Lost Souls

By Alnnzhraa

78K 2.2K 52

Apakah jiwa dan raga dapat dipisahkan? Selain disebabkan oleh kematian. Jika jawabannya iya, Apakah, Ketika s... More

Satu
Dua
Tiga
Empat
Lima
7. Menjaga jarak
8. Salah Paham
• [Pemberitahuan^_^]
9. Penolakan yang kedua kalinya
10. Maaf...
11. Terimakasih, Reihan
12. Fragmentasi
13. Sahabat lama
14. Reihan: You can do it, Rania!
15. Olimpiade dimulai
16. Dear Diary
17. Tidak seperti yang orang lain kira
•Main characters
18. Catatan Reihan
19. Secangkir Kopi
20. Raka Hardianto
(Pengumuman penting)

6. Si Stalker

4.5K 132 1
By Alnnzhraa

Malamnya sekitar jam 7 di kediaman Reihan...

Reihan tidak melihat mobil ayahnya dan ibunya di rumahnya.
Suasana di kediaman Reihan cukup sepi karena ia tinggal di sebuah kompleks perumahan mewah.

Sesampainya di ruang tamu ia bertemu dengan pembantunya.
"Bi, ayah udah pulang belum?"

"Belum. Kalau mau makan, udah bibi siapkan di meja makan ya." Jawab bibi nya.

Ia lalu bergegas mandi dan makan lalu setelahnya ia belajar di ruang perpustakaan yang berada di rumahnya.
Keluarganya memang memprioritaskan pendidikan, tidak salah jika Reihan selalu mendapatkan peringkat 5 besar di Sekolahnya.
Dan juga sikap nya tidak banyak tingkah alias tidak nakal.
Jika biasanya, anak laki-laki akan keluar bebas pada malam hari terutama malam minggu, ia hanya menghabiskan waktunya di rumah sambil mengisi waktunya dengan belajar bersama ibunya atau pun sesekali mengajak Azka dan Bagas untuk bermain di rumahnya.

"Duh, udah 2 jam gue belajar." Reihan akhirnya keluar dari ruang Perpustakaan.

"Ayah?" Tanya Reihan ketika ia keluar dari ruang Perpustakaan dan melihat ayahnya ingin masuk.
Ia kemudian salim sebagai tanda hormat.

"Oh, kamu toh Rei. Udah selesai belajar nya nak?" Tanya ayahnya.

"Udah pah, dari jam 7 lewat aku belajar. Ibu udah pulang yah?"

"Yaudah, sama kamu istirahat di kamar. Ibu sudah pulang sekarang lagi di kamar."

"Ayah kenapa gak tidur?" Tanyanya lagi.

"Ayah ingin mengetik dokumen dulu nak."

"Yaudah yah, Reihan ke kamar dulu ya. Ayah tidurnya jangan malam-malam."

Sesampai nya di kamar Reihan, ia langsung membuka ponselnya dan melihat beberapa notifikasi.

"Gue telpon dari tadi juga, kenapa ga diangkat?" Protes Azka ketika Reihan membuka ponselnya lalu mendapat notifikasi Azka menelpon nya sebanyak 4 kali.

"Sorry, gue tadi lagi belajar. Lagian kenapa ga telpon Bagas aja?"

"Bagas lagi ada acara keluarga katanya."

Hening pun menyelimuti mereka ber-2, Reihan melihat dinding kamar nya yang ber-cat emas dengan hiasan mewah.

"Woy?" Teriak Azka dari telepon.

"Ya? Ada apa? Kuping gue ntar tuli bisa-bisa!" Teriak Reihan yang tidak mau kalah.

"Gue lagi gabut nih, makanya gue telepon lo." Jawab Azka jengkel.

"Terus lo mau apa?"

"Gue liat pr MTK dong yang nomor 23 sama 24, gue gak ngerti." Jawab Azka lagi.

"Ternyata ini inti pembicaraan lo, oke deh gue kirim lewat whats app."

"Ok, thanks ya Rei. Lo emang bisa diandalkan."

Tut..tut..
Azka sudah mematikan teleponnya.

Lalu, Reihan pun dengan cekatan mengambil gambar pr yang dimaksud pada nomor 23-24.

"Belum ngantuk, stalking ah" ujar nya kepada dirinya sendiri.

"Lalu ia pun membuka Instagram, dan mengetikkan nama account @adreenaarniia_  .

Itu merupakan nama pengguna account Rania, ia diberi tahu oleh Aira tadi siang.

"Yah di private!" Ujar nya kesal.

