Kapan Berakhir?

Por izdihaarco

1.1K 54 0

Banyak yang bilang kalo first love itu asik, kisah cinta yang indah namun tidak dengan ku. Ku habiskan waktu... Más

Pengenalan
Pertama
Kedua
Ketiga
Ke empat
Kelima
Ke enam
Ketujuh
Ke delapan
Ke sembilan
Ke sepuluh
Sebelas
Duabelas
Tiga belas
Empat belas
Enam belas

Lima belas

22 1 0
Por izdihaarco

Aku harus membiasakan diri tanpa kamu lagi, bukan membiasakan diri tapi memang harus terbiasa tanpa kamu, kamu hanya lah orang yg meminta ku menunggu mu dan menggantungkan ku pada kemungkinan yg tidak tentu.

"Sekarang aku tidak tau lagi kabar tentang kamu am, aku pun juga sudah tidak mau tau lagi semua urusan tentang kamu, semoga hanya aku yg kamu kecewakan ya hehe, dia jangan! Jangan kamu minta dia untuk menunggu, karna mungkin dia tidak akan sekuat diri ku, ya walaupun dalam hati ini sangat sangat rapuh am, terimakasih untuk semua kisah penantian yg kamu berikan, walau pada akhirnya kamu sendiri yg mengakhirinya" dalam coretan buku yg selalu aku bawa kemana mana.

Tahun ajaran baru di mulai, aku sebagai mahasiswa dan karyawan harus lebih semangat menjalaninya, walaupun sebagaian semangat ku masih hilang di bawa nya, pagi aku kerja sampai sore, pulang kerja langsung kuliah sampai malam, ya itu yang akan aku jalani selama 4 tahun depan.

Tidak ada yg perlu aku ceritakan apa yg ada di kampus ku, karna memang tidak ada yg membuat ku tertarik, apalagi cowok-cowoknya. Aku hanya punyai teman dewi namanya, anaknya baik, murah senyum, dan dia lebih berisi badannya dari pada aku, rambutnya pendek seperti polwan dan pakai kacamata.

"Tugas di kumpulin besok sampai jam 10" Kata Dosen ku,
Lalu aku memasukan binder ku ke tas, pakai jaket terus jalan keluar kelas sama anak-anak lainnya,
kebetulan rumah kita searah, jadi dewi meminta untuk pulang bareng,

"Thanks ya nay" sapa dewi
"Samasama dew, gue balik duluan ya"
"Iya hati-hati lo ya, kabarin gue kalo udah sampe"
"Byee" sambil melambaikan tangan, dewi masuk ke rumah dan aku pulang dgn motor ku.

Sampai di rumah, aku memberi kabar dewi dan ke beni juga, ya sekarang dia sudah masuk pendidikan polri disana, jarang megang hp si, tapi ya aku hanya ingin memberinya kabar, walaupun itu chat aku di kabar 2 hari kemudian.

Aku tidak ada komitmen apa-apa dgn beni, seperti yang beni bilang
"Ya kita jalanin aja kayak gini"
bisa di bilang sama hal nya dia dgn iam, sama sama tidak bisa memberi kepastian, tapi aku tau maksud beni, dia ingin fokus dulu ke pendidikannya, dan aku juga tidak mau terlalu berharap dgn beni, jadi ya aku menjalaninya dengan biasa aja.

Tiga bulan berlalu, cukup lelah bahkan hampir lelah mungkin setiap hari waktu itu terkuras untuk kerja dan kuliah, sampai akhirnya UAS, selesai uas aku kan dewi ke kantin dulu tidak langsung pulang itu berhubungan dgn hari sabtu,

"Nay" sapa dewi
"Hmm" jawab ku sedang minum jus aplukat campur strawberry kesukaan ku
"Lo tau gak si, cowok yang duduk di belakang nya ira tadi?"
"Siapa?" Tanya ku
"Itu si teguh"
"Oh, kenapa dia?" Teguh itu cowok satu kelas dgn kita, berkulit hitam manis, kumis tipis, namun aku tidak aku pekerjaannya apa.
"Gpapa si"
"Lu suka sama dia?" Tanya ku tegas
"Gila lo haha" hahaha
"Lagian lo nanya kayak orang mau maling bisik-bisik"
"Itu dia duduk di belakang sederetan sama lo" aku langsung memalingkan kepala ku ke arah belakang
"Jangannn  ne.....ngok" sahut dewi
"Kok gue nengok dia nunduk, kenapa tuh orang?" Tanya ku jutek
"Nayy, dia tuh dari tadi ngliatin ke kita terus" jawab dewi
"Udah biarin aja lah" kata ku.

