Aliando Prilly - Fanfic Onesh...

By diaryzizi

211K 16.1K 971

Fanfic Oneshot SS 2 terusan dari Short Story Ali Prilly.. ^^ More

Buat Kamu ~ Fanfic Oneshot
Hush ~ Fanfic Oneshot
Secret Admirer ~ Fanfic Oneshot
Text Prank ~ Fanfic Oneshot
Photoshoot ~ Fanfic Oneshot
Kencan (?) ~ Fanfic Oneshoot
Cafe (?) - Fanfic Oneshot
Make Over ~ Fanfic Oneshot
Imagine - Fanfic Oneshot
Hangout ~ Fanfic Oneshot
Malam Minggu di Jakarta (1) ~ Fanfic Oneshot
Malam Minggu di Jakarta (2) ~ Fanfic Oneshot
Memory ~ Fanfic Oneshot
Drop ~ Fanfic Oneshot
Annoying Ali ~ Fanfic Oneshot
My Angel - Fanfic Oneshot
Pertemuan ~ Fanfic Oneshot
Halu ~ Fanfic Oneshot
Fine (2) - Fanfic Oneshot
Maaf ~ Fanfic Oneshot
Really Really ~ Fanfic Oneshot
Meet You ~ Fanfic Oneshot
You ~ Fanfic Oneshot
Friend, Foe or what P.2 - Fanfic Oneshot
Rindu ~ Fanfic Oneshot
New Photoshoot ~ Fanfic Oneshot
Jealous - Fanfic Oneshot
Prilly B'day ~ Fanfic Oneshot
Aliando B'day - Fanfic Oneshot
Pine ~ Fanfic Oneshoot
Sickness ~ Fanfic oneshot
~Hallo~

Missing You - Fanfic Oneshot

4.3K 472 30
By diaryzizi

Hmm, ga ada ide apapun tentang Ali Prilly, jadi buat cerita biasa aja ya.

Otakku ga nyampe buat menghubungkan mereka, karena berita beredar juga udah ga terlalu menghubungkan mereka.

Ya maafkanlah penulis yang gagal move on ini, tetap akan diusahakan untuk mencari celah agar bisa dihubungkan, saya tidak akan menyerah dengan mudah. Karena kehaluan adalah hak aku sebagai penulis.

So, ya.. 600++ followers, thankyou so much semoga kalian selalu terhibur dengan tulisan halu gue. 😘😘

~~~~~^^^~~~~~~

You're still my always happy place

~Zizi ~

~~~~~^^^~~~~~~

Ada yang masih ingat sama aku. Aku Prilly Pramono, pacar dari seorang pengusaha muda yang terkenal dan digandrungi cewe-cewe masa kini yang kepopuleran dia bisa mengalahkan aku yang notabennya adalah seorang aktris. Dia Aliando Pratama.

Setiap hari kesibukannya adalah memainkan handphonenya, jika sudah menyangkut hal tersebut Aku akan ditinggalkan begitu saja. Ia akan tenggelam dengam kesibukannya.

Seperti sekarang, kami sedang berkencan. Mungkin perlu Aku tekenin lagi, berkencan tapi kenyataannya adalah aku hanya duduk diam memperhatikan dia memainkan handphonenya. Apakah dia sadar aku dihadapan dia sekarang?

"Ali," panggilku manja jika dia sibuk sendiri seperti sekarang.

"Ehmmm."

"Kok hmm doank sih, aku mau ngomong."

"Ngomong aja aku dengerin."

Aku mendengus kesal, aku mulai memotret menggunakan handphoneku sampai aku menyalakan flash agar ia mau menoleh dan melihat kegiatanku sekarang. Anggap aku menyebalkan tapi aku hanya ingin dia memperhatikanku setidaknya dia memuji rambut baruku yang sudah kupotong walau untuk seorang lelaki tak mungkin bisa melihatnya.

"Prilly," panggilan itu akhirnya membuatku senang.

"Kamu bawa kabel charger? handphone ku mati, aku hanya bawa power bank aja."

Aku mengerutkan alis ku kesal tapi sama sekali tak berpengaruh padanya.

"Aku bakal kasih kamu kabel," Aku mengeluarkan kabel tersebut dari dalam tas.

"Tapi kamu harus temani aku hari ini, tanpa handphone!"

"Tapi!"

Sebelum dia semakin lama berbicara aku mengambil kunci mobilnya dan berjalan keluar dari cafe tersebut.

"Prilly, kamu jangan main-main."

"Siapa yang main-main? Aku hanya mau kamu menemani aku hari ini."

