Lost Souls

By Alnnzhraa

78K 2.2K 52

Apakah jiwa dan raga dapat dipisahkan? Selain disebabkan oleh kematian. Jika jawabannya iya, Apakah, Ketika s... More

Satu
Dua
Tiga
Empat
Lima
6. Si Stalker
7. Menjaga jarak
• [Pemberitahuan^_^]
9. Penolakan yang kedua kalinya
10. Maaf...
11. Terimakasih, Reihan
12. Fragmentasi
13. Sahabat lama
14. Reihan: You can do it, Rania!
15. Olimpiade dimulai
16. Dear Diary
17. Tidak seperti yang orang lain kira
•Main characters
18. Catatan Reihan
19. Secangkir Kopi
20. Raka Hardianto
(Pengumuman penting)

8. Salah Paham

3K 119 1
By Alnnzhraa

Pukul 06.00 masih pagi sekali untuk siswa yang datang di Sekolahnya.
Tapi hari ini, Rania sudah sampai di Sekolahnya.
Ia tiba di gerbang, belum melihat siswa satupun, yang ada hanya tukang pembersih Sekolah dan guru-guru di ruangannya.

Ia berjalan tak bersemangat dengan mata sembab dikarenakan semalaman ia merasa kecewa dan menangis.

Dari sejak kecil, ia memang pandai menyembunyikan masalahnya- terlebih saat bunda nya terkena penyakit jantung.
Memang sulit, apabila semua ditanggung oleh diri sendiri, yang hanya ditemani oleh air mata kesedihan.

Ia memang sengaja datang pagi sekali karena dia takut bunda-nya akan bertanya panjang, beruntunglah bunda nya belum keluar dari kamarnya sebelum ia berangkat.

Ia menyusuri koridor demi koridor, sepi—itulah pemandangan pagi hari di Sekolahnya.

Ia sekarang sedang menghirup udara segar melalui jendela kelasnya, menikmati pagi hari yang telah beranjak dari fajar.

Ia telah sampai di kelasnya sekitar 2 menit yang lalu, dilihatnya kelas nya yang sunyi karena belum ada peserta didik yang datang.

"Dwar!!" Teriak Hana yang memang niat untuk mengageti Rania.

"Iih!!" Teriak Rania balik.

"Lo sih lagian bengong, masih pagi tau ditambah belum banyak orang yang datang. Bikin takut aja." Ucap Hana yang baru datang.

Rania tidak menjawabnya lagi.

"Sejuk ya disini," ucap Hana sambil menjejerkan tubuh nya ke samping tubuh Rania.

"Iya, ngomong-ngomong kenapa lo bisa tiba se-pagi ini?" Tanya Rania sambil memandang langit.

"Iya, orangtua gue mau ke Surabaya dan jam 6 kurang mereka udah mau pergi, yaudah gue akhirnya pergi bareng daripada harus naik motor sendiri." Jawab nya.

"Lo sendiri kenapa udah datang?" Tanya Hana.

"Pengen ngerasain aja berangkat pagi," jawab Rania asal.

5 menit pun berlalu, siswa-siswa mulai berdatangan.
Termasuk Aira.

Cling..
Sebuah pesan yang berasal dari ponsel Rania masuk.
Ia pun melihat nya dan matanya membesar seketika tidak percaya.

"Ada apa?" Tanya Aira yang sedang duduk di kursi nya.

Aira memang sudah masuk ke kelas sejak 3 menit yang lalu.

"Enggak kok." Jawabnya cepat.

"Pasti ada sesuatu yang disembunyikan," tebak Hana.

"Eng..enggak kok," Jawabnya gugup.

Sepertinya keberuntungan sedang menemani Rania saat itu, bu Lulu masuk kelas.

Hari ini, bu Lulu mendapat jatah untuk mengajar matematika selama 3 jam, tentu saja otak mereka ingin mengebul. Apalagi, bu Lulu dikenal sebagai guru yang killer ketika sedang mengajar di kelas, murid-murid nya harus benar-benar paham apa yang sudah dia ajarkan, ya kalau tidak akan dikenai rotan sepanjang 35 cm.
Sebagai contohnya hari ini, ia mengajarkan trigonometri.
Lalu, ia memberi 4 soal di papan tulis dan yang tidak bisa akan dipukul.
Dan salah 1 orang itu adalah Arkan - yang tentu saja tidak bisa mengerjakannya dengan alasan ia masih pemula.
hal ini akhirnya mengundang emosi kuadrat bu Lulu.

Bu Lulu marah karena pertama, pada saat ia menjelaskan materi, Arkan malah asyik bercanda dengan Dika-teman sebangkunya.
Dan kedua, ia memang selalu tidak mau jika dipanggil guru untuk mengerjakan kedepan dengan alasan tidak bisa.

Dan 2 jam lagi, dipergunakan untuk pelajaran kesenian yang diajarkan oleh bu Mawar.
Hari ini ia mempergunakan waktu 1 jam untuk mengajarkan tentang seni suara, sedangkan waktu nya yang 1 jam lagi dipakai untuk murid-murid nya latihan selama 15 menit untuk bernyanyi sendiri.
15 menit berakhir, ia lalu mengambil nilai dari bernyanyi satu-satu yang akan murid nya tampilkan di depan kelas.

