Stand By You

By soojin_iee

55.2K 5.5K 509

Sepasang suami istri yang sudah menikah selama lima tahun namun belum mendapatkan momongan. Dalam masa kritis... More

Home Sick
Hi~
Time
Another Place
London
I Know
Enemy
Be Patient
Annoying Sibling
Different
Bukan Update 😂
Judgment
Eat, Pray & Love
NN
Waiting
Options
Wish
Do It
What If
Fight
New Things
Father
Be Friend (END)

Stop It

1.9K 210 21
By soojin_iee

Frustasi, itulah yang Amber rasakan saat menghadapi istrinya. Wanita itu terus saja menuduhnya atas sesuatu yang tak pernah ia lakukan, dan selama perjalanan pulang menuju Korea Krystal sama sekali tak menghiraukan Amber sang suami yang selalu mencoba mengajak sang istri yang duduk disebelahnya itu untuk bicara.

Sesampainya di Korea pasangan itu tak langsung pulang, melainkan menyuruh sopir taksi yang mereka tumpangi itu untuk melajukan mobilnya menuju rumah sakit Seoul.

"Apa kau akan tetap mendiamkanku di depan Ayah dan Ibu nanti?"

Krystal tetap diam, mengacuhkan pertanyaan suaminya dan mengalihkan pandangannya keluar jendela.

"Benar, lakukan saja sesukamu. Kau sudah dewasa untuk apa aku bicara panjang lebar agar kau mengerti." lanjut Amber yang semakin hilang akal dan kesal karena sikap istrinya.

Amber berjalan cukup jauh dibelakang Krystal yang masih kesal padanya atas kejadian di LA kemarin. Sebanyak apapun ia menjelaskan istrinya itu tak mau mendengarkan dan mencoba untuk mengerti posisinya.

Pintu ruang perawatan di RS yang tertutup itu seketika terbuka dan menampakkan seorang gadis cilik yang sangat Amber sayangi tengah tertidur dengan tangan kanan yang diperban. Melihat sang Paman datang Eunbi langsung memekik memanggil nama Amber sambil menampakkan wajah senangnya.

"Eunbi baik-baik saja? Bagaimana ceritanya?" tanya Amber mengelus rambut keponakannya dengan rasa khawatir.

"Kemarin sore setelah main ditaman Eunbi pulang dengan Johnny. Tapi sepedanya Johnny tidak bisa di rem jadi kami jatuh."

Amber mengusap rambut Eunbi penuh rasa khawatir sementara Krystal hanya diam sambil melihat keduanya.

Setelah bertemu dengan keponakannya Amber pun berpindah ke ruangan sebelah. Tempat dimana Johnny Kim, anak dari Taeyeon dan Tiffany dirawat. Bocah itu memiliki kondisi yang kurang lebih sama dengan Eunbi, hanya saja Johnny memiliki luka di kakinya bukan tangan.

"Jangan khawatir, mereka masih muda. Dokter bilang penyembuhannya akan cepat."

Amber mengangguk paham dengan raut wajah lelahnya pada penjelasan Taeyeon tentang kondisi sang anak. Melihat ada yang tak jelas Taeyeon pun mulai bertanya pada Amber, meski sempat mendapat penolakan Taeyeon terus mendesak temannya itu untuk bercerita, karena setahunya ia dan sang istri baru saja pergi liburan tapi kenapa ia pulang dengan wajah kusut seperti itu.

"Wanita memang seperti itu, mau dijelaskan seperti apapun kalau mereka bilang tidak ya tidak." respon Taeyeon terhadap cerita Amber.

"Apa yang harus aku lakukan Hyung?"

"Sabar saja, banyak orang bilang kalau lima tahun pertama itu rawan. Jadi kau harus kuat mental juga fisik."

"Haruskah kami pisah untuk sementara waktu? Biar dia tahu rasanya kalau aku tidak ada? Sejak kecil sampai sekarang kami selalu bersama, apa dia mulai bosan padaku?" tanya Amber frustasi.

"Kau bodoh ya?! Kalau Krystal kau tinggal maka keadaan akan tambah runyam. Dia akan semakin berpikir kalau kau memang sedang main wanita diluar sana. Sudahlah, tinggal di rumah saja. Tahan, hem~ Sebentar lagi dia juga akan baik lagi. Kabur dari masalah itu bukanlah sebuah solusi."

Amber kembali menghela nafas dengan kasar setelah mendapat petuah dari Taeyeon. Ia tak tahu apakah mampu bertahan menghadapi sikap Krystal yang jauh dari kata bersahabat itu.

~

Dua hari sudah Amber mendapat perlakuan yang sama dari Krystal. Acuh dan dingin itulah hal yang Krystal keluarkan saat berhadapan dengan suaminya. Meskipum demikian Krystal masih tetap menyiapkan makan sang suami sebelum dan sepulang kerja, walaupun Amber hanya akan makan sendiri tanpa Krystal yang menemaninya di meja makan.

