Stand By You

By soojin_iee

55.2K 5.5K 509

Sepasang suami istri yang sudah menikah selama lima tahun namun belum mendapatkan momongan. Dalam masa kritis... More

Home Sick
Hi~
Time
Another Place
London
I Know
Enemy
Be Patient
Annoying Sibling
Different
Bukan Update πŸ˜‚
Judgment
Stop It
Eat, Pray & Love
NN
Options
Wish
Do It
What If
Fight
New Things
Father
Be Friend (END)

Waiting

1.9K 232 25
By soojin_iee

Seorang gadis berseragam SMA mematung ditempatnya setelah tak sengaja mendengar pertengkaran kedua kakaknya. Dani menghentikan langkahnya, tak berani masuk ke dalam rumah dan hanya berdiri dibalik pintu yang sedikit terbuka itu. Selepas Amber pergi dengan mobilnya, Dani mencoba memberanikan diri untuk masuk ke dalam rumah dan mencari sosok Krystal yang sudah tak ada ditempatnya.

Dani seketika menyesal karena sudah melihat pertengkaran itu disaat ia seharusnya ada di sekolahan dan bukan disana. Gadis itu sayup-sayup mendengar isakan tangis Krystal dari balik pintu yang sedang ia pandangi. Tak ingin mengganggu Krystal Dani pun memutuskan untuk berbalik dan pergi dari sana. Namun langkahnya terhenti saat melihat ponsel Krystal tergeletak di lantai dengan layar yang pecah karena dibanting sang pemilik.

Tanpa pikir panjang Dani memungut ponsel itu dan pergi dari sana sambil menelfon seseorang dengan ponselnya sendiri.

"Oppa, bantu aku." pinta Dani pada seorang pria yang lebih tua darinya.

"Sudah membolos sekarang malah berani ikut campur urusan orang dewasa."

"Oppa, kalau kita tidak ikut campur semuanya bisa tambah runyam. Kau ini teman mereka atau bukan?! Rumah tangga temannya sedang kacau bukannya dibantu malah menceramahiku."

"Baiklah, tapi dengan satu syarat. Kenalkan salah satu sunbae di agensimu padaku. Maka aku akan turun tangan."

"Oke setuju. Tapi Eric Oppa, para sunbaeku usianya pasti jauh dibawahmu. Kalau kau dianggap pedofil bagaimana?"

"Apa??!! Bocah ini, aku tidak mendekati anak-anak dibawah umur! Dari mana kau dapat bahasa seperti itu huh?! Aku tidak setua itu.! Aku masih 29 jadi jangan menyebutku tua."

"Aku tidak pernah menyebut Oppa tua. Oke maaf, kalau begitu kita setuju. Cari informasi peneror ini dan aku akan mengenalkanmu pada sunbaeku."

Setelah setuju dengan kesepakatan yang Dani dan Eric buat mereka pun berpisah menuju tujuan masing-masing.

Dani membuka pintu rumah kakaknya dengan perlahan. Baru saja masuk ruang tengah ia melihat Krystal tengah menggeledah seisi rumah, seakan mencari sesuatu.

"Eonni, sedang mencari apa?"

"Ponselku, tadi aku letakkan disini. Tapi kenapa sekarang tidak ada."

Dani pun berpura-pura membantu Krystal, padahal ponsel itu sudah ia berikan pada Eric.

Krystal yang mulai putus asa duduk dengan mata sembabnya setelah menangis selama beberapa jam. Melihat Krystal seperti itu Dani pun ikut duduk, mencoba untuk menenangkannya.

"Masa ada pencuri? Tapi barangku tidak ada yang hilang."

"Eonni pasti lupa menyimpannya dimana, besok juga ketemu." ucap Dani mencoba menenangkan Krystal yang sedang risau karena ponselnya itu ia berikan pada Eric.

Krystal menghela nafas lesu. Namun sesaat kemudian ia memekik lega karena setidaknya ia tak harus melihat hal buruk yang ada di dalam ponselnya itu.

Dani yang sebelumnya tenang seketika kikuk saat Krystal bertanya tentang dirinya yang pada jam tersebut seharusnya masih ada di sekolahan.

