.1.
.One.
.I am Suzy.
-.-
Suzy P.O.V
Hi! My name is Suzy. Baiklah, aku akan memperkenalkan diriku. Namaku adalah Bae Suzy. Tidak ada yang tidak mengenalku. Aku gadis kaya raya dengan hidup disuguhi kemewahan.
Tidak ada yang luput dari pesonaku, tidak satupun. Hal yang paling menarik adalah aku selalu disambut dimanapun aku berada. Mereka menyebutku sebagai 'Princess', bahkan tak jarang mereka menyebutku 'Bit*h'.
Aku tak perduli, maksudku kenapa aku harus perduli? Seluruh dunia tersorot padaku, mulai dari fashion yang ku kenakan hingga hobi dan keseharianku. Mereka men-stalkerku setiap hari karena aku adalah Girlfriend material bagi semua pria.
Namaku semakin meledak ketika teman lamaku yang kini menjadi Idol nomor satu di Korea Selatan, Hwang Hyunjin menyebutku sebagai wanita idealnya. Aku bukan artis, bukan! Jelas bukan!
Aku lebih dari para artis atau idol-idol yang bekerja untuk menghasilkan uang. Dibanding bekerja, aku menyukai keseharianku yang hanya makan, berpesta, tidur dan memamerkan kehidupan glamour-ku pada semua orang.
Semua orang mengarahkan satu kata kunci hanya untukku. Princess. Bukan hanya nama tapi aku memang princess, aku selalu diikuti oleh setidaknya dua orang pelayan setiap aku bepergian.
Jangan lupa tentang dua bodyguard yang selalu menjagaku. Kalian pasti bingung, sejak aku bukan artis dan aku hanya orang kaya biasa namun begitu dikenal dan dicintai banyak pria?
Mau tahu kenapa? Karena aku adalah Bae Suzy. Tidak ada alasan lain. Lalu apa kalian ingin tahu satu rahasiaku? Aku tidak punya pacar, tidak pernah karena aku hanya menantikan satu orang sempurna untuk menjadi pacarku kelak.
Terakhir, aku sudah memutuskan belajar untuk dewasa dan melepaskan semua system keamanan yang diberikan orang tuaku. Sejak usiaku 17 tahun, aku sudah berkeliaran dimana-mana dengan mengendarai mobilku sendiri dan tanpa ditemani satu pelayanpun.
Menurutku itu pencapaian yang luar biasa untuk wanita sempurna sepertiku. wanita yang selalu membuat para pria menangis darah hanya karena ingin melindungiku.
-Suzy P.O.V end-
0.0
Seorang gadis muda berambut panjang bergelombang memasuki sebuah gedung besar. Gedung itu jelas memajang logo 'Zeus Hotel' di setiap sudut gedung itu.
Gadis muda itu memiliki kulit putih mulus yang sempurna, ia memakai sebuah coat berwarna cokelat dengan sepatu boot-heels setinggi 10 cm. Gadis itu tak lupa mengenakan kacamata hitam di wajah cantiknya meski hanya dilapisi make up natural yang ia kenakan.
Gadis itu melangkah dengan percaya diri sembari menenteng sebuah tas seharga ratusan juta won di lengannya. Kaki gadis itu terus melangkah, sementara sekitarnya hanya focus memperhatikannya.
Melihat kecantikan gadis itu meski matanya tertutupi kacamata hitam adalah hal yang langka. Gadis itu adalah tokoh terkenal, ia adalah Bae Suzy, pewaris cantik dari SZ company yakni perusahaan yang bergerak di industry manufaktur.
Suzy terkenal karena dekat dengan banyak actor dan idol papan atas berkat teman baiknya, Son Naeun yang merupakan pewaris JYP Entertainment. Suzy menerima kecantikan dan kesempurnaan yang berasal dari kedua orang tuanya.
Bae Rain yang merupakan seorang pengusaha tampan nan kaya raya, sementara ibunya adalah mantan Miss Korea Kim Taehee, yang terakhir kali berkarir sebagai aktris papan atas dengan penghargaan terbanyak.
Suzy terkenal berkat kecantikan alami, postur tubuh indah, kulit putih sehat dan relasi besar yang dimilikinya. Suzy benar-benar terkenal dikalangan stalker dan pengguna weibo yang senang memberikan komentar sekitar aplikasi social media seperti Instagram.
Suzy bahkan sempat ditawarkan mengikuti jejak ibunya namun Suzy menolak karena lebih memilih hidup bebas. Ia bahkan tak segan menuntut siapapun yang memfoto dirinya tanpa izin.
Sekarang Suzy tampak berdiri didepan lift menunggu agar lift itu terbuka. Ia menatap lurus kedepan sampai seorang pria mendekatinya dengan senyuman manis ang sumrigah.
"Bae Suzy-ssie bukan?" tegurnya percaya diri.
