Finesse (1) {Completed}

By TunanganManurios

47.4K 1.3K 21

••Sequel Lost Stars•• Kemahiran membuat seseorang tertarik berkunjung. Darrel William berhasil memikat hati s... More

•Prolog•
•Part One•
•Part Two•
•Part Three•
•Part Four•
•Part Five•
•Part Six•
•Part Seven•
•Part Eight•
•Part Nine•
•Part Ten•
•Part Eleven•
•Part Twelve•
•Part Thirteen•
•Part Fourteen•
•Part Fiftheen•
•Part Sixteen•
•Part Seventeen•
•Part Eighteen•
•Part Nineteen•
•Part Twenty•
•Part Twenty One•
•Part Twenty Two•
•Part Twenty Three•
•Part Twenty Four•
•Part Twenty Five•
ANNOUNCEMENT
•Part Twenty Seven•
•Part Twenty Eight•
MEET THE CAST!! (1)
MEET THE CAST!! (2)
•Part Twenty Nine•
•Part Thirty• Ulang-baca lagi
•Part Thirty One•
PENGUMUMAN
•Part Thirty Two•
•Part Thirty Three•
•Part Thirt Four•
ANNOUNCEMENT
Announcement
RolePlay Life

•Part Twenty Six•

671 26 0
By TunanganManurios

Darrel kini sudah membuat Gladis tidur segera pulang karena sudah malam juga. Ia menarik selimut dan mencium keningnya dengan lembut lalu mengusap rambutnya Gladis. Darrel pun meninggalkan kamar Gladis dengan senyuman yang menempel di wajahnya.

Sesampainya ia dirumah, Zidan mendatanginya.

"Eh pah, kenapa?"

"Kamu mau ikut ke Melbourne apa ke New York ke nikahannya Andrew?"

"Aku ke New York pah."

"Ya udah nanti papah transfer uang buat beli tiket sama keperluan kamu disana."

"Iya pah, makasih."

"Oh iya kamu belum punya pacar Rel?"

Darrel menggeleng, "Belum pah, lagi usaha ini." Jawab Darrel lesu.

"Ah elah, kamu gimana sih"

Zidan pun mengajak anaknya untuk berbicara antara lelaki di ruang tengah.

"Jaman papah sekolah dulu, papah punya banyak pacar. Sekalinya pacaran tuh dapet 2 atau 3. Bukan papah doang sih, tapi temen-temen gang papah."

"Papah punya gang? Kok aku ga tau?"

"Kamu ga pernah nanya. Jadi waktu papa SMA papa ikutan gang, papa jadi sahabatnya ketua gang itu. Ketuanya namanya Daniel. Si Daniel itu orangnya, um, gila deh. Kalo dia udah ngamuk kek apaan tau. Terus juga kalo dia pengen sesuatu harus diturutin atau ngga dia yang ngejar sesuatu itu, termasuk cewek yang sekarang udah jadi istrinya."

"Oh, jadi om Daniel sama papa masih sahabatan?"

"Iya masih lah. Terus bagi papa om Daniel tuh udah kaya saudara kandung sendiri. Selain om Daniel juga ada sahabat papa namanya  Alex, dia kakaknya istri om Daniel. Terus ada lagi Ben, Jim, Leo, Nathan, banyak deh. Kami semua masih sahabatan sampai sekarang. Walau jarak memisahkan tapi tali persahabatan kami ga akan pernah putus,"

Darrel mengangguk-angguk mengerti dengan cerita yang diceritakan oleh Zidan.

"Eh iya pah! Ceritain dong masa-masa papa sama mama pas SMA!"

Zidan pun tertawa, "jadi dulu mama kamu tuh naksir berat sama om Daniel udah kaya cabe-cabean kepanasan deh kalo deket sama om Daniel, kaya perangko ngga mau lepas. Sampai akhirnya dia bisa relain dia sama pacarnya, dan papa disitu belum mau ngedeketin mama kamu soalnya satu sisi papa mulai suka sama pacarnya om Daniel satu sisi papa bingung harus milih mana gitu. Dan akhirnya papa pilih mama kamu aja deh, dan akhirnya kita bersama dan lancar-lancar aja sampe sekarang."

"Darrel jadi penasaran, pengen liat muka om Daniel sama istrinya. Terus juga pengen liat sahabat-sahabat papa yang lain."

"Kalo gitu kamu ikut aja minggu depan. Kami bakalan reunian di rumah om Daniel. Yah rumahnya emang gede banget. Bukan rumah sih tapi kaya mansion gitu deh. Mau ikut ga? Nanti papa kenalin sama teman-teman papa deh."

