Finesse (1) {Completed}

TunanganManurios tarafından

47.3K 1.3K 21

••Sequel Lost Stars•• Kemahiran membuat seseorang tertarik berkunjung. Darrel William berhasil memikat hati s... Daha Fazla

•Prolog•
•Part One•
•Part Two•
•Part Three•
•Part Four•
•Part Five•
•Part Six•
•Part Seven•
•Part Eight•
•Part Nine•
•Part Eleven•
•Part Twelve•
•Part Thirteen•
•Part Fourteen•
•Part Fiftheen•
•Part Sixteen•
•Part Seventeen•
•Part Eighteen•
•Part Nineteen•
•Part Twenty•
•Part Twenty One•
•Part Twenty Two•
•Part Twenty Three•
•Part Twenty Four•
•Part Twenty Five•
•Part Twenty Six•
ANNOUNCEMENT
•Part Twenty Seven•
•Part Twenty Eight•
MEET THE CAST!! (1)
MEET THE CAST!! (2)
•Part Twenty Nine•
•Part Thirty• Ulang-baca lagi
•Part Thirty One•
PENGUMUMAN
•Part Thirty Two•
•Part Thirty Three•
•Part Thirt Four•
ANNOUNCEMENT
Announcement
RolePlay Life

•Part Ten•

1.3K 33 0
TunanganManurios tarafından

Udah tiga hari dia ga masuk, kemanakah kekasihku gerangan? Kakanda merindukan adinda. Eh maksud gue bukan Adinda yang mantan gue ya, maksud gue Adinda-nya tuh Beatriz.

Gue harus cari Amel kalo ga Tasya soalnya kalo Lauren lagi asik bucin sama si Dilan pake nyindir-nyindir gue lagi pas mereka lagi bucin. Eh itu bukannya si Amel sama Tasya ya?

"Wah? Masa sih? Lo jangan bohong Yan" ucap Amel dalam teleponnya. Maybe dia lagi telepon Bryan.

"Seriusan lo Yan? Beatriz kok bisa masuk rumah sakit gitu?" tanya Tasya tak percaya. Ya Tuhan, ternyata Beatriz ga masuk tiga hari tuh gara-gara dia masuk rumah sakit.

"Oh gitu. Rumah sakit apa? Nanti gue kesana"

"Oke nanti gue sama Tasya ke rumah sakit *****. Gue bakalan kabarin Lauren. Bye" tutup Amel

"Gimana?" tanya Tasya. Amel mendesah berat,

"Beatriz masuk rumah sakit tuh gara-gara dia pingsan karena ga makan 3 hari juga badannya panas tinggi. Gue yakin dia lagi berantakan banget. Si Darrel juga pacarnya sendiri gapedulian banget sih, dendam gue lama-lama sama ntu kotoran onta"

"Ssh jangan ngomong gitu Mel. Kemaren dia nanyain si Beatriz ke gue kok, dia masih peduli"

"Tapi apa dia tau tentang ini Tas? Engga kan? Cuma nanyain doang gitu mah apaan, ga cocok dia jadi pacarnya si Beatriz. Makanya gue ga sudi Beatriz jadian sama si Darrel tuh gini Tas"

"Iya iya gue tau lo lagi kesel. Udah sekarang kita kasih tau Lauren terus balik ke kelas, okay?"

J-jadi ini semua pasti gara-gara gue. Gue yakin. Beatriz masuk rumah sakit pasti gara-gara gue. Ya Tuhan, kenapa harus sampe masuk rumah sakit segala? Kenapa harus dia yang sakit? Kenapa tidak hamba saja?

Gue langsung balik pulang ke rumah, seengganya gue udah tau dimana rumah sakitnya dan nanti gue tinggal nyari kamarnya dia. Kebetulan deket-deket jam pulang sekolah jadi gue langsung aja pulang bodo amat mau bokap nyokap dipanggil juga yang penting gue pengen ketemu sama Beatriz dan lihat keadaannya.

Gue pakai pakaian serba item udah kek mau ngelayat ya? Haha. Celana jeans hitam, atasan kaos dibalut sama jaket hitam terus topi hitam, sepatu vans hitam putih. Udah deh bentar lagi gue disangkanya maling kaloga penjahat. Bodo amat ah. Sesampainya gue dirumah sakit gue langsung tanya ke si mba-mba informasi.

"Misi mba, disini ada pasien yang bernama Beatriz Nottingham?"

"Oh yang anaknya Trilionaire itu ya? Ada-ada. Di ruang Lavender nomor 314 ya. Eh mas ganteng deh, boleh foto sekalian minta nomor hp-nya gak?" tanya mba-mbanya ke gue. Idih centil banget sih mba,

"Foto boleh, tapi nomor hp jangan deh. Takutnya pacar saya marah mba"

Mukanya langsung mengkerut gitu kaya nenek-nenek. Pedofil ya dia?

Setelah kita foto, gue langsung pergi menuju ruangannya Beatriz. Sebelumnya sih si mba-mbanya bilang makasi gue cuma senyum gigi pepsodent doang udah abis gitu lanjut cari ruangan bebeb sayang.

Pas udah nemu gue kaget pas liat Amel dan Tasya keluar dari ruangannya Beatriz. Gue pun langsung sembunyi-sembunyi, ya kali gue nyapa mereka yang ada gue abis sama si Amel digebukin. Setelah itu gue masuk kedalam kamarnya dengan perlahan, melihat dirinya yang tertidur membuat hati gue sakit.

