SongFic Chansoo Event [END]

By BigBoss_BB

71.2K 8.6K 4.9K

? 1st Anniversary Acc (Chansoo) JOIN FOR FREE!! ? IT'S TIME FOR ME TO READ UR STORY BERANI PLAGIAT, BUANG AJ... More

Say hi to all Author and Reader...
???? RULES ????
πŸ‘» TAHAPAN πŸ‘»
???? IDE (CLAIM SONG)????
πŸ‘» FF (PENULISAN) πŸ‘»
πŸ‘» PENILAIAN πŸ‘»
πŸ‘» REWARDS πŸ‘»
πŸ‘» LIST PESERTA πŸ‘»
πŸ‘» List Peserta Fix πŸ‘»
(1) Peter Pan
(2) Die Kraft der Liebe
(3) He Is Real
(5) U're
(6) Baby Don't Cry
(7) I sing for you
(8) I Remember
(9) Stay
(10) Too Late
(11) Raspberry Sorbet
(12) Lucky Ones
(13) My First (ELECTRIC) Kiss
(14) Its My Turn
(15) Verleiding
(16) F.R.I.E.N.D
(17) Walk On Memories
(18) OVERDOSE
(19) BLACK JACK : Bloody Nightmare
(20) I Can't Stop Loving You
(21) Unperfect Marriage
(22) Me, You, and Our destiny
(23) Twenty Four
(24) Fall
(25) What U do?
(26) Forever
(27) You Hurt Me
(28) Winter Heat
β›” INFO β›”
PENUTUPAN VOTE
????SORRY????
πŸŽ‰ WINNER 🎊

(4) For Life

2.1K 283 125
By BigBoss_BB

Nama Author : Key

Nama Account WP : @xoxoexopcydokai

Genre : AU

Rating : M+

Lagu yang dipilih : For Life

|Story about chansoo |boys×boys |yaoi |


Bagaikan tenggelam kedalam inti bumi, seorang namja berperawakan mungil dengan mata yang bulat membesar, alis yang tebal nan hitam juga bibir yang berbentuk hati ini sedang menunggu seseorang yang ia cintai.

Sebut saja namanya Kyungsoo, seorang Mafia terkenal di Korea dengan nama julukannya 'D.ororo'. Sudah hampir bertahun-tahun lamanya orang tak mengetahui wujud aslinya, yang masyarakat fikirkan bahwa D.ororo adalah sosok namja bertubuh tinggi, berisi dan memiliki otot di kedua lengannya. Tak lupa dengan tato yang di ukir seram penuh tengkorak. Padahal D.ororo yang sebenarnya adalah seorang lelaki bertubuh mungil tak memiliki perut 6 kotak, lengan kekar, juga tato seram itu tak ada... Hanya sebuah ukiran nama di pergelangan tangannya bertuliskan 'Isho'. Isho yang mengartikan sebuah doa dalam bahasa Jepang, entah doa apa yang ia maksud dari makna tato itu.

Tepat di daerah Gangnam yang menjadi markas utamanya, tempat pertama ia melakukan aksi yang tak lazim dilakukan oleh masyarakat Korea pada umumnya. Dengan segala kehebatannya, ia mampu membuat seluruh orang takluk dan tunduk padanya, baik Presiden, Ibu Negara, Para Menteri, Raja, Dewa, lelaki, perempuan, banci, bancai, sekalipun capcay tak akan ada yang mampu mengalahkannya.

Kyungsoo mengutak-atik ponselnya tiada henti seperti menunggu jawaban seseorang di sebrang sana. Ia bertopang dagu diatas meja mewah miliknya itu menandakan bahwa sosok Mafia juga lelah menunggu. Di atas meja bundar sudah terhias kue yang lucu mencerminkan dirinya.

Kyungsoo kembali menekan-nekan tombol di ponselnya, seperti sudah berada diambang fikiran nan di luar otak ia mampu mengetik nomor tersebut dalam kurun waktu kurang dari 2 detik. Setelahnya, ia menekan tombol berwarna hijau yang menandakan 'call'

Tuuutt..

Tuuutt..

Tuuuuut..

Kliikk..

"....."

"Aigo.. Palli chagiya!! Kau tak sayang padaku lagi eoh?"

"....."

"Whatever... Aku maunya kamu cepat kesini..."

"....."

"Chagiii iihh... Tauuu deehh... Aku marahh sama kamuu..."

Tuuutt..

