Universe; Kris Daddy!! (βœ”)

By OctbrNvmbr

236K 32.3K 5.2K

"Ini celita Mommy, Juthi uu dan Thehunnie" More

00
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36

14

6.2K 866 81
By OctbrNvmbr

Don't give me too much happiness.
Don't make me wondering how much i will be happy if i'm with you.
Don't say love to easy...

Cause being the one who has to leave is the hardest thing that i will never can.










 






🍁 Kris and Chanyeol 🍁















“Hyuu~uung”

“Channie? Kenapa?”

“Antarkan aku ke toko buku dulu ya? Aku mau membeli beberapa komik”

Namja tinggi itu tersenyum, lalu mengacak rambut Chanyeol dengan gemas.

Ia tengah duduk disebuah bangku taman di belakang sekolah, Chanyeol duduk dipangkuannya dengan membaca komik yang tidak dia tahu ceritanya.

“Hyung”

“Yes, channie?”

Chanyeol memutar tubuhnya, menatap kekasih hatinya itu lekat. Lalu ia tersenyum,

“Aku mencintaimu”

“Mwo? Aigo~ tidak adil. Hei~ kenapa kau bisa menggemaskan begini coba?”

Dan Chanyeol hanya tersenyum dengan usappan pada kepalanya oleh sang sang kekasih yang membuatnya nyaman dan jatuh terlelap dalam pelukkan hangatnya.






Sore itu angin berhembus kencang, Chanyeol berdiri diatas sebuah jembatan kayu yang berada di dekat danau di belakang sekolahnya yang terletak dipinggiran Seoul itu.

“Channie”

“Hyung! akhirnya kau datang!”

“Kenapa tiba-tiba memintaku datang, hm?”

Chanyeol menunduk, tangannya memainkan kancing seragam kekasihnya dengan gugup.

“Channie?”

“Tak apa, aku hanya merindukanmu. Aku- jarang bertemu denganmu akhir-akhir ini”

Dan sang kekasih tertawa kecil. ia menarik Chanyeol kedalam pelukkannya, menghadiahi pucuk kepala Chanyeol dengan puluhan kecupan.

“Aku juga merindukanmu, sayang... bahkan lebih sangat merindukanmu”

Dan Chanyeol tersenyum, semakin menarik kekasihnya kedalam pelukkannya. Menikmati friksi rasa nyaman yang diberikan sang kekasih secara Cuma-Cuma.











Malam itu begitu hening, namun terlihat beberapa kali kilatan cahaya dilangit kota Seoul yang gelap.

Hujan sudah sejak pagi mengguyur, namun berhenti ketika senja mulai tampak di batas kota. Dan yang tersisa setelahnya adalah friksi rasa dingin dengan kesunyian dan kilat yang saling menyambar di malam gelap tanpa bintang itu.

Langkah kakinya gemetaran ketika berjalan seorang diri di trotoar. Tangannya mencengkram tali tasnya kuat.

Ia terlalu lama menghabiskan waktunya untuk belajar di perpustakaan di sekolahnya dan berakhir baru meninggalkan sekolahnya pukul sembilan malam.

Suara ranting yang terinjak membuatnya menghentikan langkahnya. Ia menarik nafas dalam lalu menghembuskannya, kemudian kembali melangkahkan kakinya tanpa mau sulit untuk menengok kearah belakang.

“Channie”

Suara yang dikenalnya membuatnya menoleh, kemudian menyunggingkan senyuman.

Namun dengan sebuah suara debukan yang keras, dan sakit pada tengkuknya, ia jatuh perlahan. Terlungkup dengan tidak berdaya diatas trotoar. Hanya mampu menatap sepasang sepatu yang begitu dikenalnya berjalan menghampirinya.












































 


 

🍁

🍁

🍁

🍁

🍁

🍁

🍁

🍁





Chanyeol membuka matanya dengan peluh mengucur diseluruh wajahnya. tangannya geetaran dan jantungnya berpacu kuat dan tidak nyaman.

