12 [Sudah Pindah Ke Ican Nove...

By MbakUti

198K 16.5K 1.3K

(Tersedia di play store dan shopee / Versi novel ada di Ican Novel dan Kubaca) Perempuan yang mereka sebut pe... More

Prolog
Aa
Bb
Cc
Ee
Ff
Gg
Hh
Ii
Jj
Kk
Ll
Mm
Nn
Say Your Wish
Oo
Pp
Qq
Rr
Ss
Tt
Uu
Vv
Ww
Xx
Yy
Zz (END)
Epilog
Extra Chapter
Spin-off 1
Spin-off 2
Alder's favourite food
VVIP Thanks
Vote Cover
OPEN PO
E-book
Saran?

Dd

6.3K 595 56
By MbakUti

Arnav menjatuhkan bokongnya di sofa panjang satu-satunya yang ada di kontrakkan mereka. Lova yang lebih dulu duduk di sana merasa terganggu dan mendelik.

"Tuh mata bisa gak sih biasa aja ngeliatnya? Kalo lo bukan kakak, udah gue colok lama tuh mata."

Teriakkan kesakitan dari Arnav menjadi akhir protesannya. Kakaknya yang masih cantik di usia hampir 35 tahun itu dengan senang hati memukul kepalanya sebagai hadiah.

Lova kembali melihat televisi yang menampilkan acara yang di pandu oleh komedian Sule. Acara yang, bagi Lova, paling normal untuk di tonton. Arnav mencomot camilan yang ada di pangkuan Lova.

"Bik." Arnav memanggil Lova yang hanya berdehem sebagai balasan. "Lo masih inget sama si Alder gak?"

Lova menutup mata sambil menggigit bibir bawahnya.

"Ya Allah, harus berapa kali sih gue denger nama itu anak seharian ini?" keluh Lova meletakkan kepalanya di sandaran sofa.

"Masih inget, kan? Itu yang dulu sering dateng ke kosan lama kita." Arnav memperjelas gambarannya tentang sosok Alder.

Lova menghela napas berat. Lalu melihat adiknya dengan tatapan sedih.

"Iya, dia kenapa?"

"Tadi dia dateng ke rumah sakit tempat gue koas dong. Keknya tuh rumah sakit punya keluarganya dia deh."

Lova memijit pelipisnya. Entah kenapa Alder selalu berhasil membuat kepalanya pening.

"Gue gak nyangka kalo dia kaya. Mungkin karena dulu dia masih bocah kali, ya? Ke kosan kita juga cuma pake sepeda. Hebatnya lagi, bik. Dia masih inget sama gue. Gila gak sih? Gue aja udah lupa sama dia, karna beda banget tu bocah sama dulu. Lo tahu gak? Dia ganteng banget sekarang."

Lova tak bisa menyalahkan Arnav yang begitu banyak bicara. Orang-orang pasti percaya bahwa mereka adalah kakak beradik.

"Terus kenapa, Arnav? Untungnya lo ceritain dia ke gue itu apa?"

"Yakali aja lo kepo." Arnav kembali dengan camilannya.

Lova menghela napas berat. "Dia jadi bos gue sekarang."

"What? Keren dong punya bos ganteng. Pepetin terus bik, sapa tahu jadi jodoh lo."

"Dia ngelamar gue seminggu yang lalu." Lova memang tidak menceritakan kejadian itu pada Arnav. Karena apa? Karena respon Arnav sekarang sudah Lova bayangkan.

Adiknya itu terbahak sambil memegang perutnya dan terbaring di lantai. Lova hanya mendengus.

"Itu namanya lo ngimpi." Tawa Arnav kembali meledak.

"Serah deh kalo gak percaya." Lova menendang pelan adiknya yang masih berguling-guling ria di lantai.

"Terus kenapa gak lo terima?" Arnav sudah kembali dengan kesadarannya dari tawa yang sempat membawanya ke dunia lain.

