GOALS

By avrryl

136K 7.1K 468

[ C O M P L E T E D ✖️ Tahap Revisi ] "Kalian itu ga usah ditanya lagi, udah GOALS parah!" "Ish, apaan sih!" ... More

Prolog.
[1] Kelulusan
[2] Sang Idola
[3] Talk Like Bestfriend, Act Like Lovers
[4] Meet n' Greet
[5] Ketua OSIS dan Pujaan Hati (1)
[6] Ketua OSIS dan Pujaan Hati (2)
[7] Andira vs Alvin
[8] Gadis Sampul
[9] Jatuh Cinta
[10] Labrak?
[11] Date
[12] ArDira & KirAlvin
[13] Semakin Dekat
[14] Semakin Jauh
[15] Berantem Lagi
[16] A Weekend
[17] Sesuatu Yang Terungkap
[18] Sebuah Malam
[19] Andira, Alvin, dan Ari
[20] Boys Talk
[21] A Night With Alex
[22] Kepedulian Yang Bisu
[23] Baik - baik saja
[24] Gudang
[26] Selalu Bersama
[27] Rahasia Alvin
[28] "Kalo gue pacarnya, lo mau apa?"
[29] Ulang Tahun
[30] Ujian dan Kesepian
[31] Prom Night
[32] Oop
[33] Beda
[34] Geng Baper
[35] Bulan dan Matahari
[36] Pergi Untuk Kembali
[37] Without Alvin
[38] Without Andira
[39] Kita yang Sekarang
[40] Dimana
[41] Hai?
[42] Forever Together
Epilog
Si Author
Geng Baper Chats

[25] Pisau Lipat

2.3K 151 2
By avrryl

jgn dlu di play muehehehe

Andira duduk di pojok belakang ruangan OSIS bersama Namira. Ia tidak duduk bersama Marsha karena Marsha duduk di depan.

Andira tidak terlalu mendengarkan apa yang sedang dibahas di rapat ini. Ia daritadi hanya menatap lockscreen nya yang menunjukkan fotonya dan Alvin.

Ish, bisa mati gue liat fotonya mulu!

"Wih, sama kak Alvin. Denger - denger lo ada masalah ya sama dia ?" tanya Namira.

"Hah ? Tau darimana ?"

"Kak Sam. Abis waktu itu kak Alvin lewat, trus disindir, 'Baikan dulu sama temen cewek lo' gitu. Yaa temen ceweknya kak Alvin yang terdekat ya elo kan, Ra." jawab Namira.

Hm, pantesan si Alvin benci sama kak Sam. Mulutnya kaya ember bocor.

"Ya gitu deh, Nam. Males gue bahasnya. Masih pusing tadi kekunci di gudang." ucap Andira.

***

Alvin berjalan di sekitar sekolah sambil bermain handphone nya. Ia berjalan - jalan sendirian tidak tahu mau berbuat apa.

"Ya ampunnnn, lapernya gueeee! Ini dompet sialan pake ketinggalan segala sih!" omel Alvin kepada dirinya sendiri. Sampai - sampai ia dilihat oleh anak - anak SD yang lewat.

"Kenapa sih belakangan ini dompet gue ketinggalan mulu ? Ck," Alvin berdecak sebal. Lalu ia ingat bahwa biasanya setiap hari Andira lah yang mengingatkan Alvin untuk membawa dompet.

"Vin, itu dompet enak ya ditaruh di sofa. Pokoknya sampe lu ga bawa duit, gue ga mau pinjemin!"

"Leleeeeee, dompet lo!!!"

"Itu mau lo suruh jaga rumah ?"

"Mau jajan pake apa nanti ? Daun ?"

Lamunan Alvin memudar ketika ia melihat dua preman sudah berada didepan mukanya. Sebut saja preman gendut dan kurus.

"Eh, woy. Bagi duit!" ucap preman yang kurus. Sepertinya ia adalah bosnya.

"Apaan, gua aja ga bawa dompet," jawab Alvin tanpa dosa.

Preman gendut mulai mendekat, "Ya udah deh, kasih yang lain. HP mana HP ?"

"Gue juga gak bawa HP." Alvin terpaksa berbohong demi keselamatannya. Handphone nya padahal ada di dalam tas sekolahnya.

"Waaah," ucap preman gendut tiba - tiba. "Ini nih, bos. Kunci mobil," ucapnya sambil melirik kunci mobil yang ada di tangan Alvin.

"Ck, sana ah. Gue mau lewat," ucap Alvin sambil berusaha menghindar.

Preman kurus itu menghadang jalan Alvin, "Eh, siapa suruh lo kabur ? Sini kunci mobil!"

"Wehhh, emang lu berdua bisa bawa mobil?"

"Kalo bisa berarti buat gue ya!"

yak, salah ngomong gue.