"Aku pulang pagi. He,"

"Ah, apa nanti kau akan pulang? Menginap disini saja." tawar Krystal yang tak ingin sendirian.

Dani mengangguk setuju dengan rasa khawatir melihat wajah Krystal yang nampak pucat pasi. Namun ia enggan bertanya dan memilih diam karena ia tahu itu bukanlah waktu yang tepat.

~

Selama melakukan perjalanan bisnisnya Amber selalu saja menampakkan wajah dinginnya. Pengaruh pertengkarannya dengan Krystal sebelum berangkat itu ternyata sangat mempengaruhi kondisinya hingga membuatnya stress.

"Boss, kita berangkat sekarang?" tanya Suzy menepuk pundak Amber yang sedang melamun di depan pintu lift yang terbuka sejak tadi.

"Suzy,"

"Iya boss."

"Apakah aku orang yang seburuk itu sampai tidak bisa dipercaya?" gumam Amber dengan tatapan kosongnya membuat Suzy mengernyit bingung.

Amber tersenyum tipis mendengar jawaban Suzy yang menganggap jika arah pembicaraannya saat itu adalah tentang pekerajaan.

"Hah~ Aku tidak ingin pulang." gumam Amber masuk kedalam lift diikuti Suzy yang semakin bingung dengan ucapan sang boss.

Amber menatap nomor Krystal yang terpampang di layar ponselnya. Ingin rasanya ia menelfon nomor tersebut, menanyakan kabar dan mendengarkan suara sang istri yang ia rindukan itu. Namun hal itu urung ia lakukan karena takut menanggung rasa sakit lagi karena dituduh sebagai orang jahat oleh orang yang ia sayangi.

"Dasar bebek yang bodoh. Kenapa kau suka sekali membuat masalah dan membuatku bingung seperti ini?" gumam Amber frustasi.

Lelah badan dan pikiran Amber pun memutuskan mengistirahatkan matanya yang masih susah diajak tidur karena memikirkan permasalahan keluarganya. Menjaga jarak selama beberapa hari mungkin hal itulah yang terbaik bagi mereka agar keduanya bisa memikirkan semuanya dengan kepala dingin dan bukannya dengan emosi.

~

Krystal dan Dani melewati sarapan mereka dengan sunyi. Sudah dua hari Krystal tak mendapat kabar dari Amber. Separah apapun pertengkaran mereka seharusnya suaminya itu tetap memberikan kabar pada dirinya yang sedang menunggu di rumah. Melihat kondisi fisik Krystal yang semakin menurun Dani pun menyarankan kakaknya itu untuk periksa. Namun wanita itu enggan dan memilih beristirahat di rumah.

"Haruskah aku telfon Amber Oppa?" tawar Dani tak tega pada Krystal yang menanggung rasa khawatir.

"Tidak usah. Mungkin dia sudah lupa rumah." sahut Krystal acuh.

"Eonni bertengkar dengan Oppa ya?"

Krystal diam, Dani bukan anak kecil yang bisa dibohongi dan ia pun merasa malu untuk mengakuinya.

"Eonni, aku tahu Amber Oppa memang dingin dan tidak peka. Tapi Eonni juga harus ingat, hanya ada satu wanita yang ia lihat. Itu adalah Eonni. Jangan terlalu lama memendam sebuah permasalahan. Karena permasalahan itu seperti sebuah bola salju yang suatu saat bisa membesar seiring berjalannya waktu."

Krystal tersenyum mendengar pendapat Dani tentang dirinya yang hanya menunggu Amber untuk menghubunginya dan meminta maaf terlebih dahulu seperti biasanya.

"Aigoo~ Dani sudah besar." goda Krystal mengacak rambut Dani.

Seusai makan Dani pun berpamitan pada Krystal dan bergegas keluar. Awalnya Dani enggan berangkat sekolah karena merasa khawatir dengan keadaan fisik Krystal yang semakin buruk.

"Jangan khawatir. Eonni bukan anak kecil, kau lupa kalau orang tua Eonni tinggal tepat di depan rumah ini. Cepat berangkat dan belajar yang rajin."

