My Destiny

By RavenErs77

19.6K 2K 493

~WenV/DoubleV~ Ice princess dipertemukan dengan Hot prince apa jadinya ya??? Takdir mereka yang berliku-liku... More

-awal-
Prolog
Kim Taehyung
Son Seungwan
My Destiny, i meet u
Red
Wendy
Red Velvet
Peek a-Boo
Game
Game-Start
Mic Drop
Between Us
Stay Strong Seungwannie
See You
Mathematics-Problematics?
Visitting Taehyung
Visitting Taehyung #2
Naughty Boy
Really?
Bullet Velvet
Bullet Velvet #2 (Taehyung's side story)
Something new
Help, please !
BLOOD, SWEAT & TEARS
Hug
Close

Wherever You are

537 71 5
By RavenErs77


Pict credit by  @sweetwenv  on Instagram.

________________________________________

Hari itu Wendy merasakan tak ada gairah lagi mengikuti kegiatan setelah jam pulang sekolah.Ia tak kembali pergi ke klub masak yang diidamkannya dan sudah direncanakannya sejak istirahat makan siang.Sore itu yang ia inginkan adalah memejamkan mata dan membaringkan tubuhnya.Ia masih terngiang-ngiang dengan apa yang didengarnya di jam-jam sebelumnya.

"Jangan berani menentangnya..karena aku sangat tahu kelemahan kalian,,"

Wendy menghela nafasnya berat.Dengan seragam yang masih melekat ditubuhnya ia terbaring lemas diatas kasur kingsize nya.

'Apa sebenarnya yang guru Cho tahu..?'
'Apa yang terjadi jika aku menolak mengajari Kim Taehyung? '
'Apa yang terjadi jika...'

Suara nada dering ponsel Wendy membuyarkan lamunannya, dengan sedikit malas ia menyambut ponselnya diatas meja nakasnya.Dari Chungha.

"Hay nona...kau masih di klub?"

"Oh aku lupa mengabarimu.Aku sudah sampai dirumah..

..karna ada sesuatu ...yang mengganggu pikiranku,,"

__

Suara dentuman musik menyalak di setiap penjuru ruangan yang gelap.Kerlipan lampu diatas langit ruangan itu menambah hasrat menggebu untuk bergerak mengikuti alunan musik di lantai dansa.Setiap gesekan tubuh dan aroma alkohol menguar menambah sensasi yang memabukkan pada manusia yang membutuhkan hiburan.

Dan malam ini Taehyung sungguh sangat membutuhkan hiburan itu.Disaat kedua orangtuanya pergi urusan bisnis yang entah apalah itu, dia tak  menyiakan kesempatannya untuk pergi keluar rumah di jum'at malam itu.

Dengan tangan kiri memegang botol whiskey ia duduk menyilangkan kaki dan bersandar di belakang sofa di pojok ruangan tempat biasa ia dan gengnya duduk, Taehyung menatap ke sekumpulan orang yang sedang meliukkan badannya di lantai dansa sana,tapi pikirannya jauh melayang entah kemana.

"Jangan berani menentangnya..karena aku sangat tahu kelemahan kalian,,"

'Ahh sialan!!! Dia mengancamku..'

Ia meneguk minumannya kasar.Matanya yang tajam seakan ingin  membunuh siapapun yang menghalangi pandangan didepannya.

Jungkook menyadarinya,"Ada apa denganmu Tae.?Kau tak seperti biasanya.?"

Jimin yang duduk disamping Jungkook kini ikut menoleh ke arahnya.

"Kau mengajak berkumpul disini lebih awal dari jam biasanya,tak adakah yang ingin kau katakan.?"Jimin mengernyit ketika cairan panas masuk ke dalam tenggorokannya.

"Tidak ada.Aku hanya ingin bersenang-senang malam ini karena malam-malam sebelumnya tak bisa sebebas ini." kata Taehyung datar, mencoba rileks.

Kedua temannya tahu jika ada sesuatu yang salah dengannya, tapi jika Taehyung tak ingin membicarakannya mereka pun tak akan memaksa.Ada saatnya setiap manusia menyimpan rahasia bukan.?Dan ada saatnya pula manusia itu akan membicarakan rahasianya itu sendiri.

