SongFic Chansoo Event [END]

By BigBoss_BB

71.2K 8.6K 4.9K

? 1st Anniversary Acc (Chansoo) JOIN FOR FREE!! ? IT'S TIME FOR ME TO READ UR STORY BERANI PLAGIAT, BUANG AJ... More

Say hi to all Author and Reader...
???? RULES ????
πŸ‘» TAHAPAN πŸ‘»
???? IDE (CLAIM SONG)????
πŸ‘» FF (PENULISAN) πŸ‘»
πŸ‘» PENILAIAN πŸ‘»
πŸ‘» REWARDS πŸ‘»
πŸ‘» LIST PESERTA πŸ‘»
πŸ‘» List Peserta Fix πŸ‘»
(1) Peter Pan
(2) Die Kraft der Liebe
(3) He Is Real
(4) For Life
(5) U're
(6) Baby Don't Cry
(7) I sing for you
(8) I Remember
(9) Stay
(10) Too Late
(11) Raspberry Sorbet
(12) Lucky Ones
(13) My First (ELECTRIC) Kiss
(14) Its My Turn
(15) Verleiding
(17) Walk On Memories
(18) OVERDOSE
(19) BLACK JACK : Bloody Nightmare
(20) I Can't Stop Loving You
(21) Unperfect Marriage
(22) Me, You, and Our destiny
(23) Twenty Four
(24) Fall
(25) What U do?
(26) Forever
(27) You Hurt Me
(28) Winter Heat
β›” INFO β›”
PENUTUPAN VOTE
????SORRY????
πŸŽ‰ WINNER 🎊

(16) F.R.I.E.N.D

1.6K 222 23
By BigBoss_BB

Author : chusnul k.

Nama account Wp : marmello_ve

Genre : Romance

Rating : M?

Lagu : Tender Love

F.R.I.E.N.D

Pesta telah tampak dimulai sejak beberapa jam yang lalu. Tepat disebuah rumah megah milik keluarga Park yang kini disulap semakin elegan. Beberapa bufet makanan dan minuman tampak tersaji dibeberapa sudut rumah. Beberapa pelayan berjalan dengan sajian di atas bagi berupa wine dan manisan. Ini bukan pesta spesial tentang pertunangan atau pernikahan, sebenarnya ini hanyalah pesta kesenangan yang biasa diadakan untuk teman atau kolega, hanya sebatas membuat rumah menjadi ramai. Ya, ini karena kakek Park sangat menyukai keramaian dan tidak dengan sekarang yang mana cucu satu-satunya—Park Chanyeol—bahkan belum menikah. Lain halnya dengan Chanyeol—si cucu tuan rumah, baginya pesta ini menjadi salah satu andil bagi dirinya untuk bertemu teman 'spesial'nya. Seorang pria mungil yang selalu menghindarinya usai pertemuan terakhirnya beberapa bulan yang lalu. Yaa siapa lagi bukan seorang pria mungil pemiliki bibir hati yang baru saja memasuki ruang pesta dengan tuxedo putih yang manis. Naasnya, lelaki mungil tidak datang sendiri, melainkan dengan seorang pria dengan kulit hitam yang diketahui chanyeol sebagai teman Kyungsoo, Jongin.

"Kyung!", panggil chanyeol seraya meninggalkan seorang teman koleganya dengan terburu, takut jika kyungsoo kabur untuk kesekian kalinya.

Kini mereka hanya berdua, lebih tepatnya chanyeol membuat dunia sendiri untuk dirinya dan kyungsoo diantara teman-teman nya yang lain. Chanyeol menarik ujung lengan kyungsoo, mminta perhatian si mungil. Sedangkan kyungsoo hanya melirik pada si jangkung lalu kembali fokus pada percakapan antara kyungsoo dengan Yixing dan Luhan.

Sepuluh menit adalah waktu yang bisa ditolerir chanyeo atas sikap dingin dan acuh kyungsoo pada dirinya.

"ikut aku!", sentak chanyeol pada kyungsoo yang dibalas dengan ekspresi penuh tanya.

"kau bisa mengatakannya disini, chan..", kata Kyungsoo tenang.