Dia terlihat lelah berdebat dengan ku, aku pun tidak mengambil pusing wajah kesalnya. Aku langsung masuk ke dalam kemudi mobil.

"Hari ini aku yang bawa mobilmu."

"Terserah lo pendek!" seru Ali kesal padaku. Jika ia sudah seperti itu berarti ia akan menuruto semua keinginanku walau sebenarnya terpaksa ia lakukan.

***

"Kenapa kita ke puncak?"

"Jalan-jalan, aku sudah bilang untuk menemaniku hari ini."

"Ya, apapun katamu," Ali sibuk memperhatikan jalan sesekali mengomentariku untuk melambatkan mobil karena jalan tanjakan dan belokan tajam.

Hanya perhatian seperti itu saja membuatku senang. bahkan aku sudah lupa kapan ia menemaniku seperti ini. Atau mengomentari apapun yang aku lakukan seperti sekarang.

"Ali berhenti di sini ya?"

"Iya."

"Ali lihat air terjunnya bagus!"

"Ayo selfie!" aku meloncat dari satu batu ke batu yang lain. Memanggil Ali untuk mengikutiku.

"Prilly hati-hati!" peringatan Ali terdengar di sana tapi malah membuatku makin terpancing untuk melakukan hal yang lebih. Aku berjalan kearah tepi jurang. Dengan cepat Ali menarikku ke dalam pelukannya ketika ia melihat aku hampir terpeleset.

"Pendek, aku sudah bilang untuk berhati-hati."

"Aku ga apa-apa. "

"Nggak apa-apa? kamu bilang gak apa-apa, kalau tadi aku ga narik kamu, kamu bisa jatuh, kamu bisa patah tulang, kamu malah bisa lebih parah dari ini...dan... " perasaan hangat itu kembali ketika sudah sekian lama sifat posesifnya akhirnya kembali. Ucapan Ali terhenti ketika aku memeluknya erat menyalurkan perasaanku yang sangat merindukannya.

Aku menengadah kemudian, Aku menyentuh wajahnya gemas, mencubit wajahnya gemas membuat ia menggerutu kesal. Dan membalasku dengan melakukan hal yang sama padaku.

"Dengar ya Prilly, ini terakhir kali kamu ga nurut, aku ga suka kalau kamu ga nurut."

Aku menutup mulutnya gemas. "Iya iya, janji, ga akan buat aneh aneh lagi."

"Sekarang kita jalan-jalan lagi ya."

***

Waktu sudah menunjukkan pukul 17:00 sudah dipastikan Ali akan mulai meminta kabel untuk memberi daya pada handphone nya yang hampir mati seharian. Aku duduk santai dibawah pohon dan Ali masih sibuk memarkirkan mobilnya.

Aku masih asik memainkan handphone ku sampai suara menginterupsi kegiatanku.

"Kamu main handphone kamu dan aku dilarang?"

Aku hanya tersenyum melihatnya mulai berargumen kembali. Aku menariknya mendekat juga untuk duduk di bawah mengikuti kegiatanku.

Setelah seharian ini dia menemaniku dengan gerutuan terus menerus tapi ia tak pernah lengah memperhatikanku, ia selalu marah ketika aku tersandungn atau hampir terjatuh ketika melangkah dan itu membuatku bahagia harinini. Aku memang sedang mencari perhatian yang susah untuk kudapatkan kini.

Aku menarik tangannya menjadi sandaranku, menelusupkan kepalaku ke dalam lengannya.

"Iya, aku minta maaf."

"Aku sudah boleh meminta kabel chargernya?"

Aku terdiam mendengar pertanyaannya. "Ali sudah berapa lama kita ga berdua seperti ini?"

"Kurasa kemarin kita sudah bertemu."

"O, iya, apa yang kamu ingat kalau merasa kita bertemu kemarin?

Ali terdiam seperti memikirkan apa yang terjadi. Aku tersenyum melihat ia serius memikirkan apa yang terjadi kemarin.

"Karena kamu sibuk dengan duniamu."

Ali terdiam tapi kemudian tersenyum padaku. "Kamu benar! aku sibuk."

"Jadi sekarang aku boleh pinjam kabel, aku hampir menemani seharian, aku harus mengecek sebentar saja kerjaanku."

"Kalau begitu, last picture with me," aku tersenyum dengan terpaksa Ali melayani keinginanku.

Aku merogoh tas jinjingku. "Ini," Aku melepaskan rangkulanku dan tak membuat ia merasa menyesal. Aku menyerahkan kabel tersebut. Dan ia mulai tersenyum senang memperhatikan handphone tersebut.

