Kilter Man

By Novisari_

8.8K 2.2K 5.9K

Kisah yang menceritakan sebagaimana rumitnya perjuangan cinta sejati. Mereka, si cewek dan si cowok. Kedua se... More

1| Galen Leonardo Abraham
2| Nilam Angelia Puspita
3| Pria dengan tatapan seperti elang
4| Pemikiran masa lalu
5| Intan si cabe
6| Tatapan
7| Upacara
9| Lina dan Kinan
10 | Datang bulan
11| Kotak makan
12 | Disita
13 | Disiram
14 | Film drama
15 | Batal

8| Diantar sama Galen?

477 142 631
By Novisari_

Gadis yang tengah terlelap dengan wajah damai itu kini mengerjapkan matanya. Ia mengucak-ucakkan kedua mata, lalu beberapa saat kemudian suara seseorang membuat aktifitasnya terhenti.

"Sudah mulai baikan?"

Alesha menoleh, mencari asal suara itu, lalu tak lama muncullah Galen dari balik tirai hijau dengan tangan yang membawa segelas air putih.

"Galen?" tanya Alesha bingung.

"Tadi lo pingsan," jawab Galen yang sudah menyadari tatapan bingung Alesha.

Alesha manggut-manggut mengerti. Ia terdiam sesaat, ada rasa ingin tahu mengapa Galen masih berada di UKS. Apakah ia menghawatirkan Alesha? Ah, itu tidak mungkin!

Dengan ragu ia mendongak, menatap Galen yang sedang berkutik di tempat obat. Dia mengangkat suara membuat Galen menghentikan kegiatannya.

"Kok lo masih di sini? Lo gak ke kelas? Apa lo ... em, itu." Alesha tergagap membuat Galen mengangkat alisnya tanpa membalik menatap Alesha.

Tak kunjung ada suara Galen lalu menjawab, "Gue disuruh Pak Sartono."

Alesha manggut-manggut lagi, ia merebahkan tubuhnya yang masih lemas dengan tatapan yang tidak lepas dari Galen.

Galen membalikan badan membuat mata birunya dengan mata Alesha bertemu. Alesha gelagapan, dengan cepat ia memalingkan wajah. Sedangkan Galen? Ia hanya datar-datar saja.

"Obatnya diminum, gue ke kelas dulu mau ngambil kunci motor." Galen menaruh gelas berisi air begitupun obat Alesha.

Alesha menatap Galen dengan tatapan bingung. "Kunci motor? Buat apa?"

"Buat antar lo pulang," balas Galen lalu beranjak pergi meninggalkan Alesha yang mematung.

Alesha tersenyum menatap punggung tegap Galen, apakah ia sedang tidak bermimpi?

Alesha mencubit pahanya, membuktikan kalau ini hanya mimpi. "Aw!" rintihnya sambil mengusap pahanya.

Alesha tidak percaya, ternyata ini bukan mimpi. Tapi bagaimana mungkin seorang Galen yang sangat cuek, jutek, dan dingin itu memberi perhatian kepada seorang Alesha yang bukan siapa-siapa lelaki itu.

*•*

Nilam berteriak histeris mendapati UKS yang sepi, tidak ada seseorang sama sekali. Di mana gadis berkacamata bulat itu?

Ia berlari menuju kantor, semua siswa-siswi yang melihatnya hanya menatap bingung mengapa Nilam berlari-lari.

Karena saking cemasnya ia sampai tidak sengaja menabrak seseorang yang memang baru keluar kelas. Ia menggeram kesal karena sakit yang menjulur. Punggung orang itu keras sekali.

"Lo kalau jalan lihat-lihat dong! Gak punya mata, hah?!" tanyanya menggebu-gebu lalu mendongak dengan tatapan tajam.

Orang itu hanya menatap Nilam tidak kalah kesal. "Ada juga elo yang jalan kagak pake mata."

"Fael! Bisa gak sih lo jangan muncul di hadapan gue?!" hardik Nilam tersungut-sungut.

"Gak bisa, gue maunya ada di samping lo selamanya, puas?"