Raut wajah yang tadinya sudah sangat mengkhawatirkan kini menjadi lebih mencemaskan, matanya yang memicing, dahi yang berkerut , kedua alisnya saling bertubrukan juga poutan bibirnya.

Lengan yang ia lipatkan ke dada menunjukkan jika kini Kyungsoo sedang kesal. Nafasnya terengah-engah menahan emosi yang menggebu di dalam dadanya. Kyungsoo bangkit dari duduknya kemudian berjalan menuju jendela di hadapannya. Ia menatap jendela yang terpampang besar di rumah megahnya ini, dengan kaca yang mulai memudar oleh cuaca dingin di luar sana hingga menyebabkan embun yang mengganggu penglihatan.

"Pasti dia lebih memilih wanita itu dibandingkan diriku... Ciihh..." Batinnya.

Mendengar fikiran buruknya telah mengotori otaknya yang suci itu, ia menepiskan jauh-jauh ke antah berantah. Kembali berfikiran positif tentang kekasihnya.

"Astaga apa yang ku fikirkan... Dia pasti lelah makanya tak bisa ingat... aigo Kyungsoo!! Apa yang telah kau lakukan pabo yaa!!" Kyungsoo meracau sendiri dengan menapuk jidat dengan lengannya yang mungil.

Cklek...

"Chagi?" Tanya seorang lelaki yang menongolkan kepalanya dibalik pintu.

Dirinya yang tidak mendapatkan jawaban dari mulut Kyungsoo, menyadari hal itu kemudian berjalan cepat menghampiri Kyungsoo. Ia sudah membayangkan, pasti Kyungsoo akan mendiamkannya selama 10 tahun kedepan. Hal itu tak boleh terjadi dengannya.

Grreeebb..

Kyungsoo merasakan kehangatan yang menjalar ke seluruh tubuhnya secara mendadak seakan-akan ada penghalang bagi udara dingin menerpa tubuhnya yang kecil. Darahnya berdesir ke seluruh tubuh akibat jantungnya yang berdetak begitu cepat. Sebuah lengan besar yang terbalut oleh sweater yang begitu tebal tengah melingkar di pinggang Kyungsoo. Namja itu memeluk erat lelaki di hadapannya ini, menyalurkan kasih sayang yang begitu mendalam terbukti dari detak jantung yang berdetak begitu keras hingga punggung Kyungsoo merasakannya. Ia meletakkan dagunya diantara bahu Kyungsoo yang sempit.

"Chagiya... Mianhae... Aku tidak bermaksud... Bukan aku lu-"

"gwaenchana Chan... Yang terpenting kamu sudah disini..." Ucap Kyungsoo memotong ucapan lelaki yang bernama Chanyeol ini. Kyungsoo mengeratkan lengan Chanyeol yang melingkar agar pelukannya semakin terasa hangat.

Muncul seringai dari wajah Chanyeol yang terukir jelas. Chanyeol tersenyum memunculkan lesung pipi khasnya. Ia mendekatkan hidungnya ke ceruk leher Kyungsoo, sesekali ia mendusel-duselkan dan menghirup aroma tubuh Kyungsoo dalam.

"Aku merindukanmu Kyungsoo-yaa... Aku tak ingat kapan terakhir kali kita bertemu..." Ucap Chanyeol di ceruk leher Kyungsoo, mencurahkan segala kerinduannya yang selama ini ia tahan.

"Tapi aku harap kau ingat kapan terakhir kali kita berkomunikasi chagi hehe..."

"Aahh... Kau semakin membuatku merindukanmu... Berhenti terlihat menggemaskan di hadapanku... Tak ada Mafia yang semanis dirimu sayang..." Chanyeol merasa gemas dan mengelitiki tubuh Kyungsoo.

Chanyeol adalah seorang Public Figure yang tengah berperan dalam sebuah film yang akan segera tayang di layar kaca. Chanyeol memiliki seorang kekasih yang berprofesi menjadi seorang Mafia. Tidak masalah walaupun Chanyeol seorang Public figure. Dia bisa menutupi hubungannya selama 5 tahun dari media yang menyorotnya. Mereka kerap berkencan dalam ruangan tertutup tanpa seorang pun yang tahu.

Kini Chanyeol tengah merebahkan tubuhnya di atas ranjang milik Kyungsoo, juga dengan Kyungsoo yang tengah bersembunyi di dalam dekapannya. Terlihat kebahagiaan yang muncul dari raut wajah keduanya, mereka benar-benar menahan perasaan rindu akan waktu dan jarak. Mungkin... Bulan depan Chanyeol bisa cuti dan bisa menghabiskan waktu bersama-sama dengan Kyungsoo. Kyungsoo juga sadar, Chanyeol sedang sibuk-sibuknya, tapi bukan berarti tak peduli kepadanya.