Dddrttt drttt dari beni
"Lo mau makan mie gak nay?" Tanya dewi
"Enggak dew, yg lain aja" karna aku memang tidak suka mie, dan kalo kepepet tidak ada makanan lain baru makan mie.

"Aku mau ke surabaya" isi chat beni
"Kapan?" Tanya ku
"Bulan depan, nanti aku kabarin lagi"
"Yaudah kamu hati-hati" tidak ada jawaban darinya.

Beni pernah bilang saat dia udah pendidikan di sana, lalu ke surabaya di watukosek untuk pelantikannya, karna di situ adalah markas terbesar brimob.

Selesai makan, dan aku makan nasi + ayam, lalu pulang. Aku dan dewi ketemu dgn teguh di parkiran,
"Hayy pada mau balik kemana?" Sapa teguh
"Deket kok dari kampus" jawab dewi dan aku hanya diam. Dia dan motor vespa nya parkir di sebelah motor ku, karna dewi yg mau bawa motor jadi dewi yg mengeluarkan motor,
"Duluan yaa" pamit teguh
"Iya hati-hati" jawab ku dgn senyum.

"Nay, dia kenapa ya?" Tanya dewi di motor
"Dia siapa?"
"Itu si teguh etdah"
"Emang dia kenapa si?" Pertanyaan ku membuat dewi kesal
"Lo ngrasa gak si, kalo teguh pgn deketin kita?"
"Enggak, perasaan lu aja kali hahaha"

Aku memang belum bercerita banyak ke dewi tentang diri ku, dan tentang seseorang yg pernah ada di hidup ku dan memaksa ku untuk pergi jauh.

"Eh nay lu besok mau kemana?"
"Mau tidur di rumah" jawab ku
"Maen yuk" ajak dewi
"Next time aja" aku memang lebih suka menghabiskan waktu libur ku di rumah.
"Yaelah"
"Liat besok deh" jawab ku

Karna sudah uas, dan aku libur selama 3 bulan, tapi tetap aku masih masuk kerja dan libur hanya sabtu minggu.

Aku berfikir ingin refreshing jalan-jalan kemana gitu, namun aku mencari hari yang pas.

Esoknya, aku jadi di ajak dewi pergi, ke mall lalu nongkrong di tempat yg gak asing buat anak muda, kita ke upnormal di Jakarta Timur,

"Ayo nay, mau duduk dimana?" Tanya dewi
"Terserah lu dew"
"Dalem aja yuk" dewi membuka pintu
Saat masuk dewi sibuk mencari tempat duduk karna memang ramai, dan aku hanya melihat sekeliling ku, karna aku tidak terlalu menyukai keramaian.

"Dewi" ada yg memanggilnya
"Heyy" dewi lambaikan tangan
"Nay situ aja" dewi menarik tangan ku, yg manggil tadi itu  bagas.

Ternyata sudah ada bagas, rendy, dan teguh di meja itu, dan memang tempat duduk hanya tersisa dua di tempat mereka. Mereka teman satu kelas ku, bagas ini ganteng, putih, tinggi, incaran para wanita di kampus, ya siapa yg gak ngejar cowok yg ke kampus pakai mobil dan ganteng ini, kalau rendy, kuning langsat, dan memakai kacamata.