"Baiklah kita harus bersenang-senang malam ini.Lihatlah Jhope,, ia sudah lupa daratan disana dengan dua gadis seksi.hoho...berengsek yang beruntung"

Jungkook mengikuti arah pandangan Jimin yang menunjuk satu pria yang sedang asyik menggerakkan badannya sambil tangannya menggerayangi tubuh partner dance nya.Jimin pun melesat pergi menyusul Jhope untuk menikmati setiap alunan musik keras yang menggema dan ikut tenggelam bersamanya.

Jungkook hanya tersenyum menampilkan gigi kelincinya yang manis memandang pemandangan panas disana.Lain halnya dengan Taehyung yang lebih senang menatap satu titik di kejauhan dan sangat terlihat akrab dengan botol yang digenggamnya.

Setelah menyadari isi botolnya telah habis Taehyung pun berdiri dan beranjak pergi,dan Jungkook menyadarinya.

"Mau kemana?"

Taehyung tak lantas menjawabnya, hanya menunjukkan botol ditangannya.Dan Jungkook mengerti.

Di meja bar, Taehyung mendekati barista dan memintanya untuk meracik minuman yang lebih menantang.Kesadarannya masih 85% saat ia menenggak habis 3 botol minuman yang tadi, beruntungnya dia yang terlahir kuat dengan kadar alkohol tinggi.Dan ia masih sepenuhnya melihat jelas jika seseorang-seorang gadis tepatnya-duduk disampingnya.

"Kim Taehyung~ssi,, boleh aku menemanimu?"

Taehyung menengguk cairan yang  disodorkan barista tadi dengan hausnya, ia mengerutkan dahi ketika cairan itu melewati tenggorokannya,kadar alkoholnya lebih tinggi dibanding minumannya yang tadi.

"Siapa kau?"tanya Taehyung acuh.Ia tahu ia memang seorang  playboy brengsek yang selalu bergonta-ganti pacar.Entah berapa banyak gadis yang pernah dipatahkan hatinya olehnya.Bahkan seorang Taehyung tak pernah mengingat wajah gadis yang pernah dikencaninya.Dan ketika melirik gadis ini ia merasa sepertinya ia tak mengenalnya.Atau itulah yang diingatnya.Entahlah.Yang pasti ia tak mau bersusah payah mengingatnya.Ia tak ingin diganggu.Saat ini ia hanya ingin berkonsentrasi dengan minumannya.

"Kau tak mengenalku? jinjja..? Tsk.. Aku Hani."jawab gadis itu kemudian dengan sedikit nada kesal dan kecewa,ia tak biasa dengan lelaki yang tidak mengenalnya.
"Aku cukup terkenal disini kau tahu? Dan daritadi aku mengamatimu,," senyumannya dibuat semanis mungkin.
",,dan aku tertarik padamu."

Taehyung hanya memandangnya sekilas, ia tak menjawab apa-apa, hanya smirk yang ditampilkan lelaki tampan itu.

Merasa diabaikan, Hani merebut minuman Taehyung yang ada di tangannya dan meminumnya habis. Taehyung memandangnya tak suka.

"Apa maumu?"tanya Taehyung kasar.Kini dia memandang gadis itu sepenuhnya. Tak terlalu buruk untuk tipe gadis kesukaannya,ia cantik dan seksi.Gadis itu memakai rok mini ketat dipertengahan pahanya dengan Tshirt pendek dan ketat yang mencetak lekukan tubuhnya.

"Aku hanya ingin bercumbu denganmu."kata Hani manja, dengan secepat kilat tangannya melingkar di leher Taehyung. Dan tak menunggu waktu lama keduanya bergeser ke pojok ruangan yang gelap dimana tidak ada yang melihatnya.Bukankah ia membutuhkan hiburan ?

--

Petang itu Wendy membujuk kakeknya agar diizinkan pergi  menikmati suasana malam di sungai Han yang dengan syarat akan diperbolehkan pergi dengan penjagaan bodyguard.Ia menerima syarat itu dan disinilah ia sekarang.Sudah lama sekali ia tidak mengunjungi tempat yang penuh nostalgia itu.Dulu sekali Ibu dan Ayahnya sering mengajaknya dan kakaknya bepergian kesini setidaknya satu bulan sekali.Dan kini saat ia berdiri disini, sendiri...rasanya ada yang merobek dadanya.Hembusan angin dipertengahan september itu seolah memberi tahu jika musim gugur telah menyapa.Ia tiba-tiba merasa seperti daun-daun coklat diatas pohon yang kapan saja bisa terjatuh.