"Kyungsoo-yaa... Besok aku masih ada jadwal untuk syuting... Aku harus kembali ke China" Ujar Chanyeol

"Tak bisakah kau selama seminggu bersamaku? Aku lelah harus bertatapan wajah dengan layar untuk melihatmu."

"Ini juga demi masa depan kita sayang... Kau mau aku nafkahi Nasi Goreng Crispy?"

"Mwo? Apa itu?"

"Ituloh yang suka di dalam toples"

"Oh Rengginang.."

"Silahkan saja... Yang ku mau kau tetap disini!!" Paksa Kyungsoo dengan memeluk erat tubuh Chanyeol agar tak mampu menghilang dari pandangannya kembali. Chanyeol hanya bisa menghela nafas kasar dan memutar bola matanya pasrah.
.
"Ne.. Ne.. Arraseo.. Malam ini aku menginap di rumahmu... Tapi nanti dini hari aku pergi ya chagi, oke ?"

Senyum Kyungsoo mengembang mendengar penuturan Chanyeol, ia mengangguk-anggukan kepalanya patuh dan kembali memeluknya begitu erat seakan tak akan ada waktu untuk esok.

"chagiya... Bagamana di sana? Kau menyukainya? Syutingmu berjalan dengan lancar eoh? " Tanya Kyungsoo membuat topik pembicaraan diantara mereka.

"Uummm... Baik baik saja chagi... Namun yaa... Gitu hehe..."

"Apa maksudmu? Aku tak mengerti."

"Mmm... Anuu... Hehehee.."

"Katakan Park Chanyeol! Sebelum aku slepet kamu pake underware.."

"Uwww.. Nacckaall kamuuhh.. ekhhemm.. Pemeran wanita disana begitu genit."

"Mwoo??!! Dia mau mati eohh??!! Merebut suamiku??!! Yaa!! Belum tau rasa diaa!! Awas, aku harus pergi dan menemuinya!!"

Bergegas Kyungsoo melangkah menuruni ranjang dengan raut wajah yang sudah memerah bak kepiting rebus, seakan-akan ada kobaran api di sekeliling tubuhnya menandakan ia sudah tak bisa di usik. Chanyeol yang kecolongan, menahan Kyungsoo dengan menarik lengannya agar terjatuh kembali di ranjang.

"Eeyy... Eyy... Kamu mau kemana? Sini tidur lagi!!"

"Shireo!! Aku harus pergi ke sana!! Bisa-bisanya dia berurusan dengan Mafia sepertiku!! Tak takut ma- Aaa... Chanyeol-ahh lepaskaan akuu, yaa!!"

"Kamu apa apaan sih sayang? Sini!! Kajja!!"

"Shireo!!"

Greeebb...

Dengan sekali tarikan oleh tenaga Chanyeol, ia mampu membuat Kyungsoo terjatuh di dalam dekapannya. Kyungsoo sedikit celangak-celinguk salah tingkah, semburat merah pun muncul di seluruh wajahnya terasa terbakar akibat ronaan ini. Chanyeol yang tak peka tidak menyadari posisi yang sudah terjadi diantara keduanya. Tubuh mungil Kyungsoo yang bertumpuk pada tubuh besarnya memberikan kehangatan yang menjalar di seluruh tubuh hingga ke jari-jari. Kyungsoo yang lebih mengerti hanya menatap Chanyeol dengan matanya yang membelalak sempurna, terlebih lagi organ intim yang saling bersentuhan namun Kyungsoo tak merasakan reaksi lebih terhadap milik Chanyeol.

"chagi.. Kamu demam ? Kok merah gitu ?" Tanya Chanyeol penasaran

"aann.. Aniiyoo.. Akuu.. Akuu.. Mm.. Bisakah kita tidur dengan posisi seperti ini ?"

-

Terjadi perbincangan hingga larut malam, mereka tak menyadari sudah berjam-jam mereka bercerita banyak tentang kejadian yang terjadi diantara keduanya selama ini. Kyungsoo yang tak bisa berhenti berceloteh hanya bisa mendapatkan sorotan mata yang begitu bahagia dari Chanyeol. Sesekali Kyungsoo turun dari ranjang hanya untuk memeragakan aksi seseorang yang pernah ia tengok, benar-benar jauh dari kata Mafia.. Lebih mendekati ke penguin yang baru saja di lepas. Setelah puas bersama-sama malam ini, mereka memutuskan untuk rebahan hingga bunga tidur datang menemani mereka.

