A Precious Voice

By nickhy03

28.8K 2.6K 1.5K

(Cover By @thornesia) Status complete season 1 Ketika Perjuangan Forth menaklukan keras Dan dinginnya Hati be... More

Author prov (revisi)
Prolog
[revisi] Capter 1 (Mimpi buruk yang berulang)
[Revisi ] Capter 2 (Lembaran Baru)
[Revisi] Capter 3 (Pertemuan pertama)
[revisi] Capter 4 ( accident)
Capter 5 (That Night)
Capter 6 (A confession)
Capter 7 (decision)
Capter 8 (Am i fall now?)
Thank for support
Capter 9 ( The Problem)
Capter 10 (chance)
Capter 11 (My Feeling)
Capter 12 (frist dates)
Capter 13 (My New Relationship)
Capter 14 (New Rival)
Capter 15 (Dilema)
Capter 16 (Regret)
Capter 18 (Happy ?)
Spesial Cuplikan Season 2
A.Q

Capter 17 (Truth)

904 101 57
By nickhy03

Sorry kalo typo berserakan
Maklum ketik oneshoot

Happy reading 💞🎉 🎉🎉🎉
Bentar lagi mau tamat S1 nih

~ Autor ~

"BAJINGAN.... PENGECUT...SIALAN..."

Itulah sumpah serpah Beam begitu menggelagarakan suasana membuat Kit terkejut tak menyangka, orang yang bisanya diam meluapkan semua amarahnya,  bak macan yang terganggu ketika ia tidur, Kit menglongo melihat Beam meraung-raung

"Diam di situ dasar PENGECUT, mengapa kamu hanya melihat saja"
Amarah Beam meluap-luap

Beam pun mencoba berdiri dari kursi roda lalu berjalan menghampiri Forth yang diam di tempat ketika Beam memanggilnya.

"Aku tak butuh Bunga mu!!!"
Ucap Beam sembari melemparkan mawar merah nan harum yang di berikan Forth

*Prukk*

Sebungket mawar di lemparkan ke punggung Forth sehingga setiap helai daun-nya pun berserakan di tanah.

"Diam di situ IDIOT"
Beam mengutuk sembari berjalan sempoyongan menuju Forth

"Beam jangan memaksakan diri"
Seru Kit khawatir mencoba membantu Beam berjalan sempoyongan

"Tidak Kit​ aku bisa sendiri"
Seru Beam menolak pertolongan Kit ia bersikeras untuk berjalan sediri

Dengan susah payah Beam berjalan menghampiri Forth yang masih terdiam di tempat tak menoleh ke belakang, tak lama Beam telah memegang pundak Forth dengan kedua tangannya, Beam menarik napas panjang

*Dug dug dug*

Dengan pelan Beam memukul punggung Forth beberapa kali

"Kemana saja kau bajingan, apa kau memang PENGECUT, kau hanya mementingkan diri sendiri, apakah kau pernah bertanya bagaimana perasaanku?"
Seru Beam yang masih memukul punggung Forth sembari meluapkan semuanya

"......"
Forth tak berbicara juga tak menoleh ia hanya mendengarkan keluhan yang di sampaikan Beam.

"Berbaliklah!!, Tatap wajah ku jika kau berani"
Beam menahan isak tangisnya

"BAJINGAN... MENGAPA KAU LAKUKAN ITU!!!"
Beam berteriak keras

*Hick...Hick....Hick....*

Perlahan air Mata Beam berjatuhan seiring dengan suranya yang mengecil dia pun mencoba mengusap air matanya, Kit hanya melihat dari kejauhan dia tak berani menyela ini masalah mereka berdua, walaupun dia berjanji pada Mrs Barame untuk menjauhkan beam dari masalah

Tak lama Beam memeluk erat Forth dari belakang sembari menenggelamkan air matanya di punggung Forth

*Hick...Hick....Hick...*
Beam tak bisa menahan air matanya yang jatuh

"Mengapa kau lakukan itu, mengapa kamu menghilang begitu saja"
Seru Beam pelan sembari menangis di punggung Forth