Selepas Dani pergi pikiran Krystal semakin kosong. Ia ingin menelfon Amber, tapi saat mengingat kedekatan Amber dan Suzy yang ia lihat lewat kiriman orang tak dikenal itu membuat harga dirinya enggan melakukan hal tersebut.

Krystal yang merasa semakin pusing dan lemas itu memutuskan untuk pergi ke kamar dan tidur dengan harapan keadaannya akan membaik nantinya.

Dani nampak berkeliling mencari alamat yang didapatkan Eric setelah meretas ponsel orang yang selama ini memeror Krystal. Gadis itu sempat putus asa dan memutuskan kembali ke mobil Eric untuk mengumpatnya karena ia pikir alamat itu tak pernah ada.

"Tenanglah, tunggu. Sebentar lagi juga muncul orangnya." jawab Eric santai sambil memakan coklatnya.

"Mau menunggu sampai kapan?! Kita sudah keliling selama satu jam lebih dan orang itu belum muncul juga.!!"

"Itu dia," potong Eric pada amarah Dani sambil menunjuk seorang pemuda berjaket hitam yang nampak berjalan dengan lesu menuju salah satu bangunan disana.

Dani bergegas turun dari mobil diikuti oleh Eric yang masih santai dengan coklat kesayangan diusianya yang sudah menginjak kepala tiga.

Setelah mendapat apa yang ia inginkan Dani bergegas pulang untuk menemui Krystal dan memberitahukan apa yang baru saja ia dapatkan kepada Krystal yang sudah menganggapnya sebagai tukang selingkuh.

Dani menyusuri setiap sudut rumah sambil memanggil Krystal. Namun ia tak mendapat jawaban sama sekali sampai akhirnya ia mendapati Krystal tak sadarkan diri di lantai kamarnya.

Yunho, Jaejong, Jessica dan Dani nampak risau menunggu Krystal yang sedang mendapatkan pertolongan pertama. Tak banyak yang mereka lakukan selain duduk, berharap sang dokter keluar dari ruangan UGD dan memberi mereka kabar tentang Krystal. Tak berselang lama mereka berempat seketika berlari kemudian memberondong pertanyaan pada dokter wanita yang baru saja keluar dari ruangan tersebut.

Dokter itu tersenyum melihat ekspresi serius yang mereka pasang. Namun wajah serius yang dipasang oleh keempat orang tadi seketika hilang setelah mendengar kabar dari dokter tersebut.

Di lain tempat Amber, Suzy dan Jimin nampak risau karena mobil sewaan mereka baru saja dibobol maling hingga beberapa barang merekapun raib. Namun untung bagi mereka karena pasport dan dokumen lainnya tak ikut hilang, jika iya maka kepulangan mereka ke Korea akan sedikit susah dan lama karena banyaknya hal yang harus diurus.

"Maaf boss," ucap Jimin merasa tak enak.

"Segera selesaikan hal ini supaya besok kalian bisa pulang."

"Boss tidak ikut kami pulang?" sahut Suzy.

"Lusa aku baru pulang." jelas Amber singkat, tak ingin memaparkan alasan sebenarnya. Yaitu karena ia masih ingin menghindari Krystal.

Ketiga orang itupun segera pergi dari kantor polisi untuk kembali ke hotel tempat mereka menginap dan mengemasi barang-barang sebelum akhirnya pulang ke Korea.

~

Jaejong menatap sayu pada anaknya yang tak kunjung siuman itu. Ia mengelus lembut tangan Krystal dengan harapan agar ia segera bangun.

"Tante pulang saja, biar Dani yang jaga Eonni." ucap Dani yang baru saja datang. Tak tega pada Jaejong yang sudah semalaman ada disana.

"Terima kasih ya. Aku tinggal tepat didepan rumahnya tapi malah tidak tahu kalau anakku sedang sakit."

"Eonni pasti tidak ingin membuat Tante khawatir."

"Kalau ada apa-apa langsung telfon Tante ya."

Dani mengangguk, dan Jaejong pun segera berdiri untuk pulang dan mengistirahatkan badannya.