Saat Chanyeol sudah terlelap, Kyungsoo menjulurkan jemarinya ke rahang Chanyeol yang begitu kokoh, sesekali ia mengusap pelan kelopak mata Chanyeol yang menutupi mata indahnya. Kyungsoo sedikit membangkitkan tubuhnya agar wajahnya berhadapan dengan wajah Chanyeol yang sudah masuk ke alam mimpi.

Ccuuppp..

Kyungsoo menempelkan bongkahan kenyal berbentuk hati itu tepat diatas bibir tebal Chanyeol. Ia tak berani menjauhkannya, Kyungsoo meresapinya begitu dalam hingga matanya terpejam. Ia begitu hanyut akan pesona Chanyeol, ia mampu melakukan apapun demi Chanyeol. Secara perlahan, Kyungsoo memundurkan kembali wajahnya, menatap wajah sempurna yang sudah Tuhan berikan kepada mahluk dihadapannya.

"Maafkan aku Chan... Aku telah menciummu.."

"Bahkan aku tak tahu lagi, apa yang akan terjadi diantaramu dengan lawan mainmu disana. Annyeonghi chumuseyo uri sarang and.. Happy Anniversary to 5th Years baby.. i hope we'll married to next month"

****

Menjelang pagi , Kyungsoo menggeliat kuat di ranjangnya yang sedang ia tiduri. Ia membalikkan tubuhnya kesisi namja bertubuh 2 kali lipat darinya. Kyungsoo hanya mampu merasakan hawa dingin dari ranjang sebelah karna Chanyeol telah pergi menuju 'Negeri Tirai Bambu' itu. Kyungsoo hanya berjalan gontai untuk bergegas untuk pergi menuju markasnya.

Setelah kyungsoo selesai dari acara bertapanya di dalam kamar mandi, ia memakai pakaian serba hitam seperti akan ada kunjungan ke makam. Ia berjalan keluar rumahnya dan menaiki mobil sport andalannya. Jika kalian ketahui, Kyungsoo sungguh sangat manly, begitu tampan dan gagah, tak ada kiyowo dan semacamnya. Ini benar-benar Do Kyung Soo bukan Kyungie.

Tak memakan beberapa menit lamanya, ia sudah sampai di pekarangan rumah yang terlihat gelap nan kusam.Kyungsoo bangkit dari duduknya hingga menjauh dari jok kemudi di dalam mobil, lalu menutup pintunya dengan sekuat tenaga.

Pipp..

Piipp..

Ia melangkahkan kedua kakinya menuju sebuah pintu yang terletak di belakang halaman, seakan akan menghindari pintu utama. Ia memegang knop pintu, kemudian menurunkan tuas ke bawah hingga pintu dapat terbuka.

"Wooyy anjjeerrr.. Iituu yaassshh hilaanggkaann sceenne ituuu!!! "

"Athhyyeeemm.. Akuu beluumm bolehh lihaatt!! "

"Bisakah kalian diam? Aku sedang asik menonton! Lanjutkaann, ayoo! "

"YAAKK KKAMJOONGG!!"

Kyungsoo memejamkan mata sekaligus menutup kedua telinganya disaat sebagian anak buahnya berteriak keras menonton film yang sedang mereka tonton. Telinganya terasa pengang mendapatkan kebisikan double, triple atau apalah itu, intinya Kyungsoo merasa terusik. Ia berjalan menuju kerumunan manusia kumal yang lupa untuk membersihkan diri sehari 2 kali.

"Apakah begitu asik hingga kalian berteriak begitu? " Tegur Kyungsoo yang mengepal telapak tangannya seakan akan sedang memegang sebuah gelas lalu meniupi berulang-kali dan di arahkan ke telinganya.

"Eehh.. Bos.. Kapan datang? " Sambut Tao

"Haaeee bootthh!! Bagaimana themalam? Beljalan dengan lancal? " Tanya Sehun dengan logat khasnya.

"Jangan ngaku-ngaku hun, aku yang merencanakan semua itu" Kai menegur Sehun sembari bertopang dada karena tak seargumen dengan lelaki berkulit pucat itu.