"Kalian abis darimana?" Tanya rendy
"Abis dari mall tadi, terus mampir kesini" dewi yg menjawab
Aku duduk di depan bagas, dewi di depan teguh dan rendy di sampingnya.
Pesen makan dan minum, sambil ngobrol,

"Nay diem aja" sapa bagas dan aku hanya senyum
"Dia mah emang pendiem" sahut dewi
"B aja" singkat jawab ku

"Jalan jalan yuk" ajak rendy
"Kemana?" Tanya ku
"Jogja"
"Kapan ren?" Tanya dewi
"Minggu depan, tgl berapa gas?"
"Tgl 20, mau ikut gak?" Tanya bagas
"Ikut dong" jawab dewi
"Gue enggak" jawab ku

"Kok enggak si nay?" Tanya dewi
"Ayo ikut aja, ramean kok, ada si rika juga nanti sama vika"
"Tuh ayo nay, plissss" mohon dewi
"Hmm ntar deh gue pikir-pikir dulu"
"Apa lo gak punya duit? Gue beliin deh tiketnya" tawar dewi
"Hahahaha" jawab ku

Mereka membujuk ku untuk ikut, entah kenapa perasaan aku tidak sesenang dulu saat ingin ke jogja, apa mungkin karna abis dari jogja di jemput dia, di ajak jalan, di minta ke wisudanya dan setelah itu harapan aku di hancurkan begitu saja.

"Naya gak kenapa kenapa?" Tanya bagas
"Gak kok gas santai aja" jawab ku
"Eh foto dulu yuk" ajak teguh
"Iya tuh foto yuk" sahut dewi

Karna sudah agak malam, jadi mulai sepi karna pada pulang, jadi kita bisa berfoto di tempat yg sudah di design dgn bagus

"Disitu aja, minta fotoin abangnya" kata rendy
Setelah berlima foto dan bagas meminta ku untuk foto berdua, lalu di fotoin sama rendy

"Cocok lo berdua" sahut dewi
"Cocok ya dew?" Tanya bagas
"Iya gas" aku hanya diam mendengar itu.
"Balik yuk" ajak ku
"Lo kesini naik apa?" Tanya teguh ke dewi
"Naik grabcar tadi" jawab dewi
"Balik bareng aja" sahur bagas
"Naik apaan?" Tegas dewi
"Mobil gue barengan" jawab bagas,
Akhirnya kita pulang bersama mereka, satu persatu di antar pulang sesuai dgn pulang yg terdekat dari upnormal,
"Hati-hati ya" kata dewi
"Bye wi" sambil aku melambaikan tangan

Di mobil hanya aku, bagas dan rendy, karna teguh rumahnya lebih dekat dari tempat tadi, jadi dia turun duluan. Bagas menawarkan ku untuk di antar sampai depan rumah, tetapi aku menolak, aku minta di turunkan di depan komplek saja.

"Jadi gimana nay mau ikut ke jogja?" Tanya rendy
"Belum tau rend, agak males si"
"Males kenapa? Kan jalan-jalan, ada gue juga kan?"
"Yee emang kalo ada lo kenapa?" Sahut rendy
"Gimana nay? Ikut ya?" Mohon bagas
"Gue pikir-pikir dulu ya"

Sampai di depan kompleks, aku turun dan berpamitan ke mereka.

Tgl 20 itu hari kamis, dan hari jumat tgl merah, pertengahan bulan juga aku tidak pekerjaan yg banyak, jadi aku memutuskan untuk ikut ke jogja, dan di ijinkan sama mama aku. Kereta berangkat malam jam 21:45 jadi aku bisa kerja dulu, kita janjian langsung ketemu di statsiun besar di jakarta pusat, sampai di stasiun sudah ada vika, rika & satrio, aku tidak terlalu dekat dgn mereka. Jadi aku menunggu dewi atau yg lainnya datang dulu, tak lama dewi datang di susul dgn bagas,

"Nay" sapa dewi
"Lo lama bgt dah"
"Yaah maaf gue baru balik tadi set 8"

"Hayy dew, nay" sapa bagas
"Kok nunggu disini, kesana aja" sambil menunjuk ke arah mereka
"Nih nunggu dewi lama"
"Ngambek deh" jawab dewi
"Sini gue bawain kopernya" kata bagas
"Gak usah, gue bisa sendiri" jawab ku
"Udah sini" di ambillah koper ku dan di bawa oleh bagas.

