DAEHYUN! My Little Hamster (S...

Par nayjuseyoo

71.3K 8.9K 4.7K

[FIRST BOOK] Roller coaster kehidupan Kihyun dan Hyunwoo dengan kehadiran putra mereka, Daehyun, yang menjadi... Plus

01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14 - A day with Hyunwoo
15
16
17
18
19 - Honestly
20
21
23
24
OKE KITA JAWAB
Nay Thank You ❤
Support Me

22

2.6K 302 177
Par nayjuseyoo

(Di Rumah Sakit)

"Hei wake up...", bisik Hyunwoo sambil  mengusap pipi lembut Kihyun dengan ibu jari tangan kanannya.

Kihyun yang hanya menggeliatkan tubuhnya tanpa sedikitpun berniat membuka kedua matanya tentu membuat Hyunwoo tersenyum gemas.

"Wake up, beautiful... we're going home today...", ulang Hyunwoo yang kini beralih mengusap pucuk hidung namja favoritnya itu.

Kihyun mengernyitkan dahinya sebelum kemudian menarik telapak tangan Hyunwoo untuk dijadikan bantalan di pipinya. "Ahh... so warm...", gumam Kihyun dengan suaranya yg masih terdengar malas.

Hyunwoo semakin melebarkan senyumannya melihat tingkah manja Kihyun. Hyunwoo mengarahkan tangan kirinya untuk mengusap rambut Kihyun yg terasa sedikit...lengket.

"Sepertinya kau harus segera mencuci rambutmu, sayang...", ucap Hyunwoo saat mendaratkan kecupannya di kepala Kihyun.

Kihyun seketika membuka matanya yg masih terasa berat. "Huh?"

"Ini, lengket dan bau... kkkk", ucap Hyunwoo terkekeh namun tidak menyudahi dirinya untuk tidak bermain dengan helai rambut Kihyun.

"Meskipun lengket dan bau pun kau tetap menyukainya mr. Son...", jawab Kihyun sambil menguap dan meregangkan tubuhnya. Ia kemudian melirik gulungan kecil yg ada di sampingnya. Kihyun tersenyum sambil mengusap pucuk kepala Daehyun yg masih meringkuk dalam tidurnya. Kihyun bangkit duduk dan membetulkan selimut yg tersingkap dari pundak Daehyun.

"Oh, gomawo...", ucap Kihyun saat menerima segelas air dari Hyunwoo.

Hyunwoo yg melihat itu tersenyum bahagia. Namja yg dicintainya sama sekali tidak berubah. Kihyun justru semakin cantik dan semakin menggemaskan. Kadang Hyunwoo heran, bagaimana mungkin namja mungil itu sama sekali tidak menua sama sekali namun justru semakin mempesona. Dan hal itu membuat Hyunwoo semakin mencintainya, bahkan perasaan diantara merekapun tidak berubah. Yang berbeda dari mereka hanya kehadiran malaikat kecil yg justru semakin menambah kebahagiaan mereka. Hyunwoo melihat Kihyun yg turun dari ranjangnya, dan bagi Hyunwoo ia seperti melihat bidadari? Tunggu Kihyun seorang namja, jadi... bidadara?? Ppffftt. Hyunwoo terkekeh.

"Wae?", tanya Kihyun saat melihat Hyunwoo yang tertawa tanpa sebab.

"Aniya~", jawab Hyunwoo berjalan mendekati Kihyun yg baru saja mencuci mukanya di wastafel.

"Wae? Kenapa kau tertawa sendiri? Hm??", tanya Kihyun melingkarkan tangannya di pinggang Hyunwoo.

Hyunwoo meraih handuk di pundak Kihyun dan mengusap sisa-sisa air di wajah putih Kihyun. "Nothing. You're too beautiful.", ucap Hyunwoo membuat pipi Kihyun merona.

"Ah Hyung~!", rengek Kihyun. Hyunwoo terkekeh melihat perubahan ekspresi Kihyun yg begitu cepat. Ia memeluk Kihyun. "Aigo... my baby malu..."