"Ppii too thee liiss.. pliss deehh.. Baekh yang ngusulin ya" Ujar Baekhyun tak mau kalah

"Perasaan yang ngusulin semalem aku kenapa mereka yang ribet begitu" Cetus Tao yang tetap memerhatikan layar televisi yang memerankan sebuah adegan wanita dengan pria sedang beradu saliva.

"Ya Tuhan cobaan apalagi aku memiliki anak buah seperti kalian semua.. "

Memang hari ini Kyungsoo tak mendapatkan jadwal baru untuk melakukan aksinya sebagai seorang Mafia, makanya sebagian anak buah andalannya hanya bergulai lemas di sofa dan lantai seperti pindang di jemur. Kyungsoo melepaskan topinya dari kepala, lalu melempar di sembarang tempat. Kyungsoo melirik ke arah televisi yang terpampang begitu besar dan memang benar adanya kedua insan sedang magut memagut mempersatukan bibir mereka hingga saliva yang merembes ke leher.

Tak ada reaksi sama sekali dari wajah Kyungsoo, hanya kebosanan yang melandanya. Akan tetapi berbeda untuk anak buahnya. Mereka asik berteriak karena aksi magut memagut itu berlangsung begitu lama. Hingga terlihat jelaslah wajah dari pemeran wanita itu, rambut yang terurai sebahu dengan bulu mata lentik yang sedang terpejam dan lelaki berhidung mancung yang tengah mendominankan ciuman panas itu.

DEG !!

"Chaa.. Chaannyeeooll??? "

Terkejut Kyungsoo saat melihat adegan panas kekasihnya tengah ditonton oleh anak buahnya, bukan hanya mereka namun seluruh manusia yang sedang menonton film itu akan melihat sesosok Park Chanyeol tengah bercumbu mesra dengan orang lain selain dirinya. Matanya tak berhenti berkedip, bibirnya bergetar hebat tak menerima bahwa memang kekasihnya sedang memerankan itu. Perlahan mata itu memerah dengan sendirinya karena dapat rangsangan dari otak.

Baekhyun menoleh tak sengaja ke arah bosnya yang satu ini, maksudnya untuk melihat ke arah dapur namun mengapa matanya tertuju kepada Kyungsoo?. Baekhyun segera merangkul Kyungsoo, ia mengusap pelan puncak kepalanya dengan penuh perasaan agar Kyungsoo bisa tenang. Kyungsoo menoleh ke arah Baekhyun dengan mata yang sudah berkaca-kaca, Baekhyun mengerti apa yang sedang Kyungsoo maksud.

Sebenarnya, yang mengetahui hubungannya dengan Chanyeol hanyalah Baekhyun. Baekhyun yang menjadi pendengar setia, siap menampung keluh dan kesah Kyungsoo selama ini karena Baekhyun adalah Sahabat kecil Kyungsoo.

Teess..

Teess..

"B.. Baaeekkh.. hikkss.. hikkkss. ." Isak Kyungsoo.

Greeebb..

"Hikkss.. hikkss... Baeekkhh.. diaa hikkss.. hikkss.. miliikkuu.. haahh.. haahh. Hikkss" Sesegukkan Kyungsoo harus menerima job Chanyeol yang menjadi Public Figure. Mana mungkin lelaki seperti Chanyeol mau menerima dan memiliki kekasih sesosok Mafia yang berpuluhan kali mampu membuat nyawa seseorang melayang hanya sekali menjentikkan jari saja.

"Gwaechana Kyung.. masih ada akuu.. "

Lelaki yang sedang asik melihat adegan bercumbu yang kini sudah menjadi adegan persetubuhan itu menoleh secara bersamaan kepada bosnya ini. Baru pertama kali ia melihat bos yang terlihat tegas, berwibawa nan menakutkan menjadi seorang yang begitu rapuh.

"Boothh.. bootthh.. gwaeennthannaa?? Kamjong thialan!! kau buat apa kepada botthhkuu?"

"Boss.. wae yo? eehh.. Yaa !! Cadelita jangan temberengan begituu yaa!!"

"Thembalangann kuuppleett jauuhh woyy jauhh!! thelekaann niihhh!!"

"BISAKAH KALIAN DIAM ??"

Seluruh mata menuju pada Tao yang berteriak meleraikan kedua lelaki yang bertingkah layak anak Paud tak terurus. Tao hanya membaca fikiran yang berada di kepala Kyungsoo, seketika muncul sunggingan dari bibirnya. Ia merogoh sesuatu dari balik celananya.

"haruskah ku tembak kepalanya menggunakan ini ?"