"Coba ah minta follow."

20 menit kemudian, ia kembali melihat Instagram nya dan belum dibuka.

"Gue ada ide."
Lalu ia pun membuat akun baru yang bernama @pinkycherry .
"Namanya alay." Gumam Reihan kepada dirinya sendiri, karena  ia membuat sebuah account perempuan dengan nama yang terlalu berlebihan.

Lalu ia pun mem-follow akun Rania menggunakan akun yang baru ia buat.

Didalam pikiran Reihan, Rania pasti tidak mau menerima Reihan sebagai followers nya.

3 menit kemudian, Rani meng-accept akun yang baru Reihan buat.

"Emang dasar yah ni anak! Gak mau gue follow kali." Gerutu Reihan.

Di akun Rania, Reihan melihat-lihat kirimannya dan hanya terdapat 2 foto, yang 1 merupakan foto Rania dan ibunya. Disana, Rania terlihat anggun dengan model rambutnya yang digerai dan memakai pita pada poninya dan pakaian yang dikenakan dress perpaduan warna ungu-putih, sedangkan ibunya memakai long dress berwarna coklat. Keduanya tampak tersenyum.
Dan 1 nya lagi adalah foto pemandangan pelangi yang ber-caption: " Try to be a rainbow in someone's cloud.'

Namun, pengikut nya Rania sudah mencapai 826 orang dan yang diikuti nya hanya 187 orang.

"Kenapa followers nya rata-rata cewek ya? Mungkin dia itu pemilih. Coba aja kalo dia gak pemilih, mungkin udah ribuan yang follow dia."
Setelah puas men-stalk ia pun memutuskan untuk tidur.

                               ***

Keesokan harinya di Sekolah,

"Hai Ran!" Sapa Hana ketika ia sedang piket dan melihat Rania datang.

"Hai Han!" Balas nya dengan tersenyum.

"Wah, bidadari udah masuk lagi!" Usil salah satu temannya yang bernama Arkan.

Rania tidak menggubris nya tetapi ia menatap tajam Arkan.

Arkan merupakan cowok yang tergolong nakal di kelasnya, malah di Sekolahnya.
Tetapi dibalik kenakalan nya, ia sosok laki-laki yang tampan, namun sikap nakal nya jadi merubah wajahnya.
Ia sangat usil terhadap anak perempuan terutama anak yang lemah, biasanya ia tidak pernah menjahili Rania maupun Aira tetapi hari ini mungkin karena melihat Rania 2 hari tidak masuk.

"Udah selesai Han?" Tanya Rania, yang melihat Hana keletihan karena habis piket.

"Udah kok." Jawabnya sambil mengipas-ngipas dengan buku tulis.

"Kok Aira belum datang ya?" Tanya Aira.

"Aira gak masuk, soalnya dia hari ini mau istirahat dulu, kelelahan katanya habis berlatih siang-malam buat mempersiapkan untuk lomba taekwondo. Suratnya ada di gue." Jawab Hana.

Pelajaran pertama adalah pelajaran biologi, yang diajarkan oleh bu Resti.
Bu Resti juga termasuk wali kelas Rania.

"Anak-anak, ibu mau periksa dulu siapa yang tidak mencatat kemarin." Tutur nya.

"Untung gue udah." Ucap Rania menghela napas.

Akhirnya, bu Resti berkeliling di dalam kelas untuk memeriksa siswa yang tidak mencatat.
Dan tibalah di kursi Arkan, Arkan yang kemarin tidak mencatat langsung menaikan emosi bu Resti.

"Arkan! Kamu lagi-kamu lagi!! Ibu sudah capek. Cepat lari keliling lapangan 8 putaran." Teriak bu Resti tanpa ampun.

Arkan akhirnya menuruti perintah bu Resti, dengan wajah bermalas-malasan dan meninggalkan gelak tawa di kelas.

"Ibu sudah bilang ke kalian bahwa mencatat itu penting, catatan itu bisa kalian pelajari lagi di rumah.
Kalau kalian tidak mencatat? Memangnya bisa menampung ilmu yang ibu berikan saat pelajaran di Sekolah?" ceramah bu Resti kepada seisi kelas.

"Baiklah, sekarang ibu jelaskan apa yang kemarin kalian catat." Tambahnya lagi.

Kringgg.....

Pertanda bel pelajaran bu Resti usai, murid-murid pun bergembira bukan main, apalagi anak-anak cowok bandel termasuk Arkan.

"Baiklah, sampai jumpa di pertemuan berikutnya." Itulah kalimat terakhir nya.