Suzy mengangkat alisnya dibalik kacamata hitamnya kemudian menoleh ke samping. Ia sedikit memiringkan wajahnya sembari menurunkan kacamatanya dengan jari telunjuk dan jempolnya.
Suzy kembali mengangkat alisnya dan menatap pria itu dari ujung kaki hingga kepala seperti computer yang sedang melakukan scanning data.
"aku Cha Eunwoo. Idol dari . . . "
"aku tak tertarik padamu" ketus Suzy kemudian memperbaiki posisi kacamatanya dan kembali focus ke depan.
"nae?" Eunwoo tersentak dan menatap Suzy setengah pelotot.
"tapi . . aku . . . "
"tinggi 180 cm, kulit putih pucat, mata bulat, bibir tipis, hidung biasa saja, tubuh kurus dan tak atletis serta kebiasaan merokok. aku sungguh tak menyukainya" gumam Suzy lembut dan elegan.
Eunwoo mengerutkan alisnya menatap Suzy. Ia tak paham apa yang baru saja Suzy bicarakan, ia masih menatap Suzy dengan tatapan bodohnya.
"jika kau terus menyukaiku, bagaimana lagi?" sela Suzy kemudian membuka kacamatanya pelan.
Suzy kemudian mengibaskan rambutnya sebelum menatap Eunwoo dengan raut wajah sexy dan sengaja membuka sedikit mulutnya.
"aku tak bisa memaksamu untuk tak mencintaiku bukan?" bisik Suzy dengan seksi kemudian memberikan senyum mematikan untuk Eunwoo.
Tepat pada saat itu lift terbuka. Suzy memakai kembali kacamatanya dan masuk kedalam lift itu. Eunwoo masih terpaku ditempatnya berdiri, kakinya bahkan tak sanggup melangkah tapi tiba-tiba ia berlari dan menahan pintu lift itu agar tak tertutup.
"sebentar" ujar Eunwoo.
Suzy menunjukkan smirk tak percaya kemudian membuang mukanya malas. Eunwoo melirik Suzy dan mengeluarkan sesuatu dari kantong celananya.
"aku rasa ini salah paham Suzy-ssie, aku hanya ingin memperkenalkan diri dan . . "
"salah paham?" tanya Suzy tak percaya dengan nada elegan. Ia kemudian kembali tersenyum tak percaya.
"apa kau sedang memperbaiki nama baikmu?" tanya Suzy meledek Eunwoo.
"baiklah, jika kau memaksa, aku akan mengatakannya agar kau tak terlalu merasa buruk. Bukan karena kau jelek, tapi karena aku menyukai pria dengan tubuh atletis, tinggi 178 cm, mata bulat namun tidak terlalu bulat, hidung mancung, bibir sedikit berisi dan baik hati. Apa kau merasa sedikit terobati?" ungkap Suzy dengan nada yang sangat elegan dan lembut.
"tapi . . aku hanya ingin mengembalikan ini karena ku lihat tadi kau menjatuhkannya" ucap Eunwoo memberikan dompet Suzy.
Suzy terdiam dengan bibir terbuka. Ketika tiba di lantai tujuannya, Eunwoo memberi hormat pada Suzy dan keluar dari lift itu. Suzy terdiam, ia tersenyum dan tertawa pelan seakan menertawakan dirinya.
"apa ia sengaja menyembunyikan dompetku untuk pertahanan diri? pria jaman sekarang benar-benar sesuatu" keluh Suzy sembari tertawa seorang diri.
Tiba-tiba pintu terbuka, seorang anak dan ibu serta ayahnnya menatap heran pada Suzy yang tertawa nyaring. Suzy lantas berhenti tertawa dan memasang kembali kacamata dan berjalan dengan elegan keluar dari lift itu.
0.0
"Bae Suzy!" seorang pria melambai kea rah Suzy.
Suzy memasang wajah datar kemudian duduk didepan pria itu. Suzy membuka kacamata hitamnya perlahan dan menatap pria itu tanpa ekspresi.
"jadi, kau adalah teman kencanku minggu ini?" tanya Suzy memperhatikan pria itu dari ujung kaki hingga kepala.
"minggu ini?" tanya pria itu sedikit tertawa karena mengira Suzy sedang mengutarakan lelucon.
"nae. minggu ini. Setelah ini, kau akan memohon pada eomma mu untuk tak menikahkan dirimu denganku" ucap Suzy dengan senyum percaaya diri diwajahnya.
"aku tak yakin. Kau wanita paling sempurna yang ku inginkan menjadi istriku. Perkenalkan namaku Kim Mingyu" ucap pria itu sembari menjulurkan tangannya pada Suzy.
"Bae Suzy." ucap Suzy dengan senyum rubah diwajahnya.
"sebuah kehormatan, madam" ucap pria itu tersenyum tulus.