Darrel mengangguk mantap. Tentu saja ia mau ikut. Ia penasaran seperti apa wajah-wajahnya teman-temannya papanya ini. Setelah itu mereka membicarakan hal banyak tentang masa lalu papanya saat SMA mulai dari hal konyol bersama sampai kisah persahabatannya yang sempat retak namun kembali utuh karena kata maaf.

Melly, sang mama menghampiri kedua orang tersayangnya itu sambil membawa minum untuk mereka.

"Duh ngomongin apa sih? Sampe keketawaan gitu. Mama ikutan dong,"

"Ngomongin kekonyolan papa sama temen-temennya pas SMA ma. Mama juga ikutan dong," ajak Darrel.

"Mama inget waktu itu nyiduk papa kamu lagi ngintipin cewe-cewe di ruang ganti. Kamu tau ga abis gitu apa yanh terjadi? Papa kamu di setrap terus dipanggil kepala sekolah. Bukan itu aja, tapi papa kamu dimarahin sama kakek kamu. Hahahaha..."

Gelak tawa pun terdengar di seluruh rumah itu. Walau hanya diisi oleh 3 orang tapi terasa menyenangkan bila sedang berkumpul bersama seperti ini. Rasanya begitu menyenangkan dan juga kita bisa merasakan kehangatan dan mengetahui apa arti dan makna sebuah keluarga.

Darrel tahu kini dirinya hanya masih bersama kedua orang tuanya. Tapi melihat Zidan dan Melly, Darrel jadi berpikir apakah ia akan sebahagia kedua orangtuanya itu? Apakah kehidupan berkeluarganya akan lancar? Itu semua tergantung takdir, nasib, dan jodoh kita di masa depan nanti tentunya.

Setelah berbincang-bincang Darrel izin untuk pergi ke kamarnya. Karena merasa lelah dan tak mau mandi Darrel langsung menjatuhkan dirinya di atas kasur empuk dengan hawa dingin yang membuat dirinya semakin lelap untuk tidur.

💥

Paginya Beatriz kini sudah siap untuk berangkat ke sekolah. Ia sudah menunggu Darrel selama 15 menit di luar rumahnya namun tak ada tanda-tanda kedatangannya sama sekali. Semestinya sebelum Beatriz bangun Darrel sudah ada dirumahnya dan membangunkannya tapi ini tidak seperti biasanya.

Beatriz positive thinking. Mungkin saja Darrel terkena macet di jalan atau apalah. Sampai sebuah pesan masuk ke dalam ponselnya membuat Beatriz sangat... entahlah. Perasaannya sekarang seperti nano-nano. Campuk aduk. Sedih, kecewa, ingin menangis karena lama menunggu, Beatriz pun meminta supirnya untuk mengantarnya ke sekolah dengan salah satu mobil milik ayahnya, Daniel.

Selama di perjalanan, Beatriz hanya melihat jalanan dimana banyak kemacetan, motor-motor yang selalu menyelip-nyelip, mobil yang mengklakson dengan kencang. Namun suara-suara itu menggema di telinganya seakan-akan tidak terdengar apapun. Ia seperti tuli. Sorot matanya memancarkan suatu kesedihan. Kembali ia melihat ke dalam ponselnya,

DarrelW: Be, lo berangkat sendiri bisa ga? Soalnya gue mau ke rumah temen gue lagi sekarang. Katanya dia kambuh lagi penyakitnya. Maaf ya, hari ini doang kok nanti pulang sekolah kita pulang bareng. Oke?

Ya, mungkin memang temannya Darrel membutuhkannya. Tapi apakah sepenting itu? Dan siapakah temannya itu? Apakah dia perempuan atau laki-laki? Beatriz tidak tahu dan tidak terlalu ingin tahu. Ingat, tidak terlalu ya.

Sesampainya di sekolahnya ia pun langsung berjalan namun bodohnya ia tidak melihat jalanan sampai akhirnya ia terjatuh.

"Aduh!" Pekik Beatriz saat bokongnya mendarat di aspal.

"Eh maaf? Lo ga apa-apa kan?" Ucap seorang laki-laki sambil menyodorkan tangannya. Beatriz melihat ke atas dengan wajah kesakitannya. Betapa terkejutnya ia dengan laki-laki dihadapannya ini.