Ingin ia pukul apapun untuk  menyalurkan rasa sakitnya.Dan dengan mata terpejam air matanya meluncur tanpa tertahan.Ia tak bisa melupakannya.Jika disuruh memilihpun ia tetap akan mengingatnya walaupun sakit.Itulah Cinta kan.? Cinta itu sakit.Ia tak percaya cinta itu indah.Apa artinya cinta jika mereka meninggalkanmu bukan.Wendy tersenyum getir...
Dipandangnya langit malam itu.

'Cinta kalian kepadaku membuatku sakit,,dan cinta kalian kepadaku membuat kalian pergi meninggalkanku'

Wendy masih tersenyum.Dan dengan kepala yang masih mendongak ke atas langit ia menampilkan senyum luka yang manis.

"Mohon maaf Nona, presdir Son menyuruh nona pulang sekarang juga."

Ia menunduk mendengar kata yang diucapkan penjaganya itu.Beruntungnya ia duduk membelakangi mereka.Ia pun menyeka airmatanya cepat, takut sang penjaga bahkan kakeknya dirumah tahu jikalau ia menghabiskan waktunya untuk menangis di tempat penuh kenangan ini.Setelah yakin tak ada jejak air matanya, Wendy pun akhirnya berdiri dari kursinya, berbalik dengan topeng dinginnya yang biasa dan berjalan dalam diam menghampiri mobil yang diikuti dibelakangnya oleh kedua bodyguard sang kakek yang ia perintahkan untuk menjaganya.Hawa dingin malam itu membuat ia mengeratkan baju tebal yang membungkus tubuhnya.Bukan  hanya tubuhnya yang merasa dingin.Dingin itu sudah merasuk ke hatinya.

Setelah beberapa menit di dalam perjalanan menuju ke rumahnya, Wendy hanya melihat pemandangan luar melalui jendela di kursi belakang.Hingga sesuatu mengejutkan sang bodyguard yang sedang menyetir didepan dan terpaksa menginjak remnya secepat mungkin untuk menghindari 'sesuatu' itu.Tubuh Wendy terpelanting sedikit kebelakang walau ia memasang seatbelt nya.

"Mohon maaf nona, anda tidak apa-apa..?"tanya sang bodyguard dengan raut muka yang takut.Khawatir bila ia melukai majikannya itu.

"Ada apa.?"tanya Wendy.

"Ada seorang pria tergeletak di tengah jalan nona"jawab sang bodyguard.

"Apa yang terjadi dengannya, apa ia keluar dari mobilnya.? Aku akan mengeceknya nona..nona tunggu disini."kedua bodyguard itu turun, dan berjalan perlahan menghampiri pria yang tergeletak tadi.Wendy tak melihat pria itu dengan jelas.Yang ia lihat hanya pria dengan jeans hitam dan jaket hitam.Dan mobilnya...

'Mobilnya...'
'Tunggu ..itu..."

("Aah lagi-lagi kalian..Apa kalian tak bosan mengikutiku.?"kata Taehyung tiba-tiba setelah Chungha dan Wendy berada di belakang Taehyung dan baru menyadari mobil mereka bersampingan dengan mobil Taehyung.)

'Mobil itu...'

("Huh..? Mengikutimu kau bilang.? Hahhh, rasanya aku ingin tertawa Playboy tengil,,,"kata Chungha .)

'Serie mobil, colour,plat number...'

("Tsk..lihat sekelilingmu karate girl.jangan sampai kau menabrakku lagi.?"Taehyung melipat tangannya didepan dadanya sambil menatap tajam si gadis sabuk hitam.)

'Oh tidak..tidak salah lagi...'

Salah satu yang dibanggakannya adalah ingatannya.Ia hafal huruf alfhabet di usianya yang baru hampir 2 tahun.Menghafal tanggal lahir semua keluarganya diusianya yang ke 4 tahun dan Menghafal semua rumus matematika dalam sekali lihat.Kali ini pun ingatannya tak mengecewakannya karna setelah ia bergegas keluar dari mobil pria yang sedang tidak sadarkan diri di tengah jalan ini adalah benar dugaannya...
.
.
'KIM TAEHYUNG'
.
.
.
.
-----

Hal pertama yang ia lihat adalah putih.Menyilaukan dan menusuk mata.Ia pejamkan matanya lagi sesaat sebelum terbiasa dengan cahayanya. Lalu ia kedipkan pelan untuk melihat sekitarnya lagi.Dan barulah ia tersadar ia sedang terbaring di rumah sakit.Ia mencoba duduk.Tapi kepalanya berdentum seakan puluhan batu melemparinya.Dengan refleknya ia langsung menyentuh kepalanya yang dibalut dengan perban.Ia meringis kesakitan.

