SongFic Chansoo Event [END]

By BigBoss_BB

71.2K 8.6K 4.9K

? 1st Anniversary Acc (Chansoo) JOIN FOR FREE!! ? IT'S TIME FOR ME TO READ UR STORY BERANI PLAGIAT, BUANG AJ... More

Say hi to all Author and Reader...
???? RULES ????
πŸ‘» TAHAPAN πŸ‘»
???? IDE (CLAIM SONG)????
πŸ‘» FF (PENULISAN) πŸ‘»
πŸ‘» PENILAIAN πŸ‘»
πŸ‘» REWARDS πŸ‘»
πŸ‘» LIST PESERTA πŸ‘»
πŸ‘» List Peserta Fix πŸ‘»
(2) Die Kraft der Liebe
(3) He Is Real
(4) For Life
(5) U're
(6) Baby Don't Cry
(7) I sing for you
(8) I Remember
(9) Stay
(10) Too Late
(11) Raspberry Sorbet
(12) Lucky Ones
(13) My First (ELECTRIC) Kiss
(14) Its My Turn
(15) Verleiding
(16) F.R.I.E.N.D
(17) Walk On Memories
(18) OVERDOSE
(19) BLACK JACK : Bloody Nightmare
(20) I Can't Stop Loving You
(21) Unperfect Marriage
(22) Me, You, and Our destiny
(23) Twenty Four
(24) Fall
(25) What U do?
(26) Forever
(27) You Hurt Me
(28) Winter Heat
β›” INFO β›”
PENUTUPAN VOTE
????SORRY????
πŸŽ‰ WINNER 🎊

(1) Peter Pan

3.2K 471 264
By BigBoss_BB

Author : DolviYoung

Account WP : Dolvi_Young

Genre : Drama

Rating : 15+

Song : Peter Pan

-----------------------------------------------------------

Chanyeol POV

08 April 2018

Sinar matahari pagi mulai menyinari wajahku. Suara burung yang berkicau mulai mengusik tidurku. Aku mulai membuka mataku perlahan dan menutupi sebagian sinar matahari yang menyinari wajahku dengan tanganku.

Aku menggerakan tanganku ke kiri dan ke kanan bermain dengan sinar matahari itu.

Aku menghela napasku panjang dan mulai bangkit dari tempat tidurku.

"Ahh.. kenapa badanku sakit semua yaa" aku merenggangkan badanku . Lalu beranjak menuju kamar mandi untuk membersihkan seluruh badanku. Aku membuka seluruh pakaian yang melekat di tubuhku dan menyalakan keran shower.

Treesss

"Ahh segarnya" aku mengambil sabun dan menggosokan ke seluruh tubuhku. Aku membilas tubuhku dan setelah itu aku mematikan keran shower.

Aku mengambil bathrobe yang ku gantung di sisi kamar mandi dan memakainya. Aku mengambil sikat gigiku dan mulai menyikat gigiku.

Aku melihat pantulan wajahku di cermin dan aku tersenyum hambar.

"Sudah berumur 30 tahun tapi kau belum menemukannya, dasar Park Chanyeol bodoh" aku berkumur dan mencuci sikat gigiku. Lalu aku pergi keluar dari kamar mandi dan memakai baju yang sudah ku siapkan sejak semalam.

Setelan jas dengan kemeja berwarna hitam membuatku terlihat tampan. Ya aku memang tampan. Semua orang yang berpapasan denganku pasti memuji aku dengan kata kata tampan. Aku sudah terbiasa di puji seperti itu.

Aku keluar dari apartemenku menuju tempar parkir yang berada di basement

Bagaimana? Tampan bukan? Aku yakin kalian tidak akan sanggup untuk menatapku langsung karna aku terlalu bersinar.

Aku memasuki mobilku dan mulai menyalakan mesinnya. Lalu aku menjalankan mobilku menuju Perusahaan LOEY Entertainment. Untuk sekedar informasi, Perusahaan itu milikku. Aku membangunnya sejak nol hingga sebesar sekarang. Bukan sebuah agensi untuk Idol tapi sebuah agensi untuk para aktor berbakat.

Aku sudah sampai di kantorku. Aku memarkirkan mobilku dan berjalan masuk ke dalam kantor.

"Selamat pagi pak direktur" para karyawanku memberikan hormat kepadaku

"Selamat pagi" aku.. tentu saja menjawabnya dengan ramah. Bukankah itu adalah kewajiban seorang Direktur?

Aku menaiki lift dan menekan angka 5 menuju ruanganku.