"Shut up!", rengek Kihyun.

"Kau mau mandi???", tanya Hyunwoo melepaskan Kihyun dari pelukannya.

"Ani. Hanya mencuci muka, dan rambut saja disini. Aku tinggal mencuci rambutku.", jawab Kihyun yang mulai membasuh kepalanya.

Hyunwoo tersenyum melihat Kihyun yg sedikit kesulitan membasuh kepalanya di wastafel. "Let me help you...", ucap Hyunwoo. Hyunwoo memanfaatkan telapak tangannya yang besar sebagai ganti gayung untuk mengalirkan air di kepala Kihyun. Dengan lembut ia mengusapkan shampoo di kulit kepala Kihyun.

"Ahh... enaknya...", puji Kihyun menikmati pijatan jari Hyunwoo di kulit kepalanya. "Hyung nanti kita makan bersama Hyungwon ya? Dia tadi memberitahuku untuk mengajakmu sekalian."

"Hm? Hyungwon?"

"Eoh... dia semalam menelfon..."

Hyunwoo mulai membilas busa shampoo dari kepala Kihyun. "Okay, lagipula aku belum berterimakasih kepadanya..."

Kihyun tersenyum. "Hyung aku penasaran."

"Tentang??"

"Apa yang Hyungwon lakukan kepadamu dua hari yang lalu?"

Hyunwoo mengambil handuk dan mengeringkan rambut Kihyun. "Dia...mmm...benar-benar menelanjangiku— ARGH!!", Hyunwoo mengaduh merasakan cubitan Kihyun di pinggangnya. Hyunwoo terkekeh sejenak sebelum kemudian lanjut mengeringkan rambut Kihyun. "Maksudku dia benar-benar membuatku sadar tentang kebodohanku. Dan itu memalukan. Bagaimana bisa kau mempunyai teman yang mengerikan seperti itu? Tubuhnya seperti bamboo stick, tapi ia benar-benar mengerikan."

Kihyun terkekeh. "Thats why I love him so much.", Kihyun mengedip lucu kepada Hyunwoo. "Tapi berkat dia aku bisa memelukmu lagi seperti ini....", ucap Kihyun membuat Hyunwoo mengangkat kedua alisnya, heran.

Hyunwoo tertawa. Sungguh Kihyunnya benar-benar selalu memberinya kejutan. Segala hal yg ada dalam Kihyun benar benar tidak bisa ia tebak. Hyunwoo menangkup kedua pipi Kihyun dan melihat kedalam mata almond milik Kihyun. Melihat Kihyunnya tersenyum seperti ini sungguh suatu kebahagiaan yg Hyunwoo syukuri. Pandangan Hyunwoo tertuju pada bibir cheri Kihyun yg kini tersenyum kepadanya. Seolah mengerti Hyunwoo berusaha menghapus jarak antara mereka hingga...

"Appa?"

Hnggg...

Hyunwoo yang dikejutkan oleh suara renyah dan nyaring itu langsung mengarahkan kepala Kihyun dalam pelukannya. Kihyun yg melihat itu terkekeh. Baiklah sepertinya Hyunwoo harus mulai membiasakan diri dengan ini. Bahkan untuk sekedar morning kiss akan sedikit sulit. "Hahh....", Hyunwoo menghela nafasnya.

"N-ne, 'sayangku'?", jawab Hyunwoo lemas memandang seonggok daging menggemaskan yang telah duduk di ranjang dengan bed-hair-nya.

"What are you doing, Appa?", tanya Daehyun sambil mengusap matanya.

"Ermm.... nothing.", jawab Hyunwoo membuat Kihyun semakin terkekeh. Dan sayangnya jawaban itu justru membuat Daehyun memandangnya tajam.

"NO KISTH KISTH DADDY.", ucap Daehyun kepada Hyunwoo sambil menautkan kedua alisnya.

"Why??", tanya Kihyun yg menyelinap di balik pelukan Hyunwoo. Hyunwoo memutar kedua bola matanya ketika menyadari ada senyum jahil di wajah Kihyun.