Bukan hanya kepalanya saja, lebam dan luka di sekitar wajahnya terasa sakit saat ia menggoyahkan otot wajahnya. 'Apa yang terjadi?'
Ia memandangi sekitarnya sekali lagi.Siapa tahu ada satu dua orang yang bisa menjelaskan bagaimana ia bisa sampai disini.

"Kau sudah bangun?bagaimana keadaanmu Taehyung~ssi.?"seorang suster masuk ke ruangan.

'Bagaimana ia bisa tahu namaku? Arghh..' Taehyung memegang kepalanya yang serasa ingin meledak.

"Apa kepalamu masih sakit?"tanya si suster tadi dengan serius, Taehyung hanya bisa meringis dan menatap suster didepannya.Berbagai memori terasa kabur,tapi ia sungguh tidak bisa menahan lagi rasa penasarannya.

"Bisa kau jelaskan kenapa aku sampai disini.?"tanya Taehyung dengan masih memegang kepalanya, hanya saja pegangannya kali ini tak seerat tadi.

"Tadi malam kau dibawa ke rumah sakit ini dalam keadaan luka seperti habis dipukul.Kemungkinan kau pingsan beberapa jam sampai kau mengalami gejala pneumonia ringan, beruntung mereka menemukanmu dan membawamu kemari.."jawab sang suster sambil mengecek alat-alat yang menempel di tubuh Taehyung dan melihat keadaan Taehyung.

"Mereka.,?"bisik Taehyung pelan, bingung.

"Iya seorang gadis dan dua orang pria."

Dan setelah itu, sang suster meninggalkan Taehyung setelah memeriksa keadaannya.Taehyung menyerah, kepalanya tak bisa diajak kompromi.Ia ingin berbaring lagi, berharap kepalanya akan membaik setelah ia bangun nanti.

_

"Temanmu itu masih dirumah sakit?"

"Hmm..? Oh iya Kek ia masih disana.Aku menyuruh paman Cha untuk menjaganya tadi malam.Dan aku belum mengetahui kabarnya pagi ini."

"Ahh begitukah..?Kau mengenal baik anak ini.?"tanya kakek Son lagi sambil meminum teh nya.

"Dia teman sekelasku Kek,selain itu aku tidak tahu,"Ia memasukkan sandwich nya ke dalam mulutnya pelan.

Hari sabtu itu kebetulan adalah hari libur sekolah.SonWa hanya memberlakukan 5 hari selama seminggu.Tak jauh berbeda dengan sekolah Wendy di Kanada. Wendy bergegas pergi setelah menyantap sarapan paginya bersama kakek.Ia bermaksud menjenguk Taehyung di rumah sakit pukul 9 nanti.

Pada awalnya dia sungguh tidak mengerti apa hal yang dipikirkannya malam itu, tapi setelah menyadari jika lelaki korban pemukulan itu adalah teman sekelasnya yang walaupun menyebalkan itu,ia tak bisa menahan dirinya untuk tidak menolongnya.Padahal bisa saja ia menelpon teman-teman atau saudara Taehyung (yang dengan cara terpaksa harus membuka ponsel Taehyung), mengingat kedua orang tuanya tidak bisa dihubungi karna diluar jangkauan.

"Bagaimana keadaannya paman Cha?"tanya Wendy.Ia berdiri disamping ranjang dimana Taehyung terbaring.Matanya menyusuri seorang Taehyung yang nampak damai saat tertidur.Benar-benar berbeda ketika ia sedang terbangun.

"Suster bilang tadi ia sempat terbangun sebentar dan tertidur lagi setelah meminum obat, nona.Pukulan dikepalanya mungkin masih membuatnya sakit."kata sang bodyguard .

Taehyung mulai sedikit terganggu dengan suara-suara disekitarnya.Ia mulai tersadar dari tidurnya, tapi masih berat untuk membuka matanya.Sepertinya pengaruh obat belum sepenuhnya menghilang.