****

Beberapa minggu telah berlalu, kini sudah hampir satu bulan lebih tak ada kabar sedikitpun dari Chanyeol. Biasanya Chanyeol tak pernah bisa lepas jika tidak melihat wajah Kyungsoo sekarang sudah terlampau batas ia melupakan Kyungsoo. Kyungsoo hanya mampu melampiaskan seluruh masalahnya ketika ada job baru yang mesti ia laksanakan. Saat minggu kemarin ada seseorang yang sengaja merampas ponselnya saat ia sedang berjalan, Kyungsoo berlari kencang dan menariknya ke sebuah tempat yang begitu sepi nan gelap. Ia mengarahkan pistol yang selalu ia bawa, secara bersamaan ia menarik pelatuk dan pemicu. Dor! Hingga membuat sang pencuri rendahan itu terkapar tak bernyawa oleh Kyungsoo.

Sekarang ia sedang terduduk begitu wibawanya di balkon kamar, juga dengan jemari yang tak bisa berhenti memutar-mutarkan pistol kecil. Keheningan malam hari ini cukup untuk menenangkan hatinya dan segelas vodka yang tersedia di meja.

"Huuuffff... " Hembusan nafas yang mengeluarkan asap putih dari hidung dan mulut karena rokok yang dihisapnya.

Krriieett..

"Chaaaggiiiyaaa...!!! neomu bogoshipo uri sarang.." Teriak sesosok namja bertubuh tinggi memeluk erat Kyungsoo. Kyungsoo hanya berdecak dan memutar bola matanya malas melihat mahluk b*jing*n ini disini.

Mata Chanyeol terpejam begitu erat, ia benar-benar merindukan kekasih mungilnya ini. Ketika ia membuka mata, mendadak matanya melebar terbelalak saat mendapatkan sebuah vodka di meja kecil dan sebatang rokok yang terselip di jemarinya, jangan lupakan beberapa puntung rokok berserakan di lantai.

"Chagi.. sejak kapan kamu.. kamuu.. "

"Sejak kau memerankan adegan panas bersama partner wanitamu , PARK CHANYEOL " Ucap Kyungsoo penuh penekanan dengan menegaskan saat pengucapan nama kekasihnya.

Chanyeol terperanjat, benar dugaannya bahwa Kyungsoo sudah melihat semuanya. Matanya tak henti bergerak kesana kemari untuk menjelaskan semua kebenaran yang ada. Chanyeol menjelaskan semua kebenaran yang ia ucapkan sembari menggenggam lengan Kyungsoo penuh harapan walau lengannya ditepis jauh oleh Kyungsoo. Tak terasa beberapa tetesan itu mengalir deras dari wajah Kyungsoo.

Isakan demi isakan ia curahkan dari hatinya kecilnya. Kekesalan, kesakitan yang diakibatkan oleh luka yang tersayat hingga menusuk ke hatinya. Chanyeol memeluk tubuh Kyungsoo begitu erat, beberapa kali Kyungsoo tak menerima dan memberontak namun Chanyeol malah semakin menjatuhkan kedalam dekapannya.

"Hikkss.. hikkss.. Ch.. Channn... kauu jahaatt "

"Shhhuutt.. aku mencintaimu juga sayang.. "

"Apa yang kau sebut mencintai hahh?! bahkan sudah 5 tahun kau tak berani menyentuhku hikss hikss.. mengappa Chaann.. mengapa? begitu mudahnya kau berikan ciuman dan tubuhmu kepadanyaa.. hikkss.. haahh.. haahh.. MENGAPA AKU TAK-"

Cuuuppp..

Chanyeol mendaratkan bibirnya tepat diatas bibir Kyungsoo yang ranum. Awal Kyungsoo merasa asing namun lama ia sangat nyaman. Akhirnya memilih memejamkan matanya mengikuti alur yang Chanyeol perbuat. Chanyeol mendominankan ciuman ini, ia memasukkan lidahnya paksa hingga terjadi perang saliva. Kyungsoo hanya bisa melenguh begitu keras saat tangan Chanyeol mulai meraba p*nisnya dibalik celana panjangnya.

Tak sadar akan hawa panas yang terjadi, Kyungsoo sudah merebahkan tubuhnya dikasur dengan Chanyeol yang mengungkungnya dari atas. Hanya membutuhkan beberapa detik Chanyeol mampu membuatnya dan Kyungsoo tanpa sehelai benang. Lengan Chanyeol tak berhenti diam untuk menjajah tubuh Kyungsoo yang pertama kali ia sentuh ini.

