MAXI

By zaverly83

72.1K 7K 975

Maxi seorang badboy idola kampus yang sedang berjuang menyelesaikan pendidikan Postgraduate nya, diminta untu... More

Cloudy Purnama Hasan
Sparkle Maximilliano Alfonso
pertemuan awal
Spanish
Universitat de Barcelona
akhir pekan
awal
janji
kencan
amarah
rindu
nenek
cemburu
senyum
maaf
weekend
fashionable
Diam
Foolishness
Awkward
again
Jealous
Not Now
Decision
Decision (2)
Kepergian
Jauh
Bertahan
Jatuh
Bangun
Cloudy
aneh
Kembali
awal baru
Bingung
pulang
pudar
Kecewa
Maaf
Pengampunan
Bandara
percaya
Kegilaan
pertahanan
kiss
Janji
The Wedding
First for Everything
rencana
Barcelona
Tak biasa
Resepsi

kesal

1.6K 185 11
By zaverly83

Mobil Maxi berhenti di sebuah cafe mewah. Cloudy sempat membelalakkan matanya membaca nama tempat itu dan juga menatapnya. Sparkling Cafe.

Cloudy berbalik hendak bertanya pada Maxi, namun ternyata pria itu sudah berdiri di sisi pintunya dan membukakan pintu bagi Cloudy.

"Ayo turun!" Perintah Maxi dan Cloudy hanya menurut, mengikuti langkah Maxi masuk ke dalam cafe yang terbilang mewah itu. Cafe ini sangat berbeda dengan cafe lainnya.

Ada beberapa bagian dalam cafe itu, minibar, smooking room, No Smooking room, bahkan ada tempat duduk outdoor di taman belakang.

Maxi berjalan menuju ke minibar, dan Cloudy segera mengikutinya lalu duduk disebelah Maxi. Seorang bartender menghampiri mereka.

"por favor, haz mi bebida favorita, haz dos"
(Tolong buatkan minuman kesukaanku, buatkan dua)

Sang bartender segera melaksanakan perintah tuannya. Maxi adalah pemilik tempat itu, tanpa Cloudy ketahui.

Cloudy masih terlihat mengamati sekeliling interior cafe itu, terpesona hingga lupa dengan pertanyaan di kepalanya tadi tentang  nama cafe ini.

Maxi yang melihat hal itu lalu menggelengkan kepala.
"Dasar kampungan!" Ucap Maxi lirih sambil meminum minumannya, namun tetap terdengar oleh Cloudy.

Cloudy menoleh ke arah Maxi.
"Siapa? Aku? Biar saja! memang aku tidak pernah ke cafe! apalagi yang semewah ini." Ucap Cloudy, spontan membuat Maxi tersedak minumannya dan terbatuk-batuk. Uhuk! Uhuk! Uhuk!/

"Lalu apa yang kau lakukan selama beberapa bulan disini?" Tanya Maxi tidak percaya.

"Ke kampus, pulang ke apartment, belajar dan mengerjakan tugas, sedangkan saat akhir pekan atau hari libur, aku selalu menemani sepasang orang tua yang kesepian karena tidak dipedulikan oleh putra tunggalnya." Jawab Cloudy menyindir dibagian akhirnya.

Maxi kembali tersentuh hatinya, dan tersenyum tipis, karena mengetahui bahwa gadis ini, calon istrinya lebih memilih menghabiskan liburannya untuk menemani orang tuanya daripada berkumpul dengan teman-temannya.

Setidaknya selama beberapa bulan ini meskipun Maxi sibuk berlatih, tapi calon istrinya tetap aman dari pria-pria lain.

"Oh NO! Kenapa sekarang aku jadi merasa senang bahkan selalu menyebutnya calon istriku?! Ouw No!"  Sangkal Maxi dalam hatinya, menolak Cloudy, namun sebagian hati lainnya meneriakkan YES!.

