Warung Bu Een [[Meanie]]

By jeonwonu___

178K 31.5K 3.7K

"Kamu mah Mingyu bukan Dilan!" "Ya emang aku Mingyu. Ngapain jadi Dilan kalo jadi Mingyu aja banyak yang maui... More

Dia adalah Mingyuku
kok bisa?
Love love love love love you
Menyekutukan tuhan
Enggak ya enggak !!!
Malaikat
Mingyu menghilang
Mingyuuuuuuuuuuuu ㅠㅠ
Putus
hari pertama tanpa kamu
Terima Kasih, Sehun
Malam Minggu Bersama Mingyu
Balikan
es teh
Teteh Seolhyun
Quality Time Kita?
Kak Cha~~
Dia Pacarnya ?
Dua Kubu
Opsi
Saturday Night
Sudah Move On
Chatting
Flashback Terus
Wonwoo Sakit
Empat Mata
Jauhin Aku
Keputusan
Menghindar
Mama
Second Chance
Warung Bu Een
Epilog

Jadian

4K 740 206
By jeonwonu___

Wonwoo bersandar di dinding warung bu Een. Memeluk kedua kakinya yang terlipat dan sesekali menghela nafas panjang.

“ Udah atuh, jangan diliatin terus.”

Wonwoo menoleh. Mendapati bu Een yang kini duduk disampingnya dan bersandar juga.

“ Wonu kangen dia, bu...” gumam Wonwoo seraya matanya melihat aktivitas Mingyu yang sedang bersenda gurau pada Seolhyun.

Dulu posisi Seolhyun adalah tempat Wonwoo.

Dulu bahu tempat Seolhyun bersandar sekarang ini adalah tempat Wonwoo.

Belum lama kok...

Terhitung satu bulan mereka putus. Dan juga putus komunikasi.

Perasaan Wonwoo masih berantakan.

Dia masih bingung dengan hatinya yang terus bersama Mingyu. Sedangkan otaknya sudah siap menerima Hakyeon.

“ Ibu tau apa yang Wonu rasain... Ibu juga pernah denger cerita Jongin kaya Wonu gini. Tapi Won... Hubungan itu gak selalu baik – baik aja. Ada putus nyambungnya kan ? Apalagi kamu masih remaja. Masih wayahnya ganti – ganti pacar. Tapi jangan... Jangan coba – coba untuk bermain dengan banyak hati.”

Bu Een mengusap lengan Wonwoo.

“ Wonwoo udah besar. Wonwoo tau harus berpihak pada hati atau otak Wonwoo. Sekalipun Wonwoo bertahan dengan pilihan hati, Wonwoo akan terus tersakiti. Karena apa ? Karena selama itu juga Wonwoo menurut pada hati untuk terus menunggu Mingyu yang bahkan ngelirik kamu aja engga. Sekali – kali kamu menangin otak kamu. Lambat laun, hati bisa berkompromi dengan itu.”

Wonwoo terdiam.

Rasanya mau nangis aja.

Wonwoo menyandarkan kepalanya di bahu bu Een.

“ Nanti malem Hakyeon ajak Wonu jalan lagi. Bu... Wonu salah gak sih pilih Hakyeon ?”

“ Engga... Selama kamu yakin kalau Hakyeon gak akan menyakiti kamu sepert i Mingyu menyakiti kamu.”

“ Aku selalu nunggu dia minta maaf dan minta balik terus ninggalin cewek itu demi Wonu. Tapi hari ini Wonwoo yakin kalau itu gak mungkin terjadi.”

Bu Een tersenyum.

“ Jangan pernah mengharapkan sesuatu yang mustahil dan akhirnya menyakiti kamu. Percaya sama tuhan kalau orang baik akan selalu mendapatkan sesuatu yang baik.”

Wonwoo terdiam lagi. Menatap Mingyu yang bahkan tidak melihatnya sama sekali.

Menegur saja tidak meskipun mereka setiap hari bertemu.

Tidak ada lagi pemberitahun pesan masuk dari Mingyu yang kini nama kontaknya sudah berubah.

-oOo-

Wonwoo tersenyum saat Hakyeon membukakan pintu mobil untuknya.

Ia turun dari mobil, mengikuti Hakyeon yang mengajaknya ke rumah sakit besar yang ada dikota itu.

“ Kita ngapain kesini ?”

“ Ikut aja. Nanti juga kamu tau.”

Wonwoo menurut. Tangannya sudah dalam genggaman Hakyeon yang melangkah lebar menyusuri lantai dingin rumah sakit.

Perasaan Wonwoo tidak enak.

Jantungnya berdegup dengan kencang.

Sampai keduanya berhenti di salah satu ruang rawat inap berkelas dan Hakyeon mengintip ke jendela kecil yang ada ditengah – tengah pintu.

Pria itu membuka pintunya, ia masuk masih dengan menggenggam tangan Wonwoo.

“ Mah...”

Wonwoo dan Hakyeon sudah berdiri dipinggir ranjang.

Disana, diatas ranjang rawat itu seorang wanita berumur sekitar setengah abad dengan duduk bersandar sambil membaca buku resep masakan.

Hakyeon mencium dahi wanita itu.