"eennngghh.. haahh channnhh.."

Dari mulai erangan hingga desahan semakin membuat Chanyeol mabuk kepayang. Terutama lengannya yang sudah sedari tadi memainkan batang kecil yang menegak karena terangsang oleh tubuh atletis Chanyeol.

Srrrkk..

Srrkk..

"aannhh.. aahh.. chaann sudaahh.. sshhmm..millikkii diirriikuu.. mm.."

Kyungsoo mendesah kenikmatan ketika jemari Chanyeol menari-nari dengan mempercepat temponya. Kyungsoo hanya bisa memohon untuk melakukan yang lebih dari itu. Chanyeolpun memegang p*nisnya yang sudah ia beri pelumas sebelumnya untuk memudahkan memasuki lubang senggama milik Kyungsoo.

"Lakukanlah apapun padaku untuk mengurangi rasa sakitmu chagi.. "

-

"aahh.. aahh.. chaannhh.. fassteerr nngghh.." Racau Kyungsoo membuat akal fikir Chanyeol semakin tak waras. Chanyeol terus menghantam h*le Kyungsoo dengan tempo yang begitu cepat hingga menubruk pr*sta*enya, membuat Kyungsoo berteriak sangat keras.

Srrkk..

Srrkk..

"akkuu nnnhh.. maauu sampaaii chaaggii.."

Tutur Chanyeol dengan keringat yang tak henti-henti bercucuran di pelipisnya. Semakin dekat datangnya puncak kenikmatan, semakin maksimal pula gerakan yang ia buat. Sehingga membuat Kyungsoo terus mendesah meneriaki namanya berulang kali. Terasa kedutan yang terjadi di dalam sana, menandakan bahwa kegiatan panas ini akan berakhir dengan secepatnya. Chanyeol memberikan isyarat kepada Kyungsoo untuk mencapai bersama-sama.

"kyyunngggnnnhh.. aahh.. akkuu.."

"oohh.. yeess babyy.. aahh chaann.."

"AKKKHH/AKKKHH"

Mereka terkulai lemas di ranjang dengan seprai yang tak beraturan, bahkan banyak timbul noda bercak merah akibat h*le Kyungsoo yang sudah di terobos oleh Chanyeol. Nafas mereka saling beradu satu sama lain, juga semburat rona diantara keduanya akibat kelahan. Jika diperbolehkan Chanyeol pasti akan melanjutkan hingga ronde ke 30.

Cuupp..

"Saranghae kyungsoo-yaa.. menikahlah denganku esok.."

****

Memang membutuhkan waktu yang maksimal untuk menyiapkan ritual sakral yang hanya bisa dilaksanakan sekali dalam seumur hidup ini. Terutama Chanyeol, walau ia masih tak bisa memberitahu siapa Kyungsoo sebenarnya. Dan acara pernikahan yang dihadiri hanya kerabat terdekat saja.

Kyungsoo POV

Sebuah pernikahan itu bukankah sangat sakral? disaat kita akan mengucapkan janji suci di depan seluruh kerabat yang hadir dan pasangan kita akan mencium lalu mengakui kita adalah bagian dari kehidupannya sekarang.

Sengaja memilih tempat tertutup agar tak ada wartawan yang mampu meliput kemari, sebuah gereja yang biasa menjadi tempatku beribadah dan berdoa kepada Tuhan kini menjadi saksi acara pernikahan. Semoga ia akan memberkati selalu..

Aku melihat di hadapanku sesosok lelaki memakai Tuxedo berwarna hitam dengan dandanan yang begitu rapi, membuatnya terlihat sangat, sangat, sangat tampan hari ini.

Lelaki yang sangat ku cintai dan akhir-akhir ini seringku dengar alunannya setiap malam, kini akan resmi bersama-sama. Pendeta menghampiri kami, ia mempanjatkan do'a agar kami selalu di berkati oleh Tuhan yang maha Esa.

"Apakah anda mengakui di hadapan Tuhan dan JemaatNya bahwa anda bersedia dan mau menerimanya kekurangan & kelebihan dalam hidup bersamanya terikat oleh pernikahan seumur hidup anda ?"

"yaa.. saya akan menerimanya.."

"Dan apakah andapun mengakui di hadapan Tuhan dan JemaatNya bahwa anda bersedia dan mau menerimanya kekurangan & kelebihan dalam hidup bersamanya terikat oleh pernikahan seumur hidup anda ?"