Dani kembali menghela nafas kecewa setelah memutuskan telfonnya dengan Donghae yang masih belum bisa menghubungi Amber. Terlebih saat tahu jika seharusnya Amber sudah sampai di Korea pada hari ini.

Lamunan Dani buyar saat menyadari Krystal memanggil namanya dengan suara yang sangat lirih. Dani menjawab setiap pertanyaan Krystal dengan rasa senang karena akhirnya wanita itu bangun juga.

"Kenapa aku bisa ada disini.?"

"Eonni pingsan di rumah. Kan aku sudah menyuruh Eonni untuk periksa kemarin. Aigoo dasar keras kepala."

"Ah~ Mungkin karena kelelahan setelah membersihkan rumah untuk mencari ponselku." jawab Krystal singkat tak ingin membuat Dani khawatir.

"Ponsel ini?"

Krystal terkejut melihat ponselnya yang rusak itu bisa ada di tangan Dani. Krystal dengan seksama mendengarkan penjelasan Dani. Ia sedikit malu karena pertengkarannya itu tak sengaja didengar oleh Dani pagi itu. Krystal pun semakin dibuat terkejut saat Dani juga bercerita tentang orang suruhan Jongin yang berani memanipulasi foto Amber dan Suzy untuk kemudian dikirim kepadanya.

"Percayalah pada Oppa, dimatanya hanya ada Eonni."

"Selamat sudah berhasil membuatku malu."

"Iya, selamat juga untuk Eonni."

"Untuk apa? Selamat karena sudah bersikap bodoh?"

"Selamat karena seseorang yang Eonni tunggu sudah datang."

"Siapa?"

Dani hanya tersenyum sambil menunjuk perut Krystal yang rata. Krystal yang baru sadar dengan maksud Dani seketika membulatkan matanya, menatap Dani sambil memekik meminta penjelasan yang lebih dari adiknya itu.

~

Setibanya di Korea Amber langsung masuk ke dalam taxi untuk pulang ke rumah yang ingin ia hindari. Bukannya ia tak rindu dengan rumah dan Krystal, hanya saja ia tak ingin terlibat pertengkaran lagi jika ia sudah memasuki rumah itu.

Amber yang hendak memasuki pekarangan rumahnya dengan sebuah koper besar yang ia geret seketika menghentikan langkahnya saat Taeyeon sang tetangga memekik memanggil namanya.

"Baru mau berangkat?" tanya Taeyeon menghampiri Amber setelah menutup pintu mobilnya.

"Baru saja pulang. Itu yang benar."

"Ah, baru pulang ternyata. Melihatmu menggeret koper sebesar itu aku kira kau mau berangkat ke rumah sakit."

"Rumah sakit?" tanya Amber sambil mengernyit bingung.

"Iya rumah sakit. Istri dan anakmu kan sedang menunggu disana. Apa mereka sudah pulang?"

Amber yang semakin bingung dengan maksud Taeyeon itu melepas kopernya dan mendekati pria itu.

"Anak? Istri? Krystal maksudmu Hyung?"

"Iya bodoh! Selamat ya, bayi yang kalian tunggu akhirnya datang juga. Sebentar lagi kau menjadi ayah."

Taeyeon meringis kesakitan saat Amber tiba-tiba mencengkram erat kedua lengannya.

"Hyung, dimana Krystal?"

"Di rumah sakit Seoul." jelas Taeyeon tertatih merasakan sakit di lengannya.

Amber yang kalang kabut mendengar kabar dari Taeyeon mengenai Krystal itu seketika meraih kunci mobil Taeyeon. Ia lalu pergi setelah menitipkan kopernya pada Taeyeon.

"Hati-hati. Jangan sampai mobilku lecet.!!" pekik Taeyeon pada Amber yang sepertinya sudah hilang akal.

Amber berlarian di setiap lorong rumah sakit. Mencari ruangan dimana Krystal sedang dirawat dengan hati gusar juga bersalahnya. Amber segera membuka pintu setelah membaca nama Jung Soojung yang terpampang di papan informasi yang ditempel didepan ruangan itu. Ia kecewa melihat ruangan itu kosong tanpa ada sang penghuni.

