Mrs. Happy Ending

By rikkrik_32

139K 12.5K 544

'Kini di dalam kehidupan yang menyedihkan ini, Aku mencari sosok kebahagiaan yang selalu aku nantikan selama... More

PROLOG
1
2
3
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
EPILOG

4

5.1K 603 14
By rikkrik_32

**

Akukan selalu menyayangi mu walau dirimu bersama dirinya,’ –Iqbaal Janurio.

**

(Namakamu) yang baru saja selesai membersihkan dirinya dari tumpahan somay itu pun terkejut. Bagaimana tidak ? Sherly yang sejak tadi ia cari tidak terlihat kini datang dengan somay beserta minuman dan meletakkannya tepat di hadapannya.  (Namakamu) mengernyitkan dahinya, ia bingung seketika.

Sherly bersedekap dada, “ itu untuk lo.” Seakan tahu jika (Namakamu) akan bertanya tentang kepemilikan makanan dan minuman di hadapannya ini. Sembari melipat sweater Iqbaal, (Namakamu) tersenyum menggoda ke arah Sherly. “Ciee.. yang perhatian sama gue. Kayaknya lo udah sayang banget, ya sama gue ? Gue juga sayang sama lo,” goda (Namakamu) dengan senyumnya yang memang benar-benar menggoda Sherly.

Sherly hanya menghembuskan napasnya dengan pelan lalu berjalan menuju tempat duduknya yang berada tepat di samping (Namakamu). “Cepat aja makan, gue juga mau ganti baju olahraga.” Sherly membuka tasnya untuk mengambil buku-buku catatannya dan mulai membukanya, ia terlihat tengah membacanya.

(Namakamu) tidak heran lagi jika Sherly akan membuka buku sembari menunggu (Namakamu). Sherly adalah murid terpintar di sekolahnya, tahun lalu ia sempat menjadi perwakilan sekolah dalam olimpiade matematika antar sekolah. “Ya udah, gue makan dulu. Tapi, lo udah makan ‘kan ?” tanya (Namakamu) dengan sendok yang mulai menyuapi ke mulutnya.

“Hem..”dehem Sherly singkat. (Namakamu) menganggukkan kepalanya pelan sambil menikmati makanannya.

Sherly tanpa sadar meremas sampul catatannya dengan kuat. Sangat kuat. Tatapannya fokus kepada catatanya.

**

Flashback

Sherly terlihat tengah berjalan menuju perpustakaan sekolahnya, ada beberapa buku yang hendak ia bawa sebagai acuannya pembelajarannya. Dengan semangat, Sherly berjalan menuju perpustakaan.

Sherly!”Terdengar suara panggilan dari arah belakang tubuhnya. Sherly yang tadi berjalan kini memberhentikan langkah kakinya tanpa menunggu lama, Sherly membalikkan tubuhnya ke-arah suara yang memanggil namanya.

Iqbaal ?” lirih Sherly tidak percaya.

Iqbaal terlihat berjalan menghampiri Sherly dengan sepiring somay dan minuman dingin di satu tangannya lagi, Sherly terdiam ketika Iqbaal menghampirinya.” Lo mau ke mana ?”tanya Iqbaal tatapanya yang sedikit tajam.

Sherly mengerjapkan kedua matanya dengan cepat, “A-hm, g-gue mau ke perpus. Ke-napa ?” jawab Sherly dengan tergagap. Iqbaal memberi somay dan minuman kepada Sherly, Sherly semakin heran.

Iqbaal memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya. “Tolong kasihkan sama (Namakamu), lo tau lah kenapa gue nitipnya ke lo. Bilang aja dari lo, kalau dari gue mana mau dia terima. Oke ?” ucap Iqbaal dengan tatapannya yang melebut saat mengucapkan nama (Namakamu).

Sherly yang tadi tersenyum kini senyum itu hilang seketika saat mendengar Iqbaal menyebut nama itu lagi, (Namakamu).

Kenapa lo harus peduli sama orang yang bahkan nggak pernah nganggap kalau lo itu ada ? Nggak ada hasil juga ‘kan lo peduliin dia ?”Kini Sherly menatap tajam Iqbaal. Sherly berubah, dia bukanlah Sherly yang pintar memainkan emosinya di depan semua orang. Kini di hadapan Iqbaal, Sherly adalah wanita berbahaya.

Kenapa juga lo peduliin gue kalau gue nggak pernah sama sekali peduliin lo ?mikir dulu sebelum bicara. Kaca diciptakan untuk kita melihat diri. Jadi, perbanyaklah mengaca diri, oke?” balas Iqbaal dengan senyumnya yang mulai angkuh.