"Sparkle, ayo kita pulang, aku harus mengerjakan beberapa tugas" ucap Cloudy setelah merasa bosan karena hanya diam menikmati live accoustic music.

Maxi menghela napas berat, bartender dihadapannya tersenyum menyaksikan interaksi bosnya dengan gadis berpenampilan nerd disampingnya.

"Sparkle huh?!" Bisik sang bartender pada bosnya.

Maxi segera memberikan tatapan tajam pada Jose, sang bartender.

"cállate!"
(Tutup mulutmu!)
Ucap maxi menggeram pada Jose

"lo siento jefe ..."
(Maaf boss)
Sahut Jose menahan tawanya.

Cloudy kembali mendesak Maxi untuk mengantarkannya pulang, karena permintaannya tidak kunjung ditanggapi oleh Maxi.

"Ayo Sparkle, aku lelah, disini hanya membuang-buang waktu saja. Aku masih banyak tugas dari kampus!" Rengek Cloudy ditambah kini menarik kaos sweater yang dipakai Maxi.

"Baiklah nerd! Dasar kampungan!" Sahut Maxi lalu melangkah begitu saja, meninggalkan Cloudy yang bingung dan menjadi panik mengeluarkan dompetnya untuk membayar.

Cloudy melihat ke papan daftar harga minuman, dia bingung karena tak paham dengan nama minuman yang dipesan oleh Maxi. Cloudy akhirnya memberanikan diri bertanya pada bartender dengan bahasa spanyol yang sedikit dia kuasai.

"Cuál es el precio de esta bebida?"
(Berapa harga minuman ini?)
Tanya Cloudy pada sang bertender dengan logat yang lucu.

Jose pun hanya tersenyum pada Cloudy.
"It's free for you girl." Sahut Jose lebih menggunakan bahasa Inggris karena menyadari gadis ini tidak menguasai bahasa Spanyol dengan baik.

Cloudy berbinar mendengar jawaban sang bartender.
"Are you sure?!" Tanya Cloudy masih tidak percaya, dan Jose hanya tersenyum mengangguk.

"Ouw thank you very much.., thank you sir." Ucap Cloudy dengan sedikit membungkuk berkali-kali. Cloudy lalu sedikit berlari untuk mengejar langkah Maxi yang sudah keluar dari pintu cafe itu. Jose hanya tersenyum menggelengkan kepalanya.

"Sparkle, tunggu aku!" Teriak Cloudy memanggil Maxi yang mulai masuk ke dalam mobil. Cloudy berhenti sesaat dan melihat ke langit, hari sudah petang sekarang.

Cloudy mendengar Maxi sudah menghidupkan  mesin mobilnya, membuat Cloudy sedikit berlari dan  segera masuk ke bagian penumpang di depan, duduk disamping Maxi, dan segera memakai seatbelt nya. Cloudy mengatur napasnya yang terengah-engah karena berlari mengejar langkah Maxi.

Mereka hanya diam dalam perjalanan, hari sudah mulai gelap saat mereka tiba di apartment, lampu-lampu gedung sudah mulai menyala. Maxi segera turun dari mobil setelah parkir di basement apartment.

Maxi dan Cloudy masih saling diam setelah di dalam lift. Mereka bagai orang yang tidak saling kenal di dalam lift. Pintu lift terbuka dan saat mereka hendak melangkah keluar tiba-tiba seorang wanita yang berdiri tengah menunggu lift di seberang mereka itu berbalik dan langsung berbinar berlari menabrak Maxi dan langsung mencium bibir Maxi dengan ganas.

Maxi terkejut, terlebih lagi Cloudy yang kini berteriak sambil menutup matanya dengan tangan.

AAAAAAAA!!!

Maxi segera mendorong tubuh wanita itu supaya lepas ciuman mereka.
"Apa-apaan kau?! Ini tempat umum! Tahan gairahmu!" Bentak Maxi pada wanita dihadapannya.

