My Destiny

By RavenErs77

19.6K 2K 493

~WenV/DoubleV~ Ice princess dipertemukan dengan Hot prince apa jadinya ya??? Takdir mereka yang berliku-liku... More

-awal-
Prolog
Kim Taehyung
Son Seungwan
My Destiny, i meet u
Red
Wendy
Red Velvet
Peek a-Boo
Game
Game-Start
Wherever You are
Mic Drop
Stay Strong Seungwannie
See You
Mathematics-Problematics?
Visitting Taehyung
Visitting Taehyung #2
Naughty Boy
Really?
Bullet Velvet
Bullet Velvet #2 (Taehyung's side story)
Something new
Help, please !
BLOOD, SWEAT & TEARS
Hug
Close

Between Us

473 58 17
By RavenErs77

Seorang gadis dengan rambut lurus tergerai bebas tengah sibuk memandang ponselnya dengan mata berbinar di sofa empuk miliknya.Senyumnya terpancar ketika ia mengetikkan sesuatu di layar ponselnya.

Jin♥:
Aku akan menjemputmu nanti malam pukul 7.Love you.

Irene:
Baiklah.Sampai jumpa nanti malam.Love you too :)

Setelah selesai membalas pesan singkatnya kepada Jin, kekasihnya. Ia pun lantas bangkit dari posisi nyamannya dan berjalan pelan menuju kamarnya.Saat ini jam dinding di ruangan itu menunjukkan jarumnya di angka 2 siang lebih 25 menit.Ia masih punya beberapa waktu untuk malam berharganya itu.

Sebuah gaun hitam tergeletak di atas kasur nyamannya.Dengan mengetukkan jari telunjuk di dagunya Irene memandang gaun indah itu yang akan dipakainya untuk acara kencannya dengan Jin.Senyum manisnya nampak, membayangkan ia memakainya malam ini.Kemudian ia terpikir sesuatu.
'Sepertinya pergi ke salon bukanlah ide yang  buruk...lagipula sudah lama aku tak pergi kesana kan..ahh baiklah'

Idenya itu membuat senyumnya melebar.Tak lama kemudian setelah ia memakai pakaian tebal dan mengambil kunci mobilnya ia langsung berjalan keluar dari kamarnya.

"Bibi aku pergi sebentar, jika eomma mencariku katakan saja aku pergi ke salon biasanya"teriak Irene sambil berjalan keluar.

Angin musim gugur bertiup pelan saat ia sudah berada diluar rumahnya,membuat ia memeluk coat panjang yang mengelilingi tubuhnya siang itu mengingat ia bukanlah tipe orang yang tahan terhadap cuaca dingin.Dengan sambil merapikan rambutnya ia masuk ke dalam mobilnya dan menyalakannya.Tak butuh waktu lama perlahan ia mulai keluar dari gerbang rumahnya.Lima menit awal dari ia keluar gerbang rumahnya ia menatap pantulan dirinya dari kaca spion atasnya, hingga ia tidak begitu menyadari jika dua security kompleks perumahan mewah dimana mereka tinggal itu terlihat sedang berusaha membuka sebuah mobil secara paksa setelah mengetuk-ngetuk kaca jendela dan tak ada reaksi apa-apa dari si pemilik mobil setelah beberapa menit.

'Ada apa? Apa yang terjadi.? Kenapa banyak orang ?'

Irene berusaha fokus dengan jalan didepannya sambil melihat apa yang sebenarnya terjadi disana. Ketika ia melewati orang-orang itu, ia tetap tak mengerti apa yang terjadi.Dari kaca spion mobilnya ia melihat ke belakang kearah mobil itu dan tanpa disengaja ia menangkap sesuatu.Sesuatu yang cukup mengagetkan yang mampu membuat ia menginjak rem secara tiba-tiba.Ia tak ingat lagi setelahnya karna kakinya lebih cepat bertindak dari pikirannya.Dan entah bagaimana ia merasa jika apa yang dilihatnya sekarang ini pastilah mimpi.Ia berharap itu mimpi.Sebab ia sungguh tak siap dengan apa yang dilihat kedua matanya saat ini.Ia melihat tubuh Kim Taehyung dengan keadaan yang jauh dikatakan baik.Seorang KIM TAEHYUNG dengan wajah penuh luka dengan mata terpejam kuat dan bibir pucat pada wajahnya membuat Irene tak membuang waktu lama untuk menghambur kearahnya dan memeluknya erat.Rasa shock dan takut menjalar disetiap inchi tubuhnya.Ia memeluknya erat bagai tak ada lagi hari esok.Ini pasti mimpi.Mimpi buruk.Tapi kenyataan terkadang memang tak dapat disangka.