Gue berjalan perlahan kearahnya dan menggenggam tangannya sambil tersenyum kecut menatap wajah Beatriz yang pucat, bibir kering dan tak berwarna, pipinya yang tirus, dan tubuhnya yang kurusan membuat gue semakin merasa bersalah dan salah karena mencintainya.

Dimata gue cuma ada wajah Beatriz seorang. Tangan gue menjalar ke pipinya dan mengusapnya pelan.

"I miss you"

Setelah itu gue mengecup pelan keningnya dan melenggang pergi. Pengen tetap disana tapi apa daya gue? Gue bukan siapa-siapa lagi, cuma bayang-bayang masa lalunya Beatriz. Kita udah--ngga bukan kita dan ga akan ada kata kita lagi. Gue sama dia udah ga ada apa-apa lagi, sakit bukan? Menyedihkan bukan? Iya, itulah resiko jatuh cinta. Manis diawal pahit diakhir☺

Flashback off

💥

Author POV

Kini Darrel mengesap puntung rokoknya di balkon kamar hotelnya. Ia mendengar suara pintu yang terbuka, tak ingin tahu siapa yang masuk ia tetap menatap pemandangan yang ada didepannya.

Beberapa temannya menyampar Darrel yang asik menikmati suasana diluar sana. Randy pun menepuk pundaknya Darrel dan merangkulnya,

"Wei mas bro, apa kabar? Gimana? Lancar ga tadi?"

Darrel menggidikkan bahunya, Randy melepaskan rangkulannya.

"Ya gitu deh Ran. Gue bilang hubungan kita apa sekarang dia diem. Terus gue nanya lagi kalo gue masih sayang sama dia gimana dia juga tetep diem. Ya gue pergi aja, biarin dia sendiri mikirin keputusan terbaik buat kita berdua ke depannya" jelas Darrel. Ketiga saling bertatapan.

"Keluar yuk Rel, ga bosen lo?" tanya Dilan disebelah kiri Darrel. Randy yang berada disebelah kanan Darrel bersama Babams yang disebelahnya memberikan jempolnya pada Darrel.

Darrel menggeleng, "gak ah Lan ga mood gue. Sama Lauren aja sana"

"Ih puguh gue ngajak lo biar Beatriz ada temennya. Kasian kalo dia jadi nyamuk Amel, Tasya sama Lauren. Ayolah ikut aja" tawar Dilan sekali lagi.

"Iya sih kapan lagi lo jalan sama dia? Eh mumpung si Bryan dkk lagi jalan juga sama Lissa dkk nih" timpal Babams.

"Lah? Kalo ketemu gimana?" tanya Darrel mengernyitkan dahinya.

Randy menggelengkan kepalanya, "ngga akan. Mereka lagi makan dimana gitu lupa gue pulangnya nanti maleman dikit. Udah ah, ayok lo harus dan hukumnya wajib bukan haram"

Darrel menggelengkan kepalanya.

"Ayo ikut, demi Beatriz kesayangan nih"

"Iya sih kapan lagi tjoy?"

"Bahasa lo alay Lan"

"Bodo amat Ran"

"Udah eh, yayaya gue ikut. Bawel banget sih lo pada"

"Ah! Seneng banget gue. Pengen cium babwang Rerel dech"

"Jijik! Ngejauh lo dari gue Bams! Sana ih setan!"

💥

Kini mereka semua berada di pasar Bali. Sesekali Darrel melihat Beatriz yang tampak cantik dengan baju atasan model sabrina tali berwarna hitam dan bawahannya celana pendek jeans berwarna putih yang menampakkan kaki jenjangnya yang mulus dan indah. Bahkan bule-bule yang memakai pakaian yang lebih seksi dari Beatriz pun dimata Darrel kalah.

Dirambutnya ditaruh kacamata hitamnya dan ia membawa tas selingnya. Simple tapi menarik. Beatriz merasa risih karena Darrel menatapnya terus menerus,

"Apaan sih liatin mulu? Ada sesuatu?"

Mampus tercyduq

Darrel merasa kikuk dan canggung karena ketahuan melihatnya terus,

"H-hah? Engga kok"

Beatriz pun menggeleng sambil mendengus pelan. Ia melihat ke arah sampingnya ada Bryan dan Lissa yang sedang berjalan berdua, astaga! Ia harus segera menghindar!

Beatriz pun mengambil tangan Darrel dan membawanya lari pergi dari pasar itu menuju sebuah klub malam tanpa penjaga. Bryan menengok ke arahnya dan melihat seorang gadis yang tampak mirip adiknya, ia mengernyit sebentar.

"Kenapa?" tanya Lissa.

"Itu kok kayak si Beatriz ya?"

💥

Hayo Darrel sama Beatriz ke klub malam nih. Wadoh bahaya banget sih ini.

Don't forget to comment and vote. Salam dari author terterter😎✌

@tunanganmanurios ⬅follow akun ini thancu💕💕💕

Okumaya devam et

Bunları da Beğeneceksin

886K 12.3K 26
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
591 186 21
[JANGAN LUPA BUAT VOTE DAN COMMENT YA GAESSS] "Ka Bara, lo mau gak jadi pacar gue?" "Gak." "Yakin nih gak mau pacaran sama gue?" "Hm." "Lo rugi kalau...
74.3K 7K 20
Bunda punya anak 6, cowok semua. Ganteng banget lagi, tapi tengil nya buat bunda pusing. Tiap hari berantem mulu, emang dasarnya mereka suka buat rum...
1.2M 99.9K 51
"Raka!" "Yes, baby?" "Keparat!" "Keputusan ada di tangan, lo setelah liat video ini," Raka menunjukkan ponselnya yang sedang memutar sebuah video ya...