"Appa, no kith kith Daddy.", ulang Daehyun. "Daddy is mine."

"Appa tidak boleh kiss Daddy?", tanya Kihyun menahan tawanya.

"Yep.", jawab Daehyun menganggukkan kepalanya.

"Sedikitttt??", ucap Kihyun.

"No."

"Okay, let me kiss Appa instead.", ucap Kihyun sebelum ia berjinjit dan mendaratkan kecupan di bibir Hyunwoo.

"NOOOOO.....!!! DADDYYY.....!!! AAPPPAAAA....", rengek Daehyun sambil menggelengkan kepalanya. Kihyun yang sukses dengan rencana jahatnya tertawa melihat respon Daehyun.

Hyunwoo hanya bisa menghela nafasnya saat Kihyun justru kembali memeluknya dan menonton Daehyun yg sedang berguling-guling merajuk disana. Dan suara rengekan Daehyun yg tidak terima dengan perlakuan Kihyun mengisi seluruh ruangan kamar inap itu. Pagi yang berisik namun justru mulai menjadi pagi favorit bagi Hyunwoo.

'Okey... sekarang aku punya dua bayi...', batin Hyunwoo.
.
.
.
.
.
(Di Suatu Kafe)

"Eoh? Kalian sudah datang?", Sapa Hyungwon menyambut Kihyun dan Hyunwoo yg menggendong tubuh kecil Daehyun.

Kihyun memeluk Hyungwon sebelum duduk di kursi di samping Hyungwon, sedang Hyunwoo duduk di depan mereka.

"Wonnie ini kenapa?", tanya Kihyun ketika melihat ada lebam di rahang Hyungwon dan penutup luka di kaki Hyungwon.

"Ah aku terjatuh kemarin, tapi tidak apa-apa.", jawab Hyungwon.

"Really??", tanya Kihyun curiga.

"I'm fine... kau sendiri? Sudah membaik kan??", tanya Hyungwon.

Kihyun mengangguk. "Pagi tadi aku pulang dari rumah sakit. Lagi pula sekarang ada yg bisa kau salahkan kalau sampai aku sakit lagi.", jawab Kihyun sambil melirik Hyunwoo.

"You hear that, Hyunwoo-ssi..?", sindir Hyungwon.

"Yea, sir. Aku tidak akan melakukan kesalahan dua kali. Lagi pula si kecil ini akan marah kalau aku menyentuh Daddynya.", jawab Hyunwoo.

"Eh? Daehyunie?? Tidak menyapa Uncle Wonnie?", tanya Hyungwon yg melihat Daehyun sedari tadi menyembunyikan wajahnya di dada Hyunwoo.

"Hi.. uncle Wonnie...", jawab Daehyun singkat sebelum kemudian menenggelamkan lagi kepalanya di dada Hyunwoo.

"Eh? Daehyun kenapa?", tanya Hyungwon kepada Kihyun saat melihat Daehyun sama sekali tidak ceria seperti biasanya. Kihyun kemudia  menceritakan apa yg terjadi tadi pagi di rumah sakit yang membuat putranya merajuk

"Kau selalu menggoda Daehyun, Ki...", ucap Hyungwon membuat Kihyun terkekeh. "Daddy nakal ya?", ucap Hyungwon kepada Daehyun yg disambut anggukan tajam oleh bocah lucu itu yang membuat mereka bertiga tertawa.

"So, jadi kau akan kembali ke NYC?", tanya Kihyun. "Thankyou.", ucapnya pada waiters yg mengantarkan makanan kepada mereka.

"Yep. Pekerjaanku di Korea sudah selesai lagi pula di NYC aku lebih bisa mendapatkan banyak uang. Hehe", jawab Hyungwon. Ia tersenyum memandang Hyunwoo yg masih membujuk Daehyun agar tidak merajuk. Ia kemudian beralih menatap Kihyun yg juga melihat mereka dengan senyum bahagianya.

"Are you happy?", tanya Hyungwon.