Ting

Lift terbuka dan aku segera keluar dari lift. Tiba tiba Jongdae sekretarisku yang cerewet ini sudah menghadangku di depan lift

"Direktur, akhirnya kau datang juga. Ini sudah jam 9 pagi. Banyak calon calon aktor yang sudah menunggumu sedari tadi di aula"

"Kau berisik sekali Kim Jongdae Ssi. Aku kesiangan pagi ini jadinya aku terlambat"

Aku berjalan memasuki sebuah ruangan kecil di samping aula dan sekretarisku memanggil para calon aktor itu satu persatu. Aku membaca formulir peserta pertama dan aku terkejut.

"Do Kyung..soo?"

Klek

"Direktur, ini adalah peserta pertama" aku menoleh dan aku terkejut melihat seorang lelaki yang masuk kedalam ruanganku.

Deg

Mataku mengerjap cepat memastikan objek yang ada di depanku. Apakah ia nyata atau hanya sebuah ilusi.

"Do..Do.. kyungsoo?"

"Ne majaseumnida"

"Apa namamu benar do kyungsoo?"

"Ne majaseumnida pak direktur"

"apa kau benar benar do kyungsoo"

Aku bergegas membuka brankasku yang tersimpan di belakang sebuah lukisan. Brankas yang tidak pernah ku buka selama 6 tahun lamanya dan akhirnya aku bisa membukanya.

Klek

Kriett

Aku mengambil sebuah buku yang usang dan berdebu itu. Aku membersihkannya lalu aku menujukannya pada kyungsoo.

"Apa kau percaya adanya reinkarnasi?" Kyungsoo menggelengkan kepalanya.

"Aku rasa aku tidak terlalu percaya pak direktur"

"Bagaimana jika kau melihat ini?" Aku membuka buku itu dan menunjukan lembaran pertama pada kyungsoo.

"Ini kau, wajah dan namamu bahkan sama persis dengannya" ia terkejut lalu aku membuka lembaran selanjutnya dan ia semakin terkejut. Ia memandangi wajahku dan buku itu secara bergantian.

"A..apakah ini pak direktur?" Aku mengangguk mantap dan tersenyum padanya.

"Buku ini adalah sebuah kisah cinta kita yang berakhir dengan tragis. Aku sudah lama menunggumu dan aku ingin mengulang kisah cinta kita yang dulu sempat tertunda" aku memandang kyungsoo sendu dan aku mulai bersandar di kursiku.

"Maaf tapi ma..maksudnya?" kyungsoo terlihat bingung dan aku tersenyum padanya

"Baca saja bukunya" kyungsoo mengangguk dan ia mulai membuka lembaran demi lembaran buku usang itu.

-------------------------------------------------

*Tahun 08 08 1227 pada masa Dinasti Goryeo*

Seorang lelaki berperawakan kecil berlari kencang di sebuah hutan. Ia terus berlari menerobos semak belukar hingga ia terjatuh karna tidak melihat sebuah batu yang cukup besar berada di depannya.

Dugh

Ia tersungkur dan ia mencoba berdiri tapi terlambat sebuah tongkat memukul punggungnya.

Bugh

"Argghh.." ia meringis kesakitan, ia berbalik dan melihat tiga orang perampok yang mengejarnya sedari tadi tersenyum puas.

"Kau mau lari kemana lagi bajingan kecil?" Lelaki itu memundurkan badannya sedikit demi sedikit ke arah belakang.

Salah satu perampok itu membuka pedangnya dari sarungnya dan menodongkan kearah lelaki berperawakan kecil itu.

"Berikan semua hartamu, maka aku akan membiarkanmu hidup"

"A..aku tidak memiliki apa apa lagi. A.. aku sudah memberikan semuanya pada kalian tadi "

"Kau berani berbohong pada kami bajingan kecil. Dan sekarang rasakan akibatnya" lelaki perampok itu mengayunkan pedangnya. Sementara lelaki kecil itu hanya bisa menutup matanya dan melindungi kepalanya dengan kedua tangannya.

Triing

Lelaki berperawakan kecil itu terkejut karna mendengar suara pedang yang bergesekan. Ia membuka matanya perlahan dan melihat seorang lelaki bertubuh tinggi sedang menghalau pedang dari perampok itu

"Ini adalah wilayah kekuasaanku. Bagaimana bisa kalian berada disini?"

"Cihh... siapa kau? Berani sekali kau menghalangiku untuk membunuh bajingan kecil ini. Cuih " perampok itu meludah dengan santainya. Mata lelaki tinggi itu menyalang. Ia membenci seseorang mengotori daerah kekuasaanya.