Maxi menoleh ke arah Cloudy yang menutup matanya dengan tangan.
"Hei gadis kampung! Buka matamu! Apa kau tidak pernah melihat orang berciuman huh?!" Seru Maxi pada Cloudy.

Cloudy perlahan membuka matanya lalu memberikan cengiran kuda, melihat wanita tadi sudah tidak mencium Maxi lagi, tapi sudah bergelayut manja di lengan Maxi.

"Kukira akan melihat seperti yang tadi siang. Maaf, aku tidak terbiasa." Ucap Cloudy cengengesan tersipu malu.

Maxi yang berciuman tapi justru Cloudy yang malu-malu. Maxi menjadi semakin geram.

"Masuklah ke apartmentmu! Aku tidak ingin kau ganggu lagi seperti tadi siang!" Ucap Maxi kesal sambil berjalan bersama wanita tadi ke apartment Maxi, Cloudy berjalan di belakang mereka.

Apartment Cloudy terletak disamping setelah apartment Maxi, sehingga Maxi dan wanita itu terlebih dulu masuk ke apartment, Cloudy harus melewati pintu Maxi.

"Sebaiknya kau tutup telingamu jika tidak ingin terganggu dengan desahan wanitaku." Ucap Maxi sengaja menggoda Cloudy saat Cloudy melewati pintu Maxi.

Cloudy hanya menjulurkan lidahnya dan mengejek Maxi. Maxi tertawa terkekeh dan segera menutup pintu apartmentnya.

Cloudy segera masuk ke dalam apartmentnya, kesal namun tetap tidak peduli. Tubuhnya sudah terlalu lelah seharian ini. Cloudy segera membuat makanan instant yang mudah dan praktis, mandi lalu merebahkan diri ke atas tempat tidurnya. Tidak lama kantuknya sudah tidak tertahan lagi dan Cloudy pun terlelap dalam tidurnya.

****

Pagi hari.

"Mampus aku belum mengerjakan tugasku! Haiiish!!! Terlambat bangun lagi! Habislah sudah aku hari ini!" Ucap Cloudy mengomel pada dirinya sendiri.

Cloudy segera bersiap dan bergegas keluar apartment, berlari-lari supaya tidak ketinggalan jadwal kereta, karena bisa lebih terlambat lagi jika terlewatkan keretanya.

Cloudy bertemu dengan wanita yang bersama Maxi semalam saat menunggu lift. Cloudy baru menyadari bahwa Wanita itu adalah wanita yang sama dengan yang sedang bercumbu di perpustakaan bersama Maxi.

Wanita dengan pakaian sexy, dan sangat minim hingga hampir ke bokongnya.

"Cantik, selera Sparkle bagus juga." batin Cloudy dalam hatinya terpesona memandang wanita itu di dinding kaca lift.


Lift pun akhirnya tiba di lantai lobby, dan setelah pintu lift terbuka maka Cloudy segera berlari keluar, tidak peduli lagi dengan wanita tadi.

Cloudy dengan napas terengah-engah akhirnya berhasil masuk ke dalam kereta tepat sedetik sebelum pintu kereta tertutup dan berjalan. Cloudy segera berjalan mencari tempat duduk yang kosong, lalu duduk dan mengatur napasnya.

Cloudy melihat ke arah jam tangannya, kacamata nerd yang dia pakai sesekali dibetulkan letaknya di hidungnya. Cloudy sangat cemas, dia sudah tidak sempat mengerjakan tugasnya, jangan sampai dia juga terlambat masuk kelas pagi ini.

Cloudy segera berlarian lagi keluar dari kereta dan segera berlari ke kampus yang berjarak sekitar 500m dari stasiun.

"CLOUDY!" Teriak seseorang yang dikenalnya. Benny, teman satu angkatannya, sesama mahasiswa yang masuk karena beasiswa jalur prestasi.

Cloudy hanya tersenyum sambil mengatur napasnya yang tersengal-sengal, beruntung dia tidak terlambat.