Kihyun tersenyum. "Finally trully happy."

"Good."

"Thanks Hyungwon..."

"For what?", tanya Hyungwon yang mulai memasukkan potongan steak di mulutnya.

"Everything. You helped me alot.". Kihyun meraih lengan Hyungwon dan menyandarkan kepalanya di bahu Hyungwon.

Hyungwon terkekeh. "I'll kill them, kalau mereka membuatmu masuk rumah sakit lagi.

"Kkkk... kau memang benar-benar temanku. Aigo.. bahumu memang tidak enak. Terlalu kurus, kepalaku sakit.", ucap Kihyun beranjak dari bahu Hyungwon dan ikut memakan hidangan di hadapannya.

"Kapan kau berangkat ke NYC, Hyungwon-ssi??", tanya Hyunwoo sambil menyuapi Daehyun.

"Hyungwon. Panggil Hyungwon, Hyung..."

"Oh, okey. Hyungwon?"

"Besok malam. Oh iya, Aku mengembalikan Kiki kepadamu, Hyung.", jawab Hyungwon.

"Kau pikir aku barang??", protes Kihyun.

Hyunwoo dan Hyungwon terkekeh. "Terimakasih sudah mengembalikan apa yg menjadi milikku Wonnie..."

"You're welcome. Kata Kiki kau akan mentraktirku udang setahun?"

"Errr... okay. Setahun ya? Kurasa aku salah perhitungan.", jawab Hyunwoo membuat mereka tertawa.

"Uncle Wonnie akan pergi?", tanya Daehyun sambil menggenggam kentang goreng di tangannya.

Hyungwon tersenyum. "Hm. Uncle Wonnie harus pulang. Wae?"

"Mmm... Daehyun akan jaga Daddy kalau Appa nakal.", jawab Daehyun.

"Good Boy!!", puji Hyungwon sambil mengusap pipi gembil Daehyun.

"Oh, iya... Aku minta maaf ya Hyung, kalau aku terlalu kasar kepadamu kemarin.", ucap Hyungwon kepada Hyunwoo.

"Aniya... aku justru harus berterimakasih kepadamu Wonnie... kalau kau tidak seperti itu mungkin aku tidak segera sadar. Dan aku akan kehilangan 2 harta berhargaku ini.", jawab Hyunwoo sambil mengusap pucuk kepala Daehyun.

"Kami sepakat tidak perlu memikirkan hal lain, Wonnie... kami cukup fokus kepada Daehyun. Karena apapun masalah kami baik di masa lalu, masa sekarang, dan masa depan, kami sudah mendapat jawabannya. Daehyunlah yg menjadi jawaban. Selama kami fokus kepada Daehyun, kami akan bisa menghadapi apapun yg akan terjadi nanti.", tambah Kihyun.

"Aku berharap aku bisa melakukan hal yg sama dulu.", ucap Hyungwon tersenyum melihat Daehyun yg kini sedang bercanda bersama Hyunwoo.

"Appa, pee pee..."

"Okey, ayo Appa antar.", Hyunwoo mengandeng tangan kecil Daehyun menuju ke toilet meninggalkan Hyungwon dan Kihyun berdua. Hyungwon tersenyum melihat pemandangan di depannya.

Kihyun yg melihat itu menggenggam tangan Hyungwon. "Kau sudah pergi ke sana?"

"Hm?? Belum... Haruskah?", jawab Hyungwon mengusap punggung tangan Kihyun.

"You should. Kau akan merasa lebih baik Wonnie..."

Hyunwon tersenyum. "Okey nanti aku akan menyempatkan kesana sebelum ke NYC."

"Haruskah aku menemanimu?"

"Tidak perlu, Ki. Kau masih harus beristirahat setelah ini. Kau kan baru pulang dari rumah sakit."

"You sure?"

"I'll be fine. Ini sudah 6 tahun lebih lagi pula. So, i'll be okay.", jawab Hyungwon tersenyum.

Mereka berbincang banyak hal hingga seseorang namja berhenti tepat di depan mereka.

