WANTED

By Holymiela

193K 12.9K 853

Bagaimana jadinya jika ayahmu menikah dengan seorang pria? Marah! Benci! Itulah yang dirasakan remaja 18thn... More

PROLOG
1. Vian POV
2. Dafa POV
3. Jadi bagaimana?
4. Dafa POV
5. Vian POV
6. Pendekatan
7. Sebuah Kunjungan
8. Cerita Vian
Tokoh Wanted
9.
10. Rahasia Mila
11. Vian POV
12. Dafa POV
13. Ini Serius
14. Kegalauan Dafa
15. Kegelisahan Vian
19
20
21
22
23
24
25
26.
27. Semi Ending
28
29
30
BACK

16. Sang Mantan

4.7K 305 16
By Holymiela

Gue ngajak vian jalan-jalan malam ini, gue akui kalo akhir-akhir ini gue pengen deket sama vian. Gak tahu kenapa dan gue pengen tahu gue kenapa. Rasanya jantung gue berpacu dengan cepat, apalagi pas liat dia senyum. Pah..apa dafa udah gila karena tersenyum sendiri hanya karena melihat orang disamping dafa yang juga tersenyum karena dafa

Gue dan vian duduk disebuah tempat makan, disini rame banget.. gue ampe bingung mau pergi kemana. Rumah hantu? Rasanya gak semenarik itu

"Aaaa"

Gue membuka mulut gue lebar-lebar. Vian masih nyuapin gue cilok.. tadi gue suruh diabuat beli lagi karena gue ketagihan

"Kamu tuh ya.. orang-orang pasti gak bakal nyangka kalo kamu itu anak CEO"

"Emang apa hebatnya jadi anak CEO, yang jadi CEO kan bapak gue.bukan gue"

Vian hanya tersenyum. Gue heran kenapa vian kayak gak nyangka kalo sifat gue aslinya emang kayak gini.. suka jalanan. Dan ngebandingin sama papa aku. Padahal papa aku kan suaminya dia juga

"Bener juga sih"

Cilok nya udah abis, tenggorokan gue seret. Perlu minum

"Gue mau beli minum.. lu mau minum apa?"

"Aku pengen sup buah"

"Oke, gue cari dulu.. tadi kayaknya gue liat didepan"

"Aku mau ketoilet dulu yah.. nanti ketemu lagi disini"

Gue dan vian mulai terpisah kearah yang berlawanan. Gue harap vian maupun gue gak ada yang nyasar

.
.
.

Setelah berkeliling beberapa menit. Akhirnya aku berhasil menemukan toilet umum. Dilihat dari jauh saja aku bisa tahu kalau disana ngantri. Tak apalah dari pada buang air dicelana kan?

Srrrett

"Viann"

Tubuhku tertarik kebelakang karena seseorang yang menarik lenganku. Mataku membulat saat ku tahu siapa yang kini ada dihadapanku. Diaa

"Ternyata lo bener vian. Udah lama yah kita gak ketemu"

"Rr..oobi"

Rasanya tak percaya. Kenapa dunia begitu sempit? Kenapa dia ada dikota ini? 6tahun sudah berlalu kenapa aku bertemu lagi dengan orang ini. Dia Robi, kekasihku dulu saat kuliah.. mungkin kalian masih ingat soal pria yang membeberkan identitasku sebagai gay pada seisi kampus. Dialah orang nya... orang yang dulu amat aku cintai namun aku harus meninggalkannya karena aku dijodohkan dengan syifa dan akhirnya dia balas dendam dengan menyebarkan orientasi sexsual ku

"Wah wah wah.. lo awet muda yah. Bahkan gue liat-liat lo makin imut"

Sial! Pelecehan! Robi mengatakannya tepat didepan tekingaku. Dia berbisik dan tangannya dengan tidak sopan meremas bokongku. Ini tempat umum astaga.. aku segera menjaga jarak dengannya

"Kenapa lo diem aja? Biasanya lo kan cerewet dan manja-manja sama gue"