"Beraninya kau mengotori daerah kekuasaanku"

"Kekuasaanmu? Cih.. jangan bermimpi anak muda. Kau bukanlah saingan kami jadi menyingkirlah"

"Kau akan menerima akibatnya" lelaki tinggi itu menyiapkan kuda kuda untuk menyerang.

Tring Tring Tring

Suara gesekan pedang itu membuat lelaki berperawakan kecil itu mundur perlahan bersembunyi di belakang pohon yang cukup besar.

Jleb

Croott

"Arrrghhhh" lelaki berperawakan kecil itu semakin menutup telinganya. Dia bahkan tidak sanggup untuk melihat perkelahian itu

Triing Triing Triing

Croottt

Bruugh

Lelaki berperawakan kecil itu terkejut sepatunya terkena cipratan darah. Ia dengan gemetar menyentuh darah yang ada di sepatunya.

"Kau masih disini?" Lelaki berperawakan kecil itu tiba tiba bersujud di depan sumber suara.

"Maafkan aku.. aku tidak memiliki apapun sekarang. Semua uangku telah habis mereka ambil. Maafkan aku.. aku mohon"

Krincing

Sebuah kantung uang berwarna biru tua terjatuh tepat di depan lelaki kecil itu. Lelaki kecil itu menoleh ke arah lelaki tinggi yang sedang berjongkok di depannya.

"Siapa namamu? Dan ada keperluan apa kau melewati hutan ini?"

"Maafkan aku Tuan, namaku Do kyungsoo. Aku sedang perjalanan pulang menuju desaku di Cheorweon"

"Namaku chanyeol.. senang berkenalan denganmu. Kebetulan kita berada di desa yang sama. Lebih baik kita berjalan bersama menuju desa" lelaki yang bernama chanyeol itu membantu kyungsoo berdiri tapi sayangnya kaki kyungsoo terkilir saat ia terjatuh tadi.

"Apa kau baik baik saja?"

"Aku rasa kakiku terkilir Tuan" chanyeol berpikir sejenal lalu ia berjongkok di hadapan kyungsoo

"Tidak.. aku akan merepotkanmu Tuan"

"Cepatlah.. hari sudah mulai sore. Aku hanya akan menggendongmu hingga hilir sungai karna kudaku sedang beristirahat disana" kyungsoo dengan berat hati akhirnya mengikuti apa yang chanyeol inginkan.

Chanyeol menggendong kyungsoo berjalan menerobos hutan yang cukup tenang ini. Sesekali ia bertanya tentang latar belakang keluarga kyungsoo.

"Ahh jadi kau tinggal sendirian sekarang?"

"Hmm.. ayah dan ibuku tewas di bunuh oleh para perampok . Entah apa alasan mereka. Aku bahkan tidak mengetahuinya sampai saat ini" kyungsoo memeluk erat pundak chanyeol dari belakang membuat chanyeol tersenyum.

"Kita sudah sampai kyungsoo ssi, mau sampai kapan kau memelukku seperti ini?" Kyungsoo tersadar dan ia buru buru melepaskan diri dari chanyeol dan ia terjatuh.

Bruughh

Kyungsoo terkejut, ia bingung kenapa kepala dan badanya tidak merasakan sakit. Ia lebih terkejut lagi saat melihat chanyeol sedang memeluknya.

"Apa kau tidak bisa berhati hati kyungsoo ssi?"

"Ma..maafkan aku Tuan" chanyeol membantu kyungsoo untuk duduk. Chanyeol bangkit dan berjalan menuju kudanya yang sedang beristirahat. Ia mengambil sebuah kendi air dan memberikannya pada kyungsoo.

"Minumlah. Kau pasti lelah setelah berlari tadi" kyungsoo segera mengambil kendi itu dan meminumnya.

"Kamsahamnida" chanyeol tersenyum pada kyungsoo

"Itu sebenarnya air mani kudaku"

Croott

Kyungsoo menyemburkan air yang ia minum. Sementara chanyeol tertawa terbahak bahak sambil memegangi perutnya.

"Ahahahhaa.. hahahhaha... kau lucu sekali kyungsoo ssi ahahhaha" kyungsoo melempar kendi itu dan merangkak menuju pinggiran sungai.

"Wae geuraeseumnika?" Chanyeol mendatangi kyungsoo yang sedang cemberut sambil melempar batu.

"Eii aku hanya bercanda. Tidak mungkin aku memberimu air mani kudaku. Kenapa kau sensitif sekali?"