Sherly tertawa kecil mendengar Iqbaal yang kembali membalikkan ucapannya. “Lo tau ‘kan, Baal kalau gue udah suka sama lo sejak—“

Nggak perlu lo ulang-ulang lagi tentang sejarah perasaan lo ke gue. Gue hanya mau dengar kalau lo udah ngantar makanannya ke (Namakamu).” Tanpa ada satu kalimat bercanda Iqbaal, dia benar-benar menekankan setiap kalimat yang diucapkannya.

Gue bakal ngehancurin (Namakamu)! Gue benci (Namakamu)!” teriak Sherly tepat di hadapan Iqbaal.

PRANG!

Iqbaal melemparkan piring somay itu dengan kuat lalu membuang minuman itu ke sembarang arah. Iqbaal menarik baju Sherly mendekat ke arahnya. Kedua mata Sherly memerah, ia begitu emosi.

Sekali aja lo sentuh, (Namakamu). Jangan harap hidup lo akan tenang! Lo camkan ucapan gue, Sher. Gue nggak akan segan-segan buat ngehancuri lo balik! Ngerti ?”bisik Iqbaal tepat di hadapan Sherly.

Sherly bergetar, ia menangis. Iqbaal melepaskannyaa begitu saja, ia pun ikut emosi. “Antar makanan sama minuman untuk (Namakamu), gue bakal balik ke sini.” Iqbaal pergi menjauh dari Sherly yang sudah menangis.

Sherly mengepalkan kedua tangannya. “Gue benar-benar akan hancurin dia!”

**

“Makasih.”

Iqbaal yang tengah duduk  di teras rumahnya yang besar itu pun tersenyum saat melihat (Namakamu) membalikkan sweater-nya.  Malam hari yang biasanya Iqbaal habiskan untuk merenung kini harus terhenti melihat (Namakamu) yang berada di hadapannya.

“Gue nggak nerima ucapannya, tapi gue nerima ciumannya. Cukup pipi aja, sih,” ucap Iqbaal sambil tersenyum menggoda ke arah (Namakamu). (Namakamu) dengan sedikit kesal meletakkan sweater Iqbaal tepat di pangkuan Iqbaal. Iqbaal terkejut.

“Lo kira gue cewek apaan main cium-cium cowok! Masih untung gue balikkin sweater-nya, kalau gue nggak punya hati bakal gue bakar sweater lo!” balas (Namakamu) dengan kesal.

Iqbaal tersenyum kembali mendengar ocehan (Namakamu). “ Jadi intinya lo mau cium atau enggak ?” kembali Iqbaal menggoda (Namakamu).

(Namakamu) menggelengkan kepalanya dengan pelan, menarik napasnya dengan pelan lalu menghembuskannya secara perlahan-lahan. “ Semoga lo bahagia aja dengan hidup lo yang penuh dosa itu. “ Setelah (Namakamu) mengucap kata-kata itu, ia membalikkan badannya untuk kembali pulang ke rumahnya.

Namun, kembali ia harus dihentikan oleh tangan Iqbaal yang menahan dirinya. (Namakamu) tidak membalikkan badannya, Iqbaal menahan (Namakamu) dengan lembut.

“Gue harap lo bisa buka mata lo, (Namakamu). Coba perhatikan sekeliling lo dan lihat siapa yang benar-benar peduli sama lo dan yang enggak. Gue nggak mau lo tersakiti karena suatu hal yang selalu lo percaya kini hancur karena suatu hal yang nggak pernah terpikirkan sama lo. Tolong perhatikan lagi.” Iqbaal melepaskan genggaman itu dengan pelan lalu berdiri dari duduknya setelah ia mengucapkan itu kepada (Namakamu). Menatap sebentar ke arah punggung (Namakamu) kemudian masuk ke dalam rumahnya.

(Namakamu) membalikkan tubuhnya mengarah kepada pintu utama rumah Iqbaal. “Maksudnya? Ada yang mengkhianati gue ?”

**

bersambung

Continue Reading

You'll Also Like

219K 23.5K 26
warn (bxb, fanfic, badword) harris Caine, seorang pemuda berusia 18 belas tahun yang tanpa sengaja berteleportasi ke sebuah dunia yang tak masuk akal...
86.6K 4K 22
[ 18+ Mature Content ] Gerald Adiswara diam diam mencintai anak dari istri barunya, Fazzala Berliano. Katherine Binerva mempunyai seorang anak manis...
144K 23.7K 44
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
53.3K 7.8K 18
Renjun mengalami sebuah insiden kecelakaan yang membawa raganya terjebak di dalam mobil, terjun bebas ke dalam laut karena kehilangan kendali. Sialny...