A Perfect Hollow (Complete)

By honeydee1710

452K 38.3K 4K

Lihat, betapa tampannya laki-laki itu. Wajah tampannya menutupi otak yang kosong dan hati yang sakit. Laki-la... More

Dear Readers
Adam to Cattleya
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
18
19
20
21
22
23
24
25

17

12.5K 1.3K 160
By honeydee1710

Perempuan adalah makhluk yang paling membingungkan. Sungguh.

Kali ini aku merasa sangat menyesal tidak mendengarkan apa kata ibuku. Dia selalu memintaku untuk lebih banyak mendengarkan daripada berbicara untuk memahami seorang perempuan. Venus selalu mengatakan aku harus lebih peka terhadap apa yang dirasakan perempuan.

Selama ini, kuanggap mereka hanya berceloteh biasa. Kuanggap mereka sedang berjuang mengibarkan bendera feminisme untuk menaklukkan laki-laki. Mana pernah aku menyangka akan ada pada posisi seperti ini.

Ibuku selalu berkata kalau perempuan itu butuh didengar.

"Sebenarnya laki-laki hanya perlu mendengarkan dengan baik. Kami tidak punya bahasa lain selajn bahasa manusia. Kurasa, seharusnya kalian, para lelaki, bisa mengerti apa yang kami inginkan," kata ibuku dengan nada tegas, lalu diaminkan oleh Venus dengan ketegasan yang sama.

Namun, Cattleya berhenti bicara denganku sejak saat itu. Dia hanya bicara seperlunya, tersenyum formal, bahkan dia sering pura-pura tuli ketika aku memanggilnya di luar kepentingan bisnis. Lalu bagaimana caraku mendengarkan? Dia bahkan tidak mau membuka mulut.

Ketika ada kesempatan, aku selalu menanyakan kepadanya, "Apa kau baik-baik saja?"

Dia selalu menjawab dengan, "Aku baik-baik saja. Terima kasih."

Sebuah kalimat yang sama sekali tidak kuinginkan.

Aku tahu.

Dulu aku pernah membuat Venus marah setengah mati. Dia berhenti bicara denganku. Ketika aku meminta maaf, Venus menjerit mengatakan, "Aku baik-baik saja." Kalau dia memang baik-baik saja, kenapa dia menjerit seperti itu?

Kalau memang Ibuku benar, bahwa perempuan ingin didengarkan, kenapa perempuan tidak berbicara dengan lantang apa yang mereka butuhkan? Kenapa mereka menyuruh laki-laki lebih banyak menebak?

Sekarang, aku ingin memohon kepada perempuan. Di manapun kalian, dengarkan aku!

Jika kalian ingin mempertahankan spesies laki-laki ini agar tidak musnah, kumohon untuk berbaik hati kepada kami. Jangan buat kami gantung diri karena putus asa. Katakan apa yang ingin kalian katakan. Kalau kalian marah, katakan saja. Kalau kalian muak pada kami dan tidak ingin melihat kami lagi, katakan saja. Itu akan membuat hidup jadi lebih mudah.

Ya, kami akan patah hati. Tapi semakin cepat proses kehancuran hati itu akan terasa lebih baik daripada harus digantung seperti ini. Rasanya sangat buruk. Kau tahu bagaimana rasanya bergelantungan di pinggir jurang sementara kami menunggu kalian, perempuan, dengan penuh harap untuk melemparkan tali, tapi ternyata kalian hanya melihat saja?

Lebih baik kalian katakan, "Mati saja." Itu akan memberi kami kekuatan untuk mengambil keputusan.

Sekarang, aku sedang bergelantungan di pinggir jurangku sementara Cattleya sedang memberikan presentasi yang luar biasa tentang Blackhall.

"Jadi, kau pikir kasus Blackhall ini disengaja?" Abe terlihat sangat tertarik dengan pembahasan Cattleya. Dia memajukan tubuhnya hingga menempel pada meja.

Dhaniel masih memandangi layar presentasi Cattleya.

"Ini bukan kecelakaan?" tanya Abe lagi untuk memastikan.

