Hari kedua mereka tinggal bersama Kris. pagi itu adalah pagi teribut seumur hidup Kris. karna pagi itu-
“POKOKNYA KITA MAU MANDI BELEMPAT!!!”
Kris memijat pelipisnya lalu mengangguk. “Ya, ya terserah kalian sajalah sana!!!”
Dan keempatnya berlari menuju kamar mandi di dalam kamar mereka.
“WHOAAAH!! MANGKUK BECAL!!”
Keempatnya kemarin mandi bersama Chanyeol, maksudnya Chanyeol memandikan mereka. dan mereka pakai shower bukannya bath up.
Tapi, masalahnya-
“KENAPA MANGKUKNYA BETHAL THEKALIII HUNNIE GA BITHA NAIK!!!”
“HUNNIE AJA BA BICA NAIK APALAGI BAEKKIE!!”
Ketiganya saling menatap, lalu menarik nafas mereka dengan panjang.
“DADDDDYYYYYHHH!!!”
Chanyeol yang sedang sibuk membas pesan seseorang di smartphonenya segera berlari kencang menuju kamar mandi di kamar empat bocah itu.
Ia membukanya dan melihat keempat bocah itu menatapnya dengan sedih.
“Kenappa?”
“TIDAK BICA NAIIIK!!!”
Baekhyun dan Kyungsoo berteriak kesal, dan Kris hanya menggeleng tak habis pikir setelahnya. Ia menggendong keempatnya lalu memasukkannya kedalam bath up itu yang airnya hanya diisi setinggi pinggul Sehun agar mereka tidak terlelap didalamnya.
Mereka duduk berhadapan, Baekhyun disisi Kyungsoo dan di hadapan mereka adalah Jongin dan Sehun.
“DAD!! PAKAI CABUN YANG LACA CTOBELLY!!”
“MELON CAJA DAAAD!!”
“COCOOO!!”
Kris menghela nafas panjang, “Adanya wangi bunga-
“YACUDAH!! TELUC PALLI! DADDY GA BOLEH NGINTIP KITA MANDI”
Dan Kris tak bisa tidak menghela nafasnya lagi. setelah menuang sabun beraroma bunga itu,
“DADDY TAPI JANGAN JAUH JAUH YA! KITA NANTI TIDAK BICA KELUAL!!”
“TINGGAL SAJA DISANA SELAMANYA!”
“DADDDYYY!!!!”
Kris langsung bergegas berlalu meninggalkan mereka, yang juga tidak perduli setelah berteriak keras. Mereka sibuk main bebek bebekkan disana.
“Kau- apa?”
“Aku akan mengajak kalian ke perusahaan-
“Anniya, itu ide buruk. Kau bisa pergi ke perusahaan sebentar dan aku akan tinggal disini”
“Anniya. Kau. Harus. Ikut”
Dan Chanyeol tahu ia tak dapat membantahnya lagi. ketika kini Kris menatapnya dengan tatapan yang sangat meyakinkan jika ia harus pergi ikut dengannya.
“BABIES! DENGARKAN MOMMY!!!”
Keempatnya menatap Chanyeol lalu mengangguk, Chanyeol memandang keempatnya dengan senyuman yang manis.
“Daddy akan mengajak kita ke perusahaan-
“WHOAAAH!! PELUTHAAN ITU APA MOMMY?”
Chanyeol mengerjap, lalu tersenyum. “Nanti hunnie lihat sendiri ya”
“YEAAAAAY KITA AKAN-
“ADA PERATURANNYA!!!!”
Jongin tidak jadi berteriak mendengar teriakkan Chanyeol Mommynya itu.
“SATU! Tidak boleh berteriak. Ulangi!!”
“TIDAK BOLEH BELTELIAK!!!”
Chanyeol tersenyum, “DUA! Tidak boleh bertengkar. Ulangi!”
“TIDAK BOLEH BELTENGKAL!!”