"Serah lo. Minggir! Gue mau lewat," kata Nilam sambil mendorong dada bidang Fael.

Fael terhuyung ke belakang. Nilam menerobos memberikan tatapan tajam kepada Fael yang membuat lelaki itu memutar bola mata malas lalu mengejar Nilam.

Nilam yang menyadari ada yang mengikutinya langsung menengok dan mendapati Fael yang sedang tersenyum lebar.

"Kenapa lo ngikutin gue?" tanyanya yang saat ini sedang menahan gejolak amarah. Menahan supaya tangannya tidak melayang ke arah rambut cowok itu lalu menjambaknya hingga rontok.

"Kan gue bilang, gue gak bisa jauh dari lo," jawab Fael memperlebar senyuman, sedangkan Nilam hanya memutar bola mata malas dan melanjutkan langkahnya.

Mereka telah sampai di depan pintu yang bertuliskan ruang kantor. Nilam meraih knop pintu lalu memutarnya yang membuat pintu itu terbuka.

Terlihat wanita yang berumur sekitar tiga puluh lima tahun itu menoleh dengan kacamatanya yang merosot.

Puri nama guru itu. Bu Puri berdiri menatap Nilam dengan tatapan tajam. Nilam hanya menyengir mengingat apa yang ia ucapkan tadi pagi.

"Kamu saya tunggu-tunggu dari tadi, kemana aja? Kamu sekarang push up dua puluh kali, tapi karena kamu membuat saya menunggu. Jadi tiga puluh kali," seru Bu Puri dengan santai yang membuat Nilam menganga.

"Saya 'kan perempuan, Bu. Jadi mana kuat," balas Nilam terlihat lebih santai setelah mengatup bibirnya yang tadi menganga.

Fael menyenggol lengan Nilam membuat gadis itu mendelik. "Lakukan saja apa kata dia goblok. Dari pada lama, ini sudah menghabiskan banyak waktu sedikit lagi bel masuk."

Nilam berpikir sejenak, ada benarnya perkataan Fael, ia mengembuskan napas lalu melakukan apa yang diucapkan Bu Puri.

Selesai sudah! Nilam bangun dengan keringat yang mengucur. Ia terengah-engah, menarik napas dalam-dalam. Bergantian menatap horor Bu Puri yang sedang berkutat dengan kertas.

"Sa-saya sudah melakukannya, Bu ... huh," Dia lagi-lagi menarik napas kuat lalu membuangnya dengan kasar.

Fael memajukan diri menghadap Bu Puri. Ia mengangkat suara membuat Bu Puri mendongak dengan tatapan bertanya.

"Bu, Alesha gak ada di sekolah."

"So?" sahutnya. Fael maupun Nilam menganga mendengar jawaban Bu Puri.

"Gimana sih! Anak muridnya gak ada di sekolah alias hilang malah dicuekin. Sebenarnya Ibu itu kepala sekolah macam ap-." Fael menyikut Nilam supaya berhenti melontarkan kalimat pedasnya supaya Bu Puri tidak sakit hati.

"Bagimana pun kalian tidak akan menemukan Alesha." Bu Puri bersuara tanpa menatap kedua siswanya.

Fael dan Nilam mengerutkan kening tidak mengerti apa yang diucapkan guru itu. "Maksud Ibu?" tanya Fael.

"Alesha sudah pulang, diantar oleh Galen."

*•*

Sekolah SMAN 10 riuh oleh berita bahwa Alesha diantar oleh Galen. Pria tampan yang memiliki pesona tersendiri. Dengan rambut berwarna pirang gelap, lalu bola mata berwarna biru terang dan tubuhnya yang sangat gagah bak model-model majalah remaja.

Semua itu membuat seluruh kaum wanita dengan cepat memiliki rasa ingin mendapatkan Galen atau menjadi kekasih Galen satu-satunya. Tapi apa? Kabar Galen mengantar gadis berkacamata bulat itu membuat satu sekolah geger.

Terutama kelas Galen yaitu 12 IPS-2. Kelas yang ditempati oleh, Intan dan kedua temannya, Alesha, Galen dan Erland temannya Fael kalian ingat 'kan?