"Persis sekali." Cattleya berkata dengan mantap. Bahasa tubuhnya penuh percaya diri. Memangnya, dia punya alasan untuk tidak percaya diri? Dengan kecantikan dan tubuh seindah itu, apapun yang dikatakannya akan terasa sangat indah. Kurasa, sekalipun dia menghabiskan dua jam hanya dengan mengorok, kami, bajingan-bajingan Rockwood ini pasti mau menontonnya sampai selesai.

"Wow, aku benar-benar tidak menyangka." Dhaniel menyandarkan punggungnya. Tangannya terulur ke atas kepala.

"Blackhall punya banyak skandal teknologi dengan NASA. Seperti biasa, pemerintah ada di belakang ini semua. Mereka melakukan klarifikasi dan menghabiskan banyak dana untuk mengambalikan nama baik mereka. NASA sudah lama kehilangan kepercayaan masyarakat. Tidak usah lagi menyebutkan soal flat earth atau kesalahan tentang komet yang bulan lalu diklarifikasi. NASA sudah kehilangan sekutu. NRO yang biasanya selalu berada di belakang NASA juga sudah mulai melepaskan diri. Kasus ini sangat diperlukan untuk membangun simpati dan mencari kambing hitam." Cattleya duduk di tempat duduknya dengan anggun.

Aku benar-benar merasa bodoh karena tidak satupun bagian otakku yang bisa berkonsentrasi pada apa yang diucapkan Cattleya. Aku hanya memperhatikan wajahnya, tubuhnya dan rambutnya. Ciumannya. Astaga! Aku begitu merindukannya.

"Bagaimana menurutmu, Adam?" Abe menoleh kepadaku. Semua orang di ruangan ini menoleh kepadaku. Apa yang harus kukatakan? Pendapat tentang tatanan rambut Cattleya yang seksi sekali?

Aku menarik nafas dalam. "Aku bersyukur meminta presentasi ini dibuat tertutup."

Apa aku cukup meyakinkan?

"Lalu, Blackhall?" Abe mengejarku.

"Dengar, aku tertarik untuk menumbangkan perusahaan. Kalau urusan Blackhall dengan politik atau flat earth, terserah mereka. Aku tidak tertarik."

Yang kuinginkan sekarang adalah Cattleya tersenyum kepadaku untuk mengembalikan hari-hariku yang muram.

"Itu saja?" Cattleya mengerutkan keningnya.

"Ya. Apalagi yang kau mau?"

"Semua ini hanya untuk itu?" Wajah cantiknya terlihat tersinggung.

Aku menghadapinya. "Cattleya, di dalam bisnis, kau punya kandang sendiri. Kau bisa melakukan apapun dari dalam kandang itu. Apapun. Tapi kau tidak boleh keluar dari dalamnya. Urusan Blackhall dan Redford selalu tentang politik. Itu bukan Rockwood. Rockwood tidak mengurusi urusan yang bukan urusannya. Kalau hasil penelitianmu mengatakan Blackhall goyang dan membutuhkan sentuhan ajaibku, Aku akan memintamu untuk menyerangnya. Aku ingin sekali menguasai Blackhall. Tapi kalau ini hanya sebagian dari intriknya untuk menguasai dunia, dia bisa bekerja sama dengan Sauron. Aku tidak peduli."

Cattleya menatapku tanpa berkedip. Wajahnya tidak lagi marah. Dia kagum kepadaku. Aku tahu, aku memang mengagumkan. Tapi mendapatkan tatapan seperti itu dari gadis yang kusukai, membuatku jauh lebih bahagia. Aku ingin melompat ke atas meja dan menari salsa.

"Tutup rahangmu, Cattleya. Kau baru saja melihat Adam Rockwood yang sebenarnya." Abe menutup bukunya. "Tunggu sampai kau melihat kekuatan penghancurnya. Kalau dia hidup di Sparta, Leonidas tidak akan ada gunanya. Adam Rockwood bisa menghabisi semua."

"Jangan berlebihan Abe. Katakan saja kalau aku yang terbaik," ucapku sambil berdiri dan merapikan dasiku dengan cara yang dibuat-buat. Abe melemparkan ciuman jarak jauh kepadaku.

Dhaniel tergelak. Kemudian wajahnya menjadi serius. "Kau tidak melihat ini ada hubungannya dengan Briarnya Morrison?"