"Sana ah lu berdua, gue mau pergi. Mobil gue aja gak disini!" kata Alvin yang mulai malas dengan kedua preman yang dianggapnya mengganggu.

Tanpa Alvin sadari, preman gendut itu perlahan - lahan berjalan mendekatinya dan merebut kunci mobil Mercedes nya yang berwarna hitam.

"Heh sembarangan lo! Beli mobil tuh pake duit!" seru Alvin sambil memukul wajah preman yang barusan mengambil kunci mobilnya.

Preman itu meringis kesakitan dan menjatuhkan kunci mobil itu. Alvin segera mengambilnya dan memasukannya ke dalam tasnya.

"Eh, main kasar ya lo!" ucap preman satunya sambil membalas serangan Alvin tadi.

***

"Jadi kita udah dapet ya tema buat mading bulan ini," ucap Putra. "Andira dan kawan - kawan, mungkin bisa mulai buat madingnya besok."

"Iya kak," jawab Andira dan para pengurus mading yang lain.

"Emang lo denger tadi kak Putra bilang apa ?" tanya Zahra, anak kelas sebelas yang juga anggota pengurus mading.

Andira mengangkat bahu, "Emang temanya apa sih, Zah ?"

"Go Green,"

"Oh, gampang lah."

Yeni mendekat ke kursi Andira dan Zahra, "Mau buat kapan ? Gue bisa kapan aja nih. Mumpung minggu ini gak ada ulangan samsek."

"Hmm, gue juga bisa kapan aja kok," jawab Andira.

"Ya udah Senin aja sekalian," ujar Zahra. "Amira gak berangkat ya ? Dia anggota mading juga kan ?"

Andira mengangguk, "Mira gak dateng, kena campak."

"Oh,"

***

play mulmed yaaw:3

Keadaan Alvin dan kedua preman itu sudah tidak perlu ditanyakan lagi. Wajahnya sudah babak belur, tapi mereka belum berhenti adu kelahi.

"Lu ga mau ngasih kunci, lu kasih gue duit!" seru preman kurus.

"Oke! Gue ada nih, dua ratus perak! Mau ?" tanya Alvin. Bahkan dalam keadaan seperti ini Alvin masih bisa bercanda.

"Gak lucu lo!" seru preman gendut sambil memukul wajah Alvin.

Kira - kira sudah 30 menit mereka berkelahi di suatu gang yang sepi. Sebenarnya Alvin sudah tidak kuat untuk adu kelahi lagi. Ini adalah rekor terlama Alvin dalam berkelahi. Saat ia berkelahi dengan Ari bahkan lebih singkat, karena ada Andira yang menengahi.

Alvin sudah mulai pusing menghadapi kedua preman yang tidak kenal lelah ini. Ia tidak punya pilihan lain. Ia pun meneriaki nama seseorang yang diyakini memiliki kontak batin dengannya.

***

"Bye Zah, bye Namira, bye Yeni," ucap Andira.

"Dadah Andira!"

"Sha, lu balik sendiri ?" tanya Andira yang dijawab anggukan Marsha.

"Tuh dah dijemput soalnya mau diajak pergi. Bye, Ra!"

Andira mengangguk, ia baru saja mau mencari Alvin, tapi terhenti saat mendengar sebuah teriakan.

"ANNNDDIIIRAAAAA!!!!!!"

Andira celingukan. Ia mencari siapa yang memanggilnya. Setelah mencermati suara itu, Andira tau ia harus kemana.

***

"Cari siapa lu ? Pacar ? Muka lu babak belur jelek gitu ada juga yang mau ?" tanya preman gendut.

Mereka sudah tidak adu kelahi lagi, tapi kedua preman itu masih meminta uang dari Alvin.

Alvin tidak menjawabnya. Ia masih lelah dan ngos - ngosan. Ia menunggu dan berharap Andira mendengarnya.

Disisi lain, Andira sedang bersembunyi dibalik pohon didekat TKP. Andira melihat wajah Alvin yang penuh luka itu.

Gue harus bantu gimana nih ??

Hmm,

Oke gue tau.

Andira segera mengubah penampilannya. Seragamnya ia keluarkan, lengan seragamnya ia gulung, rambutnya ia ikat menjadi kucir kuda, dan rok nya ia pendekkan sedikit.

"Nah, udah kelihatan kaya bad girl gitu." gumam Andira.

"Oke, Ra. Demi temen lo. Pokoknya inget, akting aja!"

Andira pun segera mendekati Alvin dan kedua preman itu. "Heh,"

Alvin dan kedua preman itu langsung menengok. Alvin bahkan terkejut melihat tampang Andira yang tidak biasa.

"Oh, jadi ini yang namanya Andira ? Yang lo teriakin ? Pacar lo itu ?" tanya preman kurus.

