.
.
.
Hari ini Elle merasakan ada yang aneh pada dirinya. Sejak bangun tidur ia merasa sesuatu meningkat dalam dirinya, penglihatannya seakan menajam. Ia bahkan bisa mendengarkan orang-orang yang saling berbisik dari jaraknya yang jauh. Tapi Elle berusaha untuk tidak menghiraukannya. Ia tetap melakukan pekerjaannya meskipun sering terhambat.
Gadis itu mulai berpindah tempat. Membersihkan ruangan demi ruangan yang ada di mansion ini dengan cekatan. Ia harus menyelesaikan pekerjaannya dengan segera dan beristirahat untuk memikirkan kemungkinan apa yang terjadi padanya.
Pekerjaan membersihkan ruangan adalah pekerjaan yang sebenarnya sering ia hindari. Ia tidak tahu mengapa, ia selalu tidak bisa menahan dirinya untuk tidak menjelajahi setiap jengkal mansion yang penuh misteri ini.
Jika ia hanya bekerja menjadi perawat tanaman atau memasak, ia hanya akan menetap di satu ruangan saja. Sedangkan membersihkan mansion, ia akan beberapa kali singgah dari ruangan satu ke ruangan lainnya.
Tapi ada satu ruangan yang menurutnya paling aneh diantara yang lainnya. Bukan ruangan dengan lorong gelap dan pintu seram yang dianggapnya aneh. Melainkan ruangan yang berada tepat di tengah mansion. Elle bisa tahu ruangan itu berada di tengah mansion karena ia selalu mengamati setiap jalur lorong disini. Lorong-lorong itu memiliki jalur yang sebenarnya dan entah bagaimana caranya bisa mengelilingi ruangan itu.
Yang membuat ia menganggap ruangan itu aneh adalah dirinya sendiri. Tubuhnya akan bereaksi aneh ketika mendekati ruangan itu. Hanya berjalan melewati ruangan itu saja membuatnya merasa --kesakitan. Seperti sesuatu tertarik dari dalam dirinya sedikit demi sedikit. Rasa sakit itu amat sangat terasa di tubuhnya. Membuatnya enggan mendekat lagi.
***
Sore harinya, Elle merasa ada yang tidak beres dengan tubuhnya, lagi. Semakin waktu mendekati malam, tubuhnya terasa semakin aneh. Ia sering merasa ada sesuatu yang mendesak di pikirannya. Suara-suara aneh yang membuat telinganya kerap kali berdenging. Itu tentu menghambat pekerjaannya. Beberapa kali ia mendapat masalah karenanya.
Melihat pekerjaannya yang sudah selesai, Elle memutuskan untuk beristirahat.
Di tengah perjalanannya menuju kamarnya, Elle sempat berpapasan dengan Leah. Dan reaksi Leah saat melihatnya, gadis itu hanya tersenyum dan mengangguk kecil, seakan lupa bagaimana kejadian waktu itu terjadi diantara mereka.
Elle hanya menunduk sambil mengerutkan dahinya bingung melihat reaksi Leah padanya. Ia menegakkan wajahnya untuk menatap Leah, namun etika matanya bersitatap dengan netra hitam itu untuk sepersekian detik Elle kembali menunduk dan langsung berjalan dengan cepat melewati gadis itu. Ia terlalu takut ketika melihat seseorang marah padanya. Oleh sebab itu, Elle sering sekali khawatir ketika ingin berinteraksi dengan orang lain, kecuali dengan Gretta.
Telinganya sempat menangkap gumaman seseorang dibelakangnya, yang membuatnya seketika ingin membalikkan tubuhnya ke arah Leah.
"Gadis aneh."
***
Elle berbaring di kasurnya. Tapi bukannya merasa nyaman, ia malah merasakan sakit di sekujur tubuhnya. Tulang-tulangnya terasa ngilu dan seakan remuk. Keringat dingin mulai bercucuran di tubuhnya. Tanpa sadar Elle mengusap kedua lengannya dengan telapak tangan, berharap rasa sakit itu akan hilang. Anehnya, sedikit demi sedikit rasa sakit itu kian berkurang. Meninggalkan rasa penasaran dalam dirinya.
Elle menatap kedua telapak tangannya dengan seksama. Apa lagi ini?
Ia semakin bingung ketika suara seseorang menginterupsi pikirannya. Suaranya terdengar lembut namun tegas di waktu bersamaan. Suara itu mengajaknya bicara, sedangkan Elle hanya diam. Suara itu seperti sedang menjelaskan sesuatu, menjelaskan semua yang tidak ia mengerti. Membuatnya tidak terlalu mendengarkan dengan seksama suara itu. Hanya beberapa kata yang bisa ditangkap oleh otaknya.
Moon,
Wolf,
Shift.
***
TBC.