.
Seorang lelaki turun dari mobilnya.Dengan wajah tampan dan badan yang tinggi tak menampik fakta bahwa dia adalah pangeran sebenarnya di SonWa High School.Dikenal tampan, sopan dan cerdas.Bahkan menjadi favorit para guru.Tak heran jika para gadis yang melihatnya takkan mampu mengalihkan pandangannya, hanya saja seluruh SonWa juga tahu saingan mereka bukanlah gadis yang biasa saja jadi mereka pun tak berani memperebutkannya.Dia lah Kim Seokjin.Dengan perpaduan jas hitamnya yang elegan ia berjalan ke sebuah rumah dengan tangan yang memegang buket bunga indah di belakang tubuhnya.Setelah ia berhenti didepan pintu rumah itu ia pun menghela nafas pelan dan siap untuk menekan tombol bel rumah itu.Dan tak menunggu lama seseorang membuka pintu itu.Ia kira seseorang itu adalah seseorang yang ia harapkan.Dan betapa salahnya ia.

"Ohh nak Jin, silahkan masuk."bibi rumah itu mempersilahkannya masuk.Dan masuklah ia dengan pelan sambil memandang sekitar.

"Ehm nak Jin mohon maaf tapi apakah anda ingin bertemu nona Irene.?"tanya si bibi dengan pelan dan nampak ragu.Jin hanya memandangnya pelan.

"Benar, bi.Aku sudah ada janji dengannya malam ini"senyum Jin.Ia memandang lagi sang bibi penuh tanya setelah melihat raut muka sang asisten rumah tangga itu seperti orang khawatir dan kebingungan.
"Ada apa bi.? Kau nampak resah.? Tanya Jin sambil menautkan alisnya.

"Eh itu...dari tadi siang nona pergi dengan mobilnya dan sampai sekarang dia belum kembali nak Jin.Saya kira nona Irene sedang dengan anda."jawab si bibi, semakin jelas kerutan di dahinya ketika mencoba memandang raut muka Jin.Tidak salah lagi, Jin sangat bingung dan bertanya-tanya.
"Apa dia mengatakan akan pergi kemana?"

Si bibi terdiam sebentar sambil mengingat-ingat.
"Dia bilang dia ingin pergi ke salon nak Jin.Tapi itu sudah lama sekali, 2.30 siang ia pergi dan sampai sekarang belum juga pulang."

Jin semakin dalam berfikir, siswa yang dikenal sangat berprestasi itu sangat serius dengan yang didengarnya dan apa yang dipikirkannya saat ini.

'Dimana kau Irene? Tak seperti biasanya kau..'

Jin mulai mengambil ponsel yang ada di saku jasnya.Tanpa ba-bi-bu ia menekan layar ponselnya untuk memanggil seseorang yang ia harap akan mengangkat telpon darinya.Dari dering pertama ia merasakan jika ada sesuatu yang tidak wajar.Pikirannya bercabang memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi tapi ia mencoba untuk tetap tenang.Dan ketenangan itu berkurang ketika panggilannya tak mendapat respon dari orang yang ia harapkan.

'Dimana kau Irene.?'

.
Matanya tak lepas dari lelaki yang terbaring lemah tak berdaya.Tangan lelaki yang tak bergerak itu ia genggam seakan ingin memberitahu jika ia ada disana untuk menjaganya.Ia terus seperti itu sampai tak menyadari jika seseorang masuk ke ruangan itu.

"Terimakasih sudah menghubungiku,."seorang gadis memecah kebisuan ruangan itu yang tadinya hanya terdengar alat rumah sakit yang terpasang.Irene, gadis yang tengah memandang lemah ke arah Taehyung pun mulai mengalihkan pandangannya untuk pertama kalinya ke arah gadis lain yang baru masuk ke ruangan.Tatapannya sulit diartikan.Tatapan yang hanya mereka yang tahu.Keduanya hanya terdiam seakan kesunyian itu bukanlah hal yang menyesakkan.