"pelayan, aku ingin menu seperti biasa" ucap Suzy tersenyum pada pelayan itu.
"baik" jawabnya kemudian segera menyiapkan makanan.
Tak lama pelayan itu datang membawakan banyak sekali makanan sehingga Mingyu dibuat bingung. Suzy memperhatikan ekspresi Mingyu dan tersenyum penuh kemenangan.
"Kai! Thank you" batin Suzy pelan.
Suzy kemudian meraih sendok dengan elegan dan langsung memakan semuanya dengan lahap. Mingyu tampak terperangah, bahkkan hingga Suzy selesai dengan makanannya. Suzy bahkan bersendawa didepan wajah Mingyu.
"oops. Sorry, I didn't mean to" ucap Suzy dengan pelafalan yang fasih.
"it's fine." Ucap Mingyu mengangguk pelan.
"oops, Mingyu-ssie, ku rasa aku harus ke toilet" ujar Suzy kemudian meninggalkan meja makan.
Mingyu mengangguk setuju. Suzy pergi ke toilet dan Mingyu terus menunggu bahkan setelah sekitar 2 jam setelah kepergian gadis itu. Suzy akhirnya kembali dengan elegan dan duduk seperti tidak terjadi apa-apa.
"apa kau bosan?" tanya Suzy.
"maaf, aku memang membosankan. Kau bisa membatalkan pernikahan ini kapanpun" ujar Suzy tersenyum tak enak pada Mingyu.
"tidak. kau sangat lucu"
"what?!!!" batin Suzy berseru.
"aku suka dengan gadis berselera makan tinggi dengan pencernaan lancar. Itu akan menjadi berkah untuk anak-anakku kelak" ucap Mingyu tersenyum manis pada Suzy.
Suzy berusaha keras menahan mual akibat kalimat manis Mingyu. Suzy menghela napas panjang dan menyandarkan punggungnya ke kursi sembari melipat tangannya didepan dada.
"baiklah. Mari kita terus terang, aku tidak menyukaimu" ucap Suzy dingin.
"aku menyukaimu" timpal Mingyu.
"seleraku tidak sepertimu. Aku suka pria yang memiliki tinggi 190 cm, aku suka jika matany besar dan bulat, kemudian kulit putih pucat, tidak se-tan sepertimu. Aku juga suka ketika ia tidak menyukai dimple. Aku tidak suka pria tampan. Apa kau tak paham?" ungkap Suzy begitu saja dengan sedikit emosi.
"aku tahu. Kau selalu mengatakan ciri khas pria yang jauh berbeda dari pria didepanmu setiap kau ingin menolaknya. Aku tahu kalau pria idamanmu itu sebenarnya hanya alasan untuk menolak para pria itu" ungkap MIngyu.
"jika kau tahu, kenapa kau masih berusaha? Aku jelas menolakmu. aku baru berusia 19 tahun dan kau berharap aku menikah denganmu?" kesal Suzy tak percaya.
"tentu. Aku akan menunggumu. bahkan jika itu membutuhkan waktu yang sangat lama" tambah Mingyu.
Suzy menghela napas tak percaya. Suzy membunyikan tulang lehernya dan berdiri dari duduknya. Ia meraih tasnya dan hendak meninggalkan restoran itu tapi tangan Mingyu menahannya.
"jika kau belajar mencintaiku. Aku berjanji tak akan membuatmu menyesal telah memilihku" ucap Mingyu.
Suzy tersenyum dengan smirk tak percaya diwajahnya. Ia kemudian menyentuh tangan Mingyu dan melepaskan tangan pria itu darinya.
"jangan terlalu berharap. Sampai matipun, aku tak akan menikahimu! Jadi lebih baik kau batalkan rencana pertunangan ini sebelum aku membunuhmu" kesal Suzy kemudian pergi dari sana.
0.0
Suzy tiba dicafe-nya. Tempat rahasia mereka yakni ruang bawah tanah yang kedap suara dan harus menggunakan lift. Ia tiba dan segera duduk didepan dua orang sahabatnya. Salah satunya adalah pria dan satunya lagi adalah wanita. Kai dan Naeun.
"ini tidak mungkin, dia bahkan tak jijik sedikitpun dengan kelakuanku. Apa ini nyata?" kesal Suzy mengatur napasnya karena kesal.
Naeun tersenyum melihat keluhan kesal Suzy barusan. Suzy melirik Kai setengah melotot dan melempar tasnya pada pria itu.
"ini semua salahmu! Kenapa kau memberikan ide sebodoh itu! apa? memancingnya? Kau kira ia sebodoh pria yang lainnya? Kau harus bertanggung jawab Kai Kim!!" teriak Suzy marah.
"tenanglah . ceritakan apa yang terjadi" ujar Naeun menyabarkan Suzy sementara Kai membentengi dirinya dari amukan Suzy.
to be continue . . .