"ini tentang persetubuh....", kata chanyeol yang terpotong karena kyungso telah lebih dulu menutup mulut berisik chanyeol.

"ikuti aku!", desir kyungsoo dengan tajam. Tanpa siapapun ketahui, chanyeol tersenyum karena mungkin ini kesempatan mereka untuk berdua.

***

Usai perdebatan mereka, disinilah mereka berakhir. Diujung terpinggir dari taman rumah keluarga park yang sepi, karena pesta hanya diadakan di ruang tamu serta taman bagian dalam. Chanyeol menatap dalam pada sosok mungil di depannya. Tidak ada yang berubah dengan terakhir mereka bertemu dengan sebuah persetubuhan mereka di apartemen si mungil.

Drrrt..

Panggilan masuk pada handphone chanyeol,

..... "yaa aku sedang bersama temanku, aku akan kembali jika urusanku dengan temanku selesai... baiklah.. ", panggilan selesai.

Ada ekspresi yang hilang pada wajah kyungsoo tanpa chanyeol sadari.

"kau sudah selesai? Boleh aku pergi?" kata kyungsoo yang berubah dingin.

"kau benar-benar menghindariku?", kata chanyeol mencoba memperpendek jarak. Lain halnya dengan kyungsoo yang semakin menghindar membuat jarak.

"aku tidak, mungkin hanya perasaanmu saja"

"kau iya!"

"aku tidak!", lantang kyungsoo tidak kalah dingin.

"apa aku melakukan kesalahan?'', kata chanyeol yang telah lebih cepat mengikis jarak dengan mendekatkan hidungnya pada tengkuk kyungsoo yang lebih memilih membuang muka.

"kemana kau pergi setelah malam itu?" kata chanyeol. "aku terbangun dan kau menghilang, bahkan kau tak menempati apartemen itu lagi", lanjut chanyeol. "kau membenciku? Aku membuat kesalahan fatal?", tanya chanyeol mendesak.

"chaan.. hentikan, kau tak salah, jadi berhenti bertingkah seolah kau kehilangan indukmu, kita hanya teman! Jadi jangan berlebihan!".

"aku tahu kau telah mulai berhubungan dengan si hitam yang mengantarmu bukan?", kata chanyeol yang kini berbalik dari hadapan kyungsoo seraya mengacak rambutnya frustasi.

"atau jangan-jangan dia teman tidurmu sekarang?", kata chanyeol yang entah bagaimana dia bisa berkata demikian.

"PARK CHANYEOL HENTIKAN!! Jongin bukan seperti itu!"

"bahkan kau berani membentakku... ", tanpa sebuah aba-aba chanyeol memmotong jarak mereka dengan langkah panjang, tidak memberi kesempatan kyungsoo untuk mundur sejenakpun. Bibir tebal chenyeol meraup bibir mungil kyungsoo, mengigit kasar seolah menegaskan bahwa chanyeol sedang marah. Kyungsoo berontak, tangan kecilnya memukul dada park chanyeol sekuat dia bisa.

"chaaaan.. henti.. hmpttt kumh hhmppt hooon", chanyeol menuli, baginya dia tak mau berhenti. Ada rindu yang bercampur dengan amarah. Rindu dengan sosok mungil yang kini dalam kungkungannya, dan marah karena sosok mungil itu menghindarinya hampir satu tahun ini dan sekali dia datang, dengan santainya dia bersama lelaki lain.

Sebulir air mata dari si mungil tampak meleleh, menyatu dalam ciuman mereka yang berubah berkesan asin. Chanyeol terhenyak menyadari bahwa kyungsoo-nya menangis.

"kyungiie aa...", chanyeol melepas pagutannya.

"hentikan chaan..", kyungsoo mulai terisak.

***

Jika kyungsoo boleh jujur, ciuman yang diberikan chanyeol adalah candu yang tak pernah berubah. Dia tetap memabukkan, bahkan menjadi mantra terampuh untuk menjadikannya bahagia secara cepat. Tapi semua berubah ketika kyungsoo mengingat kata 'teman' yang dikatakan Chanyeol pada seseorang di telepon sebelumnya.