Tak berapa lama, nampak dua orang pasangan suami isteri masuk ke ruangan itu juga dibelakang si gadis yang baru masuk tadi dan menginterupsi ketegangan yang terjadi diantara mereka.
"Nak Irene,, terimakasih sudah menghubungi Seulgi."
"Tanpa kau aku tak tahu apa yang  terjadi pada Taehyungiee.Sedangkan Daehyun dan Baekkie sedang tidak ada di Korea."suara halus perempuan itu terdengar sendu.Ia sangat merasa kasihan pada Taehyung,dengan keadaannya yang sekarang ini justru kedua orangtuanya yang merupakan sahabatnya tidak bisa datang untuk menjaganya dan menemaninya.

"Aku benar-benar sangat berterima kasih padamu."kali ini wanita itu tersenyum pada Irene.Sedangkan Irene hanya menampilkan senyum lirihnya.Ia juga merasa sangat kasihan pada Taehyung.Ia menganggap Taehyung sebagai orang terdekatnya.Ia tahu sekali dengan kehidupan Taehyung.Ia adalah orang pertama bagi Taehyung yang bisa dipanggil 'teman'sejak tinggal di Korea.

"Sudahlah Kyungiee,Taehyung sudah aman disini.Kita serahkan pada dokter untuk berupaya menyembuhkannya."kali ini suara berat lelaki menenangkan sang istri pelan sambil meremas pundak sang wanita yang menangis dalam diam.

"Sebaiknya kau pulang kerumah dan beristirahat nak Irene,biar kami yang menjaganya"lanjut si pria lagi.Irene hanya terdiam sebentar dan..

"Tapi .."
"Aku sudah menghubungi teman-temannya untuk datang kesini, kau tak perlu khawatir lagi."potong Seulgi cepat sambil memandang lurus ke mata Irene.Ia sedikit mengeraskan nadanya pada kalimat 'teman' yang mungkin hanya mereka berdua yang menyadarinya.

"Itu benar nak Irene, kau sudah lama disini.Kau juga pasti lelah"senyum wanita yang merupakan ibu Seulgi itu, berusaha membujuk Irene.

Lama Irene berfikir, dan untuk beberapa kalinya ia memandang wajah Taehyung yang terbaring lemah.Setelah menimbang-nimbang, dengan beratpun ia mengatakan.
"Baiklah, aku akan pulang dulu om tante.."dengan pelan ia memandang ke arah Taehyung lagi sekilas dan ia pun berlalu pergi.

"Aku akan mengantarnya ke depan eomma, appa.."kata Seulgi kepada orangtuanya yang dibalas anggukan oleh kedua orangtuanya.

Setelah keluar ruangan itu keduanya pun berhenti untuk saling memandang satu sama lain.Lagi.Dan Seulgi adalah orang yang pertama membuka mulutnya.
"Terimakasih kau sudah bersusah payah membawa Taehyung kesini,ternyata kau masih peduli padanya.dan...yaahh tak kusangka kau masih menyimpan nomerku."ujar Seulgi datar, matanya yang sipit menatap lurus Irene yang ia pun tak memalingkan pandangannya pada gadis yang ada didepannya.Seperti menantang apa yang dikatakannya.

"Seulgi apa kau benar-benar akan membahas ini semua disaat Taehyung sedang sakit didalam sana?"tanya Irene dingin tak bergeming.

"Haha..jangan bertindak seolah-olah kau 'sangat' peduli padanya 'unnie'.Apa kau lupa semua.."
"Cukup Kang Seulgi.."teriak Irene.Tak begitu keras namun mampu membuat orang yang berlalu lalang disana menatap keduanya seakan mereka adalah gadis pengganggu.Namun itu tak dihiraukan keduanya.Mereka saling menghadap dan menatap tajam ke mata masing-masing lawan yang ada didepannya.Beberapa saat seperti itu suara ponsel Irene membungkam atmosfir panas diantara mereka.Irene menyambut ponselnya yang ada di saku coat nya dengan terpaksa.Matanya sedikit melebar ketika ia menatap layar ponselnya dan menyadari nama yang tertera diatasnya.Yaah ia menyadari sesuatu.Ia teringat janji makan malamnya bersama Jin.Ia sudah melupakannya.Ia benar-benar sudah melupakannya.

'Apa yang harus aku lakukan.?' Jerit Irene dalam hati.Jika dilihat dengan seksama gadis itu sedikit memucat dengan mata yang bergerak tidak fokus memikirkan entah apa itu Seulgi tidak tahu tapi ia cukup pandai untuk menganalisa keadaan gadis yang ada didepannya itu.