"Kau menyebalkan Tuan. Aku sudah kehausan dan kau menipuku seperti itu"

"Jangan marah. Kau lupa kalau aku baru saja menolongmu hmm" kyungsoo menoleh pada chanyeol yang duduk di sebelahnya.

"Apa aku harus membayarnya?"

"Hmm.. Tentu saja"

"Dengan?"

"Sebuah ciuman" chanyeol mengeluarkan smirknya.

"Ci..ciuman?"

"Hmm.. ciuman. Sesuatu yang mudah bukan dilakukan?"

"Tapi kita sama sama lelaki. Bukankah itu dilarang tuan"

"Tapi aku menginginkannya. Anggap saja itu sebagai imbalan karna aku telah mempertaruhkan nyawaku untukmu tadi"

"Aku.. tapi.. itu melanggar peraturan kerajaan tuan"

"Jika aku bilang aku adalah seorang Putra Mahkota. Apa kau akan percaya?" Kyungsoo terkejut. Ia mengerjapkan matanya cepat. Chanyeol mengeluarkan tanda pengenalnya dari sakunya dan memperlihatkan pada kyungsoo

"Hah? Maafkan saya Yang Mulia Putra Mahkota.. Tolong maafkan rakyatmu ini Yang Mulia Putra Mahkota. Tolong maafkan kelancangan rakyatmu ini Yang Mulia Putra Mahkota yang terhormat" chanyeol terkekeh pelan.

"Jika kau mau kumaafkan wahai rakyatku. Lebih baik kau menciumku segera. Sebelum aku meninggalkanmu di hutan ini sendirian" kyungsoo mengerjapkan matanya dan chanyeol mengeluarkan smirknya.

"Saya terlalu kotor untuk mencium Yang Mulia Putra Mahkota"

"Beraninya kau membantah perintahku. Cepat lakukan apa yang ku perintahkan untukmu. Sekarang!" kyungsoo kembali mengerjapkan matanya cepat membuat chanyeol gemas.

Kyungsoo memajukan wajahnya sedikit demi sedikit kearah chanyeol. Dengan cepat chanyeol menarik tengkuk kyungsoo dan mendaratkan bibirnya di bibir manis kyungsoo.

Chuup

Kyungsoo membuka matanya saat chanyeol menciumnya. Chanyeol melumat bibir atas dan bawah kyungsoo bergantian. Kyungsoo masih membuka matanya hingga chanyeol melepaskan tautan bibir mereka.

"Manis.. sama seperti wajahmu kyungsoo yaa" wajah kyungsoo mulai bersemu. Chanyeol mengusap pipi kyungsoo dan mencium hidung kyungsoo sekilas.

"Hmm.. sebenarnya aku sedang butuh seorang menteri. Maukah kau menjadi menteriku di istana?"

"Saya? Tidak.. tidak mungkin Yang Mulia Putra Mahkota. Saya tidak pantas menjadi seorang menteri terhormat"

"Aku heran kenapa kau selalu membantahku"

"Bu..bukan begitu.. tapi"

"Tidak ada tapi tapian. Kau ikut aku ke istana dan tinggal bersamaku disana. Aku akan menjadikanmu seorang menteri sekaligus kekasih hatiku"

"Apa? Apa kau sedang bercanda Yang Mulia Putra Mahkota?"

"Sayangnya tidak, aku jatuh cinta pada pandangan pertama padamu. Dan mendengar latar belakang keluargamu aku jadi ingin menjagamu kyungsoo yaa"

"Maafkan saya Yang Mulia Putra Mahkota. Saya tidak bisa menerima cinta dan kebaikan dari Yang Mulia Putra Mahkota"

"Kau keras kepala sekali eoh? Kau memilih menjadi menteriku atau kau terus menjadi bulan bulanan para perampok itu?"

"Maafkan saya Yang Mulia Putra Mahkota" kyungsoo terus menunduk tidak berani melihat kearah Chanyeol

"Aigoo.. kau orang yang keras kepala rupanya" chanyeol dengan mudahnya menggendong kyungsoo dan mendudukkan kyungsoo di atas kudanya. Lalu ia menaiki kudanya

"Yang Mulia Putra Mahkota, apa yang anda lakukan"

Chuup

Kyungsoo mengerjapkan matanya cepat setelah chanyeol mengecup bibirnya sekilas.

"Berisik" chanyeol mengeluarkan smirknya dan memacu kudanya menuju istana.

"YANG MULIA PUTRA MAHKOTA TELAH TIBA" chanyeol turun dari kudanya dan ia menggendong kyungsoo turun dari kudanya. Ia menyuruh pengawalnya untuk membawa kudanya. Lalu ia menuju kediaman Raja sambil menggendong kyungsoo di belakangnya.