"...aku masih bersama dengan teman-ku"

Air matanya tiba-tiba turun, merefleksikan situasi hatinya yang kini kembali terombang-ambing. Kyungsoo dan chanyeol telah berteman sejak mereka di junior high school. Kyungsoo bukan anak menonjol tapi tak berarti dia adalah tokoh lemah yang biasa digambarkan sebagai sosok yang membutuhkan perlindungan, kyungsoo hanya sosok yang menggambarkan sosok yang bersifat pasif, namun kuat dan lembut. Dan Chanyeol adalah salah satu yang jatuh pada nya.

Pertemanan mereka berlanjut dalam dunia kerja, chanyeol yang berprofesi sebagai CEO penerus Park Ambasador corp, sedangkan kyungsoo memilih sebagai designer mandiri yang terkadang membantu perancangan pada salah satu bidang perubasahaan milik chanyeol. Itulah adalah hubungan yang secara harafiah yang diketahui orang secara umum.

Lebih dari itu, kyungsoo adalah teman yang pertama kali membantu chanyeol mengenai dunia orientasi seksual. Iya, kyungsoo adalah orang pertama yang bersedia membuka paha untuk chanyeol. Mempersilahkan kebanggaan chanyeol yang masih suci untuk menumbuk lubang kyungsoo yang masih ketat. Itulah chanyeo, si pertama yang mendapatkan cairan merah milik kyungsoo.

Usai itu, hubungan mereka masihlah teman, karena kyungsoo pikir, 'itu' adalah pertama sehingga tidak layak jika kyungsoo meminta lebih tentang status mereka. Namun apa yang dibayangkan kyungsoo berubah, chanyeol tetap meminta kyungsoo membuka paha, menerima setiap pagutan dan tumbukan, melesak dan menuntut kyungsoo untuk mendesah. Kedua kalinya kenaifan kyungsoo memberi pembelaan dengan mengatakan pada dirinya, bahwa apa yang mereka lakukan adalah apa yang disebut hormone, chanyeol membutuhkan dan kyungsoo menikmati. Semua tidak masalah.

Namun pembelaan ketiga kyungsoo tidak berlaku, tatkala setiap orang membicarakan pertunangan chanyeol, serta dirinya sebagai 'teman'. Sejak itu kyungsoo mulai mencoba memahami 'teman' dalam bahasa chanyeol, dan teman dalam bahasa 'nyata'.

"hai, kenalkan dia kyungsoo temanku..." kata chanyeol.

.

"hei, bukankah kau teman chanyeol? Kuharap kau mau membantu hubunganku dengannya", kata seorang perempuan di bangku kuliah.

.

"kau hanya temannya kan? Jadi kau takperlu mengantarkannya pulang, biar aku saja, aku kekasihnya".

.

"kau temannya? Aku juga teman chanyeol",

Teman

Teman

Teman

Bagaimana bisa kyungsoo tenang dengan beribu kata teman yang ditujukkan pada hubungan nya dengan chanyeol, sedangkan apa yang mereka lakukan adalah 'lebih'!

Tak ada teman yang merelakan dirinya untuk terlembat berkerja hanya untuk mendengar temannya berbicara ngawur karena mabuk.

.

Tidak ada pula seorang teman yang membuka pintu rumahnya ditengah malam yang berakhir dengan mereka ynag bercinta hingga malam.

.

Tidak ada teman yang akan memenuhi lubang anal temannya dengan sperma hingga meluber.

.

Tidak ada teman yang akan kekamar mandi berdua lalu berkahir dengan menghabiskan segulung tisu untuk membersihkan sperma mereka yang berceceran.

.

Tuhan! Teman macam apa ini?

Kyungsoo tertunduk, menenggelamkan dirinya pada kedua kakinya. Badannya bergetar mengingat semua permasalahan yang menjadikan alasan hingga dia memilih lari dari chanyeol. Menekan egonya yang merasakan rindu akan pelukan 'teman' jangkungnya itu, merindukan setiap sentuhan dan candaan. Merindukan segalanya, bahkan sialnya kyungsoo merindukan dirinya yang terpebuhi dengan sperma 'temannya' itu.