"Benny, aku belum mengerjakan tugasku, aku terlalu lelah semalam, sehingga langsung tertidur." Ucap Cloudy saat satu sahabatnya itu mendekatinya di depan pintu kelas.

"Astaga! Apa yang akan kau jawab saat Mr. Clane bertanya padamu nanti?!" Tanya Benny ikut cemas, Cloudy hanya menggelengkan kepalanya.

"Aku takut beasiswaku akan dicabut karena lupa tidak mengerjakan tugas Mr. Clane." Ucap Cloudy cemas.

"Ya sudahlah kita hadapi saja dulu. Memangnya kemarin kau kemana bersama Maxi? Hingga kau kelelahan dan ketiduran." Tanya Benny penasaran.

"Itulah, waktuku jadi terbuang tiga jam hanya menemaninya di cafe, tanpa bicara apapun. Menyebalkan!" Ucap Cloudy lagi.

Benny tersenyum menggelengkan kepalanya.
"Kau ini aneh! Semua wanita rela kehilangan perawan mereka demi bersama Maxi! Kau kenapa justru menyesal telah bersama Maxi?! dan malah memikirkan beasiswa daripada Maxi!" Ucap Benny heran dengan sahabatnya ini.

"Ah! Dia itu sosok menyebalkan! Hanya bermain wanita dan basket saja dalam hidupnya, terlalu membuang banyak waktu sia-sia!" Omel Cloudy dan tidak menyadari bahwa raut wajah Benny telah berubah karena melihat sosok yang dibicarakan Cloudy itu sudah berada di belakang Cloudy sambil menyilangkan kedua tangannya di dada.

"Cloudy, aku masuk dulu ya, sepertinya ada yang ingin bicara denganmu" ucap Benny sambil menunjuk ke arah belakang Cloudy dengan  dagunya.

Cloudy segera menoleh ke belakangnya dan segera memberikan cengiran kudanya.
"Hai..." Sapa Cloudy sambil melambaikan tangannya disamping dengan wajah polos.

"Menyebalkan huh?! Hanya Bermain wanita dan basket?! Apa maksudmu?!" Ucap Maxi dengan geram.

Cloudy masih menyengir sambil membenahi letak kacamatanya yang sebenarnya tidak bermasalah.

"Ikut aku!" Ajak Maxi sambil menarik paksa tangan Cloudy. Cloudy berusaha menghentakkan dengan keras tangannya supaya terlepas dari cengkraman tangan Maxi.

"Tidak mau! Aku harus segera masuk kelas Mr. Clane. Aku tidak ingin kehilangan beasiswaku gara-gara kau!" Seru Cloudy lalu segera berlari menjauh dari Maxi dan masuk ke kelas.

Maxi semakin geram dengan penolakan Cloudy.
"Dasar gadis kampung!" Rutuk Maxi geram.

Miguel yang berdiri disampingnya menepuk-nepuk pundak Maxi.
"Sepertinya calon istrimu tidak mudah ditaklukkan." Ucap Miguel tersenyum.

"Dia?! Huh! Aku juga tidak selera dengannya!" Sahut Maxi kesal.

"Kalau begitu, aku boleh mendekatinya?" Tanya Miguel.

Maxi tidak menjawab hanya menoleh dan menatap tajam seolah ingin membunuh Miguel.

"bien, ella es tuya.."
(Baiklah, dia milikmu)
Ucap Miguel tidak ingin berdebat.

Maxi melangkah menuju ke lapangan basket, Miguel mengikutinya dari belakang. Maxi harus meredakan rasa kesalnya dengan melampiaskannya pada bola basket.

"Katanya tidak selera, tapi orang lain tidak boleh ada yang mendekati! Huh!" omel Miguel lirih dibelakang Maxi.

"Aku bisa mendengar mulutmu Miguel!" Ucap Maxi tanpa menoleh ke belakang. Miguel langsung menutup mulut dengan tangannya.