Nilam terus saja berjalan menuju kantin. Ia berserobokkan dengan Intan dan gengnya. Mereka bertiga menatap Nilam dengan tatapan tak suka.

Nilam ingat siapa mereka. Deandra gadis cantik berkulit putih, dengan rambut ombre yang menghiasi kecantikkannya dan juga bola matanya yang berwarna hijau jika dilihat dari jauh seperti abu-abu blasteran Jerman-Arab, tidak tinggal pula hidungnya yang mancung membuat Deandra lengkap sekali pesonanya.

Dan yang satu lagi, dia Fitri gadis cantik itu memiliki kulit hitam langsat yang membuatnya manis dilihat. Rambutnya berwarna hitam pekat dengan bibir kecil mempesona, tidak tinggal pula ia memiliki alis tebal dan hidung yang tak kalah mancungnya dari ketua gengnya, yaitu Intan. Dia blasteran Brazil-India.

Fitri yang rambutnya dikepang itu tampak melihat Nilam dari atas hingga bawah. Yang dipandang hanya bergerak risih.

"Bisa minggir? Gue mau ke kantin," sahut Nilam menatap Intan, bibirnya yang dipoles liptint itu menampilkan senyum miring.

"Tidak semudah itu, Lam," jawab Deandra sambil terus memainkan rambut ombrenya.

Nilam mengangkat alis dengan tatapan datar, kayaknya ia ingin diajak duel nih oleh gengnya Intan.

"Lo itu 'kan teman akrabnya Alesha tuh, karena Alesha gak ada jadi gue bilangnya sama lo aja. Hm, karena dia udah ngambil Galen dari gue. Dia akan mendapatkan ... apa teman-teman?" Intan melirik kedua temannya.

"BALASAN!" jawab Deandra dan Fitri serempak sambil menekankan kalimatnya.

"So? Memangnya lo siapa Galen?" jawab Nilam dengan nada tenang, malahan ucapan Nilam membuat Intan dan kedua temannya itu geram.

Karena menyadari bahwa Intan tidak bisa menjawab. Fitri mengangkat suara. "Karena dia calon pacarnya Galen, puas lo?"

Suara tawa Nilam meledak. "Sure? Okay. Nanti gue suruh Alesha jauhin Galen. Bukannya gue ngalah atau takut sama kalian karena balasan kalian itu fisik. Justru gue malah 'kan sebaliknya, gak mau berurusan sama cabe kebun kayak kalian bertiga," jawab Nilam sambil melangkah pergi.

"Dia ngatain kita!" kesal Deandra menatap punggung Nilam dengan tatapan tajam. Sedangkan Intan? Dia sedari tadi mengepalkan tangannya.

"Lihat saja apa yang terjadi sama Alesha nanti. Kita tunggu tanggal mainnya," gumam Intan sambil menunjukan senyuman miringnya.

*•*

Ting!!

Alesha menoleh, lalu meraih benda pipih itu yang sedang bertengger indah di atas meja belajarnya.

Nilam Angelia
Pulang kok ga bilang-bilang ke gue?

maafin gue ya gue ga sempet kabarin lo, tp keadaan gue skrg ud baik kok jadi jangan khawatir

Nilam Angelia
Oh yaudah, lo tidur ya jangan lupa makan.

Read by 20:14

Alesha meletakkan kembali ponselnya, ia berjalan keluar rumah, berniat untuk menghirup udara malam.

Kalian pasti bertanya, kenapa gak ke balkon rumah aja?

Kalian sudah salah menebak. Alesha bukan orang kaya yang memiliki rumah yang besar dan mewah. Ia hanya gadis biasa dari kedua orang tua yang sudah meninggalkan dirinya semenjak ia berumur lima belas tahun karena satu insiden.

Ia tinggal di rumah sederhana yang jauh dari kata mewah, rumah yang hanya berdiri satu lantai dengan dua kamar. Ia tinggal dengan paman dan bibinya yang sangat mengurusnya dengan baik. Mereka tidak memiliki anak, maka dari itu Alesha tinggal dirumahnya mereka sama sekali tidak keberatan.