Amber yang malam itu baru pulang langsung disambut oleh anjing kecilnya yang bernama Jackjack.

(Jackjack kiyooowooo!!! 😆)

Amber pun menggendong Jackjack masuk ke dalam rumah, melewati Krystal yang tak menyambutnya sama sekali dan memilih fokus pada televisi juga snacknya.

Selesai mandi dan ganti baju Amber keluar kamar dan mendapati meja makan yang sudah penuh dengan hidangan untuk makan malamnya. Lelah makan seorang diri terus Amber menyuruh Krystal yang masih duduk di sofa dengan televisinya itu untuk duduk dan menemaninya makan. Namun wanita itu malah beranjak menuju kamarnya.

"Aku sudah makan, kau makan saja sendiri." ucap Krystal dingin saat berlalu melewati Amber.

Sebenarnya Amber ingin sekali mengumpat, tapi jika semua umpatan itu ia keluarkan disaat seperti ini Krystal pasti akan semakin panas dan entah sampai kapan wanita itu akhirnya akan mengibarkan bendera putih pertanda genjatan senjata dengan sang suami.

Selama makan Amber semakin emosi dengan kelakuan Krystal yang menurutnya sudah keterlaluan. Tak tahan lagi, pria itupun segera berdiri meninggalkan makanannya yang belum habis untuk mengajak istrinya yang sedang di kamar itu untuk bicara.

Krystal yang sedang membaca buku seketika terkejut saat Amber membuka pintu kamar dengan kasar, ditambah wajahnya yang juga merah padam karena menahan emosi.

"Kenapa kau?!"

"Kau bukan anak kecil lagi apa yang kau lakukan huh?!!" bentak Amber.

"Kau yang anak kecil. Kenapa membanting pintu seperti tadi?!"

"Apa yang kau minta dariku?! Aku sudah minta maaf, mengajakmu bicara, menjelaskannya, melakukan semuanya agar kau tidak salah paham lagi tapi kenapa kau masih seperti itu?! Kau sudah bosan denganku huh?!"

Krystal hanya diam mendengar semua amarah Amber yang selama ini ia tahan. Ia sadar akan betapa buruk perlakuannya pada sang suami. Namun entah mengapa ia masih saja uring-uringan, panas, dan emosi saat mengingat kejadian yang sebenarnya tak perlu ia permasalahkan.

Amber yang sedang berkacak pinggang dan melempar pandangannya setelah puas mengeluarkan amarahnya itu seketika menoleh dan melihat Krystal yang sedang tertunduk sambil mengucapkan kata maaf dengan suara yang sangat lirih.

Sadar akan emosinya yang berlebihan Amber segera menghampiri Krystal untuk meminta maaf dan menenangkan sang istri yang mungkin terkejut karena melihat amarahnya yang baru pertama kali itu meledak.

"Apa kau pernah melihatku berpaling darimu?" tanya Amber sehalus mungkin setelah duduk disamping Krystal.

Krystal menggeleng tanpa suara.

"Apa kau ingin aku benar-benar bermain dengan wanita diluar sana?"

Krystal kembali menggeleng dengan air mata yang tiba-tiba jatuh.

"Jadi berhentilah menuduhku seperti itu. Aku hanya punya kau, jika aku lelah tempatku bersandar adalah dirimu. Tapi kenapa kau membuat semuanya tambah sulit untukku. Jangan seperti itu lagi dan berhenti mengacuhkanku." ucap Amber sehalus mungkin sambil memeluk Krystal yang semakin terisak dan terus mengucap kata maaf.

~

Setelah pertengkaran hebatnya dengan Amber kini hari-hari Krystal semakim menyenangkan karena suaminya itu bertambah manis dan tak dingin seperti dulu. Pria cuek, masa bodoh dan dingin itu seakan hilang dan berganti dengan pria yang manis dan hangat. Amber setiap hari pulang tepat waktu, tak jarang ia memberikan kejutan untuk membuat Krystal tersenyum.

Hal tersebut juga berlaku hari ini, Amber yang baru saja pulang kerja itu disambut dengan senyuman dan pelukan hangat dari sang istri yang tak didapatkannya seminggu lalu.

"Apa saja yang kau lakukan hari ini?" tanya Amber setelah mencium kening Krystal yang masih enggan melepaskan pelukannya itu.

"Tidak banyak, diskusi dengan Sica Eonni dan tim tentang produk barunya saja."

"Sekali-kali buat pakaian pria. Supaya suamimu ini tambah tampan dengan baju yang kalian racang."

Saat kedua orang itu sibuk dengan dunianya sendiri seekor anjing yang sebelumnya selalu menyambut Amber kini menyalak seakan protes karena ia hanya memeluk Krystal saja.