"......"
Forth masih tak menjawab

###
~ flashback​ ~
Ketika Beam baru siuman
###

(Beam P.O.V)

*Tiii.....Tiii...Tiii...*
Bunyi yang asing terdengar di telingaku ini, mataku serasa berat untuk terbuka, suara seseorang sedang membicarakan sesuatu terdengar keras, aku rasa itu Kit, mata ini perlahan terbuka dengan sendirinya mencari sesuatu yang aku pun tahu
Aku mencoba menggerakan Satu jariku, namun begitu berat seperti mengangkat barberl sepuluh kilo, yang terjadi hanya gerakan kecil yang membuat Kit terkejut dan panik seketika.

"Kit, dimana ini?"
Aku bertanya lemas padanya tapi dia panik dan histeris memanggil seseroang lalu keluar

Aku sedang mencerna keadaan namun perlahan kepala ini menjadi berat, lalu seseorang datang memegang tanganku, aku pun heran lalu mataku menukik tajam mencoba mengetahui siapa yang memegang tanganku, ternyata dia Forth, hatiku sedikit bahagia melihat dia duduk tepat di sampingku

"Forth aku dimana?, Apa yang terjadi?"
Aku bertanya padanya, namun tak lama ia panik, dan membuatku bertanya-tanya apa yang sebenarnya sedang terjadi

Tiba-tiba​ Kit pun membawa orang berbaju putih, memeriksa semua tubuhku, dan membuatku semakin heran,
Namun ketika kesadaranku sepenuhnya kembali aku menjerit menahan sakit yang hebat di area kepala menyebar ke sekujur tubuhku rasanya tubuhku ini  jatuh dari tepi jurang, aku tak bisa menahan-nya dan juga suara-suara pikiran itu mulai kembali menghampiri pikiran ku yang masih mencerna membuatku membludak bak gunung meletus.

"TIDAKKKKKK... HENTIKAN.... TIDAKKKKKK ... HENTIKAN... AKU TIDAK BERBUAT SALAH...AKU...TIDAK...SUARA INI KEMBALI...."
Aku mulai menjambak rambutku sendiri sembari meronta-ronta kesakitan

"Beam... Kamu kenapa lagi?"
Pikiran Kit pun kembali terbaca..

"Pasien ini menderita trauma panjang"
Pikir Doktor sembari menyuntikan sesuatu

Perlahan aku dibuai oleh lulabi manis yang membuatku tertidur seketika, kilauan cahaya mulai menghilang

----
Setelah beberapa hari
----

Aku mulai sadar kembali dari lulabi ini, aku pun sudah bisa mengendalika pikiran yang masuk, aku memilih membisu kembali,  yang aku inginkan sekarang hanyalah ketenangan semata, aku mulai berdiam diri tak bisa ditanya, hanya tatapan saja yang aku berikan, karna otomatis aku tahu apa yang akan mereka katakan

Bibi Ant dan Kit pun begitu pilu melihat ku kembali bersikap seperti ini, namun aku tidak bisa menggerakan ujung lidah ku, ini sudah "membeku" hanya hasrat ini yang memuncak

Berhari-hari aku hanya menatap kosong ke luar jendela meratapi setiap suasana yang dirasakan,  begitu sepi di dalam walaupun ramai di luar

Lalu, suatu hari aku melihat Forth, dia berdiri di taman, dan terus memandang ke arah kamarku, semangat ku sedikit terlonjak kuat ketika dia terus memperhatikan ku, hati ini pun begitu gembira, namun aku pikir dia akan menjenguk namun satu hari dia menghilang begitu saja bak di telan bumi,

aku putuskan untuk meminta kit menemaniku pergi ke taman untuk sekedar menghirup udara segar sembari berharap bertemu Forth disana.