"Lo pikir aja deh. Dia bahkan lebih muda dari lo."

"Baperan amat sih, udah tua juga. Sekarang mah gak masalah kalo punya suami lebih muda, bik. Malahan lagi trend."

"Ya tapi gue bukan artis yang nyari sensasi dengan nikah sama cowok lebih muda."

Arnav kembali duduk di samping kakaknya. "Jauh jodoh lo entar kalo nolak lamaran begitu."

"Lo sebenernya sayang gak sih sama gue, Nav?"

"Sayang. Banget malah. Makanya gue ngomong begini, kan? Dia ngelamar lo, bik. Terus kebetulan banget dia jadi bos lo sekarang."

"Kebetulan yang di sengaja. Dia tahu gue kerja di penerbitan itu, dan sengaja ngebeli perusahaan biar bisa ketemu gue."

"Tuh, kan. Berarti dia gak main-main dong. Gue rela deh punya abang ipar lebih muda dari gue asal kaya. Bisa langsung jadi dokter tetap tanpa surat lamaran deh gue entar."

Arnav tersenyum dengan menaikkan kedua alisnya yang membuat Lova sebal. Lova kembali memukul kepala adiknya yang hanya tertawa.

"Tapi kesian bang Rizal deh kalo lo beneran jadi sama si Alder. Dia keliatan banget kalo suka sama lo."

Lova diam. Membenarkan ucapan Arnav di dalam hati. Ah benar. Soal Rizal. Percakapannya dan Rizal tadi sore pasti akan membuat pertemuan mereka menjadi lebih canggung nantinya.

***

"Itu kamu, kan?" Lova melirik Rizal sekilas. Panggilan 'kamu' dari Rizal membuat perasaan Lova menjadi tidak enak.

"Mak-maksud mas apa, ya?" Lova tergagap dan itu salahnya. Berlagak tidak tahu adalah paling aman untuk dijadikan senjata.

Sore itu, Lova bermaksud untuk pulang bersama supir taxi karena Arnav tidak bisa menjemputnya. Tapi Rizal datang dengan mobilnya dan berbaik hati memberikan Lova tumpangan.

Rizal tersenyum samar. "Sebuah lagu cinta. Arlova Zemira. Itu pasti kamu. Perempuan yang bos baru itu maksud."

"Gak mungkinlah, mas." Lova terkekeh canggung. "Pasti ada Zemira-Zemira yang lain di gedung kita itu. Kita aja yang gak tahu."

"Tapi cuma ada satu Arlova di gedung itu." Rizal telak membuat Lova terdiam. Pria hitam manis itu melihat Lova sekilas. "Kamu kenal sama bos itu?"

Lova tidak harus segugup ini hanya untuk membicarakan Alder pada Rizal, bukan? Jika Alder dengan terbukanya mengatakan tentang siapa perempuan yang dia sukai, setidaknya Lova juga bisa menceritakan siapa Alder. Toh, Alder masih menjadi seorang anak laki-laki di mata Lova.

Juga Rizal tidak akan menceritakan pada orang lain tentangnya dan Alder, kan?

"Kenal," jawab Lova akhirnya.

"Gimana bisa?" Lova tahu bahwa sebenarnya Rizal menyimpan banyak pertanyaan untuknya.

Lova tersenyum melihat ke arah Rizal yang beberapa kali menoleh ke arahnya.

"Karena sesuatu yang bakal sulit lo mengerti, mas. Gue kenal sama Alder, dan cukup sampe di situ gue bisa cerita soal dia. Lo bakal mikir gue ini gila kalo lo tahu tentang Alder di hidup gue. Jadi lo cukup tahu, kalo Alder sama gue emang saling kenal."

Lova sengaja tetap memakai sebutan lo-gue pada Rizal. Lova tidak ingin terkesan memberikan harapan pada Rizal.

Rizal terdiam sejenak. "Umur Alder 22 tahun, Lov."