"Wee broo" sapa satrio, ternyata sudah pada datang semua.
"Lama bgt si kamu" kata vika ke bagas
"Macet cuyy"
"Masuk yuk" ajak rendy
"Ayo ayo" sahut teguh

Kita antri untuk masuk ke dalam, dan mereka bawaannya pada banyak bgt, apalgi vika, sudah bawa koper, bawa tas ransel gede, dan pakai heels.
"Rempong bgt ini orang" dalam hati ku yg ada vika di depan ku.

Gak lama menunggu kereta, akhirnya datang, kita semua ada di gerbong 6, dan tempat duduknya tidak berjauhan, bagas yg memesankan semua tiketnya, dan memilih bangku yg 2-2.

"Gue duduk dimana?" Kata ku
"Tiketnya di bagas semua" sahut teguh
"Bentar-bentar" ujar bagas

"Misi-misi" vika yg mau lewat
"Aww kaki gue" teriak ku
"Eh sorry ya"
"Lo gakpapa nay?" Tanya bagas
"Kaki gue di injek, sakit lah. Merah lagi"
"Makanya pake sepatu kek, ini pake sendal jepit" sindir vika
Entah dia sengaja menginjak kaki ku atau tidak tapi sakit sampai lecet kaki ku.
Aku memang orang gak tidak mau ribet, apalagi naik transportasi umum.

Setelah mendapatkan tempat duduk semua, di depan aku ada dewi, dan sebelahnya rendy, di bangku sebrang ada vika, rika, satrio. Rika & satrio ini mereka pacaran, dan teguh sedang ke toilet.

"Bagas, sini duduk sama aku aja" ajak vika
"Gue duduk sini aja"
"Ih sini aja si" menarik tangan bagas
"Guh, lu duduk sini ya" sambil menunjuk ke sebelah vika
"Oke"
"Kok elo si guh"
"Kalo gak mau duduk sini, lo pindah aja" jawab teguh

"Nay"
"Hmm"
"Gue rasa si vika suka deh sama bagas" bisik dewi
"Iya kali haha"
"Dewi lo bawa tissu gak? Berdarah nih kelingking gue lecet"
"Yahh gk ada nay"
"Gue ada tapi di koper"
"Si bagas kemana si?" Tanya rendy
"Ngopi kali di gerbong sebelah" jawab dewi

Aku hanya diam menahan perih, tidak lama bagas datang membawa kapas, perban dan obat merah.
"Sini nay kaki nya, gue bawain obat merah" sambil duduk di sebelah ku
"Ciyeeeeeee" sahut dewi & rendy
"Ih lu berdua kenapa dah" tanya ku

Aku menaikan kaki ku ke paha nya bagas, lalu bagas mengobati kaki ku dgn obat merah, lalu di perban sama bagas.

"Nanti juga ilang kok perihnya" kata bagas
"Iya makasih ya" senyum ku ke bagas
"Biarin aja kaki, nanti kalo di bawah malah kena kaki yg lain"
"Ehemmm" goda rendy dgn batuk pura-pura, dan bagas tertawa.

Vika yg dari tadi memperhatikan ku dgn bagas seperti orang tidak suka, mungkin emang benar kata dewi suka sama bagas.

Dewi yg sibuk dgn chiki nya, bagas, rendy, teguh dan satrio yg asik maen mobile legends dan vika yg tidur dgn memeluk boneka teddy bears yg dia bawa dan rika yg tertidur di pundak satrio, dan aku hanya menatap ke jendela.

"Nay lu mau gak nih?" Dewi tawarkan makanan ke pada ku
"Enggak dew, kenyang"
"Lu kenapa si nay? Ngalamun mulu dari tadi kayaknya"
"Kerjaan gue emang ngalamun tiap hari hahaha"
"Yee elu"

"Yeyy menang" senangnya rendy
"Coba liat" sahut dewi
"Yahhh bagas lagi yg MPV"
"Iya lah, gue udah GG haha"
"Coba liat pake hero apa?" Kata ku
"Oh lancelot"
"Emang naya tau?"
"Yee remeh, tau lah gue. Pernah maen gue, tp udah di hapus"
"Kenapa di hapus?"
"Kepenuhan memori internalnya"
"Custom aja yuk, mau liat skil nya seorang naya, cewe pendiem ini" tantang si bagas
"Oh nantangin ini cowok, kalo kalah gimana?"
"Kalo gue kalah, lu mau minta apa aja gue kasih, minta hati gue juga gue kasih haha"
"Yee ujungnya modus lo" ujar dewi
"Yaudah kalo gue menang, lu turutin apa mau gue selama di jogja, gimana?" Tawar ku ke bagas
"Oke deal, kalo gue yg menang sebaliknya ya" sambil bersalaman.