~Flashback off~

~ Author ~

Beam masih memeluk erat tubuh Forth dari belakang sembari menangis tak berhenti

"Mengapa kamu tak bisa mengerti?"
Seru Beam,

"....."
Namun Forth masih tidak menjawab, perlahan Forth melepaskan Pelukan Beam dan diam kembali,
Beam merasa dia tidak diakui dan terduduk lemas di tanah sembari memeluk lututnya, isak tangisnya masih bergema di telinga

*Hick....Hick....Hick..*
Beam menangis sembari memeluk lututnya

Kit marah melihat Forth tidak bertidak sedikit pun, namun ketika Kit ingin menghampiri Beam, Forth berbalik dan berkata

"Beam... Maafkan aku, aku tidak pantas untuk mu"
Seru Forth sembari melihat Beam yang masih menangis di bawah kakinya

"Beam!!!"
Seru Forth pelan, ia pun jongkok untuk menghentikan Beam menangis namun dia tetap tak berhenti

"Hick..Hick...Hick..."

"Beam, maafkan aku, aku yang seharusnya menderita disini, mengapa kamulah yang begitu tertekan"
Seru Forth sembari ikut jongkok menghadap Beam

"Bo...Hick...Bodo...Kamu... Apa...Aku harus selalu memberitahu mu semua....Hick... Apa kamu tidak ..."
Beam tersedu-sedu

"Beam, sudah beam, jangan menangis aku tidak bisa memaafkan diri ku sendiri jika kamu masih terlihat seperti ini"
Seru forth​

Namun Beam tak bisa menahan rindunya ia seketika merangkul Forth sembari menangis di atas pundaknya

"BODOH....SIALAN.... BRENGSEK"
Beam masih meyumpahinya

*Hick...Hick....Hick...*

Forth pun membalas pelukan-nya sembari mengelus lembut punggung dan kepalanya

"Beam, Apa kamu mau memaafkan ku, apa kamu mau menerima ku lagi?,"
Seru Forth sembari mengelus-elus

"......Hick....Hick..."
Beam tak menajwab ia hanya menangis tersedu-sedu,

Namun ingatan tentang insiden di sekolah mulai kembali, Beam menyadari bahwa Forth tidak melakukan apa-apa ketika dirinya meminta tolong
Beam pun berdiri seketika membuat Forth bingung, dia mulai mengepalkan tangannya menahan amarah lalu melancarkan sebuah pukulan tepat di pipinya,

*Bugh*

Pukulan Beam mendarat penuh di pipi kanan Forth membuatnya sedikit terdorong ke belakang

"Mengapa kamu tidak menolong ku waktu itu?"
Beam kembali marah mengingat kejadian itu

"....."
Forth tak membalas ia hanya senyum menyeringai sembari mengusap bibirnya

"Mengapa kamu hanya diam saja?"
Beam menatap tajam sembari menarik kerah bajunya

"BRENGSEK, BICARALAH!"
Beam berteriak kembali membuat kit meloncat terkejut mendengarnya

"OMG, aku takut sekarang, aku harus berpikir tujuh kali jika ingin mengerjainya"
Batin Kit terkejut

"Mengapa kau hanya senyum saja, apakah wajahku lelucon untuk mu?"
Amarah Beam masih belum reda, ia memukul kembali pipi Forth

*Bugh*

Namun Forth tetap diam saja ia pasrah dengan Perilaku Beam namun tiba-tiba Kit menghentikannya

"Beam, sudah sebenarnya waktu itu......."
Kit ingin menjelaskan tentang insiden itu

###

~ flashback​ insiden ~
#

##

"To....lo......ng"
Teriakan lemas yang terlontar dari mulut tak berdaya Beam Ia tergeletak di tanah bersimbuh darah mencoba meminta pertolongan

Tiba-tiba

*Kring*
Suara telepon masuk membuat Beam berharap banyak dengan sisa tenaga ia berusaha mengangkatnya

"Beam"

"Ha...Lo...To...Lo...Ng...A..Ku.."

"Beam...Beam.. Ada...apa?"