Ia menunduk dalam, ketika menoleh ke samping kanannya ia tak menemukan Kris disana, alisnya mengerut.

Semalam, sebab paksaan Sehun ia memasuki kamar yang sama dengan Kris dan berbaring bersama diatas satu ranjang yang sama pula.

Tapi kemana Kris sekarang?

Chanyeol memutuskan untuk meninggalkan kamarnya menuju dapur. Ia melangkahkan kakinya menuju dapur, namun terhenti ketika melihat sebuah ruangan terbuka diujung lorong lantai dua rumah megah itu.

Ia berjalan menghampiri ruangan itu, mengintip kedalam ruangan itu.

“Hyung?”

Dan Kris menoleh, ia yang sedang sibuk dengan komputernya yang sampai tiga monitor disana menoleh.

“Chanyeol? kenapa bangun tengah malam?”

Chanyeol menatap Kris, lalu tersenyum. “Mimpi buruk”

Dan Kris tertawa kecil, menggeleng tak habis pikir dengan Chanyeol. tapi kemudian ia menatap Chanyeol lekat.

“Mimpi seburuk apa sampai membuatmu terbangun di tengah malam?”

Chanyeol tak menjawab, memilih memasuki ruang kerja Kris itu dan duduk dihadapan Kris.

“Hyung, apakah harus bekerja tengah malam juga?”

“Aku sedang berkonsultasi dengan client perusahaanku di Amerika, sekarang jam dua belas malam, disana jam dua siang”

Chanyeol mengangguk paham. “Besok aku dan sehun akan pulang”

Kris menatap Chanyeol lalu menghembuskan nafasnya panjang. “Sudah ku bilang, jangan pergi, bukan?”

“Kami menyusahkan dan-

“Park Chanyeol”

“Baiklah, baiklah... tapi sampai kapan, hyung?”

Kris kembali menatap Chanyeol. Sejujurnya, mudah baginya untuk menghentikan bacotan netizen diluar sana tentang Chanyeol. atau membuat lumpuh para wartawan dan sasaeng. Tapi-

Ia hanya tak ingin Chanyeol jauh darinya. Sungguh, karna rasanya Chanyeol seperti mengambil paksa hidupnya. Membuatnya mungkin, tak dapat hidup tanpa Chanyeol.

“Sampai aku putuskan kondisi aman bagimu untuk pergi”

Chanyeol tak menjawab, ia mengangguk seadanya. Karna ia tahu itu yang terbaik baginya.

Hening setelahnya. Hanya terdengar suara papan hitam yang terus diketuk oleh Kris. sementara Chanyeol hanya menatap ruang kerja yang penuh dengan kertas kertas itu kagum.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

“Apa kau memimpikan masa lalumu?”

Chanyeol tanpa sadar menahan nafasnya. Lalu menatap Kris yang kini menopang dagunya dan menatapnya lekat.

“Chanyeol, masa lalu tidak harus kau lupakan. Kau hanya perlu bersikap seolah kau tidak mengingatnya. Biarkan itu tersimpan dalam kotak yang berada jauh dari jangkauan alam bawah sadarmu”

Chanyeol tertawa. Tawa hampa yang pertama kali Kris dengar. Dan manik bulat itu menjadi kosong dan menggambarkan kesedihan dan rasa frustasi yang luar biasa.

“Chanyeol-

“Masa lalu- aku bahkan, tak pernah berpikir untuk mengingatnya. Menyimpannya dalam kotak? Bagaimana bisa ku lakukan?”

Kris mengerutkan alisnya ketika mendengar nada putus asa terdengar dari Chanyeol.

“Setiap kali melihat Sehun semuanya seolah terputar dan terulang. Itu menyakitiku, tapi aku- menyayangi Sehun. Perutku di tusuk dan sebilah pisau berjalan disana untuk mengeluarkannya. Rasanya sangat sakit hanya untuk mendengarnya menangis untuk pertama kalinya”

Kris mengepalkan tangannya kuat. Suara Chanyeol yang terdengar putus asa itu membuatnya ingin menghajar orang yang memberikan luka itu pada Chanyeol.