***

"kyungsoo-a, bisakah kau tidak seperti ini? bukan kah kita teman?", kata chanyeol dengan wajah terluka.

"'teman' seperti apa yang kau maksud? teman bersetubuh? teman berkeluh kesah? teman seperti apa, Park chanyeol yang terhormat? bisakah kau definisikan teman dalam kalimatmu? huh!", kata kyungsoo dengan suara serak bercampur air mata yang mulai melesak diantara pipi yang membeku dalam udara musim dingin.

"Aku lelah chan, kata teman yang kau lekatkan padaku seumpama tali yang kau kekang pada leherku.", kata kyungsoo seraya memukul dada kanannya yang mulai sesak. "Aku hanya ingin bahagia dengan sesungguhnya, tapi jika ini adalah luka, biarkan aku terluka secepatnya, untuk selanjutnya agar segera aku obati... kumohon chan..."

sesaat suasana menghening. hanya terdengar suara udara musim dingin serta suara sesenggukan dari kyungsoo. chanyeol pun masih bergeming, entah apa yang dipikirkan si lelaki camplang itu.

grebb

.

.

***

Semua berjalan begitu cepat, bahkan kyungsoo tidak ingat bagian mana yang membuat dirinya sekarang berada di lantai ke dua rumah besar keluarga Park. disampingnya, berdiri si telinga doby-park chanyeol- dengan stelan tuxedo nya yang sudah sedikit kacau, serta beberapa butir keringat di dahinya.

nafas kedua nya tampak sama2 tersenggal, yaa kini kyungsoo ingat, mereka berdua usai berdebat tentang status pertemanan mereka.

bersamaan dengan usaha kyungsoo untuk mengatur pernafasan, kyungsoo menebar pandangan pada sekitar. tampak kakek park yang sedang berbincang dengan temannya, Tuan Xi. ya, bgaimana jika kakek park murka? tampak juga jongin yang sedang menikmati wine yg diduga merupakan gelas ke sekianya, lihatlah bagaimana mata itu menatap tajam pada kyungsoo yang masih berdiri didepan seorang park chanyeol?

pandangan gelisah kyungsoo semakin menjadi ketika pandanganya bertabrakan dengan mata tajam Irene. gadis yang merupakan tunangan chanyeol. kyungsoo menatap lagi pada chanyeol, memohon kejelasan atas tindak spontan yang dilakukan chanyeol pada nya hingga hampir semua tamu memandang pada nya-pada dirinya dan chanyeol.

kyungsoo mencoba menghempaskan genggaman tangan chanyeol yang semakin terasa mengekang.

"chan...", lirih kyungsoo.

"bukankah kau menginginkan sebuah kepastian kata teman? ", jawab chanyeol dengan penekanan di tiap katanya.

"tapi..."

tanpa memberikan kesempatan pada kyungsoo untuk melanjutkan kata-katanya, chanyeol menarik peganganya pada tangan kyunsoo, hingga kyungsoo jatuh pada dada bidang chanyeol.

terdengar pekikan dari beberapa tamu,

"CHAN!!!" teriak irene.

"KYUNG!!" teriak jongin.

kyungsoo hanya mampu menutup matanya. jantungnya kelewat terkejut dengan tindakan chanyeol. harum parfum khas chanyeol yang selalu tercium saat mereka bercinta maupun berciuman , mungkin menjadi salah satu alasan atas segala reflek yang dilakukan kyungsoo. tanpa berfikir apapun, kyungsoo mengeratkan genggaman tanganya pada lengan jas chanyeol. sumpah demi dewi fortuna dari semua planet!! kyungsoo bisa saja menjadi tegang pada bagian pusatnya, namun sebelum itu terjadi, sesuatu milik lawan main nya telah mengeras.

kyungsoo membelalakan matanya.

"chan..." lirih kyungsoo dengan nada bingung. lebih tepatnya otaknya kosong karena kebanggan seorang chanyeol tiba-tiba mengeras hanya karena sedikit bergesekan dengan miliknya.