"Jackjack belum makan ya? Kenapa seperti ini?" tanya Amber menggendong anjing kesayangannya itu.

"Dia sudah makan banyak. Aku yang belum makan. Cemburu mungkin, karena kau memelukku bukan dia. Haha~"

"Aigooo~ Baik Nyonya-nya atau peliharaannya sama saja. Tukang cemburu." goda Amber mendapat cubitan dan pukulan bertubi-tubi dari Krystal yang malu juga kesal.

"Kau menyamakan aku dengan Jackjack?!"

"Haha, tidak. Jackjack tukang pencari perhatian. Kau itu sama dengan Gongju. Tukang perajuk dan cemburu."

Amber kembali meringis dan mencoba lari dari pukulan Krystal dengan Jackjack yang masih ia gendong kesana-kemari.

Setelah beristirahat sebentar Amber kembali keluar bersama dengan Krystal untuk mencari makan malam mereka karena hari itu Krystal memang sengaja tidak masak.

Krystal yang kelaparan segera menyantap daging di depannya dengan lahap sementara Amber menggelengkan kepala tak percaya. Wanita sekurus bahkan memiliki tubuh sempurna dengan abs di perutnya itu benar-benar gila makan, apalagi jika sudah bertemu dengan daging dan roti.

"Aigoo~ Pemilik restoran ini akan kaya meski hanya kau pembeli disini. Makan pelan-pelan, kunyahlah dengan baik. Kalau habis pesan lagi.!"

"Daging kalau sudah dingin itu tidak enak. Jadi kalau sudah matang harus segera dimakan." sahut Krystal sambil tersenyum dengan pipi yang hampir sama seperti tupai yang sedang menyimpan makanannya.

Amber menggeleng dan kembali memanggang daging sapi untuk istrinya yang nampak seperti orang yang sudah tak makan dalam waktu sangat lama.

Kedua orang itu tersenyum ketika ada seseorang yang sangat mereka kenal berjalan menghampiri mejanya. Krystal berdiri, memeluk Luna yang sudah sangat lama tak ia temui itu. Sementara Amber menggendong Minah yang berjalan menghampirinya.

Ketiga orang itupun akhirnya memutuskan untuk makan disatu meja sekalian reuni, dan bertukar cerita satu sama lain.

"Untuk apa masak kalau di rumah hanya ada aku dan Minah." jawab Luna pada pertanyaan Krystal.

"Bilang saja kalau kau itu pemalas."

"Bagaimana kabarnya?" sahut Amber pada Luna.

"Sudahlah jangan bicarakan dia. Pria jahat itu sudah tega meninggalkan anak dan istrinya untuk menjadi relawan di Afrika. Issshh~"

"Eiihh~ Suami melakukan kegiatan sebaik itu bukannya didukung malah dicerca."

"Baik untuk orang lain, tapi bagaimana dengan keluarganya.?!"

"Tahan saja, hanya dua tahun. Ditinggal wamil saja kuat masa ini tidak." goda Amber pada sang sahabat yang sedang ditinggal sang suami itu.

Amber dan Krystal tersengum mendengar sumpah serapah yang Luna keluarkan sambil menyantap daging dan nasi dihadapannya. Bertemu dengan teman memang hal yang menyenangkan bagi kedua orang itu.

"Krystal, kalau aku pergi jauh juga apa kau akan kuat seperti Luna?"

"Pergi saja, lagi pula aku sudah bosan ditempel seorang stupid sepertimu sejak dulu sampai sekarang." tantang Krystal pada Amber.

"Yah Amber, coba pergi yang jauh. Biar dia tahu rasanya kemudian menangis, mengemis memintamu agar kau segera pulang." sahut Luna disambut tawa keras dari Amber dan cibiran pedas dari Krystal.

Luna dan Minah melambaikan tangannya pergi menuju mobil mereka sendiri untuk pulang, begitupun dengan Amber dan Krystal. Namun langkah mereka seketika terhenti saat ada sebuah mobil yang berhenti telat didepan mereka dan menampakkan sosok yang sangat mereka benci.

"Aigoo~ Lihat siapa ini, Tuan putri sedang jalan dengan kacungnya." ucap pria itu penuh nada mengejek.

Amber segera menghalangi, mengajak Krystal yang hampir marah didepan umum karena kesal suaminya dipandang rendah oleh orang itu. Musuh Amber itu tak hentinya berteriak, menghina Amber yang menurutnya tak becus dalam bekerja hingga kalah darinya.

"Itu kontrak tidak penting, biar saja SM yang dapat." jelas Amber mencoba menenangkan Krystal.

"Aku ingin membunuhnya."

"Yah!! Kau ini, suka sekali bilang seperti itu."

