Finesse (1) {Completed}

Autorstwa TunanganManurios

47.3K 1.3K 21

••Sequel Lost Stars•• Kemahiran membuat seseorang tertarik berkunjung. Darrel William berhasil memikat hati s... Więcej

•Prolog•
•Part One•
•Part Two•
•Part Three•
•Part Four•
•Part Five•
•Part Six•
•Part Seven•
•Part Nine•
•Part Ten•
•Part Eleven•
•Part Twelve•
•Part Thirteen•
•Part Fourteen•
•Part Fiftheen•
•Part Sixteen•
•Part Seventeen•
•Part Eighteen•
•Part Nineteen•
•Part Twenty•
•Part Twenty One•
•Part Twenty Two•
•Part Twenty Three•
•Part Twenty Four•
•Part Twenty Five•
•Part Twenty Six•
ANNOUNCEMENT
•Part Twenty Seven•
•Part Twenty Eight•
MEET THE CAST!! (1)
MEET THE CAST!! (2)
•Part Twenty Nine•
•Part Thirty• Ulang-baca lagi
•Part Thirty One•
PENGUMUMAN
•Part Thirty Two•
•Part Thirty Three•
•Part Thirt Four•
ANNOUNCEMENT
Announcement
RolePlay Life

•Part Eight•

1.3K 40 0
Autorstwa TunanganManurios

Bu Rina datang dengan membawa selembaran kertas. Ia pun membagikannya ke seluruh murid dikelas itu. Tasya, Amel, Lauren dan Beatriz pun bersorak riang gembira dengan tepukan.

"Yes study tour ke Bali!" pekik satu kelas. Bu Rina pun menyuruh murid-muridnya untuk diam.

"Udah udah. Disitu ada tanggalnya dan lain-lain. Untuk transportasi kita menggunakan pesawat. Karena untuk menyewa bus, sayangnya bus-nya habis. Jadi pihak sekolah memilih jalur udara jadi lebih mahal. Terus buat kamarnya nanti bisa berempat bisa berlima. Kalau mau tanya-tanya bisa ke ibu. Biaya pendaftaran bisa ke ibu langsung. Ibu ada kelas, selamat pagi" bu Rina pun pergi.

"Yes satu angkatan doang yang ikut! Woho!" pekik Amel girang.

"Iya nih, oh iya nanti di Bali gue pengen beli baju ah sama pengen ke pantai Kuta"

"Udah udah bahas itunya nanti aja. Oh iya, btw yang tugas Bu Siti gimana? itu tugasnya berkelompok atau individu?" tanya Beatriz.

"Oh yang tugas nyanyi? Iya itu tuh individu. Terus harus pake alat musik juga. Untungnya sih gue bisa maen piano tapi dikit-dikit sih. Kalo ga bisa pake alat musik ya acapella"

Beatriz pun mengangguk-angguk mengerti. Disisi lain, Darrel sedang sibuk bermain ponselnya. Ia sedang bermain ludo game. Dilan yang asik chatingan dengan Lauren, Babams yang kini mengesap rokoknya dan Randy yang sedang menelepon adiknya yang berada di Melbourne.

"Iya iya nanti kaka kirimin lagi uangnya ya? Kamu juga jangan langsung diabisin. Abis dong uang kaka"

"Iya iya kaka maafin. Tapi bener ya buat tugas doang?"

"Yaudah kaka tutup ya, bye. Rel!" panggil Randy,

"Hm" jawabnya seadanya sambil fokus bermain ludo.

"Lo mau ikut kaga?"

"Kemana?"

"Study tour ke Bali, gue denger-denger sih si Beatriz ikut"

Sontak mendengar nama Beatriz ia berhenti dan langsung bangkit dan mendekat ke arah Randy dengan tatapan tak percaya,

"Lo ga bohong kan?" tanya Darrel yang kini berjarak 7cm dari Randy. Ia pun agak menjauh darinya,

"Iya beneran"

"Wadoh ada yang mau perjuangin cintanya lagi nih" celetuk Babams.

"Iya nih kira-kira bakalan berhasil ga ya? Selain harus bisa dapetin hati adiknya hati camer sama kakaknya yang senga itu harus juga bisa didapetin. Gue taruhan sama Babams 500k" tantang Dilan,

"Sip gue terima!" ucap Babams menggebu-gebu. Babams pun mendekat ke arah Darrel,

"Rel, lo harus bisa dapetin hatinya dia! Gue gamau tau! Masalah Bryan sama bonyoknya belakangan. Ini masalah hati, hati cewe yang udah lo sakiti. Tugas lo sekarang jangan biarin Ivan deket-deket sama Beatriz dan lo harus ikut study tour ke Bali!"

Darrel merenungkan ucapan Babams, benar juga. Ia harus memperjuangkan Beatriz dan meminta maaf padanya. Tidak peduli ia mau atau tidak hati Beatriz hanya milik seorang yaitu, Darrel William.

💥

"Duh apa lagi ya yang kurang?" tanya Beatriz sendiri didalam kamarnya karena ia sedang menyiapkan baju dan perlengkapan untuk besok studytournya ke Bali. Ia pun memasukkan alat-alat untuk mukanya dan juga keperluan yang lainnya.