Sebelum Alvin menjawab, Andira sudah memotongnya, "Idiiih, bukan lah! Kalo Andira tuh temennya! Udah tau Andira lagi liburan ke luar kota, masih aja diteriakin. Bego gak sih ?"

"Terus lo siapa ?" tanya preman gendut.

Nah, biasanya yang gendut ini bego! Heheh, gue begoin aja.

"Gue mah musuh sengitnya dia. Gue Amoura. Tadi pulang sekolah gue tunggu dia di lapangan buat berantem, eh malah kabur. Mampus lu ketemu preman!" jawab Andira dengan aktingnya. Ia memakai nama terakhirnya untuk nama samaran.

"Oh, lalu lu mau apa kesini ? Selamatin dia ? Benci jadi cinta ?" tanya preman kurus.

"Najis! Ngapain cinta sama dia ? Payah! Mau berantem sama gue aja kabur!" jawab Andira. "Ngomong - ngomong, lu berdua ngapain dia ? Sampe bonyok gini ?"

"Dia gak mau ngasih kita duit!" jawab preman gendut.

Andira pura - pura mengangguk mengerti, "Huh, iya. Dia mah orangnya kere!"

"Trus sekarang lu mau ngapain ?" tanya preman kurus.

Andira tersenyum miring, "Gini aja deh, bang,"

Andira membuka tas ranselnya, lalu mengeluarkan tiga pisau lipatnya. Satu berwarna hitam, merah, dan biru.

"Gila! Lu mau ngapain ? Buat rujak ?" tanya preman kurus.

"Lu mau gue rujakin bang ?" tanya Andira balik.

"Weh, enggak lah. Itu semua buat apa ?"

"Kalian bertiga kan cowok, badannya lebih gede nih dari gue. Nah, ini tiga pisau kemarin baru gue asah sampe tajem banget,-"

"Trus ?" potong si preman gendut.

"Ish, lu diem dulu bang! Mau gue tusuk ke perut lu ?"

Preman gendut itu nyengir, "Ampun, lanjut deh."

"Gue pengen tes seberapa tajem nih. Salah satu dari kalian mau gue gores satu - satu. Siapa nih ?" tanya Andira.

Kedua preman itu saling bertatapan, lalu melihat Alvin. "Apa ?" tanya Alvin.

"Gini, neng. Gue sama dia kan badannya gede nih, kita juga preman, masa iya lu siksa kita. Siksa dia aja nih! Pelit!" ucap preman kurus sambil mendorong Alvin sehingga ia mendekat ke Andira.

Andira mengangguk, "Nah, bagus nih! Dia kan kurus tuh kaya lidi, gue gores dikit pasti meninggal dia!"

"Ya udah, siksa aja tuh!" ucap preman gendut.

"Ya udah deh, tapi gak disini. Oh ya, lu berdua kan belum dapet duit dari dia kan ? Gue kasih masing - masing lima ribu deh ya!" jawab Andira sambil mengeluarkan dua lembar uang lima ribu. "Eh! Tapi syaratnya, jangan palakin orang disini! Disini kan kawasan sekolah, anak - anaknya dapet uang jajan dikit!"

"Iya iya iya! Besok - besok kita gak disini!" jawab preman kurus.

"Ya udah, bye bang!"

"Iya hati - hati"

***

Andira dan Alvin sudah duduk di dalam mobil, tapi mereka belum berjalan. Sembari menunggu Alvin, Andira membenarkan penampilannya. Andira bukanlah tipe perempuan yang suka mengucir rambutnya, kecuali saat olahraga.

Andira menatap Alvin yang masih diam saja dan menatap lurus kedepan. "Kuat gak ? Udah mau meninggal beneran lo ?"

Alvin menatap Andira, "Sembarang lo!"

"Ya udah, jalan gih. Keburu gerbang ditutup."

***

Setelah kejadian tadi, Andira dan Alvin sudah mulai berbicara satu sama lain, walaupun masih canggung.

-------------

jangan lupa vote yaa, yg ngevote tambah dikit nih hehe<3

Continue Reading

You'll Also Like

26.5K 1.6K 39
"Ketika benci jadi cinta" Seflynissa Perempuan ceria dan periang.Aura Elin selalu membawa kebahagian untuk orang disekitarnya.Senyum selalu terurai...
1.3M 67K 34
AVAILABLE AT SHOPEE ALUR DAN VERSI TERBAIK HANYA ADA DI VERSI NOVEL Hanya khayalan anak SMK yang akan menginjak bangku perkuliahan dan bermimpi bert...
919K 13.4K 26
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
3.2M 159K 25
Sagara Leonathan pemain basket yang ditakuti seantero sekolah. Cowok yang memiliki tatapan tajam juga tak berperasaan. Sagara selalu menganggu bahkan...