“Oke, sekarang yang sudah selesai makan, sekarang ambil sepatu kalian dan pakai sepatu sekarang!”
Keempatnya segera melempar sendok mereka dan memakai sepatu. Chanyeol tak melihat Kris berada di meja makan. Lalu berlalu menuju kamar utama.
“Hyung?”
Kris menoleh, ia menatap Chanyeol lekat yang memandangnya dengan alis mengerut.
“Hyung tidak bisa pakai dasi?”
“Well, aku cukup jarang mengunjungi perusahaan, aku mengunjuginya hanya untuk melihat babaku. Tapi babaku sedang di China dan aku harus memimpin rapat. Jadi aku- harus pakai dasi”
Chanyeol mengangguk, lalu menghampiri Kris. berdiri dihadapannya dan mulai mengikat dasi itu dengan telaten.
“Kau bisa mengikat dasi?”
“Itu adalah hal yang paling mudah untukku”
Kris tersenyum, ia menatap lekat Chanyeol yang sangat menggemaskan. Bibirnya maju beberapa senti, dengan alis yang mengerut fokus.
“Baby-
“Hng?”
“Kau tak masalah aku memanggilmu baby, sekarang?”
Chanyeol mengerjap, lalu mendorong tubuh Kris menjauh ketika dasinya sudah terikat dengan benar.
“Ayo cepat”
Chanyeol melangkahkan kakinya berbalik, meninggalkan kamar sebelum Kris menariknya dan memeluknya dari belakang.
Ia menyandarkan keningnya pada pundak Chanyeol.
“Aku belum berangkat tapi sudah lelah”
“Hyung tak suka bekerja diperusahaan?”
“Tidak, aku- bukannya tidak suka. Hanya tidak menikmati saja”
Kris lalu melepaskan pelukkan belakangnya, menarik tangan Chanyeol untuk digenggamnya kemudian membawanya pergi keluar.
“KENAPA DADDY DAN MOMMY LAMA THEKALI?”
“PACTI MOLNING KICC DULU! CEPELTI UMMA APPA!!”
Chhanyeol hanya mencubit bibir Jongin gemas lalu membimbing keempat bocah itu menuju mobil Kris yang terparkir di garasi.
“Homina homina hominaaaa!!!”
Kyungsoo dan Baekhyun tak kunjung dapat berhenti dari merapalkan kalimat itu sejak ia melihat bangunan dengan dinding kaca itu.
Memasuki lobby, melihat sebuah kolam di dalam ruangan yang ada sebuah tulisan yang tidak bisa mereka baca, lalu ikan ikan emas dan kura kura.
“Kesebelah sini, babies”
Dan keempatnya segera menoleh, memasuki lift bersama dengan Chanyeol Mommy dan Kris daddy mereka.
Kris menekan angka dua puluh tujuh. Dan lift segera berangkat ke lantai yang dituju.
Begitu pintu lift terbuka, keenamnya turun, Chanyeol berjalan dengan ragu sementara keempat bocah itu memandang dengan takjub.
“Becaaaaaal” bisik Jongin karna ia sudah berjanji tidak akan berteriak tadi.
“Ow! Lihat betapa manisnya anak anak ini”
Keempatnya menoleh lalu membungkuk sopan.
“Channie, kenalkan dia- Eum... siapa namamu, maaf aku lupa”
Wanita iitu memutar bola matanya. “Bodolah dasar adik sepupu kurang ajar”
Dan Kris hanya memandang kepergian wanita itu dengan alis mengerut.
“Kalian tunggu di ruanganku selama aku meeting ne? Tidak lama kok”
Dan Chanyeol mengangguk. Ia menunggu di dalam ruangan Kris yang dingin bersama dengan empat bocah itu.
“Mommy, main petak umpet yuk”
“Anniya”
“Tapi-
“Tidak babies, duduk diam dan makan camilan kalian disana”
Chanyeol sendiri padahal kebosanan, dan ia memilih menghampiri meja Kris yang bersih. Terdapat beberapa map disana.