Tidak lama Bryan pun masuk kedalam kamarnya,

"Be lo udah siap?"

"Iya udah nih. Untung aja tadi gue beli baju dulu beberapa sama kacamata juga, lo bawa ga?"

"Ih puguh gue mau pinjem kacamata ke lo. Untung aja lo udah beliin--"

"Eh apa-apaan?! Gajadi! Gue pinjemin aja"

"Ya elah buat abang lo sendiri"

"Bodo amat"

💥

Kini Beatriz telah menginjakkan kakinya di Bali. Senang rasanya sekolahnya pertama kali studytour ke Bali. Bahkan yang lebih menyenangkannya lagi hanya angkatannya yang studytour, untuk kelas 12 mereka siap-siap untuk ujian nasional dan yang kelas 10 mereka studytour ke Yogyakarta.

Beatriz dan ketiga temannya langsung pergi ke kamarnya mereka.


Cukup mewah, ada dua king size, TV, meja, lemari baju dan kamar mandinya pun lumayan. Beatriz segera mengganti bajunya dengan jumpsuit model halter romper berwarna havy blue dan juga memakai jam tangannya berwarna putih.

Tak lupa ia memakai lotion dan sunblock. Ia pun memakai topi dan kacamata hitamnya juga membawa tas yang ia kesampingkan, setelah merasa dirinya ia dan teman-temannya pun keluar dan berkumpul di depan hotel.

Beatriz, Tasya, Amel dan Lauren kini menjadi pusat perhatian. Bukan mereka saja tapi Lissa, Rossie, Jeni dan Jilly juga samanya. Beatriz melihat kakaknya yang asik mengganggu Lissa, ia hanya bisa menggeleng-geleng melihat kelakuan abangnya.

Darrel sangat terpesona dengan kecantikan dan keeksotisan Beatriz yang memancarkan dirinya. Seakan-akan dia baru saja melihat Dewi cantik yang turun dari Surga. Babams pun menepuk pundak Darrel,

"Rel, samperin sonoh."

"Ngga jangan sekarang, gue gabisa. Lagian ada abangnya tuh" ucap Darrel sambil mengangkat dagunya menunjuk Bryan yang berdiri dekat Beatriz sambil mengacak rambutnya. Beatriz menggembungkan pipinya dan mencubit pinggangnya Bryan sampai ia meringis kesakitan,

"Oh gitu. Iya yah susah dapet lampu ijo dari dia" ucap Babams.

"Nah itu lo tau" cibir Darrel,

"Tapi cinta lo besar kan? Berjuanglah"

Darrel tak menanggapi ucapan Babams. Ia melihat kini Babams sedang asik bicara dengan Amel, Dilan yang bucin dengan Lauren dan Randy yang sedang bercanda dengan Tasya sementara Beatriz sedang berdiri sendirian tak jauh darinya. Darrel baru berjalan beberapa langkah tapi ia langsung terhenti karena ia melihat Dyto datang tiba-tiba dan mengajaknya berbicara. Ia kalah cepat dengan Dyto.

Kesal rasanya melihat Beatriz yang tertawa karena candaan Ivan. Darrel tahu Dyto menyukai Beatriz. Mungkin nanti Beatriz akan menyukainya juga. Tidak, itu tidak akan terjadi. Beatriz hanyalah milik Darrel seorang.

Mereka pun kembali menaiki bus dan memulai perjalanannya. Pukul 4 sore kini mereka telah kembali, guru-guru mengizinkan mereka untuk pergi kemanapun dan sebelum pukul 7 mereka harus sudah kembali ke hotel untuk makan malam.

Beatriz sudah membeli banyak barang, begitupun ketiga temannya. Mereka kini berencana untuk pergi ke pantai Kuta yang memang jaraknya dekat dengan hotelnya mereka. Beatriz merasa sebal karena kini ia menjadi nyamuk, tapi juga senang karena ia bisa melihat pemandangan indah.

"Woi bro, it's time!" ucap Dilan diteleponnya. Lauren tersenyum geli dan ia pun menggenggam tangan Dilan.

"Indah banget" gumam Beatriz.

"Iya indah, seindah dan secantik kamu" ucap seorang pria. Beatriz pun menengok ke arah sampingnya. Pria itu tersenyum tampan dan kini berjalan ke arahnya.

💥

Don't forget to comment and vote. Salam dari author terterter😎✌

@tunanganmanurios ⬅follow akun ini thancu💕💕💕

Czytaj Dalej

To Też Polubisz

572K 27.4K 74
Zaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dar...
1.7M 56.3K 25
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
2M 141K 69
[DILARANG PLAGIAT!!!] [Warning!! Mengandung unsur kekerasan dan kata-kata kasar] Kisah seorang gadis yang terjebak dengan seorang psychopath, bahkan...
9.8K 1.9K 58
Halo semua 👋 Buat kalian yang bingung mau baca cerita wattpad yang mana Disini ada beberapa rekomendasi cerita Semoga kalian suka 🤗 Happy reading...