"Apa kau tak mampu mengangkat telponmu itu?"sindir Seulgi.Suaranya mengagetkan lamunan Irene namun ia hanya memandang Seulgi sekilas dan kembali melihat layar ponselnya.Jari tangannya bergetar tanpa adanya tanda-tanda jika ia akan mengangkat telponnya itu.Hingga ponselnya berhenti berdering pun Irene masih terlihat pucat pasi dan mulutnya terkatup rapat.Memandang nanar pada ponselnya.

"Aku tak tahu apa yang terjadi, tapi sekali lagi terima kasih kau sudah mengantarkan Taehyung kesini.."seru Seulgi sambil menatap Irene dari ujung matanya.Lalu ia masuk meninggalkan Irene yang terpaku tak bergerak dari tempatnya.

.
Matanya berkeliaran menatap sekitar.Nafasnya berburu di suhu yang cukup dingin malam itu.Kancing jas dan dasinya sudah tak seperti semula.Berantakan.Ini tak seperti ia yang biasanya.Heck.Bahkan ia tak peduli penampilannya saat ini.Menyetir kesana kemari mencari keberadaan seseorang yang amat penting baginya.Dan ia tak akan berhenti jika ia belum menemukannya.Ia menggigit keras kepalan tangannya disaat matanya tak berhenti menyisir apapun pemandangan yang dilihatnya.Dan pesan masuk di ponselnya seakan jawaban dari Tuhan untuknya.Awalnya ia hanya melirik saja dan tak mempedulikannya,tetapi ketika ia melihat siapa nama pengirimnya ia refleks menginjak rem mobilnya dengan sangat cepat, membuat badannya sedikit maju dan punggungnya cukup keras menghantam kursi mobil dibelakangnya.Ia benar-benar sudah gila.

Setelah membaca pesan di ponselnya itu ia mulai menyalakan lagi mesin mobilnya dan meluncur cepat.Ia memutar balik arah tanpa peduli untuk menurunkan kecepatannya.Matanya menatap lurus ke depan dengan penuh emosi.Apapun pesan yang ia terima itu sudah pasti sangat mempengaruhinya.

.
"Om tante sebaiknya pulang saja.Biar kami yang menjaga Taehyung"seru Jimin pada kedua orangtua Seulgi.

"U-uh Apa benar kalian tak apa.?"tanya mrs.Kang pada ketiga lelaki yang ada disana.

"Tak apa tante, lagipula besok masih hari minggu."kali ini Jhope yang mengeluarkan suaranya sopan.Senyumnya melebar untuk meyakinkan kedua orangtua Seulgi jika mereka menyerahkan tanggung jawab menjaga Taehyung padanya adalah pilihan yang tepat.

Kedua orangtua Seulgi saling berpandangan sebentar.Dan Mr.Kang akhirnya menganggukkan kepalanya membuat keputusan.
"Baiklah, kami mengandalkan kalian.Jika ada kabar apapun tentang Taehyung jangan ragu hubungi kami.okay.?"

"Ok om."jawab mereka serentak.

"Eomma, Appa aku akan tinggal sebentar.Bolehkah.?"seru Seulgi memandang harap pada kedua orangtuanya, sedangkan Jimin berbinar mendengarnya.

"Iya tante, nanti akan kuantar Seulgi pulang kerumah dengan selamat."kata Jimin serius,tangannya terkepal didadanya seakan ia siap menerima tugas dari sang komandan angkatan perang.Seulgi memutar matanya malas dan kedua orang lainnya Jhope dan Jungkook hanya tersenyum kecil melihat kelakuan temannya itu.

"Aah ya baiklah Jimin,kuserahkan Seulgi padamu.Jaga dia baik-baik okay.Hati-hati menyetir saat pulang nanti."kata sang ibu dengan tersenyum.

"Ne tentu saja Eomma Kang"jawab Jimin mantap membuat orang yang disana terkikik karna ulahnya.Sedang Seulgi hanya tertawa dibuat-buat sambil mendelik kearah Jimin yang dibalas smirk olehnya.

Setelah kedua orangtua Seulgi pergi,tinggallah mereka berempat  sedang berbincang-bincang sambil menunggu Taehyung bangun yang dokter bilang ia akan terbangun kapan saja.Ia hanya butuh istirahat.Dokter meyakinkan mereka jika Taehyung dalam kondisi baik-baik saja yang tentu saja membuat mereka bernafas lega setidaknya.