"Amber~!"

Mendengar namanya dipanggil Amber pun berbalik, hingga mendapati Krystal yang masih dipasangi infus di tangannya itu berdiri dengan senyuman di wajahnya.

Amber menghela nafas lega, kemudian menghampiri Krystal untuk memeluknya.

"Kenapa kau berlari secepat itu. Kau tidak dengar sejak tadi aku memanggilmu?"

"Maaf."

"Katanya pergi sebentar. Kenapa baru pulang? Suka sekali membuatku menunggu."

"Maaf, aku minta maaf. Semua salahku, aku minta maaf Soojung."

Krystal tersenyum mendengar Amber memekikkan permintaan maaf untuknya.

"Maaf juga karena kemarin sudah membuatmu marah. Tidak seharusnya aku bersikap seperti itu."

Amber diam sambil menitikan air matanya dipelukan Krystal.

"Amber, akhirnya usaha kita berhasil juga. Aku hamil, sebentar lagi kau jadi ayah." lirih Krystal menahan tangisnya sambil memasang senyuman di wajah cantiknya.

Amber melepaskan pelukannya dan menatap sendu pada kedua mata Krystal. Ia pun mencium kening istrinya itu cukup lama dengan rasa lega dan syukur karena apa yang mereka tunggu akhirnya datang juga.

"Terima kasih, dan maaf. Karena sudah membiarkanmu melewati semua ini sendirian."

"Yang penting kan kau sudah pulang dan disini. Mulai sekarang kau harus ekstra perhatian pada kami. Paham?!"

Amber mengangguk semangat dan kembali memeluk Krystal. Menghilangkan rasa rindu yang selama beberapa hari ini ia pendam.

Ruangan VIP tempat Krystal dirawat malam itu tak terasa dingin dan sepi seperti sebelumnya karena Amber kini sudah kembali disisinya.

Krystal menatap wajah Amber yang sedang tertidur disampingnya itu dengan senyum yang tak pernah hilang. Ia merasa senang sekaligus khawatir pada Amber yang baru saja sampai dari perjalanan jauh itu. Karena ia tahu bahwa ranjang rumah sakit bukanlah tempat yang nyaman untuk dijadikan tempat istirahat.

"Love you Stupid." lirih Krystal mengelus rambut Amber.

"Love you too Bebek." sahut Amber membuat Krystal terkejut.

"Aku membuatmu terbangun ya?"

"Kenapa belum tidur?" jawab Amber dengan suara seraknya.

"Pulanglah, memangnya nyaman tidur disini? Kau pasti lelah."

"Aku tidak mau pisah dari kalian. Aku benci tidur sedirian."

"Cih, salah sendiri tidak cepat pulang. Oh iya, kenapa kemarin kau tidak bisa ditelfon?"

"Ah, ponselku hilang. Diambil maling."

"Bagaimana bisa?! Kau baik-baik saja??!!"

"Ceritanya besok saja. Sekarang cukup peluk aku supaya aku bisa tidur dan istirahat lagi."

"Ah, maaf. Tidurlah, selamat malam Llama." lirih Krystal sambil menepuk lembut punggung Amber dalam pelukannya.

"Selamat malam Bebek, selamat malam juga sayangku yang ada di dalam sana." sahut Amber sambil mengelus lembut perut Krystal, dan berhasil membuat istrinya itu tersenyum senang.

Ghost reader bertebaran.

Q: Sedih?
A: Beeeuuddd~

Continue Reading

You'll Also Like

401K 37.6K 74
Winter yang memendam perasaan pada si homophobic Karina...
10.2K 1.5K 17
Hukum tanam-tuai (karma) adalah hukum kekekalan dunia.
46.2K 4.3K 57
Chaeyeon dan Sakura berteman dengan cara yang entah bagaimana. mereka selalu bersama, dimana ada Chaeyeon disitu ada Sakura, namun Chaeyeon merasa ad...
53.8K 4.8K 62
Keseharian keluarga MinRyu alias Minju Ryujin :) SEQUEL OF "GOALS" Baca GOALS dulu ya biar ngerti alurnya hehehe ⚠️GENBEN⚠️