WANTED

Holymiela द्वारा

193K 12.9K 853

Bagaimana jadinya jika ayahmu menikah dengan seorang pria? Marah! Benci! Itulah yang dirasakan remaja 18thn... अधिक

PROLOG
1. Vian POV
2. Dafa POV
3. Jadi bagaimana?
4. Dafa POV
5. Vian POV
6. Pendekatan
7. Sebuah Kunjungan
8. Cerita Vian
Tokoh Wanted
9.
10. Rahasia Mila
11. Vian POV
12. Dafa POV
13. Ini Serius
14. Kegalauan Dafa
15. Kegelisahan Vian
16. Sang Mantan
19
21
22
23
24
25
26.
27. Semi Ending
28
29
30
BACK

20

3.9K 262 17
Holymiela द्वारा

"Hey..elo dimas kan?"

Dimas menoleh pada orang yang memanggilnya. Baru saja dia akan kembali masuk ke kantor nya setelah ngambil file yang ketinggalan dirumahnya. Oh tapi dimas kenal orang ini

"Robi. Elo ngapain disini?"

Robi tersenyum bangga karena dimas ternyata masih inget. Dulu mereka deket sebelum robi jadi deket sama vian

"Haha elo masih aja kayak dulu. Eh ngomong-ngomong elo kerja disini? Gue mau kirim something buat direkturnya..eh iya..stt kalian duluan aja masuk. Gue ada urusan bentar"

Robi menyuruh tim nya untuk masuk lebih dulu

"Bentar lagi jam makan siang. Gimana kalo kita makan?"

"Sorry gue harus kerja" dimas ingin berlalu namun robi menahan lengannya

"Cuman makan aja kok sambil ngobrol bentar. Gue juga ada kerjaan. Gak bakal lama"

Dimas berbalik dan menghela nafasnya

"Oke, gue simpen dulu berkas ini"

"Gak perlu! Ayoo--" robi menarik tangan dimas dan mencari tempat yang dianggap pas untuk mereka berdua "kantin kantor ini dimana?"

'Dasar..keras kepala!'

Dimaa dengan setengah hati membawa robi ke kantinnya yang ada didalam gedung perusahaan tentunya. Ruangan yang cukup besar karena gedung ini memang milik sang pemilik perusahaan sendiri

.
.
.
.
Dimas sama sekali tidak ingin memulai pembicaraan. Robi masih saja menunggu dimas berbicara. Namun sepertinya, indonesia tidak akan berada di australia. Dimas masih tetap saja diam

"Kira-kira, udah berapa lama yah kita gak ketemu?"

Tttuutt tttuutt ttuuutt

"Bentar dulu"

Dimas mengangkat panggilam vc di hamdphone nya

"Mas, elo lagi dimana? Lagi dikantin yah? Yaelah  nyantai-nyantai"

"Sorry gue lagi ketemu temen lama"

"Temen" desis robi sembari terkikik lucu

"Berkas nya mas..dimana? Jangan bilang elo belum bawa berkasnya. Aduhh deadline nya besok loh"

"Udah kok vian--"

Robi membulat mendengar nama itu. Kalau dipikir-pikir suaranya memang tidak asing.. apa itu vian..

"--ada dimeja gue. Tadi udah gue titipin ke bang sat. Abis elo nya lagi kemana gitu"

"Oh mungkin pas gue ke ruangan mas prabu. Pantes aja elo titipin nya ke bang sat. Doi lagi gak ada"

"Santai makannya"

"Haha yaudah.. gue..ker.ja.du.lu"
ucap vian sembari menekan kalimat diakhirnya dan mengakhiri panggilan

"Dim.. elo kenal vian?"

Tanya robi cepat setelah dimas selesai mengangkat vc nya. Dimas tidak langsung menjawab. Mata nya tertuju pada tangam robi yang tiba-tiba menggenggam tangannya erat. Ia buru-buru melepaskan tangannya

"Dim..jawab!"

