Finesse (1) {Completed}

By TunanganManurios

47.3K 1.3K 21

••Sequel Lost Stars•• Kemahiran membuat seseorang tertarik berkunjung. Darrel William berhasil memikat hati s... More

•Prolog•
•Part One•
•Part Two•
•Part Three•
•Part Five•
•Part Six•
•Part Seven•
•Part Eight•
•Part Nine•
•Part Ten•
•Part Eleven•
•Part Twelve•
•Part Thirteen•
•Part Fourteen•
•Part Fiftheen•
•Part Sixteen•
•Part Seventeen•
•Part Eighteen•
•Part Nineteen•
•Part Twenty•
•Part Twenty One•
•Part Twenty Two•
•Part Twenty Three•
•Part Twenty Four•
•Part Twenty Five•
•Part Twenty Six•
ANNOUNCEMENT
•Part Twenty Seven•
•Part Twenty Eight•
MEET THE CAST!! (1)
MEET THE CAST!! (2)
•Part Twenty Nine•
•Part Thirty• Ulang-baca lagi
•Part Thirty One•
PENGUMUMAN
•Part Thirty Two•
•Part Thirty Three•
•Part Thirt Four•
ANNOUNCEMENT
Announcement
RolePlay Life

•Part Four•

1.4K 38 0
By TunanganManurios

Entah apa yang dipikirkan oleh Beatriz. Ia tiba-tiba pergi ke tengah lapangan dan memberhentikan segalanya.

"STOPP!!!"

Bryan pun berhenti dengan bola yang kini ia pegang,

"Be, lo ngapain disitu?"

"Bang, cukup. Kasian Darrel"

"Ngapain kasianin orang kaya dia, huh?"

"Bang, udah. Rel, sana"

Darrel pun kalah. Skornya Bryan satu dan Darrel kosong. Memang susah mengalahkan sosok seorang Bryan yang memiliki tampan sempurna juga ditambah ia adalah kapten basket SMA Taruna Bangsa. Beatriz pun menyuruh Bryan pergi sementara dirinya melihat Darrel yang duduk diujungnya dengan kepanasan.

Mukanya penuh keringat dan ia sangatlah kehausan.

"Eh Lan! Ada minum kaga? Aus banget nih gue"

"Ga ada bos"

"Duh kantin lumayan jauh lagi. Aus parah nih gu--"

Tiba-tiba benda dingin menempel di pipi Darrel. Ia pun menengok dan ternyata itu adalah botol minum dari Beatriz. Beatriz menunjukkan senyum terbaiknya pada Darrel.

"Nih minum"

Darrel pun mengambilnya dan mengangguk tanda makasih. Darrel langsung meneguk air itu. Beatriz mengambil sapu tangannya yang ada disakunya. Ia pun berjongkok di depan Darrel sampai Darrel saja menghentikan aktivitasnya. Perlahan ia mengusapkan sapu tangannya pada area wajah Darrel yang terkena keringat. Darrel menatap wajah Beatriz yang terlihat begitu dekat dengannya.

Mata hazel milik Beatriz hampir menyihir Darrel. Wajah Darrel memerah,

"Loh kok malah jadi merah? Kepanasan?"

Darrel pun menggeleng, Beatriz pun memberikan sapu tangannya dan duduk disebelah Darrel yang duduk ditangga.

"Nih, pake aja buat ngelap keringet. Tadi Bryan ngomong apa aja sampe kalian bisa tanding basket gitu?" tanya Beatriz. Darrel pun menggidikkan kedua bahunya,

"Gua bilang ke dia kalo kita pacaran. Dia ga percaya terus dia malah ngajak tanding. Katanya kalo dia menang dia bakalan percaya tapi kalo gue kalah dia gaakan percaya dan nyuruh gue jauhin lo"

Beatriz pun tertawa kecil,

"Biasa gitu dia mah, santai aja" ucap Beatriz sambil memainkan kakinya.

"Tapi kalo dia beneran jauhin lo dari gue gimana?"

"Aku akan lakuin apapun demi bisa sama kamu..." Beatriz menjeda sebentar.

"Karena aku sayang kamu"

💥

Darrel POV

Karena aku sayang kamu

Karena aku sayang kamu

Karena aku sayang kamu

Ucapan itu terus-terusan terngiang-ngiang dikepala gue. Ya Tuhan kenapa jadi ga tega ya gue? Padahal kita baru ngejalanin ini seminggu. Tinggal 2 minggu lagi dan ini semua selesai.

"Eh bro ngantin ga?" tanya Randy. Gue pun ngangguk-angguk.

Gue pun akhirnya duduk di bangku khusus gue, Randy, Dilan dan Babams. Randy datang membawa minuman sementara Dilan bermain ponselnya, entah sedang apa. Setau gue sih paling doi lagi pdkt sama temennya si Beatriz. Setau gue namanya Lauren. Dan Babams, hm dia lagi asik mainin rubriknya. Gila pada suka banget sama rubrik ya? Gue aja gabisa maen rubrik.

"Eh Lan udah sampe mana sama si Lauren?" tanya gue. Dilan pun mendongak dengan senyum yang tertera diwajahnya.

"Bentar lagi jadian kayaknya"

"Cie cie pj pj" sahut Randy.