Aku masih terdiam. Tak tahu apa yang harus aku katakan saat ini padanya. Ini terlalu tiba-tiba... saat itu.. jujur aku masih sangat mencintainya namun saat itu aku kecewa karena perbuatannya padaku. Aku pikir dia akan sedikit bersabar untuk menungguku karena jujur saat aku menikah dengan syifa hatiku masih ada padanya

"Lo masih diem aja.. ayo deh ikut gue"

Robi merangkulku.. entah dia akan mengajakku kemana. Aku masih dalam mode terkejutku. Robi sepertinya banyak berubah, dia terlihat lebih rapi dari pada dulu saat kuliah yang gaya nya seperti anak gangster yang sedikit urakan

Robi mengakakku ketempat yang lebih sepi dari pada tempat tadi yang sangat ramai. Ini seperti dibelakanh pasar malam.disini juga sedikit gelap. Robi mengeluarkan sebatang rokok.. ternyata dia merokok lagi

"Gue kerja dikota ini"

Sepertinya dia tahu kalau aku sedang tidak ingin bicara. Jangankan bicara, menatap wajahnya saja aku tak bisa

"Denger-denger lo udah kawin sama bos"

"I...iya"

Kuberanikan untuk menjawab. Ayolah, jangan terikat pada masa lalu

"Wahh.. ke-gay-an lo udah ada kemajuan ternyata. Gimana kabar anak lo?"

Jangan aneh, robi tentu tahu tentang hal ini karena kita berkuliah di universitas yang sama

"Anakku di australia, dia ikut dengan mama nya"

Asap rokoknya menghampiri wajahku. Aku paling tidak bisa menghirup asap rokok

"Ohh iya gue lupa. Sorry"

Robi langsung menjatuhkan rokoknya dan menginjaknya saat melihat aku yang menutup hidungku dengan tangan. Aku tidak terbiasa dengan rokok

"Gue bersyukur bisa ketemu lagi sama lo.. setelah kita wisuda. Gue ga bisa liat lo lagi.. dan gue nyesel karna udah bikin lo terkucilkan pas dikampus"

Suaranya sedikit bergetar, aku tak berharap robi akan menyesalinya. Aku bahkan sudah memafkannya walau aku tak bisa melupakan kejadian saat itu

"Vian.. gue masih sayang sama lo. Bertahun-tahun gue nunggu lo. Akhirnya tuhan mempertemukan kita juga"

Robi menggenggam kedua tanganku. Aku semakin dibuat terkejut dengan pernyataannya yang masih menyukaiku. Ini sudah lebih dari 6 tahun

"Vian.. gue.."

Cup~ Bruk!

Robi dengan tiba-tiba mencium bibirku. Aku refleks mendorongnya sampai dia terjatuh. Tidak, aku memiliki mas prabu. Aku tidak mencintai robi

"Vian.. elo"

"Ma..maaf bi, maaf baju kamu jadi kotor"

Srrertt~

Robi memegang kedua bahuku dengan tegas. Tubuhnya lebih tinggi dariku, tatapan robi begitu tajam mengintimidasi

"Elo.. beneran udah terikat"

"I.iya bi.. aku udah punya suami sekarang. Jadi maaf..."

"Enggak! Vian... lo masih cinta kan sama gue?"

Dulu aku mengejar-ngejarmu bi, bahkan saat aku tahu kau menyakitiku aku masih berlari mengejar cintamu. Tapi maaf..

"Masa lalu tetap lah masa lalu bi, sekarang sudah berbeda"

"Lo kayak gini karna lo udah kawin kan? Heh vi.. emang lo serius sama orang itu? Type lu kan yang kayak gue"

Robi memang kasar. Aku tak sadar pernah mencintai orang seperti ini

"Jangan hina suami aku bi!"

"Kenapa? Itu bener kan? Gue itu udah tahu lo.. ayolah vian. Mana vian yang dulu"

Aku tak bisa melihat wajahnya karena disini gelap. Dia semakin memojokkan ku, ternyata sikap brandalnya tak hilang walau dia kini terlihat lebih rapi

Bruk~

Seseorang menendang robi hingga terjatuh. Aku terkejut dan lega karena dafa datang

"Lo bilang mau ketemu ditempat semula tapi gue tunggu lama lo gak dateng-dateng"

"A..ku.."