"Gue tahu," sambar Lova cepat. "Dan gue sadar diri kalo gue cuma perempuan yang telat menikah."

"Dia beneran ngelamar kamu?"

"Seperti yang lo denger langsung dari dia, mas."

"Dan kamu tolak?" Lova hanya mengangguk. "Kenapa?"

"Karena dia Alder." Lova kembali tersenyum menatap Rizal yang tampak penasaran dengan apa yang terjadi padanya dan Alder. "Gak semudah itu nerima laki-laki dengan perbedaan umur 12 tahun lebih muda. Gue tahu, lo pasti ngerti maksud gue, mas."

Rizal kembali diam. Memberhentikan mobilnya tepat di depan pagar rumah kontrakkan Lova dan Arnav selama lima tahun ini.

"Lo suka sama gue, mas?" Lova tak ingin berbasa-basi. Pertanyaan itu membuat wajah Rizal kaku.

Lova tersenyum karena tidak ada jawaban dari Rizal yang sepertinya terkejut.

"Tapi maaf, mas. Gue lagi gak berminat buat ngejalin hubungan sama siapa pun saat ini." Lova sangat sadar dengan ucapannya.

Lova hanya tidak ingin Rizal terus merasakan ada harapan yang Lova berikan saat mereka saling memperhatikan satu sama lain sebagai teman satu devisi.

Terdengar kekehan dari Rizal. "Jadi aku ditolak sebelum menyatakan suka?"

Lova hanya diam dengan senyum tipisnya. "Ini kenapa aku gak pernah mau ngungkapin perasaan ke kamu. Karena sangat yakin kalo kamu menolak."

"Udah terlalu menyenangkan jadiin lo sebagai rekan kerja, mas. Gue rasa hubungan kayak gitu jauh lebih baik dari pada harus pacaran yang akhirnya bisa aja putus. Lagian, kita udah gak semuda itu buat putus nyambung."

Lova merasakan tepukan pelan di bahunya. Senyuman Rizal memenuhi penglihatannya saat ini.

"Aku ngerti kok. Lagian aku gak mau kehilangan kamu sebagai teman."

Mereka berbagi tatap dan terkekeh bersama. Lova yakin, Rizal adalah laki-laki dewasa yang bisa menata hatinya sendiri untuk bersikap seperti biasa setelah kejadian ini.

☕☕☕

Desember penuh rahmat yah, hujan terus + sering mati lampu 🙄. Rada sebel mbak Uti tuh, karena laptop tua yang udah gak ber-batre ini gak bakalan bisa idup kalo gak nyolok listrik 😥. Sedih gitu, lagi harus nerusin chp di proposal, lampu malah sering mati 😌

Elah jadi kebanyakan curhat 😅. Happy reading ya,🤗

Boleh komen 'next' kalo pada suka sama ini cerita dan mau dilanjut. Votenya juga jangan lupa ya, gracias. 💙

See ya 🙋
Let me introduce our Alder Reuven

Nah ini si perawan tua yang dikejar-kejar sama si Alder 😂 Arlova Zemira

Continue Reading

You'll Also Like

579K 80.8K 35
Mili sangat membenci kondisi ini. Dikejar-kejar oleh Mamanya sendiri yang mau menjodohkannya. Bahkan, titah untuk menikah sebelum usia 24 tahun terus...
2.4M 446K 32
was #1 in paranormal [part 5-end privated] ❝school and nct all unit, how mark lee manages his time? gampang, kamu cuma belum tau rahasianya.❞▫not an...
582K 55.6K 124
Gadis Sekarwangi, tidak pernah menyangka jika rumahtangga yang ia bangun bersama suaminya, Pradipta harus berakhir ditengah jalan karena sang suami k...
893 213 30
"I don't care who is gone, you shouldn't be alone. I'll be there, there." - get well soon by Ariana Grande Daily Writing Challenge NPC 2021 1 Februar...