"Apa Yang Mulia Raja ada didalam?" Chanyeol berbicara pada salah satu dayang Sang Raja yang terlihat bingung melihat Sang Putra Mahkota menggendong seorang lelaki berperawakan kecil yang terus menutup mukanya.

"Iya, Yang Mulia Putra Mahkota" chanyeol dengan santainya masuk kedalam kediaman raja dan menghadap Baginda Raja.

Baginda Raja bingung melihat anaknya sedang menggendong seorang lelaki yang berperawakan kecil dan imut itu.

"Siapa dia wahai anakku?" chanyeol menurunkan kyungsoo dari gendongannya.

"Hormat pada Yang Mulia Raja. Maafkan rakyatmu ini telah lancang memasuki kawasan milik Yang Mulia Raja. Dan Maafkan rakyatmu ini karena telah menyusahkan Yang Mulia Putra Mahkota" kyungsoo memberi hormat pada Raja dan ia tidak bangun sama sekali. Ia terus menunduk memberikan hormatnya.

"Ahahahha.. siapa dia wahai anakku? Kenapa dia menggemaskan sekali hahaha" kyungsoo yang bingung mendongakkan kepalanya ke arah Raja dan ke arah chanyeol yang sedang tersenyum.

"Ayahanda yang terhormat. Ijinkan dia menjadi seorang menteriku di istana ini. Dia tidak memiliki keluarga dan dia baru saja dia mengalami kerampokan. Akan lebih aman jika dia berada di istana bersamaku ayahanda. Aku meminta ijin darimu Ayahanda"

"Ahahaha.. baiklah.. baiklah.. aku mengijinkannya. Kau berikan dia tempat yang terbaik agar dia tidak kedinginan nantinya"

"Terimakasih Yang Mulia Raja" chanyeol membungkuk hormat lalu ia membawa kyungsoo pergi ke kediamannya.

Di kediaman Putra Mahkota

"Anda mengobatiku seorang diri? Anda ini Putra Mahkota atau Tabib Istana?"

"Ssshh... Kau ini, aku kan Putra Mahkota tapi aku suka mempelajari bahan obat obatan "

"Ahh.. begitu.. apakah sudah selesai?"

"Tentu saja sudah selesai. Sekarang kau harus membayar pengobatan ini"

"Hmm? Lagi? Dengan apa?"

"Ciuman" chanyeol tersenyum manis pada kyungsoo

"Saya tidak mau, kenapa Anda senang sekali menyuruh saya untuk mencium anda? Kita bahkan bukan sepasang kekasih"

"Astaga sepertinya tadi kau tidak menyimak kata kataku di hutan. Mulai detik ini kau kyungsoo adalah milik Chanyeol dan kau akan aku jadikan kekasih seumur hidupku apa kau mengerti? Sekarang cium aku segera"

"Saya tidak mau" kyungsoo mengalihkan pandangannya dari chanyeol

"Kau.. cepat cium aku do kyungsoo"

"Saya tidak mau Yang Mulia Putra Mahkota" chanyeol memicingkan matanya dan mulai menarik tengkuk kyungsoo

Chuup

Ia melumat bibir kyungsoo dan kyungsoo mulai tersenyum. Ia mengalungkan tangannya di leher chanyeol dan chanyeol mulai memegang pinggang kyungsoo. Chanyeol terus melumat bibir atas dan bawah kyungsoo secara bergantian membuat kyungsoo mendesah nikmat. Chanyeol melepaskan tautan ciuman mereka dan menempelkan keningnya pada kening kyungsoo lalu ia tersenyum.

"Saranghamnida" kyungsoo tersenyum malu pada chanyeol dan ia berbisik

"Nado saranghamnida, Putra Mahkota"

4 bulan kemudian

Sudah 4 bulan kyungsoo tinggal di instana bersama dengan kekasihnya Sang Putra Mahkota. Tidak ada masalah apapun yang ia hadapi. Cintanya pada chanyeol pun semakin besar seakan tidak ada yang dapat memilikinya selain Chanyeol.

Dan hari ini ia sedang bergegas menuju Kediaman Baginda Raja karna Baginda Raja telah memanggilnya. Kyungsoo memberikan hormat pada Dayang yang berjaga di sekitar kediaman Raja dan ia masuk kedalam ruangan Baginda Raja.

"Hormat pada Yang Mulia Raja" kyungsoo memberi hormat setelah itu ia kembali berdiri.