Akhirnya aku memakai punya rendy, aku pakai lesley dan bagas pakai lancelot, custom cukup lama hampir setengah jam bermain, sampai akhirnya aku yang menang, tower bagas hancur sama minion, dan aku ngekill 5 dan bagas hanya 3.

"Yeyy gue menang haha"
"Sengaja gue kalahin"
"Ah bilang aja emang lo nub haha" ledek ku
"Dih haha"
"Tau lo bagas sama cewek kalah malu-maluin" sahut rendy
"Gila baru kali ini gue custom sama cewe, GG lagi ceweknya"
"Pinter rend maenin lesleynya" lanjut bagas.
"Sesuai perjanjian, lu harus turutin apa yang gue mau"
"Iyaa iya, tanpa lo minta juga gue turutin haha"
"Kayaknya ini ada yg jatuh cinta" goda rendy
"Kayaknya nih" sahut dewi
"Ini hpnya, udah ah ngantuk, udah mau jam 1 kita sendiri yg belum tidur"

Kita semua tidur, sampai pagi kurang lebih jam 6 pagi kita sampai di stasiun Yogyakarta.
Rika sudah memesan hotel untuk kita, hotelnya tidak jauh dari stasiun, hanya berjalan 1 menit dari stasiun sudah sampai di Khresna Gues House, hotel sederhana dan murah 250K per malam di weekend, dan strategis hanya berjalan 5 menit dari hotel sudah sampai di malioboro, dan 15 Menit ke alun-alun kidul.

Check in jam 12, jadi kita ke hotel itu menitipkan tas dan jalan-jalan ke malioboro sambil mencari sarapan, udara yg sejuk, segar dan pepohonan yg rindang, suara kicauan burung menyambut kedatangan kita di jogja.
Berjalan menyusuri jalanan malioboro,

"Eh sarapan dulu yuk" ajak satrio
"Ayo aku laper yang" ajak lg rika
"Naya mau makan apa?" Tanya bagas
"Lagi gak laper" jawab ku lemas
"Kok gitu, dari semalem blm makan loh"

"Eh sini sini sarapan disini aja" ajak teguh. Di lesehan di bawah pohon beringin, kita duduk dan memesan makanan.
"Pecel nya 4 ya bu" pesan teguh
"Naya mau makan apa?" Tanya bagas
"Samain aja, tapi pake telor puyuh"
"Gue mie sama rendy mie dong" sahut dewi
"Bu, pecelnya 1 lg ya pake telor puyuh, terus mie nya 3" bagas ke ibu penjual pecel itu.
"Minum nya nopo mas?" Tanya ke bagas
"Es teh manis pak semua"
"Ee pak aku teh anget ya" kata ku

Selesai sarapan, kita istirahat disitu ngobrol, yg cowok biasa selesai makan ngrokok, lalu rika mengajak ke pasar beringharjo, memang tidak terlalu jauh dari situ, tapi aku tidak kuat kalau berjalan lama dan jauh apalagi matahari sudah mulai memancarkan sinarnya.

Aku hanya diam, menatap sekeliling ku betapa bahagianya mereka menikmati liburan bersama pasangan mereka, sedangkan aku masih belum bisa moveon dari dia. Mungkin aku sudah tidak ingin lagi menyebut namanya.

Kenapa aku tidak bisa melupakannya? Ya apa karena memang melupakan seseorang itu hanya mitos? Hatinya bukan untuk mu lagi nay, untuk apa kamu masih mengharapkannya.