Wendy menganggukkan kepalanya mengerti setelah mendengar penuturan si bodyguard.Wendy berbalik membelakangi Taehyung kemudian, setelah melihat Taehyung yang masih belum membuka matanya.

"Kalau begitu aku akan pergi ke dokter Lee Jong Hwa sebentar,."kata Wendy.

"Apa anda baik-baik saja.?"tanya sang bodyguard dengan nada khawatir.Ia tahu dokter itu tentu saja.Ia tahu apa yang diderita sang majikannya itu.

Taehyung mulai membuka matanya pelan untuk yang kedua kalinya hari itu.Suara percakapan kedua orang didekatnya memaksa dirinya untuk bangun.

"Aku hanya akan menemuinya sebentar paman Cha,"

"Baiklah aku antar nona,"kata sang bodyguard sambil membungkuk.

"Tak perlu paman Cha,lagipula didepan ada paman Park.Kau disini saja untuk menjaganya, aku juga tahu kau pasti lelah."

Kini Taehyung melihat seorang gadis membelakanginya.Yah tak salah lagi dari suaranya jika dia seorang gadis.Dan dia masih belum melihat dengan siapa gadis itu berbicara.Tapi apakah ia masih dalam pengaruh obatnya karna ia merasa jika suara gadis itu tidak asing di telinganya. Dan rambutnya ia samar-samar melihatnya .
'Ahh kenapa saat ini gadis itu yang ada dipikiranku' Taehyung memejamkan matanya lagi.'sial.. obat apa yang mereka berikan padaku..' sehingga ia berhalusinasi? !

"Ehm..baiklah nona Seungwan.." kata sang bodyguard lemah.Ia tak bisa menentang keputusan majikannya itu.Ia tahu jika Wendy adalah orang yang berhati lembut yang tak ingin menyusahkan orang lain.Tak ada yang bisa dilakukannya selain menuruti semua keinginannya.

Dengan itu ia membuka pintu untuk sang majikan, dan tak lama setelah itu jejak suara sepatu Wendy pun meninggalkan ruangan dan diakhiri dengan suara pintu tertutup dibelakangnya.

"Kau sudah bangun.?"tanya pria itu setelah berbalik dan melihat Taehyung membuka matanya.Ia berjalan mendekat ke ranjang dimana Taehyung berada.

"Apa kau mendengar percakapan kami?"sang bodyguard menyipitkan matanya penuh selidik kearah Taehyung seakan-akan ia menangkap basah Taehyung mencuri.

"Siapa kau.?"Ia bertanya untuk menjawab pertanyaan pria didepannya itu.Ia mengernyitkan dahinya bingung.

'Sepertinya ia baru terbangun..'pikir sang bodyguard .Ia menghela nafasnya lega.

"Tadi malam kami melihatmu pingsan di tengah jalan.Kami kira awalnya kau terjatuh dari mobil.Tapi sepertinya tidak kan?.Dan kau pun tak dirampok.Ohya ini kunci mobil dan ponsel mu."kata sang bodyguard itu sambil meletakkan barang tersebut diatas meja.

"Kau yang membawaku kemari.?"
Tanya Taehyung kemudian setelah melihat gerak tangan si pria didepannya itu.Ia tak menyangka jika orang ini menolongnya, padahal bisa saja mereka membawa kabur mobilnya kan.?

"Nona Seungwan yang menyuruh kami membawa anda kesini.Dia bilang ia mengenalmu."

'Seungwan.?siapa...? Aku tak pernah mendengar namanya.'

"Mobilmu ada di parkiran rumah sakit ini."

Ia sungguh bingung mencerna semua informasi yang diberikan oleh pria itu.Di zaman sekarang ini sangat jarang orang yang mau menolong orang lain tanpa imbalan apapun.Dan satu lagi.'siapa Seungwan?'

Taehyung masih gamang.Ia akan bertanya lagi siapa sebenarnya yang dimaksud olehnya sebelum bodyguard Wendy itu memotongnya.

"Apa ada yang kau perlukan? Aku sudah bertanya dengan dokter kapan kau.."

"Aku akan pulang hari ini.."potong Taehyung.Ia tidak suka bau rumah sakit.Lagipula sakit di kepalanya sudah berangsur menghilang dan luka di sekitar wajahnya pun bukan masalah serius baginya.