"yaa.. saya menerimanya"

"silahkan saling bertukar cicin"

Prookk..

Prookk..

Begitu ricuh terdengar tepukan tangan dari seluruh kerabat yang hadir, saat Chanyeol menyematkan cincin di jari manis begitu pula sebaliknya.

Ahh..

Aku begitu terharu..

Ini begitu cepaatt..

"hikkss.. hikkss.. chaann.." lirihku

"silahkan Saudara Chanyeol untuk membuka kerudungnya dan mencium mempelai anda"

Tak ada yang salah disini, Chanyeol memang mencium mempelainya tetapi bukan untukku. Aku saja yang terlalu banyak berharap. Ciuman itu benar-benar hangat seperti dimana aku terakhir kali melihat scenemu dengan wanita dihadapanku ini.

Kamu bahagiakan Chan?

Begitu menyayat hati, bahkan kau sudah menusuk hingga menembus tulang rusukku. Aku hanya bisa menyaksikan dengan air mata yang terurai jatuh dari pelupuk mata tak ada hentinya. Menyaksikan pernikahan seseorang yang ku cintai tetapi bukan bersamaku. Kini kau akan berbahagia bersamanya, melewati suka duka bersama hingga rambutmu mulai memutih.

"hikkss.. hikkss.."

Kedua pasangan ini begitu bahagia, terutama perut wanita itu yang sudah mengembung memiliki isi yang tak bisa ku hasilkan sepertinya.

Lagi-lagi kau menyakitiku Park Chanyeol..

Namun..

Asal kau tahu...

Aku begitu mencintaimu..

"Kyung.. sudaahh.. terima takdir.. Tuhan itu adil.. jika bukan dia jodohmu, mungkin masih ada lelaki atau wanita lain yang Bapa siapkan untukmu.." Ucap Baekhyun menenangkanku.


"Tappii..Hikkss.. hikkss.. Aku mencintainyaa.."

"Benal both kyungthoo.. jika bukan thi thambah ituu bitha thaja thalah thatu dali kita menjadi milikmu eoh ??" Hibur sehun dengan menggodaku memakai gombalan andalannya yang selalu ia lakukan kepada semua wanita.

"Seandainyaa.. hikkss.. akuu.. akkuu.. hikkkkss.. takkk mattii... "

Memang benar adanya, bahwa kami gugur disaat hari esok pernikahanku karena Negara Korea memperkuat sistem Pertahanan dan Keamanannya. Sehingga kami yang kewalahan mengumpulkan seluruh anak buah untuk melawan mereka malah gugur satu persatu. Saat kami akan berlari menuju mobil, tiba-tiba sebuah peluru melesat, kemudian menancap begitu dalam hingga menembus ke dalam jaringan otakku. Membuatku tak dapat bertahan hidup.

Chann..

Masih ingatkah engkau saatku terkapar lemah di rumah sakit?

Saat Tuhan akan membawaku pulang?

Kau mengatakan 'bahkan jika aku dilahirkan kembali, aku tak bisa dengan siapapun selain dirimu?'

Sesegukkan aku saat melepas kepergian Chanyeol melangkah keluar Gereja suci begitu perlahan dengan wanita yang mengandeng lengannya. Tuhan percaya bahwa aku kuat, dan aku percaya bahwa kau adalah jodohku..

"Hikkkss.. hikss.. Chaann.. haahh.. haahh.. sarangghaeee.. hiikkss.. saa.. saraannggg.. haaee.."

"Kyung sudah"

"JIKA AKU TERLAHIR KEMBALI.. IZINKANLAH AKU UNTUK HIDUP BERSAMAAMUUU!!!!" Teriakku sangat nyaring walau makhluk bernyawa disana tak akan mendengarnya.









"akupun.. aku sangat mencintaimu.."

Continue Reading

You'll Also Like

71K 7K 20
Romance story🀍 Ada moment ada cerita GxG
165K 14K 25
Ernest Lancer adalah seorang pemuda kuliah yang bertransmigrasi ke tubuh seorang remaja laki-laki bernama Sylvester Dimitri yang diabaikan oleh kelua...
88.4K 13.4K 18
Yang publik ketahui, kedua pemimpin perusahaan ini sudah menjadi musuh bebuyutan selama bertahun-tahun lamanya, bahkan sebelum orang tua mereka pensi...
50.9K 3.6K 24
Love and Enemy hah? cinta dan musuh? Dua insan yang dipertemukan oleh alur SEMESTA.