Sementara itu,,

[Di kelas Reihan]

Bu Resti masuk ke kelas XI 1 (kelas Reihan).

"Astaga, saya lupa!" Gumam bu Resti.

"Reihan!" Panggil nya, sontak seisi kelas menoleh.

Lalu, Reihan pergi ke meja guru untuk memenuhi panggilan bu Resti.

"Ada apa, bu?" Tanyanya sopan.

"Tolong panggilkan Rania anak XI-4 ke sini!" Perintah bu Resti dengan suara lantang yang membuat seisi kelas mendengarnya.

"Cie... kesempatan emas tuh," ledek Azka yang mendengarnya.

Pipi Reihan yang tidak bisa diajak berkompromi memerah seketika mendengar celetukan dari Azka.
Lalu Reihan pun sedikit berlarian untuk menuju kelas Rania.

"Assalamualaikum pak Rasyid." Ucap nya ketika melihat guru agama itu sedang mengajar di kelas Rania.

"Waalaikumsalam Warahmatullah, ada apa ya?"

"Saya ingin memanggil Rania, dia dipanggil oleh bu Resti." Jelasnya.

Demi mendengar hal itu, siswa-siswi XI-4 menoleh ke arah pintu,
Dan yang lebih parah nya lagi adalah cewek-cewek malah melihat ketampanan Reihan yang disebut-sebut sebagai 'cowok perfect'. Mereka malah membicarakannya sedang Reihan meski samar-samar tetap mendengar pujian-pujian  yang dilontarkan.

Rania akhirnya menemui Reihan.

"Saya permisi dulu ya, pak." Ujar Rania yang memberi tanda tanya kepada teman-temannya yang kepo karena Reihan tiba-tiba memanggilnya.

"Ada apa bu? Tanya Rania ketika sudah sampai di depan kelas XI-1.

"Saya permisi, bu." ucap Reihan.

"Tunggu sebentar, ibu mau membicarakannya kepada kalian ber-2."

Anak-anak XI-1 pun melihat mereka dari jendela.
Ada yang melihat karena ingin melihat wajah cantik Rania dan ada juga yang penasaran kenapa mereka dipanggil.

"Wah, mungkin Rania dan Reihan lagi dijodohin sama bu Resti." Ucap Bagas yang membuat teman-teman nya tertawa.

"Bu Resti jadi penghulu nya kali tuh," balas teman-teman nya.

"Jadi gini, kalian akan diikutkan olimpiade antar Sekolah bidang biologi. Ibu sendiri lah yang memilih kalian."

Wajah Rania tampak terkejut, Reihan juga tidak percaya mendengarnya.

"Ber-2 aja bu?" Tanya Rania.

"Ber-3 kok, dengan Raka anak XI-6."

"Raka Hardianto?" Tanya Reihan.

"Ya, benar."

Kenapa tim nya laki-laki semua sih? Bisik Rania dalam hatinya.

"Waktunya 2 minggu lagi. Makanya persiapkan dengan matang.
Lomba nya berbasis kelompok ya." Tambah guru itu lagi.

"Jadi maksud ibu, lomba nya berkelompok? Dan bukan pake kertas melainkan tanya jawab langsung?" Tanya Rania.

"Ya, begitulah." Jawab guru itu.

"Kenapa tidak secara individu aja, bu?" Tanya nya lagi.

"Ran, ini biologi dan soal-soal nya pun tidak ada yang menggunakan perhitungan seperti fisika ataupun kimia."

"Oh ya Ran, pinjamkan buku catatan biologi mu ke Reihan ya, ibu lupa bawa buku itu soalnya." Ucapnya lagi.

"Ya bu, saya permisi." Ucap Rania.


                          ❄❄❄ 


      Rania Adreena👑👀
  


Continue Reading

You'll Also Like

384K 27.3K 26
[JANGAN SALAH LAPAK INI LAPAK BL, HOMOPHOBIA JAUH JAUH SANA] Faren seorang pemuda yang mengalami kecelakaan dan berakhir masuk kedalam buku novel yan...
4.3M 97.4K 48
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
661K 19.3K 40
Ivander Argantara Alaska, lelaki yang terkenal dingin tak tersentuh, memiliki wajah begitu rupawan namun tanpa ekspresi, berbicara seperlunya saja, k...
773K 56.9K 61
Namanya Camelia Anjani. Seorang mahasiswi fakultas psikologi yang sedang giat-giatnya menyelesaikan tugas akhir dalam masa perkuliahan. Siapa sangka...