“Apa yang kau lakukan disana?”
“Eh?”
Sret!
Prang!!!
Bola mata Chanyeol membulat, ia tak sengaja menyenggol cangkir kopi disana dan membuatnya tumpah sampai jatuh diatas kumpulan berkas itu.
“ASTAGA! APA KAU GILA HAH?!”
“Ma-maaf aku-
“MENYINGKIR!”
Chanyeol tak mengetahui siapa yeoja itu, yang tiba tiba muncul kemudian mendorongnya kasar.
“DASAR BODOH! INI BERKAS SENILAI SERATUS JUTA DOLLAR DAN KAU- KAU-
“Ma-maafkan aku, aku tidak sengaja”
“TIDAK SENGAJA KATAMU?! KAU PIKIR-
“KENAPA KAU MEMALAHI MOMMY!!”
“NE! KENAPA?!”
“MOMMY?!!!”
Wanita itu menunjuk Chanyeol. “DIA SEORANG NAMJA DAN- AH... KAU GAY?!!!”
Chanyeol menunduk dalam. tangannya meremas celana panjangnya dengan gemetaran.
“KAU-
“Apa yang kau lakukan disini Jessica?”
Wnita itu menoleh, lalu menunjukkan berkas yang sudah basah karna ketumpahan kopi.
“BERKAS SENILAI SERATUS JUTA MU, HANCUR KARNA LELAKI CACAT INI!”
“Apa maksudmu dengan-
“TIDAKKAH KAU TAHU JIKA EMPAT BOCAH INI MEMANGGILNYA MOMMY BARUSAN?! MENJIJIKKAN BUKAN? DIA-
“KAU LAH YANG MENJIJIKKAN! SIAPA YANG MENYURUHMU MASUK KEDALAM SINI?!!! FAKTA MEREKA BERADA DI DALAM RUANGANKU BERARTI AKU SUDAH MENGIZINKAN MEREKA MASUK!!!!”
Chanyeol terkesiap mendengar bentakkan Kris pada wanita itu. ia semakin menunduk dan menangis, terisak pelan.
“KONTRAK INI-
“APA ITU KONTRAK PERUSAHAANMU?! MAAF SAJA NONA, INI PERUSAHAANKU DAN ITU KONTRAK MILIKKU. KENAPA KAU MARAH SEAKAN AKAN ITU ADALAH KONTRAK PERUSAHAANMU?”
Kris menghampiri wanita itu, mengambil alih kontrak itu lalu merobeknya dan membuangnya asal.
“DENGAR! Pintu keluar disebelah sana jika kau lupa, aku tidak mau melihatmu lagi disini Nona Jung”
Jessica menatap dengan tajam, lalu berlalu meninggalkan ruangan Kris.
“Chanyeol-
“Hiks.. maafkan aku, aku tidak sengaja.. hyung, hiks maafkan aku- aku”
Kris memeluk Chanyeol dengan erat. Mengusap punggungnya dengan sayang.
“Gwaenchana, tak apa.. itu bukan hal penting”
“Tapi-
“Sudahlah, berhenti menangis kau membuat putramu khawatir”
Chanyeol menatap Sehun yang memandangnya bingung dan sedih. Ia lalu menarik nafasnya panjang dan mengangguk.
“Tapi sungguh kontrak itu-
“Sekretasrisku akan mengeprintnya lagi, Astaga Chanyeol berhentilah khawatir dan ketakutan”
“Aku, minta maaf”
“Kau tak bersalah, jadi berhenti meminta maaf”
“Apa yang terjadi disini?”
Chanyeol menoleh, kemudian bola matanya membulat tak percaya.
Jantungnya berdetak dengan sangat cepat dan darahnya mengalir deras menuju kepalanya. Membuatnya pening seketika.
Kilasan putar balik memori itu membuatnya sesak, sampai ia tidak mampu menopang kakinya dan terjatuh dalam pelukkan Kris. Tangannya tak kunjung berhenti bergetar.