"Arkan!" Panggil bu Mawar- nomor absen Arkan adalah pertama.

"Saya belum hafal bu," jawab Arkan- yang malu untuk tampil.

"Sini kamu!" Seru bu Mawar.

Akhirnya Arkan menyerah, dia tidak mau kembali dipukul oleh bu Mawar seperti tadi bu Lulu melakukannya.

"Mau nyanyi apa kamu?" Tanya bu Mawar.

"Ehm, apa ya?" Tanya balik.

"Cepat!" Teriak bu Mawar.

"Lagu nya wali band aja bu, yang judulnya 'baik-baik sayang'."

"Oke, cepat nyanyikan."

Ia pun menyanyikan nya dengan suara melengking- satu kelas pun tertawa mendengarnya yang tetap percaya diri menyanyikannya.

Tiba di bagian reff..

Sontak, seisi kelas tertawa pingkal ketika mendengarnya, bukan karena lagu yang ia bawakan, tetapi karena ia menyanyikannya dengan suara yang amat tidak bisa dikeluarkan oleh kata-kata.

Nama-nama murid pun dibacakan satu persatu, kebanyakan dari mereka adalah murid yang percaya dengan dirinya sendiri hingga melupakan suara yang ....
Tibalah Rania yang dipanggil.

"Nyanyi lagu apa?" Tanya bu Mawar.

"Lagu yang dibawakan oleh Ed Sheeran yang berjudul 'perfect' ".


found a love for me
Darling, just dive right in and follow my lead
Well, I found a girl, beautiful and sweet
Oh, I never knew you were the someone waiting for me
'Cause we were just kids when we fell in love
Not knowing what it was
I will not give you up this time
But darling, just kiss me slow, your heart is all I own
And in your eyes you're holding mine🎶🎶

Suara yang dibawakan oleh Rania sangat merdu, hingga Arkan yang sejak tadi ingin menjahilinya dengan menertawakannya, begitu saat ia bernyanyi langsung terdiam seketika, begitu juga dengan bu Mawar yang terpukau dengan suaranya.

*suara tepuk tangan meriah oleh seisi kelas XI-4.

"Suara kamu memang bagus, tidak salah kamu di rekrut oleh pak Wayan (guru paduan suara)." Puji bu Mawar.

"Alah iya lah bagus, soalnya dia kan ikut paduan suara," Celetuk Arkan.

"Diam kamu Arkan, suara Rania memang bagus," Teriak bu Mawar.

"Kamu hanya iri dengan Rania, jelas-jelas suaranya merdu, sedangkan kamu suaranya seperti kapal pecah sangking hancurnya." Ujar nya lagi membuat seisi kelas tertawa.

Mendengar teriakan suara cempreng bu Mawar, Arkan pun langsung terdiam dengan memasang wajah yang memelas.

"Sudah-sudah, silahkan duduk Rania. Selanjutnya Roni!" Panggil guru itu sambil membetulkan konde nya yang sudah mau turun.


                             ***

Tolong temui aku di taman sekolah!

Rania membaca pesan singkat itu ketika ia dan teman-teman nya sedang makan di kantin.

Ia pun izin ke teman-teman nya secara mendadak.
"Gue permisi dulu ya ke toilet." Ujarnya buru-buru.

"Oke, hati-hati." Balas teman-teman nya.

Ia pun segera berlari kecil melewati koridor untuk mencapai tujuan dengan cepat.

Ia akhirnya tiba dalam 2 menit dan kaget seketika melihat laki-laki yang berdiri di hadapannya.

"Lo manggil gue?" Tanya nya mematung.

"Iya, gue cuman ngasih penjelasan kalau lo hanya salah paham, lo pasti denger gosip nya Rizal, kan?" Tanya Reihan memastikan.

"Iya, gue denger sendiri dari dia!"

"Tolong, omongan dia jangan lo dengerin, dia itu bohong!" Ucap Reihan terbawa emosi.

"Udah lah, gue pusing mikirinnya.
Gue duluan!" Ujar Rania jutek.

"Tolong pikirin dulu kata-kata gue barusan, gue gak ada maksud apa-apa kok." Ujar Reihan sebelum Rania benar-benar pergi.

Akhirnya, Rania berjalan menuju kantin kembali untuk menghabiskan roti bakar yang ia pesan tadi.
Ia memang masih ingat, dulu Rizal pernah menembaknya di depan team basketnya dan alhasil, Rania menolak lalu pergi meninggalkan lapangan karena merasa malu.

Tanpa mereka sadari, sejak tadi ada seseorang yang mendengar percakapan mereka berdua (lebih tepatnya sengaja menguping), ketika mendengarnya ia tersenyum penuh kemenangan.


Continue Reading

You'll Also Like

MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

1.6M 53.7K 24
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
3.2M 157K 22
Sagara Leonathan pemain basket yang ditakuti seantero sekolah. Cowok yang memiliki tatapan tajam juga tak berperasaan. Sagara selalu menganggu bahkan...
2.6M 139K 62
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...
GEOGRA By Ice

Teen Fiction

2.4M 100K 57
Pertemuan yang tidak disengaja karena berniat menolong seorang pemuda yang terjatuh dari motor malah membuat hidup Zeyra menjadi semakin rumit. Berha...