"begitulah aku... yang mudah terangsang hanya dengan bersentuhan dengan mu... " jawab chanyeol tidak kalah lirih tepat di belakang tengkuk kyungsoo yang mulai meremang.
"... dan kau harus bertanggung jawab dengannya" lanjut chanyeol dengan suara seduktif.

chanyeol memberikan jarak pada kyunsoo, membuat keduanya secara penuh menghadap pada para tamu yang tampak heran dengan tingkahnya pada kyungsoo. dipinggang yang lebih mungil, telah terpakir tangan chanyeol dengan protektif.

"selamat malam semua, hadirin", kata chanyeol. "maaf sebelumnya, biarkan saya memperkenalkan diri secara benar." Ada jeda yang sengaja dibuat chanyeol untuk memeberi kesempatan pada lelaki mungil disampingnya untuk bernafas.

"saya Park Chanyeol, penerus brand Park Ambassador corp. dan lelaki disamping saya, dia adalah ......

kekasihku,

calon pengantinku,

dan ibu dari anak-anaku kelak...

Do Kyungsoo".

kyungsoo terbelalak tak percaya. begitu pula semua undangan, namun tidak dengan kakek park yang tersenyum bangga seraya meminum wine yang baru saja didapatkanya dari pelayan yang melewatinya.

"bagaimana kakek...?"

belum sempat usai perkataan kyungsoo, chanyeol menyahut, "bagaimana? apakah siap dengan pengakuan kedua?",

kyungsoo hanya terdiam memandangi kilau mata chanyeol, mencari kebohongan yang mungkin didapatkanya. namun nihil, mata sijangkung hanya menunjukan ketulusan dan kebahagiaan.
"bagaimana bisa... hmmmpptt "

tanpa aba-aba, bibir tebal si jangkung telah melesak pada bibir mungil berbentuk hati.

"YAK!!", terdengar pekikan dari para tamu yang setia mengikuti pertunjukkan yang disajikan dipenerus tunggal keluarga Park corp.

dilain sisi, kakek park tampak tenang, "begitulah cucuku yang nakal, bahkan dia tidak romantis! ckck silahkan lanjutkan pesta kalian..."

chanyeol melepaskan pagutanya, menatap dalam pada mata lalu bibir kyungsoo yang memerah.
"jika aku menerima, bukankah aku terlihat menyedihkan?", jawab kyungsoo seraya mencoba menghapus saliva mereka yang membasahi bibirnya. "aku yang mendektemu dengan kata 'teman' kau..."

"kau tak pernah memaksaku tentang apapun, jadi berhenti merendahkan dirimu. aku yang terlalu bodoh, bersembunyi dibalik kata teman yang selalu kau agungkan menjadi status yang tak akan pernah lepas.dan aku tidak pernah berani berjuang dengan kata cinta dan kekasih yang sangat mungkin mudah membuatmu terlepas dariku..."

"chan..."

"kuharap kata kekasih tidak menjadikan kita terjebak pada situasi mantan",

kyungsoo benar-benar buta dengan kata-kata chanyeol. bahkan dirinya tak lagi sadar bahwa semua mata memandang padanya. yang dia inginkan adalah memeluk badan tinggi giant tersayangnya. menghirup lekat-lekat shampoo pada rambut chanyeol lalu mebiarkan perasaan dan status barunya yang nyata ini terus berlanjut.

kau selalu luluh dengan pertemanan, sebaliknya kau selalu keras dengan kata kekasih. aku terlalu takut menjadi kekasihmu, karena seperti yang selalu kau bilang tatkala aku berakhir dengan kekasih-kekasihku, bahwa hanya ada 2 hubungan yang tak akan pernah berakhir, yakni teman dan saudara. kau tak akan pernah menjadi saudaraku, karena darahmu sudah pasti berbeda dengan ku, selain itu banyak batasan pada seorang saudara. sedangkan aku ingin menjamahmu dan memilikimu seutuhnya. itulah kenapa aku memilih kata teman, yang sialnya malah menyakitimu-Park Chanyeol.

END

Continue Reading

You'll Also Like

1M 86.7K 30
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
83.6K 7.8K 21
Romance story🀍 Ada moment ada cerita GxG
493K 49.4K 38
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...
200K 9.8K 32
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...