"Terima kasih untuk makanannya Seulgi~ya.Kau yang terbaik."cengir Jhope yang mulutnya masih penuh karna makanan yang dibawakan Seulgi.

"Jangan menggodanya Jei.dia milikku"canda Jimin sewot melihat cengiran Jhope.

"Sudahlah makan saja kalian berdua.Tak bisakah makan dengan diam seperti yang Jungkook lakukan?"kata Seulgi sambil memainkan ponselnya.

Jungkook hanya terdiam bangga melihat Jimin dan Jhope yang memandangnya sinis.Sebenarnya hanya Jimin yang memandangnya sinis karna cemburu dan kau mengerti kenapa.Dan itu pun hanya bercanda.Jungkook dan Jhope tahu perasaan Jimin pada Seulgi.Pembicaraan lelaki dari hati ke hati yang sudah menjadi sahabat tentu saja tak akan menghianati satu sama lain bukan?

Mereka menghabiskan makanannya dengan senang hati.Jimin yang tak bisa menyembunyikan emosinya pun tampak berbinar bahagia bisa menghabiskan makanan yang diberi Seulgi.Setelah makanan mereka habis ketiga lelaki disana yang terjaga pun berlanjut membicarakan perihal Taehyung yang sakit.Tentu saja itu menjadi tujuan Seulgi mengapa ia tinggal sebentar disana dan tidak ikut pulang bersama kedua orangtuanya.Ia ingin mencari tahu apa penyebab Taehyung seperti ini yang ternyata ketiga lelaki disana pun bingung tak mengerti juga.Sebab malam sabtu terakhir di bar itu adalah terakhir kalinya mereka bertemu Taehyung sebelum akhirnya ia pergi dengan seorang perempuan dan mereka bisa bertemu lagi dengan Taehyung di rumah sakit ini dan dengan kondisinya yang seperti ini.

"Yang tidak aku mengerti, bagaimana bisa Irene yang menemukan Taehyung dan membawanya kesini sedangkan seisi rumah Taehyung bahkan tidak mengerti jika Taehyung ada disini.Apakah itu hanya kebetulan semata atau..?"kata Seulgi pelan sambil mengingat-ingat pertemuannya dengan Irene.

"Apa kau bilang..? Bae Irene.?"tanya Jhope yang dibalas anggukan mantap oleh Seulgi.

"A-apa yang kalian bicarakan.?"suara serak terdengar lesu itu membuat keempat orang disana memandang kearah suara dengan cepat. Saking cepatnya mungkin jika leher mereka bukan ciptaan yang maha kuasa pasti sudah patah saat itu juga.Sontak semua orang beranjak pergi berkerumun di sekitar Taehyung yang terbangun malam itu.Rasa syukur mereka tercipta dari senyum keempat orang yang menantinya membuka mata.

"Taehyung kau sudah bangun, syukurlah,"mata Seulgi memancarkan kebahagiaan.

"Heyy bro, apa kabar?"cengir Jimin lebar.

Taehyung hanya mengedipkan matanya agar beradaptasi dengan matanya yang nampak masih sangat berat untuk dibuka.Pening dikepalanya membuat ia mengernyit.Dan itu tak terlepas dari penglihatan Jungkook.

"Apa yang kau rasakan Tae? Haruskah kupanggil dokter sekarang juga?"

Taehyung hanya menggelengkan kepalanya pelan.Dia berusaha untuk duduk dari posisi tidurnya.Setelah itu dia melihat satu persatu wajah yang nampak familiar baginya.

"Bagaimana bisa aku sampai disini?"tanya Taehyung bingung.Ia tak ingat jika ia pergi kerumah sakit lagi. Lagi..? Taehyung melebarkan matanya karna teringat sesuatu.Bukankah ia sudah keluar dari rumah sakit.?

"Heyy , kau tak apa.?"tanya Jhope cemas melihat kelakuan Taehyung yang aneh.Pandangan mata Taehyung bergerak melihat kesana kemari seperti mencari sesuatu.

'Kurasa ini bukan rumah sakit yang itu,,' perasaan lega menyelimuti Taehyung.

"Siapa yang membawaku kemari.?"tanya Taehyung pelan.Rasa penasarannya terlihat dari nada katanya.