“ Wonwoo.. Ini mamahku.. Dia sakit, jadi harus dirawat disini.”

Wonwoo mengulas senyuman. “ Halo tante...” dia membungkuk sedikit memberi salam.

“ Oh ini yang namanya Wonwoo ? Panggil mama aja. Kaya Hakyeon.”

Wonwoo mengangguk canggung.

“ Nak, Hakyeon suka cerita tentang kamu loh.”

“ Huh ?”

“ Iya. Dia bilang kalau jatuh cinta lagi sama masa lalunya. Dulu kita belum sempat bertemu sama sekali ya ? Mama dulu sibuk kerja, jadi gak sempat ketemu dengan teman – teman Hakyeon.”

Wonwoo menatap Hakyeon yang kini menatapnya.

“ Won.. Aku bawa kamu kesini sengaja mau kenalin kamu ke mama aku.”

Wonwoo terdiam.

“ Dan juga...”

Hakyeon berdehem. Ia menatap Wonwoo canggung, sedangkan ibunya terkekeh melihat anak laki – lakinya tampak begitu kaku.

“ Aku mau nyatain perasaan aku.. Aku... Eng... Aku sayang sama kamu Wonwoo. Aku jatuh cinta lagi dan lagi sama kamu.. Kamu... Eng.... Kamu mau jadi pacar aku ?”

Wonwoo membeku. Matanya terus berpaku pada Hakyeon yang kini salah tingkah.

“ Kamu gak perlu ngejawab itu sekarang kalau kamu belum siap. Kamu bisa—“

“ Aku mau !”

“ Huh ?”

Wonwoo tersenyum.

“ Dihadapan mama kamu, aku nerima pernyataan cinta itu. Aku mau jadi pacar kamu, kak Cha...”

Mama Hakyeon tersenyum saat melihat wajah Hakyeon yang memerah dengan jawaban Wonwoo. Seperti ada sesuatu yang siap meledak dalam diri putranya itu.

-oOo-

Mingyu menatap Seolhyun dari samping. Tangannya sesekali mengusap surai kecoklatan milik Seolhyun. Sesekali juga ia menciumi pelipis gadis itu.

Keduanya ada di salah satu rooftop mall. Duduk disana menikmati angin malam yang dingin setelah diguyur hujan.

“ Mingyu, jangan liatin terus.... risih !”

Mingyu terkekeh. Dia menarik Seolhyun semakin mendekat padanya.

“ Coba liat, merah tuh mukanya!”

“ Rese ih kamu mah !”

Mingyu tertawa kali ini. Ia menangkup wajah Seolhyun dan menjawil hidungnya.

“ Cantik.”

“ Jelek !”

“ Kok mau sama Mingyu yang jelek ini ?”

“ Hati aku yang mau.”

“ Oh, kamunya engga ?”

Seolhyun menggeleng.

“ Coba sini.”

“ Apa ?”

Mingyu menarik tengkuk Seolhyun dan mendaratkan bibirnya diatas bibir gadis itu. Melumatnya dengan lembut dan melepasnya.

Melihat wajah Seolhyun memerah.

“ Tuh mau juga sama aku.”

“ IH MINGYU !!!!”

“ HAHAHAHAA !!!”

Mingyu tersentak saat ia samar – samar melihat bayangan Wonwoo di wajah Seolhyun.

Sialan !

“ Yol...”

“ Hm ?”

Mingyu menggenggam kedua tangan gadis itu dan mengecup punggung tangannya.

“ Aku mau kamu jadi pacar aku.”

“ Sebuah pernyataan dan gak butuh jawaban ?”

Mingyu mengangguk.

“ Jangan tinggalin aku lagi.. Terus sama aku. Terus disamping aku, dan terus ngelewatin hari sama aku... Aku mau kamu Seolhyun.. Aku sayang sama kamu...”

Seolhyun tersenyum. Ia membalas genggaman tangan Mingyu.

“ Mingyu... Aku juga sayang sama kamu...”

Keduanya melempar senyuman manis.

Dan detik berikutnya, Mingyu kembali menarik tengkuk Seolhyun dan mencium bibir gadis itu.

Melumatnya sampai keduanya memejamkan mata menikmati itu.

Langit malam yang mendung serta angin menjadi saksi bisu ciuman mereka.













Ciuman yang ternodai bayangan mantan.

Continue Reading

You'll Also Like

71.8K 5.1K 25
[Short AU of Meanie] -semua yang terjadi adalah.. Takdir. [Update : Every Weekend] BxB Write in BAHASA Semi baku Mpreg ⚠Tw// sexual harassement ⚠Cw...
50K 4.4K 28
"Emang karma jahat ye.. Gua yang suka ngebully anak-anak BEM yang belok malah jatuh sama cowok juga.. parahnya malah adek bang Seungcheol." - Ravindr...
308K 39.6K 37
°Markhyuck °Nohyuck Harsa letih.. Ia ingin sekali lepas dari jerat seorang pemuda yang bernama Marka. Semuanya nampak begitu menyakitkan.. kalau bis...
13.6K 2.2K 45
Harus masuk pesantren kalau mau dimaafkan! Ibam galau memikirkan syarat gila yang orangtuanya berikan. Dia yang biasa berantem dan berteriak di jalan...