"Duduklah Menteri Do" kyungsoo mematuhi perintah Baginda Raja.

"Ada apa gerangan Yang Mulia Raja memanggil saya kemari?"

"Kau tahu hukum yang berlaku di negara ini bukan?"

"Iya , Yang Mulia Raja"

"Lalu kenapa kau masih melanggarnya Menteri Do"

"Maafkan saya Yang Mulia Raja, saya tidak mengerti maksud dari perkataan Yang Mulia Raja"

"Kau menjalin hubungan dengan Putra Mahkota bukan?" Kyungsoo terkejut. Bagaimana bisa Raja mengetahui hubungannya dengan Chanyeol.

"Ya.. Yang Mulia Raja"

"Banyak sekali laporan mengenaimu dengan Putra Mahkota, bahwa kalian sering bermesraan di wilayah kerajaan. Kau pikir aku tidak mengetahuinya Menteri Do? Apa kau datang kemari ingin menghancurkan Kerajaan dan juga Putra Mahkota Menteri Do?" kyungsoo menggeleng kepalanya cepat.

"Maafkan saya Yang Mulia Raja, Saya tidak bermaksud demikian"

"Huh, aku masih memberimu ampun, pergilah dari istana ini secepatnya. Aku memberikanmu waktu dua hari untuk berkemas. Pergilah yang jauh hingga anakku tidak dapat menemukanmu. Apa kau mengerti Menteri Do?"

"Yang Mulia Rajaku Yang Terhormat, maafkan a.."

"Aku tidak butuh permintaan maafmu. Cepat pergi sebelum aku merubah pemikiranku Menteri Do" kyungsoo memejamkan matanya dan menarik napasnya panjang.

"Hormat pada Yang Mulia Raja" kyungsoo memberikan hormat dan ia bergegas pergi ke kediamannya.

Di Kediaman Menteri Do

Krieet

"Kyungsoo yaa, aku mencarimu sejak tadi kau.. apa yang sedang kau lakukan?" Chanyeol terkejut melihat kyungsoo sedang membenahi barangnya.

"Maafkan say Yang Mulia Putra Mahkota, tapi lebih baik Anda pergi ke kediaman Anda" kyungsoo mendorong chanyeol dari ruangannya.

"Apa yang terjadi? Katakan padaku kyungsoo yaa" chanyeol bersikukuh untuk tetap berada di kediaman kyungsoo hingga sebuah suara menginterupsi kegiatannya.

"Putra Mahkota, ikut denganku sekarang" kyungsoo terkejut melihat Baginda Raja berada di depan kediamannya. Ia segera mendorong Chanyeol keluar dan ia menutup pintunya.

Brakk

Klek

Kyungsoo mengunci pintunya dan ia mulai menangis.

"Maafkan aku.. hiks.. aku mohon maafkan aku chanyeol hiks.."

Keesokan harinya

Kyungsoo sudah siap dengan barang yang ia bawa. Ia sengaja pergi saat sore hari pada waktu Chanyeol sedang berlatih pedang.Kyungsoo berjalan menuju gerbang utama istana tapi tiba tiba ada yang menarik tangannya.

Greb

"Ikutlah denganku" ia terkejut melihat chanyeol menariknya menaiki kudanya dan segera pergi dari istana. Para pengawal melapor pada Raja. Dan sebagian mengejar chanyeol.

"HENTIKAN PUTRA MAHKOTA SEGERA"

Baginda Raja yang mendengar berita tersebut ikut turun tangan dan mengejar Chanyeol dan Kyungsoo. Kyungsoo terus berpegangan pada chanyeol karna chanyeol memacu kudanya dengan sangat cepat.

"Chanyeol ini tidak benar, kau harus kembali ke istana"

"Aku tidak akan pernah kembali ke istana jika kau tidak ada disana"

"Chanyeol masa depanmu masih panjang. Kau harus kembali ke istana"

"Masa depanku adalah kau kyungsoo. Dan tanpa kau disisiku aku akan kehilangan masa depanku "

"Chanyeol aku mohon, biarkan aku pergi. Dan aku mohon kembalilah ke istana"

"AKU BILANG TIDAK YA TIDAK DO KYUNGSOO" kyungsoo terkejut karna chanyeol berteriak padanya. Tiba tiba para pengawal berada di belakang mereka.

"ITU PUTRA MAHKOTA CEPAT KEJAR DIA" chanyeol yang mendengar suara teriakan pengawalnya semakin memacu kudanya dengan cepat. Ia terus menerobos hutan tanpa henti sementara kyungsoo hanya bisa berpegangan erat pada lengan chanyeol.