Namun Beam sudah tak sadarkan diri
Tanganya menjatuhkan telepon tersebut

*Tut*

---
Di lain waktu
---

Agust yang menelepon mulai panik mendengar telepon barusan , dia mulai mencari Beam ke dalam sekolah hingga dia bertemu Forth Dan Kit yang sedang menyusul Beam,

"Forth, kamu melihat Beam?"
Agust bertanya panik

"Mengapa kamu bisa Ada di sekolah?"
Tanya Forth heran

"Oy, dengarkan aku!!!, apa kalian melihat Beam?"
Agust berteriak histeris membuat mereka berdua terkejut

"Tadi dia sudah pulang?, Mungkin dia di gerbang?"
Seru Kit polos tak menyadari apa Yang sedang terjadi

"Dengarkan aku, Beam sepertinya dalam masalah, aku sudah mencarinya kemana-mana?, Sampai sekarang masih tak ditemukan"
Seru Agust begitu serius dengan perkataan-nya

"Hah, bohong Mana mungkin baru saja dia keluar, mungkin di gerbang sedang menunggu kit?"
Forth masih tak mempercayainya

"FORTH!!!"
Agust berteriak kesal

"Apa raut wajahku berkata bohong"
Agust menatap tajam Forth

Kit dan Forth pun bergegas mencari Beam, mereka semua berpencar mencarinya di setiap sudut sekolah

Namun Forth heran melihat Fei berada di ujung kelas, ia putuskan untuk mengikutinya, kecurigaan Forth pun benar, Fei sedang mendiskuksian sesuatu bersama gangnya

"Fei, apa yang Kamu lakukan disini?"
Tanya Forth sembari mengahampirinya

"Ah, Forth, aku mencari mu kemana-mana?"
Seru Fei sembari menarik tangan Forth lalu manggandengnya dengan tingkah manja

"Fei, tidak semestinya kamu masuk sekolah"
Forth bertanya heran

"Tch, tidak ingatkah ayahku adalah Dewan sekolah, aku bebas berkeliaran sesuka hatiku"
Seru Fei dengan bangganya sembari memeluk Forth dari samping

"Hentikan tingkah mu, apa kamu melihat Beam?, dia tiba-tiba menghilang?"

"Tch, mengapa kamu bertanya tentang anak sundel itu"
Fei memperlihatkan muka kesal tak suka ketika Forth berbicara tentang Beam

"Fei!!!, Aku bertanya serius?, Dimana dia?, Apa yang kamu lakukan padanya?, Sesuatu pasti sudah terjadi"
Forth curiga pada Fei dengan sikapnya yang acuh pasti terjadi sesuatu karna sipat Fei adalah bertidak sesukanya

"Tch, Masa bodo, aku harap anak itu bisa pergi selamanya, beraninya dia  mencuri pasangan ku"
Cetus Fei tak suka

"Yang penting Fei bisa mendapatkan mu"
Seru Fei senyum sembari memeluk Forth kembali

"FEI!!!!!"
Forth berteriak keras sembari menatap Horor Fei membuatnya terkejut dan mundur

"Dimana dia?"
Forth bertanya serius matanya tak berkedip

"Di...Di...Belakang....Sekolah"
Seru Fei kaget

"Shit, lihat saja Fei jika terjadi sesuatu padanya, kamu tidak akan aku maafkan"
Forth memberi ancaman sembari meninggalkan Fei menuju belakang Sekolah

"Forth... Forth.....Froth..."
Fei memanggil Forth namun di telah berlari kencang ke arah belakang sekolah

"Masa bodo!"
Batin Fei tak peduli sembari meninggalkan sekolah

---
Belakang sekolah
---

Forth berlari kencang menuju belakang Sekolah, dengan hati tak karuan, kawatir, takut, sedih, menyelimuti pikiran-nya
Forth pun terkejut tak bisa berkata-kata ketika melihat Beam tergeletak di tanah berlumuran darah, batin Forth begitu shock ia panik sembari menelepon lalu menelepon Kit

"Beam!!!!"
Forth berteriak memanggilnya

"Beam....kamu...Kamu...Ini..Darah"
Forth mencoba membangunkan Beam namun dia melihat darah keluar dari hidung Beam dan lebam di sekujur tubuhnya

"Apa yang terjadi?... Mengapa ini terjadi padamu, aku tidak bisa memaafkan Fei atas tindakan-nya yang sudah melewati batas"
Seru Forth sembari mencoba membangunkan Beam namun dia tak sadarkan diri

"Beam.... sadar ... Beam.."
Forth menepuk pelan pipinya

"Kit!!, aku harus menelepon dia"
Forth pun mengambil handphone dari saku celananya​ dan menelepon Kit

"Kit... Beam ada di belakang sekolah"

"Apa??, Mengapa dia bisa disana?"