"Nay?"
"Heyy nay" bagas dari tadi memanggil ku
"Eh maaf gas, iya kenapa?"
"Naya kenapa? Kok ngalamun?"
"Gue gak kenapa-kenapa kok"
"Gue cuma pengen rebahan aja" lanjut ku.
"Yaudah kita ke hotel aja ya, gak usah ikut mereka"
"Gakpapa gas, Kan checkin jam 12, sekarang baru jam berapa?"
"Tapi bener ya baik-baik aja kan?"

Akhirnya kita melanjutkan berjalan ke pasar beringharjo, entah kenapa rika mengajak kesana, tak lama berjalan, dan cuaca agak mendung,

"Duh pegel nih kaki gue" ujar vika
"Bagas gendong dong, capek" lanjutnya
"Kenapa harus gue yg gendong?"
"Iya kan bagas yg gede badannya, kaki vika pegel"
"Lagian si lo pake heels" sahut dewi
"Tau lu vik, kayak mau kondangan aja" lanjut rendy.
"Yaudah istirahat bentar kek" pinta vika
"Yaudah duduk situ dulu" kata rendy, sepanjang jalan malioboro di sediakan kursi di setiap jalannya.

Rika, satrio dan teguh sudah jalan duluan, dan pasarnya sudah dekat dan mereka masuk ke dalam pasar.
Rendy duduk berdua dgn dewi, dan vika meminta bagas untuk duduk dgnnya, dan aku duduk sendiri di barisan kursi belakang.
Aku memperhatikan vika yg mengeluarkan hand phone nya dan membuat insta story dgn bagas. Bagas berusaha menghindari nya.

Ku buka hand phone ku,
"Kamu udah sampe jogja?" Chat dari beni
"Udah kok, ini aku abis sarapan"
"Kamu hati-hati ya disana"
"Iya kamu juga, semangat ya!!"
"Iya siap bu bos, sampai ketemu bulan desember"
"Aku mau apel dulu ya" lanjut beni.

Tak lama menunggu dan istirahat kita memutuskan untuk kembali ke hotel, dan perjalanan cukup jauh di tempuh dgn jalan kaki, aku sudah mulai lelah.

"Nay, lo baik-baik aja kan?" Tanya dewi
"Im fine okay"
"Muka lo pucet"
iya itu lah kelemahan ku, tidak bisa kelelahan, tidak bisa berjalan jauh, berdiri lama, dan kepanasan.
Mata aku sudah mulai buram, kepala aku pusing dan aku...

"Nay, nay" dewi panik
"Eh naya kenapa" tanya bagas
"Gak tau gas, tadi muka dia pucet banget"
"Yaudah bawa kesitu dulu" ujar rendy
"Kenapa lagi ini anak" jutek nya vika
"Duh naya kok pingsan si" kata rika
"Ada minyak kayu putih nih di tas naya"

Mereka panik, bingung karna aku pingsan, apalagi bagas sangat panik.
"Nay, bangun nay" bagas sambil membuka minyak kayu putihnya.
"Duh nay" khawatir dewi

Tak lama akhirnya aku bangun dan membuka mata ku
"Alhamdulillah" senang mereka melihat ku sadar
"Nay, kamu baik-baik aja kan? Duh aku khawatir" tanya bagas
"Ah lebay" sahut vika

"Gue baik-baik aja kok, cuma kecapekan" dgn senyum aku menjawab dan menyakinkan mereka kalau aku baik-baik saja.
"Yaudah bagas gendong ya sampai hotel?" Pinta nya
"Ah gak usah"
"Udah nay gak gapapa, dari pada nanti pingsan lagi" ujar teguh
"Iya nay" kata rendy
"Gue tadi minta gendong gak mau" kata vika
"Kan lo gak kenapa-kenapa, ini naya abis pingsan" kata satrio

Akhirnya bagas mengendong ku sampai di hotel, badan aku memang tidak berat, tapi dia mungkin kelelahan karna cukup jauh menggendong ku.