"Oke oke gue kasih pj. Beliin permen milkita ya satu satu. Baek gue mah"

Babams pun menoyor kepala Dilan,

"Enak aja lo. Starbuck lah"

"Ih gila Starbuck lu kata murah apa?"

"Eh Rel kemaren gue ketemu sama si Gladis. Dia nanyain lo tuh, terus katanya kangen sama salam"

Gue terdiam mendengar nama Gladis. Gladis adalah mantan gue, jujur aja gue pernah sayang sama dia tapi dianya engga. Dia sama kaya gue, jadiin pelampiasan dan boneka doang. Habis manis, dibuang.

"Dia juga bilang pengen ketemu sama lo, pengen ngajak balikan maybe" tambah Randy.

Kenangan antara gue dan Gladis pun terulang kembali dibenak gue. Tanpa gue sadari ada sosok gadis yang mendengar itu dan menyakiti hatinya. Gadis itu berlari keluar dari kantin entah menuju mana. Gue pengen kejar tapi kaki gue kerasa ditahan, entah kenapa.

"Eh itu bukannya Beatriz sama si Amel ya?" ucap Dilan sambil menunjuk Beatriz yang emang udah lari diikuti Amel yang membawa makanan.

"Iya, eh jangan-jangan dia denger lagi. Rel kejar Rel!" suruh Babams. Dih ogah banget gue ngejar anak labil, lo aja yang kejar. Tapi sih kasian juga ya, dia sayang gue guenya engga. Bodo amat ah gue hirauin aja ucapan mereka.

💥

Author POV

Sakit. Itulah yang kini Beatriz rasakan. Ia mengikuti pelajaran tapi tak masuk kedalam otaknya. Bahkan ia melamun selama pelajaran berlangsung.

Ia masih memikirkan ucapan Randy tadi.

Dia nanyain lo tuh, terus katanya kangen sama salam

Dia juga bilang pengen ketemu sama lo, pengen ngajak balikan maybe

Ngajak balikan? Helaw! DARREL MILIK GUE! batin Beatriz menggebu-gebu. Tapi ia kembali bersedih. Apa Darrel mau bila Gladis mengajaknya balikan? Apakah Darrel akan meninggalkannya demi Gladis?

Tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya, sontak ia kaget.

"Wei, hahahahaha. Santai dong. Lo ga mau balik?"

"Hah? Balik?"

"Iya lo kemana aja? Udah bel pulang sekolah dari tadi"

Beatriz pun bergegas membereskan bukunya dan memasukkannya kepada tasnya. Ponselnya pun bergetar, ia segera membukanya dan melihat aplikasi Linenya.

DarrelWill: gua ada urusan. Lo pulang sendiri bisa kan?

Benar. Darrel akan bertemu dengan Gladis dan mereka akan balikan. Memang Beatriz hanyalah sebagai pelampiasan, ia hanya akan menjadi salah satu mantan dari sekian mantannya Darrel. Air mata pun turun dari pipi Beatriz. Ia segera berlari ke kelasnya Bryan. Teman-temannya berkali-kali memanggilnya tapi dihiraukan oleh Gladis. Yang ia butuhkan sekarang hanya satu, pundak dan pelukan Bryan.

Bryan yang baru keluar kelas heran dengan sikap adiknya yang tiba-tiba memeluknya dengan erat.

"Ih so sweet"

"Mau woi"

"Gila adik kakak sweet banget"

"Kapan gue kek gitu?"

Bryan pun menghiraukan ucapan-ucapan itu dengan mengelus rambut Beatriz dengan lembut. Ia membiarkan Beatriz menangis dalam dekapannya.

"Ssh ssh, nangis aja dulu sepuas lo. Baru kalo udah nanti lo cerita ke gue"

Beatriz pun menambah tangisannya. Isakannya bahkan terdengar, tapi para murid yang mendengar tidak berani membicarakannya karena mereka masih sayang dengan nyawa mereka sendiri.

Kini Bryan dan Beatriz duduk di taman kota. Posisinya Bryan memegang tangan Beatriz dan Beatriz menyenderkan kepalanya pada bahu Bryan. Yang melihatnya pasti mengira kalau mereka pacaran. Ada juga yang iri karena jomblo dan tidak punya pasangan. Ada juga yang mengatakan mereka serasi, tapi itu semua mereka hiraukan. Serasa dunia ini milik mereka berdua

"Lo kenapa? Hm?"

"Gapapa"

"Kita udah hidup bareng-bareng selama 17 tahun Be. Lo gak bisa bohong dari gue termasuk nyembunyiin sesuatu dari gue"

Beatriz terdiam,

"Apa ini ada sangkut pautnya sama Darrel?"

💥

Haduh mulai konflik-konfliknya nich haha.

Don't forget to comment and vote. Salam dari author terterter😎✌

@tunanganmanurios ⬅follow akun ini thancu💕💕💕

Continue Reading

You'll Also Like

571K 27.4K 74
Zaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dar...
1.9K 78 4
Sean Maximilius seorang bilionare termuda dan terkaya yang berasal dari keluarga maximilius, siapa yang tidak tau dengan keluarga ini? Keluarga yang...
564K 21.8K 35
Herida dalam bahasa spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
145K 8.7K 69
Dia seperti Dandelion... Terlihat rapuh namun tak rampuh Terlihat sederhana namun istimewa. Jangan menghampirinya! Karena dia akan terbang ketika men...