Keempat orang disana saling berpandangan, kemudian nampak Seulgi membuka mulutnya untuk menjawab pertanyaan Taehyung sebelum dia kembali memotongnya cepat.
"Aku juga mendengar nama Irene tadi..?!"

Ketiga lelaki disana serempak melihat kearah Seulgi pelan seperti menyuruhnya untuk menjawab pertanyaan Taehyung.Karenanya membuat Seulgi kehilangan percaya dirinya sesaat,ditambah lagi Taehyung melihat aneh kearah orang-orang disana yang melihat kearah Seulgi membuat ia pun melihat kearah Seulgi seperti yang lainnya.Tatapan lurus Taehyung seperti memaksa ia untuk menjawabnya.

"Sebenarnya itu..."

.
Suara rem mobil berdecit di kesunyian tempat itu.Tak terlalu sunyi sebenarnya, nampak orang-orang disana sini sedang berjalan menikmati keromantisan musim gugur ataupun duduk bercengkerama disetiap kursi taman yang ada disetiap ujungnya.Lampu-lampu yang terpasang menambah keromantisan itu.Hanya saja keramaian disana tak dianggapnya sebagai pemandangan yang indah, karena sejatinya hanya satu pemandangan yang membuat ia tak bisa melepas pandangan matanya.Itu adalah seorang gadis yang duduk sendiri di salah satu kursi dibawah lampu taman yang tinggi.Bias cahayanya menyinari gadis itu seakan ia lah dewi yang turun ke bumi.Iya,tak salah lagi.Itu adalah pemandangan yang paling indah yang ada dalam hidupnya.

Ia berhenti berjalan untuk menikmati pemandangan itu.Sedangkan gadis itu hanya melihat kebawah tanpa menyadari keberadaannya.Tapi ia biarkan seperti itu, ia tak akan memanggilnya.Ia hanya akan menikmati saat-saat itu.Berharap ia bisa merekam semua yang dilihatnya saat ini.Sayangnya tidak Kim Seokjin, gadis itu mengangkat kepalanya dan detik-detik serasa berhenti ketika tatapan mereka bertemu.Sang gadis membelalakkan matanya dan berdiri otomatis.Matanya berkaca-kaca sedangkan nafas dinginnya berderu.Ia nampak kedinginan.Betapa Jin sangat ingin merengkuhnya.Membuat gadis itu lupa rasa dinginnya.Hanya saja saat ini ia hanya terpaku ditempatnya.Jin hanya melihat lurus ke gadis itu.Tak bergerak.
Bae Irene berlari kearahnya dan memeluk Jin dengan keras dan erat seakan dengan memeluknya ia bisa menumpahkan segalanya.Ia menangis dipelukannya.

"Maafkan aku,,"Suara tangisnya pecah,membuat Jin terenyuh mendengarnya.Ingin ia hentikan tangisan gadis itu, sebab itu sangat membuatnya sakit.Ia tak tahan mendengar kesedihan gadisnya.Dengan itu Jin pun membalas pelukannya.Ia merengkuh erat tubuh dingin gadis mungil yang dicintainya itu.

"Maafkan aku..."

.
.
.
.
___TBC___

Akhirnya chapter ini dipublis juga.huhu...maafkan aku ya lewat dari deadline(lebih dari 2 minggu)
Mianhe reader~nim :((
Makasih ya yg udah ngasih semangat ke author plus Vote nya. Itu bentuk dukungan moral bagi author manapun yang pasti bahagia karyanya dinikmati oleh reader nya...Love u guyss.Really..mmuaahhh^^

#happySeulgiday(10 feb)
#happyWendyday(21 Feb)
#happyYeriday (5 maret)

I'm sure WenV in the next chap ^^!!!!!!!!

Continue Reading

You'll Also Like

559K 57.1K 28
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] 21+ ‼️ Apa jadinya jika si berandal Jasper Ryker yang dijuluki sebagai raja jalanan, tiap malam selalu ugal-ugalan dan babak...
725K 67.6K 42
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...
149K 11.4K 86
AREA DILUAR ASTEROID🔞🔞🔞 Didunia ini semua orang memiliki jalan berbeda-beda tergantung pelakunya, seperti jalan hidup yang di pilih pemuda 23 tahu...
325K 35.3K 71
⚠️BXB, MISGENDERING, MPREG⚠️ Kisah tentang Jungkook yang berteleportasi ke zaman Dinasti Versailles. Bagaimana kisahnya? Baca saja. Taekook : Top Tae...