Lalu kenapa Alesha tidak tinggal saja dengan Nilam? Yah, Nilam dulu pernah menawarkannya untuk tinggal sama gadis model itu akan tetapi Alesha menolaknya secara halus. Bahkan Nilam yang tidak suka penolakan memaksa Alesha. Hingga terjadi perdebatan pada waktu itu, tapi akhirnya Alesha juga lah yang menang.

Alesha memandang langit yang dikelilingi oleh bintang indah. Tanpa sadar air matanya lolos dari kelopak matanya, ia sangat merindukan ibunya, ayahnya.

Merindukan kasih sayang kedua orangtuanya yang sudah tidak ia rasakan selama 3 tahun lamanya. Mengapa dunia itu sungguh kejam?

Tiba-tiba ia menaikkan bibirnya, melukiskan sebuah senyuman di sana. Ia teringat bagaimana Galen memberikan sifat perhatiannya kepada Alesha tadi pagi.

Bagaimana ia sangat mengkhawatirkan keadaan Alesha. Bagaimana seseorang Galen yang dikagumi banyak kaum wanita memperhatikan keadaan seorang gadis sederhana seperti Alesha.

Rambut panjangnya tertiup angin membuat wajah putihnya tertutup, tangan seseorang yang menyingkirkan rambutnya dari wajahnya itu membuat Alesha dengan spontan menoleh.

Melihat Galen di sampingnya. Ia menganga dengan kedua mata yang melebar, bagaimana Galen tahu tempat tinggalnya. Padahal tadi ia meminta Galen untuk mengantarnya hingga depan gang saja, lalu bagaimana Galen tahu. Apakah dia mengikuti Alesha?

Orang yang di depan Alesha tampak menggoyangkan tangannya ke wajah Alesha, berusaha untuk menyadarkan gadis itu. Akan tetapi Alesha tetap masih terhanyut dalam lamunannya.

Karena gemas, ia menepuk bahu Alesha membuat Alesha terperanjat dan seketika ia kembali sadar.

"Galen?" Alesha termenung sesaat, bahkan kenapa Galen bisa berubah menjadi bibinya, astaga ada apa ini?

"Hei! Lesha, ini Bibi, Nak. Ada apa sama kamu?" Alesha mengerjapkan mata dan benar bahwa itu bibinya bukan Galen. Bagaimana kamu ini Alesha!

"Bibi? Di mana Galen?" Bibinya yang bernama Sinta itu menatap Alesha bingung.

"Galen? Siapa? Tidak ada siapa-siapa di sini." Sinta ikut mengedarkan pandangan seperti Alesha.

Menyadari jika itu hanya halusinasi dengan cepat Alesha menggeleng. "Ah nggak kok, Bi. Bukan siapa-siapa."

Ada apa sama kamu ini Alesha. Kenapa kamu memikirkan Galen?

To be continued

Maaf ya kepanjangan... Aku juga gatau kenapa, tapi gak papa deh. Semoga suka sama part ini😊

Jangan lupa berikan vote dan komentar ya

.

•Alesha Vatynova

Maudy&Galen

Eh Galen ada sedikit jenggotnya, ingin kucium saja dirimuuuuuu😚😚😙

Btw, Maudynya mirip gue pas gue kecil😆

Salam Nilam

Next?

Continue Reading

You'll Also Like

404K 16.1K 49
"Gue tertarik sama cewe yang bikin tattoo lo" Kata gue rugi sih kalau enggak baca! FOLLOW DULU SEBELUM BACA, BEBERAPA PART SERU HANYA AKU TULIS UNTUK...
ARSYAD DAYYAN By aLa

Teen Fiction

2M 104K 57
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...
370K 29.6K 23
ace, bocah imut yang kehadirannya disembunyikan oleh kedua orangtuanya hingga keluarga besarnya pun tidak mengetahui bahwa mereka memiliki cucu, adik...
3.6M 288K 48
AGASKAR-ZEYA AFTER MARRIED [[teen romance rate 18+] ASKARAZEY •••••••••••• "Walaupun status kita nggak diungkap secara terang-terangan, tetep aja gue...