"Elo?! Kok lo disini sih?" Tanya Beatriz pada laki-laki itu. Beatriz segera berdiri sambil menepuk-nepuk bagian belakangnya agar tidak kotor.

Lelaki itu hanya tersenyum. "Iya, mulai hari ini gue sekolah disini sekaligus gue pindahan. Gue duluan ya, see you later babe" ucapnya sambil mengerlingkan sebelah matanya membuat Beatriz merasa jijik.

Setelah itu Beatriz melanjutkan jalannya kembali menuju kelasnya yang sempat tertunda karena bertemu lelaki tadi. Iya, lelaki tadi adalah lelaki yang sama yang kemarin Beatriz temui di halte saat dirinya sedang menunggu taksi.

Beatriz segera duduk di bangkunya dengan wajah lesunya. Lauren yang duduk di sebelah Beatriz menautkan alisnya juga kedua temannya yang berada di depan bangku mereka berputar ke belakang.

"Be? Lo kenapa?" Tanya Tasya.

"Lesu amat mukanya mba," komen Amel.

"Eh lo temen lagi begini malah digituin." Ucap Lauren sambil menjitak kepala Amel. Yang dijitak pun mengaduh.

"Duh, sakit tau"

"Bodo amat"

"Masa tadi pagi gue ketemu sama satu cowo. Dia nabrak gue -eh tapi gue, ah gatau dah siapa yang nabrak siapa. Intinya gue lagi jalan terus gue ketabrak sampe jatuh gitu kan. Terus--" saat Beatriz mau melanjutkan ceritanya tiba-tiba guru masuk membawa masuk seorang murid.

Beatriz tercengang. Ini tidaklah asli dan tidak nyata kan?. Darrel pun masuk ke dalam dengan lari-larian dan ngos-ngosan.

"Eh, si ibu udah dateng ya?"

"Dari mana kamu Darrel?"

"Tadi nyariin belalang dulu bu di sawah terus nikahin belalang itu sama yang betina. Penghulunya juga ga dateng-dateng jadi saya yang gantiin penghulunya makanya lama. Maaf ya bu hehe"

Semua murid di kelas itu pun tertawa termasuk Beatriz karena mendengar alasan konyol Darrel. Guru itu menyudahi anak-anaknya untuk berhenti tertawa dan menggeleng-geleng kepala karena ulah Darrel.

"Ya udah terserah kamu aja deh. Ya udah sana kamu duduk di tempat kamu!" Titah guru itu.

"Lain kali jangan sampai telat ya Darrel" tambahnya.

"Iya buuuu"

"Baiklah anak-anak kenalkan..." sementara bu guru mengenalkan siswa baru itu Beatriz menoel-noel lengan Tasya.

"Apaan Be?"

"Itu! Itu cowo yang bikin gue jatuh tadi pagi!" Ucap Beatriz seperti bisikan tapi kencang.

Tasya terkejut, "hah? Itu? Seriusan lo?"

Beatring mengangguk mantap. Mereka berdua kembali menatap ke depan.

"Hai semua, kenalin nama gue Rian Pratama." Ucap Rian dengan senyuman manis tapi tatapannya pada gadis yang duduk di paling belakang. Senyuman itu membuat kaum hawa berteriak karena pesonanya yang luar biasa.

"Baiklah, Rian kamu bisa duduk di belakang."

Rian pun berjalan ke belakang dan duduk tepatnya di sebelah meja Beatriz. Ini sungguh rumit. Sebelah kanan ada meja Darrel, sebelah lagi ada setan nakal yang Beatriz yakin akan mengganggunya mulai sekarang dan setan itu bernama Rian Pratama.

💥

Don't forget to comment and vote. Salam dari author terterter😎✌

@tunanganmanurios ⬅follow akun ini thancu💕💕💕


Continue Reading

You'll Also Like

2.1M 97.6K 70
Herida dalam bahasa Spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
767K 21.7K 55
Zanna tidak pernah percaya dengan namanya cinta. Dia hanya menganggap bahwa cinta adalah perasaan yang merepotkan dan tidak nyata. Trust issue nya so...
2M 143K 69
[DILARANG PLAGIAT!!!] [Warning!! Mengandung unsur kekerasan dan kata-kata kasar] Kisah seorang gadis yang terjebak dengan seorang psychopath, bahkan...
29.2M 2.5M 70
Heaven Higher Favian. Namanya berartikan surga, tampangnya juga sangat surgawi. Tapi sial, kelakuannya tak mencerminkan sebagai penghuni surga. Cowo...