"Nanti aku ceritakan, panggil supir ku, aku akan membawa Beam ke rumah sakit sekarang"

"APA!!!!!, apa yang terjadi?"

"Sudah, cepat.... Dia harus segera di tangani"

"Baiklah, kamu langsung saja ke gerbang sekolah"

"Oke, Dan katakan pada Agust, aku pergi ke rumah sakit"

*Tut*

Setelah Forth menelepon, dia segera menggendong Beam ala Bridal style menuju gerbang sekolah,
Tetesan darah Beam mulai mengalir membasahi baju forth, yang tadinya putih pun menjadi merah pekat oleh darah, Forth dengan cepat membawa Beam ke gerbang sekolah

"Minggir!!!!!...Minggir!!!!!!!..."
Teriak Forth mencoba membuka jalan

Di gerbang pun telah menunggu supir pribadi Forth dan Kit,

"Kit, tolong bukakan pintunya?"
Pinta Forth sembari mencoba masuk bersama Beam kedalam mobil

"Baiklah"
Kit pun membuka

"Ayo cepat ke rumah sakit"
Seru Forth kepada supirnya

Kit pun masuk di kursi depan

"Apa yang terjadi?"
Kit berbalik sembari bertanya panik

"Nanti saja Kita harus cepat!!!!"
Seru Forth kawatir

Mobil pun melaju dengan cepat menuju rumah sakit, di perjalanan Forth begitu mengkhawatirkan keadaan Beam sembari mengusap surai rambutnya yang menutupi bagian mata"

---
Rumah sakit
---
Dengan tergesa-gesa forth masuk ke rumah sakti membawa Beam, namun keadaan rumah sakit sedang penuh pasien

"Doktor!!!! Mana doktor!!!!"
Forth berteriak panik mencoba mancari doktor, namun doktor masih belum datang hanya perawat saja yang datang menghampirinya

"Ada apa tuan?"
Tanya sister

"Dia...Harus segera mendapatkan pertolongan"
Seru Forth panik

"Ayo sebelah sini"
Seru perawat sembari menujukan jalan

Forth pun membawa beam ke UGD bersama perawat, dia pun meletakan Beam di atas ranjang pasien

"Untuk yang lain tolong tunggu di luar"
Seru perawat sembari mendorong Forth keluar UGD

"Tapi...Dia...Aku...."
Forth mencoba masuk

"Stop, kamu harus menunggu di luar,biar doktor yang menanganinya"
Seru perawat

Forth pun menunggu di depan Pintu UGD sembari mondar-mandir mengigit kukunya, demgan rasa Khawatir yang tak bisa ia tahan.
Tak lama Kit pun datang menghampiri Forth dan bertanya tentang keadaan Beam

"Forth, bagaimana? APA dia baik-baik saja"
Kit bertanya dengan raut muka yang kahwatir berat

"Aku tidak tahu, dia masih di dalam?"

"Apa yang sebenarnya terjadi"
Kit bertanya heran

"Begini"
Forth pun menceritakan semuanya

"Apa!!!"
Kit berteriak dia marah besar

"Mengapa kamu hanya diam saja, melihat Beam di perlakukan begitu oleh Fei"
Kit menarik kerah baju Forth

"Aku tidak bisa mencegahnya berbuat seperti itu, dia selalu berbuat sesukanya"

"Forth, sekali saja kamu harus berani mengambil resiko"

"Aku sudah berusaha sekuat tenaga, tapi Fei aku tidak bisa bertindak begitu saja"
Froth masih menyela

"Pengecut!!!, Lihat jika terjadi sesuatu pada Beam kamu mati di tanganku"
Kit marah sembari mengancam