"Tapi dokter belum mengizinkan kau pulang.Kau juga belum  bertemu Nona Seungwan."

Sebelum Taehyung mampu berkata lagi, ponsel pria itu berbunyi.Ia pun tak menunggu waktu lama untuk mengangkatnya.

"Iya...ah iya presdir,nona Seungwan ada disini".sang bodyguard memandang Taehyung sekilas.Taehyung hanya melihatnya dengan mata penuh tanya dan curiga.

'Apa yang mereka bicarakan?'

",,Baiklah presdir,,"dengan itu ia mengakhiri sambungan telponnya.Dari ujung mata Taehyung ia melihat jika pria itu melirik kearahnya, membuat Taehyung merasa tak tenang.

'Sial...aku harus pergi dari sini.Aku tak tahu apa yang akan mereka lakukan padaku..' nafas Taehyung sedikit terdengar panik namun beruntungnya tak membuat pria berbaju hitam itu curiga.Seorang Taehyung percaya jika didunia ini tidak ada yang namanya ketulusan.Dan di zaman yang serba susah ini tak ada yang gratis.Pengalaman hidupnya dulu di Amerika mengajarkan betapa mengerikannya dunia ini.Berbagai strategi ia pikirkan untuk keluar dari sini.Apapun caranya.

"Aku keluar sebentar,jika ada yang kau butuhkan tekan tombol untuk memanggil petugas disini."kata sang bodyguard.Taehyung menganggukan kepalanya sekali dengan cepat, terlalu cepat malah.

'..bagus'

Setelah pintu tertutup Taehyung tak membuang waktunya.Ia menarik jarum infus yang menancap di nadi tangannya itu kuat, tak mempedulikan rasa sakitnya.Kalau boleh jujur ia akan berkata jika ia merasa badannya tidaklah baik.Ia masih merasa lemas.Sebagian dari dirinya menyuruh ia tetap tinggal tapi sebagiannya lagi ia merasa jiwanya lebih terancam jika ia tetap disini.Dan Taehyung memilih pilihan awalnya apapun caranya.Ia tinggalkan baju pasiennya dan berganti pakaian dengan miliknya yang beruntungnya ada didalam lemari di pojok ruangan.Dengan gerak paling cepat orang yang masih sakit tetap saja tak membuat Taehyung mengurungkan niatnya walaupun ia sangat kesulitan dalam memakai pakaiannya.

Setelah selesai dengan bajunya,ia  lantas mengambil kunci mobil dan ponselnya seperti orang kesetanan.Dan dengan mata tetap tertuju pada pintu yang kapan saja bisa terbuka, membuat tangan Taehyung tidak sengaja menyenggol ponselnya dan jatuh tergelincir di bawah ranjang rumah sakit itu 'shitt..'

'Argh...No time Taehyung!' Ia menjerit didalam hati.Tanpa repot untuk mengambil ponselnya yang terjatuh itu, ia kemudian melesat menuju pintu seperti terancam didalam ruangan yang berisi bom yang akan meledak di detik-detik berikutnya.Keringat dingin membanjiri pelipis dan dahinya yang tidak tertutup perban.Dan dengan tangan yang sedikit gemetar ia membuka pintu itu.

Ceklek.

Degh...

Taehyung merasa jantungnya lompat seketika itu juga melihat seseorang tepat di depannya.Ia terpaku ditempatnya.

" Kau..?!Apa yang kau lakukan disini.?"

'What the hell...'

"..Kim Taehyung?"

.
.
.
.
___TBC___

.
Taehyung hanya trauma dengan masa lalunya. Ia kabur bukan karna tak menghargai orang yang menolongnya.Sungguh...Dan di masa depan ia pun akan membayarnya.Mungkin saja huh..?! See u next chap !!!^^

Continue Reading

You'll Also Like

83.4K 8.4K 36
FIKSI
404K 29.6K 39
Romance story🤍 Ada moment ada cerita GxG
AZURA By Semesta

Fanfiction

214K 10.3K 23
Menceritakan sebuah dua keluarga besar yang berkuasa dan bersatu yang dimana leluhur keluarga tersebut selalu mendapatkan anak laki-laki tanpa mendap...
YES, DADDY! By

Fanfiction

302K 1.8K 9
Tentang Ola dan Daddy Leon. Tentang hubungan mereka yang di luar batas wajar