Dafa memberikan minuman yang dia beli padaku. Dia menggunakan cahaya dari hp nya untuk melihat robi. Robi kembali berdiri dan kini bisa kulihat wajah robi yang terlihat tak suka dengan kedatangan dafa

"Lo siapa hah?"seru robi

"Harusnya gue yang tanya lo siapa dan kenapa lo ketemu sama vian ditempat kayak gini" nada bicara dafa terdengar dingin

"Lo suaminya vian hah?"

.
.
.

Gue dibuat bingung karena vian yang belum juga kembali. Gue samperin dia ketoilet tapi gak ada. Syukurlah karena ada pedagang sepatu didekat situ yang melihat vian yang pergi kearah belakang dengan seorang pria. Gue gak tahu arah belakang yang dimaksud tapi gue bergerak cepat karena perasaan gue gak enak. Dan benar saja, gue denger teriakan dan suara vian

"Jangan hina suami aku bi!"

Dengan denger suara vian, gue berjalan kearah suara itu

"Kenapa? Itu bener kan? Gue itu udah tahu lo.. ayolah vian. Mana vian yang dulu"

Cowo didepan vian sepertinya bukan orang baik. Terbukti dengan suara vian yang bergetat karena ketakutan

Bruk~

Gue tendang aja tubuh cowok itu yang langsung tumbang seketika karena mendapat serangan dadakan dari gue

"Lo bilang mau ketemu ditempat semula tapi gue tunggu lama lo gak dateng-dateng"

Gue berikan minuman yang tadi gue beli ke vian. Gue raih lengan vian biar dia lebih deket ke gue

"A..ku.."

"Lo siapa huh?"

Cowok yang tadi berdiri.. gue liat mukanya. Kayaknya dia lebih tua dari gue

"Harusnya gue yang tanya lo siapa dan kenapa lo ketemu sama vian ditempat kayak gini" nada bicara dafa terdengar dingin

"Lo suaminya vian hah?"

gue terdiam bukan karena gue gak tahu mau ngomong apa. tapi rasanya pertanyaan itu gak penting banget bagi gue


"elo keliatannya masih muda, gak mungkin lo suaminya dia yang bos itu. atau mungkin elo anaknya"


dia tersenyum sinis dan meremehkan. sialan, apa itu sebuah guyonan. tak ada lagi urusan gue dengan mahluk kayak gini. gue narik tangan vian supaya jauh-jauh dari tempat ini. tapi si cowok ini malah narik lengan vian juga


"lepasin gak lo" pinta gue dengan penuh penekanan


"elo yang lepasin vian!"


dasar udah tua gak tahu diri, mau main-main rupanya sama yang muda


buk~ sekali lagi gue tendang bagian perut dia. sayangnya dia gak ambruk dan malah pegangin peurt dia yang pasti sakit. vian sepertinya menatap khawatir, kenapa? karena gue anak yang tidak boleh berantem akhirnya gue buru-buru bawa vian buat tinggalin tempat itu


TBC

04:40 13 October 2017


Continue Reading

You'll Also Like

45.7K 3.3K 16
Arkabian, laki-laki bebal yang hidupnya tak jauh dari rokok serta balap liar. Arkabian itu ganteng, tinggi, kekar, he's the perfect man. Many like i...
2.7K 143 3
"Berlutut dan merangkak kesini! Mulai sekarang kau adalah peliharaanku." Raden tidak percaya pada takdir. Oleh karena itu, ia melakukan segala cara a...
526K 43K 50
[Ending] Sebuah ruang hampa yang kini mulai berwarna, secarik oren jingga menjadi awal dari dunia baru yang ditempatinya. Zafriel Andhara! This yo...
11.9K 910 14
Menceritakan tentang seme yang bucin ke si uke padahal pacaran saja tidak dan uke tsundere yang selalu risih dengan keberadaan si seme. WARNING: -cer...