IIIHIIIIIH HIIIKKK

Chanyeol yang kehilangan kendali hampir menabrak pohon dan membuat kudanya meringkik lalu ia terlempar bersama dengan kyungsoo

Brugh

"Arghhh.. kyung.. kyungsoo yaa apa kau baik baik saja?" Chanyeol melihat kyungsoo meringkuk kesakitan memegangi lengannya.

"A..aku baik baik saja.. akh" saat chanyeol hendak membantu kyungsoo berdiri. Tiba tiba Baginda Raja datang.

"PUTRA MAHKOTA, BERANINYA KAU MENENTANGKU RAJAMU"

"Aku tidak pernah menentangmu Rajaku"

"KAU SUDAH MENYALAHI PERATURAN DI ISTANA, KAU HARUS DI HUKUM PUTRA MAHKOTA. KAU TIDAK AKAN NAIK TAHTA SEBAGAI PENGGANTIKU"

"Aku tidak butuh semua itu Rajaku. Yang kuinginkan hanya kekasihku, Do kyungsoo"

"KAU MENGECEWAKANKU PUTRA MAHKOTA, AKU TIDAK AKAN MEMBIARKANMU BERSAMANYA. PENGAWAL BUNUH MENTERI DO SEKARANG JUGA" para pengawal menarik kyungsoo dari tangan chanyeol dan bersiap mengayunkan pedangnya.

"AYAH HENTIKAN"

"Hah, apa kau ingin mengucapkan salam perpisahanmu padanya?"

"Jika kau mau membunuh? Bunuh saja aku. Biarkan dia hidup. Karena aku tidak bisa hidup tanpa dirinya" kyungsoo menggelengkan kepalanya cepat

"TI..TIDAK.. YANG MULIA RAJA SAYA MOHON BUNUH SAYA SEKARANG. JANGAN BIARKAN PUTRA MAHKOTA MATI. SAYA MOHON PADAMU YANG MULIA RAJA"

"Kau adalah seorang raja, kau raja yang bijaksana. Dia tidak pernah menyalahi aturan negara Ayah. Akulah yang memulai semuanya. Jadi biarkan aku mendapat hukumanmu Ayah. Aku tidak bisa hidup tanpa kyungsoo. Hiks.. Bahkan aku lebih memilih mati jika aku tidak bisa bersamanya. Aku mohon ayah.. hiks.. aku mohon.. hiks.. ini permintaan terakhirku.. hiks "

"Apakah kau serius Putra Mahkota? Kau siap menerima hukumanmu?"

"TIDAK SAYA MOHON TIDAK YANG MULIA RAJA.. JANGAN LAKUKAN ITU PADA CHANYEOL .. HIKS..SAYA MOHON.. HIKS"

"Aku siap Yang Mulia Raja, sampaikan salam terakhirku pada Yang Mulia Ratu "

"Baiklah terimalah hukumanmu sekarang Putra Mahkota" Baginda Raja mulai mengayunkan pedangnya. Kyungsoo terus meronta berusaha melepaskan diri dari para pengawal. Baginda Raja mulai menurunkan pedangnya dengan tempo cepat dan

JLEB

"Arrghh" chanyeol terkejut kyungsoo sedang berada di atas tubuhnya. Dan Baginda Raja juga terkejut karna kyungsoo telah tertusuk oleh pedangnya.

"Akh.. hah..hah.. maafkan aku chanyeol.. hah..hah.." chanyeol menangkup wajah kyungsoo yang sudah mulai dingin itu.

"Kyung.. hiks.. kyungsoo yaa.. hiks.. jangan tinggalkan aku...hiks.. aku mohon..bertahanlah..hiks.."

"Maafkan aku..hah..hah.. ijinkan aku.. hah..meminta satu.. hah.. hah.. hal padamu"

"A..apa itu kyungsoo yaa.. hiks..katakan padaku .. hiks"

"Di musim semi hah.. disaat cuaca akh.. indah.. hah.. disaat... hah.. disaat dunia sudah mengijinkan.. hah...kita bersatu.. hah.. kita akan bertemu.. hah.. hah.. hah.. arghh.. disaat itu pula aku adalah milikmu seutuhnya.. hah.. jangan lupakan aku..hah..aku mohon.. hah.. hah "

"Hiks.. kyungsoo yaa.. hiks.. aku berjanji padamu...hiks.. maafkan aku kyungsoo yaa..hikss.. maafkan aku.. hiks.. aku mencintaimu.. hiks bertahanlah kyungsoo yaa" kyungsoo tersenyum lemah. Matanya sudah mulai sayu bahkan bibirnya sudah mulai membiru.