Di kelas Mr. Clane, akhirnya Cloudy mendapatkan hukuman dari Mr. Clane, dosen killer itu. Cloudy harus membuat sebuah presentasi mengenai percobaan chemical yang pernah diajarkan Mr.Clane, di hadapan kelas besok.

Cloudy pasrah menerima hukuman itu, daripada kehilangan beasiswa nya, apa yang akan dia katakan pada papa nya jika beasiswanya dicabut? Cloudy tidak pernah menjadi anak yang mengecewakan harapan orang tuanya dari kecil, dia sangat bertanggung jawab.

Kini Cloudy sedang duduk di perpustakaan dan mencari bahan untuk presentasi besok, dan setelah ini Cloudy harus membeli beberapa bahan chemical untuk presentasi besok.

"Hai nerd, sudah kuduga kau pasti ada disini." Ucap seorang pria yang sangat dikenal suaranya oleh Cloudy.

"Sparkle, kumohon jangan ganggu aku. Aku kemarin jadi sangat kelelahan hingga tidak mengerjakan tugas, dan aku harus menyelesaikan hukuman ku besok dengan baik. Kumohon pergilah, biarkan aku sendiri!" Sahut Cloudy tanpa menoleh sedikitpun ke arah Maxi.

"Akhir pekan ini aku..." Ucapan Maxi segera disela oleh Cloudy.

"Sparkle, please..." Sela Cloudy tak ingin lagi berdebat dan menghabiskan waktunya.

"Baiklah, aku tidak akan mengganggumu." Ucap Maxi lalu melangkah pergi dari sana.

"Thank you.." sahut Cloudy sibuk dengan buku dan catatannya, tetap tidak menoleh ke arah Maxi.

Tapi Maxi ternyata tidak keluar dari perpustakaan, dia hanya menjauh dari tempat duduk Cloudy. Maxi mengambil sebuah buku dan terus menatap Cloudy. Kesal dan geram itulah yang ada di hati Maxi saat ini. Wajar saja, baru kali ini Maxi diacuhkan oleh seorang wanita, bahkan Cloudy tidak menatapnya saat berbicara tadi.

Tingkat percaya diri Maxi sedikit berkurang karena sikap Cloudy yang selalu mengacuhkannya. Semakin lama Maxi menatap gadis itu, entah bagaimana tapi hatinya yang kesal perlahan berubah hangat, Maxi teringat wajah Cloudy saat tidak memakai kacamata, cantik.

"Cantik. Meski pakaiannya selalu longgar tapi bisa kupastikan dia memiliki bentuk tubuh yang sexy." Batin Maxi masih terus menatap Cloudy dengan senyuman, meski tadinya sangat kesal.

❤️❤️❤️❤️❤️❤️

Walah playboy kok kalah sama cewek nerd ya....????

Soalnya nerd nya bukan Betty lapeah...

Hahahahhahaha

Please VoMents, share,dan tambahkan ke library kalian...

Terima kasih.

Continue Reading

You'll Also Like

106K 5.4K 50
21+ penuh konflik dewasa Kisah cinta dewasa yang dibubuhi dengan action. Zinnia Elegans Quenby (zee) adalah seorang workholic, berprofesi sebagai ag...
1.1M 20.3K 38
Romance 21+ Aku mencintainya, tetapi harus meninggalkannya *** Kimberly, gadis yatim piatu yang menikah rahasia dengan seorang CEO karena kebutuhan m...
1.1M 19.3K 21
[Sebagian part sudah di unpublish!] ●Masuk katagori "populer" pada 23 nov 2019 Dark Marriage series 3 Javier & Kelly story Javier Kenrick sangat me...
133K 8.5K 53
TAMAT. (16+). Kisah cinta luar biasa. (Tiap part tidak terlalu panjang) "Kau perlu menendangnya keluar dari hidupmu untuk memulai kebahagiaan bersama...