"Vian yang mana? Nama vian kan banyak"

"Vian yang tadi ngehubungin elo"

Dimas memgernyitkan alis nya. Apa bener vian temennya yang dimaksud robi? Tapi ada apa?

"Vian gue istri nya pemilik perusahaan ini" ucap dimas malas karena melihat sikap heboh nya robi.

"Bukannya pemilik perusahaan ini cowok?"

Mampus!! Dimas lupa. Gak seharusnya dia ngomong soal itu ke orang kayak robi

"Dim.. please gue pengen ketemu sama vian"

Mohon robi padanya

"Kenapa gue harus?"

"Atau gue minta nomor nya aja"

Dimas tak bergeming. Ia terus memikirkan ada hubungan apa antara robi dan vian

"Ayolah dim.. bantu gue"

"Buat apa gue bantu manusia kayak elo?" Ucap dimas dingin

"Hahh" robi menghela napasnya kasar

"Elo masih marah yah sama gue?"

Dimas tak menjawab

"Dim, elo---apa lo masih suka sama gue"

Dimas lansung berdiri dan pergi meninggalkan robi yang terus memanggilnya

"Dim..tunggu dim"

Robi berhasil menarik tangan dimas membuat dimas harus sabar-sabar menghadapi orang didepannya

"Lepasin gue bi, karyawan lain liat" ucap dimas dengan suara yang pelan namun terdengar tajam seperti ancaman. Robi langsung melepaskan tangannya

"Oke, gue minta maaf soal tadi"

"Gue udah selesai disini. Mending elo lanjutin kerjaan elo juga"

Dimas kini benar-benar berlalu. Robi menunjukan smirknya saat melihat punggung dimas semakin menjauh. Ia takkan kehabisan cara untuk mendapatkan nomor dimas dan juga vian tentunya. HRD pasti memiliki file tentang karyawan-karyawannya kan? Beruntungnya robi kenal dengan hrd disini
.
.
.
.
.
.
Dimas tidak bisa untuk tidak menggerutu dalam hati nya. Bertahun-tahun dia mengubur robi dalam-dalam tapi tiba-tiba orang itu datang dan menanyakan apa kah dimas masih menyukainya?? Gila!!! Sepertinya dimas sudah gila karena tidak bisa untuk menjawab tidak!

Bruk~

"So--sorry..mbak dila"

Dimas membatu mbak dila berdiri. Namun mata dimas tertuju pada handphone mbak dila yang tengah menerima panggilan..itu dari bos nya.

"Aduh dimas..jalannya pelan-pelan dong. Mbak sampe jatuh. Sakit tahu"

"Hehe maaf mbak. Dimas lagi buru-buru--"

Dimas tersenyum kikuk didepan atasannya ini

"Mm--mbak.. maaf. Kancing nya kebuka mbak"

Dimas menunjuk kancing atasan mabk dila yang terbuka hingga dimas tak sengaja melihat apa yang ada didalamnya. Ingat..tidak sengaja

"Aduh, ini pasti gara-gara kamu tabrak"

Mbak dila memasukan terlebih dahulu handphonenya kedalam saku dan membenarkan kancing nya

"Sudah..mbak duluan yah"

"Iya mbak..silahkan"

Skip
.
.
.
.
"Mas, ini bener gak kayak gini? Soalnya tadi gue ngerjainnya pake sistim ngebut"

Dimas tak bergeming. Tiba-tiba ada banyak momen yang kembali terulang diotaknya

"Mas..mas..hello"

Vian melihat ada yang tidak beres dengan teman sekaligus rekannya ini

"Dimas!!"

"Aawww"

Vian tersenyum puas sementara dimas merasakan sakit dihidungnya yang ditarik oleh vian

"Mas kenapa? Sakit?"

"E..enggak vian. Oh ya.. tadi ngomong apa?"

"Mas gak denger tapi tahu gue ngomong? Ya ampun mas.. maa tadi minum air putih gak?"