"Eoh, Kiki??", sapa namja itu.

"Eh? Hoseokie Hyung! Wah kebetulan sekali? Apa yang kau lakukan disini??", sapa Kihyun kepada namja itu.

"Makan siang.", jawab namja itu singkat saat ia bertemu pandang dengan Hyungwon. Hal itu menarik perhatian Kihyun yang merasa ada yang tidak beres dengan mereka.

"Duduklah, bergabung dengan kami Hoseok-ssi.", ucap Hyungwon datar.

Mendengar nada bicara Hyungwon entah mengapa Hoseok merasa sedikit kecewa. Hoseok juga tidak bisa menolak saat Kihyun mulai mendorong tubuhnya agar duduk di depan mereka. Ia kemudian duduk di depan Hyungwon.

"Hi, uncle Ho...!", sapa Daehyun yang berjalan mendekati mereka.

"Hi, little man! Hi, Hyunwoo. Kebetulan ya?", ucap Hoseok kaku menyapa Hyunwoo dan Daehyun yang baru kembali dari toilet.

Kihyun mengernyitkan dahinya. Ia bergantian menatap Hoseok yang bersikap aneh dan Hyungwon memakan makanannya seolah tidak peduli.

"Ah, benar... Kau sudah minta maaf kepada Wonnie, Hyung?", tanya Kihyun kepada Hoseok membuat Hoseok sedikit bingung menjawabnya. "Jadi belum???? Omoo... kau harus minta maaf kepada Wonnie. Now.", hardik Kihyun.

Mendengar itu Hyungwon meletakkan garpu yg ia pegang dan menatap Hoseok menanti apa yang akan di katakan oleh Hoseok. Dan hal itu justru membuat Hoseok bingung dan salah tingkah. Ia takut jika sikapnya benar-benar melukai Hyungwon.

"A-aku minta maaf, Wonnie.", ucap Hoseok menatap kedua mata Hyungwon.

"Okay.", jawab Hyungwon singkat.

Hoseok  mengerjap tak percaya dengan apa yg baru saja ia dengar. Bukankah harusnya ia merasa lega sekarang? Bukankah jawaban Hyungwon itu berarti mereka sudah tidak tidak ada masalah lagi. Tapi mengapa jawaban Hyungwon justru membuat Hoseok merasa lebih bersalah.

"Lagipula... Aku yang harusnya minta maaf kepadamu Hoseok-ssi. Jadi aku minta maaf ya?", ucap Hyungwon enteng.

"N-ne.", jawab Hoseok yang saat ini semakin bingung dengan perasaannya sendiri. Melihat Hyungwon tersenyum kepadanya justru membuat Hoseok makin bergelut dengan perasaan bersalahnya kepada Hyungwon. Mungkin Hoseok hanya terlalu terbawa perasaan.

Mereka berlima duduk menikmati makanan mereka dan sesekali bergurau dan tertawa karena hal-hal kecil yang mereka bicarakan. Kini mereka berlima berjalan beriringan keluar kafe itu.

"Terimakasih, sudah mentraktir kami, Wonnie...", ucap Kihyun sambil memeluk tubuh kurus Hyungwon.

Hyungwon balas memeluk Kihyun. "Aku akan mengurus surat kepindahanmu disana. Aku akan kirimkan dokumen-dokumen itu kepadamu oke?". Kihyun mengangguk.

Hoseok mengernyitkan dahinya melihat percakapan dua sahabat itu.

"Kau berangkat bersama siapa ke bandara besok?", tanya Hyunwoo

"B-bandara??", tanya Hoseok mengarahkan pandangannya kepada Hyungwon.

"Uri Wonnie akan kembali ke NYC...", jawab Kihyun masih memeluk pinggang Hyungwon. Dan jawaban Kihyun berhasil membungkam Hoseok.

"Baiklah aku pergi dulu, Bye Ki.. Bye Hyung, byeee... my little hamster...", ucap Hyungwon kepada keluarga kecil bahagia itu.