"Salah sendiri menyebalkan. Sudah jelek, sok, ouhh~ Bedebah macam itu seharusnya sudah diasingkan di pulau terpencil."

Amber yang sebelumnya kesal kini tertawa bebas karena mendengar sumpah serapah sang istri yang tak kunjung berhenti sampai mobil mereka sampai didepan rumah.

"Soojung," panggil Amber pada sang istri yang baru saja meletakkan tasnya di sofa.

"Kenapa?"

"Kita liburan ya."

"Tidak mau, aku benci kalau kejadian seperti kemarin terulang lagi." tegas Krystal dengan alis yang menyatu.

"Aku serius, kali ini berdua saja. Kamu mau kemana?"

"Yakin?! Tidak bohong? Hanya berdua saja??"

"Iya Bebek!!! Kamu mau liburan kemana?"

"Bali. Kita ke Bali.!" jawab Krystal antusias.

"Bali?? Di mana itu?" tanya Amber bingung pada tempat itu.

"Aigoo~ Dasar kutu buku.! Bali saja tidak tahu. Kau tak usah ambil pusing, biar aku saja yang mengurusnya. Kapan kita berangkat?"

"L-lusa??" jawab Amber ragu.

"Oke lusa!! Biarkan tuan putri ini mengurus semua, sang budak cukup duduk manis dan ikut perintah tuan putri hem."

"Yahh!! Berani sekali kau memanggilku budak? Kau sekongkol dengan manusia tadi? Kau kembarannya ya?! Kemari, biar aku beri pelajaran kau!!"

"Jangan pernah menyebutku mirip dengannya!! Dia dan aku berbeda!!" kesal Krystal.

"Lah terus apa maksudmu tadi?"

"Iya raja yang mulia, tuan putri minta maaf. Puas??!!"

"Siapa yang tuan putri?? Sekali bebek tetap saja bebek. Ha~"

"Ejek saja sepuasmu mumpung aku sedang bahagia." balas Krystal kemudian memeluk Amber.

"Terima kasih ya, maaf juga. Love you." ucap Krystal kemudian mengecup Amber.

"Manisnya, kalau begini kan tambah cantik."

"Aku memang cantik sejak dulu." balas Krystal dan kembali mencium suaminya. Cukup lama, sangat lama sampai keduanya merasakan sesuatu yang tak bisa ditahan lagi.

Amber mulai melepas jaket yang Krystal pakai, begitu juga dengan Krystal meskipun mereka masih saling menyatu satu sama lain. Namun semua itu tak berlangsung lama saat mereka mendengar suara seorang gadis yang sangat mereka kenal.

"STOP IT..!!!"

Krystal dan Amber seketika menoleh, melihat sang pemilik suara yang terdengar dari kamar mandi.

"Ada aku disini. Lakukan ditempat lain." lanjut gadis itu berlalu menuju kamarnya dengan santai. Sebenarnya ia merasa tak enak harus berada di kondisi seperti itu untuk kesekian kalinya. Namun jika dibiarkan maka ia akan melihat sesuatu yang tak seharusnya ia lihat dan itu akan membuat semua bulu kuduknya merinding.

"Iiissshhh!!! Yah, bagaimana kau bisa masuk?!! Tadi di rumah tidak ada orang!" teriak Amber kesal pada sang adik.

"Eonni yang memberitahuku passwordnya." jawab Dani enteng dengan smirknya kemudian menutup pintu kamar yang bersebrangan dengan kamar Amber dan Krystal.

Krystal tersenyum kikuk ditatap tajam oleh Amber. Ia tahu suaminya itu pasti sedang kesal, tapi kejadian ini tidak pernah ia perkirakan dan ia juga lupa lagi jika Dani main ke rumah mereka.

"Maaf, he~"

"Ah sudahlah." kesal Amber mengambil jaketnya dan meninggalkan Krystal menuju kamar.

Krystal mengikuti suaminya itu dengan semua permintaan maaf yang ia keluarkan.

"Lanjut tidak?" goda Krystal.

"Tidak mau. Aku mau tidur.!"

"Yakin? Amber, sayang!!" goda Krystal pada sang suami yang kini sedang merajuk itu. Kesal karena kelakuan sembrono sang istri juga kesal dengan kelakuan sang adik yang suka sekali muncul disaat yang tak tepat.



😂😂😂😂😂😂

Continue Reading

You'll Also Like

46.2K 5.3K 24
Dua orang yang tidak saling mencintai terjebak dalam suatu ikatan pernikahan
99.4K 8.4K 83
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...
403K 37.6K 74
Winter yang memendam perasaan pada si homophobic Karina...
Love By delee

Fanfiction

278K 26K 33
Warning GXG! #7 seulrene 30/11/19 #1 girlgroup 25/08/20 #5 kang seulgi 9/02/22