“Aku- terlahir sebagai seorang namja yang dapat mengandung dan ku temukan Appaku membenciku dan meninggalkanku dan umma. Kemudian umma yang terlalu mencintai appa menjadi sakit dan meninggalkanku untuk selamanya. Aku- muak dengan semua kata kata tentang cinta. Aku muak dengan segala macam tingkah manis tentang cinta sampai sosok itu datang”

Kris mendengarkan dengan baik, setiap kata yang Chanyeol ucapkan dalam ceritanya terdengar memiliki penekanan intonasi, yang Kris tahu itu berarti Chanyeol menahan emosinya sejak dulu.

“Dan ketika sosok itu pergi, maka semua tentang cinta menghilang bersamanya...” Chanyeol menjatuhkan air mata dari matanya yang memandang kosong.

Kris menghampiri. Menarik Chanyeol kedalam pelukkannya. Mengusap punggungnya dengan lembut.

“Jangan menahannya lagi, ungkapkan Chanyeol-ah... ketika bibirmu tak sanggup berucap apapun. Menangislah, biar air matamu yang mewakili”

Chanyeol memejamkan matanya. Mencengkram piyama belakang Kris dengan kuat.

“Hiks... aku- hiks... aku lelah....”

Kris masih mengusap punggung itu sementara Chanyeol menyamankan posisinya dalam pelukkan itu. masih menangis keras dan mencengkram piyama Kris seolah Kris akan pergi meninggalkannya kembali sendirian.

Kris menangkup wajah Chanyeol, menghapus air matanya dengan ibu jarinya. Kening mereka tanpa sadar saling menyatu.

“Izinkan aku.... menjadi tempat bagimu untuk berandar. Izinkan aku, menjadi obat bagi lukamu, dan izinkan aku... mencoba membuatmu kembali merasakan apa itu cinta-

“Aku.. hiks, tidak pantas. kau- hiks.. kau membuatku teringat akan-

“Bukan kau yang memutuskan kau pantas atau tidak untukku. Aku yang menentukan, aku yang akan mencintaimu. Tugasmu hanya diam, dan biarkan aku mencintaimu”

Kris menarik Chanyeol kedalam pelukkannya dan dalam hitungan ketiga menggendongnya. Lalu membawanya kembali ke dalam kamar dan membaringkannya disana.

Kris juga turut berbaring disisi Chanyeol. menarik Chanyeol kedalam pelukkannya dan menghadiahinya sebuah kecupan pada keningnya.

Tak ada kata yang terucap dari bibir Chanyeol. ia hanya masih terisak kecil sebelum benar benar kembali lagi dalam tidurnya.

Sementara Kris juga tak berucap apapun, karna ia sibuk berpikir.

Ia menyewa beberapa orang hebat untuk menelusuri masa lalu Chanyeol. Tidak. ia tidak akan bertanya siapa ayahnya Sehun atau siapa sosok yang mengenalkan cinta pada Chanyeol dulu.

Ia hanya-

Takut.

Jika orang itu tiba tiba datang dan merebut Chanyeol dan Sehun darinya.




















🍁

🍁

🍁

“DADDDDYYYY!!!”

Kris menoleh dan tersenyum menatap kearah empat teletubies yang kini berlarian dari arah belakang rumahnya setelah melihat kelinci.

“MOMMY MANA? CALAPAN KITA BAGAIMANA? UCO CUDAH LAPAL”

“Sarapannya sudah siap kok. sudah cuci tangan?”

Keempatnya mengangguk. Lalu Kris membantu keempatnya menaiki kursi makan.

“Daddy, ini makanan apa ya? Kok aneh”

“Eum... itu makanan orang Kanada. Makan saja”

“Kita... tidak akan kelacunan kan?”