Mereka pun menunggu Beam ditangani oleh doktor

---
1 jam kemudian
---

Doktor pun keluar dari UGD untuk mengbarkan keadaannya

"Mana keluarganya?"
Tanya doktor

"Saya!!!"
Kit berteriak panik sembari berlari menghampiri Doktor

"Bagaimana keadaan Beam?”
Kit khawatir

"Emmm... Untuk saat ini dia telah melewati Masa keritisnya, tapi....."
Doktor memberi jeda

"Tapi apa dok?".
Kit semakin Khawatir

"Dia dalam keadaan koma, tulang rusuknya patah dan yang paling parah kejiwaan-nya​ sedikit terganggu, dia begitu shock"

Seketika Forth bak tersambar petir mendengar kabar tersebut, ia langsung terduduk lemas di kursi.
Kit yang marah besar melampiaskan semuanya pada Forth

"Lihat, ini akibat perbuatan mu, jika saja kamu bisa berani, dia tidak akan seperti itu"
Kit menyalahkan semuanya pada Forth

"Pergilah dari sini!!!"
Kit mencoba mengusir Forth

"Kit .... Tapi....Tapi....Kit...Tolonglah biarkan aku berada disisinya"
Forth bertekuk lutut memohon pada Kit

"Pergilah , aku sudah muak melihat mu bertingkah plin-plan"
Kit mengusir Forth

"Tapi"

"PERGI DARI SINI!!!!"

###
~ end of P.O.V ~
###


Beam diam ketika mendengar semua penjelasan dari Kit, kit pun benci memikah Forth tapi is hanya ingin semua kebenaran terungkap

"Beam"
Seru Forth pelan
Namun Beam diam dan duduk kembali di atas tanah sembari memalingkan muka

"Beam... Kamu sudah tahu semuanya, Beam"
Seru Forth tapi beam tetap memalingkan muka sembari mencoba meraih kursi roda,
Forth pun dengan sigap mengangkat Beam lalu menaruhnya di kursi roda

"Beam"
Seru Forth sembari jongkok menghadap Beam lalu memegang tanganya

"Beam aku berjanji akan mencurahkan semua perasaanku padamu, aku tidak akan ragu lagi, aku akan menetapkan semuanya"
Seru Froth dengan kesungguhan hati

"Beam , lihat kesini"
Seru Forth sembari membalikan wajah Beam supaya melihatnya

"Hati ku sudah kamu miliki, apa yang Kamu minta aku akan kabulkan, bahkan jika kamu meminta Mutiara di dalam palung laut aku bersedia mengambilnya"
Seru Forth

"Beam, aku mencintaimu!!"
Seru Froth menatap beam dengan sungguh-sungguh

"Maukah kau jadi pacarku"

Beam hanya diam, tak lama ia menganggukan kepalanya tanda dia menerima, Forth pun mengambil kesempatan untuk mencium Beam di tempat, beam tak meronata ia menerima semuanya.

*Chu*

Mereka pun berciuman, ciuman yang sangat di tunggu Forth, dia begitu menikmati bibir manis Beam

Namun disamping itu Kit jengkel melihat mereka berdua

"Tch, dasar lovely bird, segera Cari kamar,  aku merasa aku adalah obat nyamuk disini"
Batin kit kesal sembari meninggalkan mereka berdua di taman

To be continued 🔔🔔🔔🔔🔔🔔

Continue Reading

You'll Also Like

990K 23.8K 42
Limited Time Only: Binge this series for a chance to win FREE coins until June 2! Read 10+ chapters of this story and win 30 Coins (2000 Winners) Whi...
164K 33.3K 50
Becca Belfort i Haze Connors, choć przez swoich znajomych zmuszani do spędzania razem czasu całą paczką, od dawna się nie znoszą. Dogryzają sobie prz...
592K 27.3K 45
When young Diovanna is framed for something she didn't do and is sent off to a "boarding school" she feels abandoned and betrayed. But one thing was...
295K 24.5K 15
MY Creditor Side Story ပါ။ Parallel Universe သဘောမျိုးပြန်ပြီး Creation လုပ်ထားတာမို့ main story နဲ့ မသက်ဆိုင်ပဲ အရင် character ကို ရသအသစ် တစ်မျိုးနဲ...