menyilangkan kakinya dan melepaskan kacamata hitamnya. Tentu semua mata menatap iri karna kecantikannya.

"kenapa kau memanggilku kemari?" tanya Suzy malas.

"ada apa dengan mood mu hari ini? Apa kau sedang dalam mood yang buruk?" tanya Kai sembari menyodorkan sebuah kotak untuk Suzy.

"apa ini?" tanya Suzy.

"open it" ujar Kai dengan English yang fasih.

Semua mata menatap iri pada dua orang yang tampak berkelas, terlebih Suzy yang sangat elegan hari itu. Suzy menatap Kai lirih kemudian membuka isi kotak itu.

Suzy terkejut ketika sebuah jumping doll keluar dari kotak itu. Suzy hampir memekik kencang karenanya. Suzy lantas melempar box itu ke tubuh Kai yang sedang tertawa terbahak-bahak karna reaksi Suzy.

"kau gila?!" teriak Suzy kesal bukan kepalang.

"hahahahaa. Lucu sekali. Hahahaaa" tawa Kai benar-benar meledak sekarang. Ia bahkan memegangi perutnya yang berasa menggelitik.

"kemanhae. kau benar-benar menyebalkan Kim Jong In!" kesal Suzy kemudian meraih tasnya dan bangkit berdiri.

Kai berhenti tertawa dan menahan pergelangan tangan Suzy. Suzy menatap Kai dengan sudut matanya kesal. Kai menghapus air mata yang keluar dari sudut bola matanya karena tawa lebarnya.

"coba saja. Aku akan membunuhmu setelah ini" kecam Suzy.

"kau belum membuka bagian bawah kotak itu" ujar Kai lagi.

"aku sudah terlanjur kesal!" ketus Suzy kemudian menarik tangannya dari Kai dan kembali duduk di kursinya.

"ayolah. Aku hanya bercanda, aku melihatmu sedang jelek jadi aku berusaha menghiburmu. Bukalah" ucap Kai.

Suzy menatap Kai sinis kemudian meraih kotak itu dengan wajah kesal. Ia mengeluarkan boneka lompat itu dan melihat sebuh kotak kecil didalamnya.

"apa ini?" tanya Suzy.

"oleh-oleh dari Alaska. Aku baru saja berlibur kesana, jadi aku membawakanmu sedikit hadiah" jelas Kai.

"kau repot-repot membawakanku hadiah disaat kau pergi ke sana untuk tidur bersama gadis-gadis western. Sungguh sesuatu" oceh Suzy kemudian meraih kalung yang ada didalam kotak itu.

"ayolah. Aku hanya menikmati masa bebasku sebelum resmi menjadi suamimu" lirih Kai.

"omong kosong. Kau pikir aku akan menikahimu? Meski kau adalah satu-satunya lelaki didunia ini, aku tak akan melakukannnya!" ketus Suzy.

"yak?! Bukankah ucapanmu kasar sekali?" lirih Kai dengan ekspresi seolah-olah ia terluka kaarena Suzy.

"cih. Siapa yang akan percaya pada ucapanmu? Bodoh!" ketus Suzy.

"aku tak heran kenapa Myungsoo tak mencintaimu." Kai tertegun. Suzy terdiam, ia mengepalkan tangannya yang menyentuh kalung pemberian Kai.

Kai langsung menutup dan mengunci bibirnya rapat kemudian memukul bibirnya cukup kuat. Kenapa ia harus keceplosan disaat seperti ini. Kai menatap Suzy dengan senyum penuh rasa bersalah.

"Suzy-ya. Kau harus paham. Aku tak sengaja mengucapkannya" batin Kai sembari menggeleng penuh ketakutan.

"aku akan membunuhmu!" kecam Suzy kemudian berdiri dan menarik tangan Kai kasar untuk keluar dari café itu.

Kai berusaha melepaskan diri tapi genggaman Suzy untuknya terlalu kencang. Suzy berhenti didepan kolam orang-orang melempar koin dan menceburkan Kai kedalam kolam selutut itu.

Kai langsung berusaha bangkit dengan posisi tubuhnya yang basah kuyup. Kai menghapus air yang menghalangi pandangannya dengan cepat kemudian mencari dimana Suzy. Suzy sudah berjalan meninggalkannya dengan langkah elegan.

"mulut ini! Kapan aku bisa meluluhkannya jika terus seperti ini?" kesal Kai pada dirinya sendiri.



To be continue . . . 


Continue Reading

You'll Also Like

951K 36K 86
๐—Ÿ๐—ผ๐˜ƒ๐—ถ๐—ป๐—ด ๐—ต๐—ฒ๐—ฟ ๐˜„๐—ฎ๐˜€ ๐—น๐—ถ๐—ธ๐—ฒ ๐—ฝ๐—น๐—ฎ๐˜†๐—ถ๐—ป๐—ด ๐˜„๐—ถ๐˜๐—ต ๐—ณ๐—ถ๐—ฟ๐—ฒ, ๐—น๐˜‚๐—ฐ๐—ธ๐—ถ๐—น๐˜† ๐—ณ๐—ผ๐—ฟ ๐—ต๐—ฒ๐—ฟ, ๐—”๐—ป๐˜๐—ฎ๐—ฟ๐—ฒ๐˜€ ๐—น๐—ผ๐˜ƒ๐—ฒ ๐—ฝ๐—น๐—ฎ๐˜†๐—ถ๐—ป๐—ด ๐˜„๐—ถ๐˜๐—ต ๏ฟฝ...
864K 40.1K 61
Taehyung is appointed as a personal slave of Jungkook the true blood alpha prince of blue moon kingdom. Taehyung is an omega and the former prince...
606K 14.7K 34
Diana Featherington is the only child of the younger brother of the Baron Featherington. With the passing of both parents Diana has lived with the Ba...
574K 12.9K 40
In wich a one night stand turns out to be a lot more than that.