"Hah..Aku juga mencintaimu .. hah..hah..Yang Mulia Putra Mahkota, pertemuan kita hah.. adalah pertemuan terindah.. akh.. dalam hidupku.. hah" Chanyeol memeluk kyungsoo erat dan ia mengusap pelan kepala kyungsoo.

"Hikss. Sangat indah.. hah.. walaupun aku terlahir kembali aku akan selalu mengingatmu kyungsoo yaa,, hiks.. kumohon jangan tinggalkan aku.. hiks" kyungsoo tersenyum ia bahkan merasa sangat beruntung dapat memiliki chanyeol sampai ia menghembuskan napas terakhirnya.

Pluk

Tangan kyungsoo terjatuh ketanah chanyeol memeluk kyungsoo dengan erat. Tubuh chanyeol bergetar ia tidak dapat menahan kesedihannya.

"Hiks.. maafkan aku.. hiks.. maafkan aku kyungsoo yaa.. hiks.. aku mohon kembalilah.. hiks.. jangan tinggalkan aku"

"Putra Mahkota" Baginda Raja sedikit menyesal dengan keputusannya itu. Ia baru saja dapat merasakan rasa kehilangan yang sangat mendalam dari anaknya. Chanyeol memejamkan matanya sembari menghembuskan napasnya panjang.

"Hikss..Aku mencintaimu Kyungsoo yaa.. hiks aku mencintaimu" chanyeol memegang pedang itu dan ia kembali menhunuskan pedang itu lebih dalam hingga menusuk ke jantungnya.

JLEB

"Putra Mahkota" Baginda Raja berteriak sementara chanyeol mengeluarkan banyak darah dari mulutnya dan ia tersenyum padanya lalu ia menghembuskan napas terakhirnya.

-------------------------------------------

SREEEEKK

Aku mengambil halaman terakhir yang hampir saja kyungsoo baca dan aku membakar robekan kertas itu.

"Pak Direktur kenapa kau merobeknya? Aku belum selesai membacanya" kyungsoo memasang wajah tidak suka karna aku telah memusnahkan halaman terakhir itu

"Karna aku akan menghapus kisah sedih diantara kita. Karna kisah kita sama sekali belum berakhir kyungsoo yaa"

"Maksudnya?" aku menghela napasku panjang.

"Di musim semi, di saat cuaca indah dan disaat dunia sudah mengijinkan kita bersatu, kita akan bertemu dan kau adalah milikku seutuhnya. Aku terus mengingatmu kyungsoo yaa bahkan sampai saat ini"

"Bagaimana kau seyakin itu bahwa aku adalah Do kyungsoo yang kau maksud? Itukan hanya sebuah cerita di masa lalu?" Kyungsoo tersenyum misterius seperti ia telah mengetahui sesuatu dari kisah cinta yang tragis itu.

"Tidak ada yang memiliki wajah sepertimu, lebih cantik dari wanita mana pun di Negara ini" kyungsoo tersenyum dan berjalan menuju jendela yang ada di ruanganku.

"Di hari yang cukup indah, aku mengikutimu tanpa kau sadari. Aku mempertaruhkan nyawaku untukmu. Karna aku telah jatuh padamu sejak aku memandang wajahmu untuk yang pertama kali, kau bahkan lebih indah dibandingkan wanita manapun yang pernah aku temui. Itu sebabnya aku menjadikanmu kekasih hatiku Menteri Do " kyungsoo menunjukan smirknya

"K..kyungsoo?" Aku terkejut bahkan kata kata itu tidak ada di buku sama sekali. Itu adalah kata kata yang Putra Mahkota ucapkan saat sedang berduaan bersama Menteri Do dulu.

"Mungkin kita memiliki hukuman dan anugerah sekaligus. Kita dipertemukan kembali sesuai dengan harapanku. Apa kabar Yang Mulia Putra Mahkota. Saya Menteri Do Siap untuk berada disampingmu hingga maut memisahkan kita kembali" senyumku mengembang dan aku bergegas memeluk kyungsoo erat lalu kyungsoo membalas pelukanku

"Aku merindukanmu Yang Mulia Putra Mahkota"

The End

Continue Reading

You'll Also Like

72.9K 6.6K 50
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...
100K 9.8K 26
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...
514K 5.5K 88
β€’Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre β€’woozi Harem β€’mostly soonhoon β€’open request High Rank πŸ…: β€’1#hoshiseventeen_8/7/2...
339K 28.2K 39
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...