Ddrrtt Ddrrtt Drrrt

"Handphone mas ada panggilan masuk tuh. Angkat jangan ngelamun aja"

Dimas kini sudah sadar seutuh nya dan menganglat telpon dari nomor yang tak dikenal itu

"Hallo--"

"Hallo..dimas. ini robi"

Hebat!! Baru tadi ia bertemu dengan robi dan kini orang itu sudah mendapatkan nomornya

"Urusanku sudah selesai disini. Aku pergi dulu yah dim. Sampai bertemu lagi. Cha cha!"

Sial.. dimas menggigit bibir bawahnya. Kenapa robi harus memakai aksen saat dulu mereka dekat sih?

"Dim.. ada apa? Panggilan dari siapa?"

'Robi kenal vian..vian juga pasti kenal robi kan?'

"Enggak..bukan apa-apa"

Dimas kembali menaruh handphone nya

"Mana, berkasnya udah selesai?"

Vian memberikan berkas yang sedari tadi ia bicarakan sendiri sembari menatap dimas dengan curiga

"Gue bakal periksa dulu..biar gue yang nunjukin ini ke bos nanti"

"Segera!"

Vian kembali pada meja kerjanya

'Kira-kira ada hubungan apa antara vian dan robi?'

.
.
.
.
.
.

Di sekolah (baca hati-hati)

Dafa dipusingkan oleh ulangan dadakan dari guru ekonomi nya. Ia belum persiapan apa-apa. Jadi dafa mengerjakan seadanya saja. Namun saat menit-menit terakhir. Mila tiba-tiba menghampirinya memberikan kertas yang berisi jawaban dan mila menuju pak wawan dan mengumpulkan jawabannya

'Apa mila sengaja membuat jawaban dikertas lain. Buat gue?'

Gue berpikir keras dan jawabannya pasti iya. Mila sengaja. Ternyata dia bener-bener suka sama gue.

"Apa itu?"

Anto mengambil kertas yang diberikan mila tadi

"Woahh ini jawabannya kan?" Bisik anto padaku

"Hmmm"

Anto tersenyum bahagia seperti menemukan harta karun

"Gue contek yah"

"Silahkan to"

Dan gue pun segera mengumpulkan kertas jawaban gue dengan jawaban yang seadanya. Gue mencari mila, gadis itu tengah duduk sendirian karena yang lain belum pada keluar. Gue menghampiri dan duduk disamping nya

"Ngapain repot-repot ngasih gue contekan"

"Keliatan banget kamu belum belajar"

"Jangan khawatir.. gue kan masuk top 3 di kelas ini"

Mila hanya tersenyum hangat padaku

'Maaf kan gue mil, gue masih gak bisa membuka hati ini buat elo'

TBC

140318 05:04

Yes!! Lumayan 1151 word. Agak pegel karena ngetik di hp..my lappy nya lagi dikatantina disekolah😫😫 kkkk~

Btw maaf yah kalo gak nyambung. Sudah agak lupa dengan orang-orang dan jalan ceritanya kkkk

पढ़ना जारी रखें

आपको ये भी पसंदे आएँगी

CUEK [Chikaran] ✔️✔️ oww3nn_ द्वारा

किशोर उपन्यास

52K 2.7K 38
"mulai hari ini lu Harus sama gw terus" "Iya pak"
318K 24.4K 36
Dilon itu bukan orang miskin biasa, dulu dia pernah merasakan hidup mewah bergelimangan harta. Tapi takdir sepertinya gak cinta sama dia. Perusahaan...
1.7M 69.8K 44
"Setiap pertemuan pasti ada perpisahan." Tapi apa setelah perpisahan akan ada pertemuan kembali? ***** Ini cerita cinta. Namun bukan cerita yang bera...
439K 21.5K 22
Vanu yang seorang preman pasar dengan nekatnya memalak rentenir kelas kakap yang ada di kotanya. Membuat dia terjebak dalam hubungan 'bayar hutang' b...