"Bagas yakin mau gendong sampe hotel?"
"Yakin kok nay demi lo"
"Hahaha sekuat apasih seorang bagas ini?" Tanya ku
"Yee udah naya diem aja"
"Bilang aja gak mau di ajak ngobrol, takut ngos ngosan kan, turunin gue aja gas" pinta ku
"Laki-laki macam apa gue ini seorang bagas nurunin cewek yg gue suka ini" kata nya pelan
"Lo tadi ngomong apa gas?" Tanya ku
"Eh enggak nay" jawab bagas gugup

"Untung naya gak denger" ujarnya dlm hati.

Sampai di hotel kita masuk ke kamar masing-masing, aku dgn dewi, rendy dgn bagas, teguh dgn satrio, dan vika dgn rika.

Kamarnya ada yg di bawah dan ada yang di atas, yang di bawah kamar ku, dan vika, rika. Bagas membawa koper ku sampai depan kamar ku,
"Istirahat ya nay" sambil mengusap rambut ku
"Makasih ya gas" mengulas senyum.

Bagas ke kamarnya, dan aku merebahkan tubuh ku di kasur, dan dewi sedang mandi.
"Nay, bagas kayaknya suka deh sama lo" dewi yg keluar dari kamar mandi.
"Apasi lo dew, ya gak mungkin lah"
"Kenapa enggak?"
"Ya bagas kan ganteng, tajir, ke kampus pake mobil, cewek kampus yg cantik-cantik aja pada ngejar dia, termasuk vika kan? Kenapa dia harus suka sama gue?"
"Vika si nenek lampir itu? Yg rempong" tertawa dewi
"Iya lah siapa lagi"

Lalu aku mandi, membersihkan badan ku dan istirahat merebahkan tubuh ku di kasur sambil menonton film. Aku ketiduran mungkin karna kelelahan tadi.
Jam 3 sore, aku terbangun dan tidak ada dewi di sebelahku. Aku ambil hp ku,
"Dew lo dimana?"
"Gue di atas nay, kesini aja"
Jadi di hotel ini di atas ada 2 tempat nongkrong buat pesan makan minum, dan di depan hotel juga ada cafe tempat buat ngopi.
Aku keatas menaikin anak tangga, sudah ada bagas, rendy, dewi dan satrio disana.
"Ini dia" sambut dewi
"Naya mau minum atau makan apa?" Tawar bagas
"Ada apa aja?" Tanya ku
Sambil melihat menu makanan, tidak ada yg aku suka, aku hanya pesan jus kesukaan ku dan kentang goreng. Lalu aku bawa pesanan ku ke pelayannya, sambil menanyakan dimana toilet.

"Kita lanjut mau kemana nih?" Tanya satrio
"Alun-alun aja yuk" ajak rendy
"Kita sewa mobil aja gimana?" Tanya bagas
"Boleh tuh" kata satrio
"Besok aja sewa nya" sahut dewi.

Pesanan aku datang,
"Naya ini jus apa?" Tanya rendy
"Jus alpucad campur strawberry"
"Mau cobain? Enak deh" tawar ku

Setelah membicarakan kita mau kemana dan mau sewa mobil, dewi juga mengajak ke angkringan, disini ada angkringan yg terkenal enak dan rame dan tidak jauh dari stasiun.

Seguir leyendo

También te gustarán

Riptide Por V

Novela Juvenil

319K 8.2K 115
In which Delphi Reynolds, daughter of Ryan Reynolds, decides to start acting again. ACHEIVEMENTS: #2- Walker (1000+ stories) #1- Scobell (53 stories)...
6.4M 5.9K 4
Young, innocent and always well-organized Hailie Monet under sad circumstances finds out about the existence of her five older, disgustingly rich, po...
77.3K 3K 37
ᴅɪᴠᴇʀɢᴇɴᴛ; ᴛᴇɴᴅɪɴɢ ᴛᴏ ʙᴇ ᴅɪꜰꜰᴇʀᴇɴᴛ ᴏʀ ᴅᴇᴠᴇʟᴏᴘ ɪɴ ᴅɪꜰꜰᴇʀᴇɴᴛ ᴅɪʀᴇᴄᴛɪᴏɴꜱ.
141K 1.9K 32
Nagkataon naman na ang dumating na jeep ay lima nalamang ang kasya, kaya nauna ng pumasok si mama sumunod naman sina kuya tanner, mac at kuya Cedric...