Cattleya berjengit ketika nama itu diucapkan.

"Sudah kubilang, aku tidak peduli kan? Jangan habiskan tenaga untuk sesuatu yang tidak berguna. kalau kau masih punya tenaga, gunakan untuk mencari cara agar Blackhall hancur. Aku benar-benar menginginkannya."

"Kau selalu mendapatkan apa yang kau inginkan, ya?" Cattleya tersenyum mengejek.

"Tidak juga, Aku hanya selalu berusaha mendapatkan apa yang kuinginkan."

"Sayangnya tidak semua bisa kau dapatkan di dunia ini, Mr. Rockwood."

"Kenapa tidak? Selalu ada jalan untuk orang yang bersungguh-sungguh kan."

Cattleya akan membuka mulut untuk menyerangku lagi. Tapi Abe mengangkat tangannya. "Aku tidak tahu denganmu, Dhaniel. Tapi sungguh aku tidak mau melihat dua orang ini bercinta secara verbal."

"Bercinta secara verbal? Kupikir Adam butuh bercinta yang sebenarnya." Dhaniel terkekeh. Ia dan Abe berdiri untuk meninggalkan kami.

"Selesaikanlah apa yang kalian mulai. Aku tidak akan mengganggu." Abe dan Dhaniel keluar dari ruangan bersama-sama.

"Jangan membuatku mual, deh." Cattleya berdiri merapikan barang-barangnya.

Aku mendekatinya. Aku memang harus melakukan ini sejak tadi. "Sampai kapan kau akan marah denganku terus?"

Dia tidak berpaling sama sekali kepadaku. "Kenapa aku harus marah kepadamu?"

"Kau bahkan tidak mau melihatku."

"Aku harus berkonsentrasi dengan semua ini, Adam. Aku tidak memerlukan distraksi sekarang. Kau tahu kan kalau aku punya cita-cita?"

"Aku akan membantumu. Apa saja."

"Jaminan apa yang kupunya?" Cattleya menelengkan tangannya di pinggang. Wajahnya terlihat keras. "Kau bisa mencari gadis di luar sana untuk kau goda." Dia menatapku. "Jangan main-main denganku."

"Aku menginginkanmu"

"Tapi aku tidak." Cattleya memejamkan matanya dan menggeleng. "Sungguh, aku tidak punya waktu untuk omong kosong."

Aku sudah lama melihat ekspresi manusia. Aku belajar mengenai hal ini langsung dari Zeus Rockwood. Aku tahu apa yang kulihat. Cattleya tidak marah. Dia tidak kesal. Tatapan matanya penuh keputusasaan. Dia lelah menghadapiku. Dia lelah lari dariku. Dia ingin aku menjauh.

Dia muak padaku

Namun, dengan keras kepala aku malah berkata, "Aku tidak akan berhenti."

Memang aku tidak akan berhenti. Aku akan terus melakukan ini sampai bisa mendapatkannya.

"Terserah," ucapnya sambil pergi dengan membawa tumpukan tinggi dokumen. Dia tidak berpaling untuk melihatku.

Dia sama sekali tidak menginginkanku.

***

Continue Reading

You'll Also Like

230K 23.4K 32
ROMANCE-FAN FICTION 18+ Apa jadinya kalau seorang Idola menyukai salah satu penggemarnya dan menjadi seorang secret admirer ? #1 Maluma FanFicti...
4.6M 134K 88
WARNING ⚠ (21+) 🔞 𝑩𝒆𝒓𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂 𝒕𝒆𝒏𝒕𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒆𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒘𝒂𝒏𝒊𝒕𝒂 𝒚𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒑𝒊𝒏𝒅𝒂𝒉 𝒌𝒆 𝒕𝒖𝒃𝒖𝒉 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒂𝒊𝒏 𝒅𝒂𝒏 �...
Heartbeat By Nad

Fanfiction

229K 19.4K 44
Maddlyn Kate Anderson, atau yang biasa disapa Kate, selalu merasakan suatu hal yang aneh semenjak dia bertemu dengan seorang pria yang selalu menatap...
412K 26.8K 62
WARNING! 21++ ( Due to some mature scene and content, underage is not allowed to read this story... please be a responsible reader) London King seor...