“YA kim Jongin!! Makan saja cepat!!!”

“B-baiklah”

Lalu keempatnya makan makanan itu dengan takut. Wallau tak dipungkiri rasanya enak. Tapi tetap saja aneh, bagi mereka.

Setelah makan mereka meminta menonton tv. Kris menurutinya dan membimbing mereka ke ruang keluarga tempat dimana tvnya berada.

“KRIS DIKABARKAN BERKENCAN DENGAN VICTORIA!!!! BERIKUT KLARIFIKASI PIHAK MANAGEMENT!!”



Kris membolakan matanya tak percaya.

Demi wajahnya yang tampan, tubuhnya yang ideal, dan kekayaannya yang melimpah!! Apa-apaan berita itu!!

“Ya, Kris Wu memang berkencan dengan Victoria. Orang tua Kris bahkan sudah mengenal Victoria dengan baik”

Kris mengerjapkan matanya. ia masih menatap juru bicara agensinya itu dengan tatapan bingung. Sumpah! Apasih maunya mereka, setelah-

“Dia cantik”

“Astaga kau mengejutkanku! Kapan kau bangun?!”

“Sejak tadi”

Chanyeol memutuskan untuk menuju ke dapur, sementara Kris memindah ke program kartun lalu menyusul Chanyeol menuju dapur.

“Channie, berita itu-

Dding Dddong!!

“Sial, firasatku buruk tentang ini”

Kris berlari menuju pintu rumahnya dan membukanya. Dan, kemudian menelan salivanya dengan lambat.

“KAU BENAR BENAR LELAKI BRENGSEK!!!”



PLAK!!!!!!!!!!!

Chanyeol tertawa kecil melihat seorang wanita yang sudah dikenalnya itu memukuli Kris.

“Season two” lirihnya pelan. Lalu menghampiri dengan secangkir coklat.

“Selamat pagi nyon-ani. Selamat pagi mama”

“Calon Menantuku, astaga~”

Mama Kris menghampiri Chanyeol dan mencubit pipinya pelan, ketika Chanyeol mengulurkan cangkir putih gading itu Mama Kris menerimanya.

“Mama tidak bisa datang kapan saja sesuka-

DUAGH!!

“MAMA KENAPA MENENDANGKU?!”

“HARUSNYA KU PUKUL KAU PAKAI STICK GOLF!! KENAPA KERJAANMU MENYAKITI CHANYEOL HAH?!”

“MAMA!! AKU-

“BERHENTI BERALASAN! SETELAH MERENGGUT SEMUANYA DARI CHANYEOL DAN KAU MENYELINGKUHINYA?!! LELAKI MACAM APA KAU SAMPAI-

“Sehun bukan putra Kris hyung. Dia putraku dengan- namja lain”




Keheningan tiba-tiba melanda tiga orang dewasa itu. mama Kris mengerjapkan matanya bingung. Sementara Kris menatap manik Chanyeol yang kembali kosong itu dengan menyesal.

“..........”

Chanyeol mengangguk lalu menunduk dalam. “Maaf terlambat menjelaskannya Mama- anniya. Aku tak pantas memanggilmu dengan sebutan itu. Maaf terlambat menjelaskannya Nyonya Wu”

Tangan mama Kris mengepal kuat. Ia menatap Chanyeol dengan tajam.

“Menjijikkan!”
 

 









PLAK!!!

Continue Reading

You'll Also Like

4.2K 485 12
Kisah pertama dari trilogi Chanhun
83K 10.2K 25
Jongin yang merupakan siswa berkacamata dengan wajah manisnya ternyata hanya menjadi bahan taruhan bagi salah satu siswa lain bernama Sehun
394K 45.3K 47
Kesabaran Jongin dengan menghadapi ketiga anak tirinya yang belum menerima jika dirinya sebagai Ibu baru mereka. #1 in hwangyeji 01/07/2020 #1 in kan...
195K 30.4K 55
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...