Hyungwon berbalik menghadap Hoseok yg kini juga menatapnya. Hyungwon mengulurkan tangannya. "Bye, Hoseok-ssi."

Hoseok mengerjapkan matanya sebelum akhirnya menjabat tangan Hyungwon. Ada perasaan aneh yang menggelayuti pikiran Hoseok saat Hyungwon melepaskan tautan tangan mereka dan berjalan memasuki mobilnya. Hoseok merasa urusannya dengan namja jangkung itu belum selesai.

"Hyung? Hyung?", panggil Kihyun membuat Hoseok sedikit tersentak dari pandangannya.

"Eoh?"

"Kau mau pulang bersama kami??", tawar Hyunwoo.

"Eoh, no thanks, aku masih harus kembali ke kantor.", jawab Hoseok memandang Kihyun, Hyunwoo dan Daehyun bergantian. Rasa sesak itu masih ada biar bagaimanapun. Namun, melihat paras ayu Kihyun yg ceria membuat ia sadar bahwa kebahagiaan Kihyun adalah kebahagiaannya juga.

Hoseok tersenyum dan menarik tubuh Kihyun dalam pelukannya. Berada dalam pelukan Kihyun memang saat menenangkan. Kihyun selalu menjadi tempat terbaik saat Hoseok merasa kacau. Inilah yang membuat Hoseok berpikir ia sama sekali tidak pantas untuk Kihyun. Kihyun berhak mendapatkan hal yang terbaik dalam hidupnya. Hoseok memejamkan matanya saat merasakan Kihyun membalas pelukannya. Hoseok menyelesaikan perasaan egoisnya kepada Kihyun mulai hari ini. Hoseok membuka matanya dan berpaling memandang Hyunwoo yang juga sedang tersenyum kepadanya. Hoseok melepaskan pelukannya dan mengusap lembut bahu Kihyun.

"Kau benar tidak mau kami antar?", tanya Kihyun sedikit khawatir.

"Aku bawa mobil.", jawab Hoseok. "Baiklah aku pergi dulu. Hati-hati Hyunwoo.", ucap Hoseok disambut tepukan hangat dari Hyunwoo di pundaknya.

"Bye Little man!"

"Bye Uncle Ho!"

Mereka bertiga memandang punggung Hoseok yang berjalan menjauhi mereka. Hyunwoo mendekap pundak Kihyun dengan tangan kirinya, sementara tangan kanannya menggendong Daehyun.

"Kajja...", ajak Hyunwoo.

Kihyun mengangguk dan tersenyum memandang Daehyun yang juga tersenyum sambil bersandar di bahu Hyunwoo.

Hoseok tersenyum dari dalam mobilnya melihat ketiganya berjalan dengan sesekali bergurau. Untuk pertama dalam hidupnya, Hoseok merasa ia telah melakukan hal yang benar. Hoseok menghela nafasnya, ia menjatuhkan keningnya di kemudi mobilnya. "Wonnie..."

.
.
.
.
.
.
.
.
May 11 2018

"So lets ignore eachother, try to pretend the other person doesnt exist. But deep down, we both know it wasn't supposed to end like this"

OrangeKken ❤

Continuer la Lecture

Vous Aimerez Aussi

20.2K 3.4K 27
Hyunjin udah punya pacar, tapi dia juga punya selingkuhan. Jeongin tau kalau Hyunjin punya pacar, tapi dia juga mau mau aja dijadiin selingkuhan. Dua...
779K 48.1K 35
Delissa Lois adalah seorang gadis cantik yang terkenal barbar, suka mencari perhatian para abang kelas, centil, dan orangnya kepo. tapi meskipun begi...
160K 23.6K 28
"dosa ga sih kalo gua suka sama lo" "engga ko.. kalo cuma kita doang yang tau" ini semua berawal dari twitter #31 161019 in random #22 161025 in rand...
715 61 9
Hanya berisikan Kumpulan oneshoot or twoshot bisa juga threeshot dengan pairing kapal kapal Omega X💚 Bijak dalam membaca yaa semuanya, aku hanya mem...