*Author POV*

Prilly berjalan pergi ketika melihat Ali sibuk memainkan handphone nya.

Ali menghidupkan handphone nya dan beberapa notifikasi masuk ke dalam handphone nya.

❤  likes 25,500
Prilly_Pramono Hey, dude, sibuk banget ya, sampai dia sendiri ga sadar aku fotoin dia
@ali.pratama21

❤ likes 450,000
Prilly_Pramono See, my lovely posesif bie comeback. and i'm really really miss this moment. how about u? @ali.pratama21

likes 560,000
Prilly_Pramono I hate him so much, he always annoying, he always make sad. But him still my always happy place. 💙💙💙

❤ likes 670,124
Prilly_pramono Look him! He's angry.
why are u changing? I miss u my posesif~~~ why u smartphone always number one?

Ali terdiam memperhatikan seluruh foto yang diposting oleh Prilly di sana. Seluruh komentar difoto ia tutup. Ali terdiam melihat foto-foto tersebut. Ia baru menyadari baru hari ini ia menikmati kencannya bersama Prilly.

"Prilly?" Ali menoleh tak mendapati Prilly disekitarnya sana.

Prilly sent messange

I miss you. kamu ga bakal mendengar apa yang aku katakan. makanya hanya dengan seperti ini kamu paham apa yang aku rasakan. I miss my posesif boy. Yang khawatir, yang marah, yang nyebelin, yang matanya tertuju padaku seorang.

"Prilly!" Ali berteriak mencari Prilly. Ia memutar beberapa tempat sampai akhirnya menemukan Prilly sedang bermain ayunan sendiri.

Ali memeluk Prilly erat seakan Prilly akan hilang saat itu juga.

"Kamu ke mana, jangan pernah menghilang mendadak, aku bisa gila, kamu tahu aku ga akan memaafkan diri aku sendiri kalau kamu kenapa-kenapa."

Prilly tersenyum menyentuh tangan yang memeluknya tersebut.

"O, iya, seberapa penting aku bagi kamu?"

"Number one!"

"Aku atau handphone?"

"Eh, ga ada pilihan lain?"

Prilly memanyunkan bibirnya menyentak tangan Ali dan berdiri. "Jadi kamu ga bisa milih?"

Ali tersenyum. "Hei, aku pasti pilih kamu, kalau kamu ngomong jelas tanpa hanya kode kodean aku pasti paham, kalau aku keterlaluan kali ini."
"Keterlaluan apa?"

"Mengabaikan my pendek!" seru Ali tertawa geli.

"Ali!"

"Apa pendek?"

"Jadi ga bakal milih handphone kalau sama aku kan?"

"Gak janji, karena itu semua kerjaan aku, kalau kamu mau dimanjain, kamu ngomong oke?" ucap Ali memperbaiki rambut Prilly yang di terbangkan oleh angin.

Prilly tersenyum dan memeluk Ali hangat. Prilly menengadah menatap Ali. "You're still my always happy place, no matter what, because i love you."

Ali memperbaiki rambut Prilly dan Prilly masih memeluknya erat. "I love you more than u know," Ali mengecup kening Prilly lama.

"I love you very very very very very. much!!!" seru Prilly menggemaskan membuat Ali mengunyel pipi Prilly.

"Dasar pendek!"

"Dasar posesif!"

keduanya tenggelam dalam kegiatan yang sudah lama tak mereka lakukan. Saling bersenda gurau, saling mengejek, saling memberi perhatian, saling mengatakan cinta yang kemudian akan mereka tertawakan karena sikap mereka yang begitu lucu.

~ Finish ~

.
.
.

likes 800,122
Ali.pratama21 No matter what happen, u still number one in my heart pendek. 💙🙈


.
.
.

Semoga terhibur dear my lovely followers. aku lagi mandekn dengan cerita real life Ali Prilly jadi ini aja moga kehibur. 😘😘😘

Continue Reading

You'll Also Like

40.7K 762 11
Cerita pendek Yuri X The Boys
91.3K 8.3K 14
Berawal dari Bandara, kehidupan (Namakamu) berubah secara signifikan. Hidupnya yang dulu aman-damai saja, kini selalu dibayangi dengan rasa bersalah...
1M 62.6K 36
Delissa Lois adalah seorang gadis cantik yang terkenal barbar, suka mencari perhatian para abang kelas, centil, dan orangnya kepo. tapi meskipun begi...
144K 13.1K 23
(COMPLETED) WARNING❗❗INI CERITA BXB (GAY) Jaehyun adalah malaikat kematian yang di perintahkan oleh tuannya dan memiliki kalung yang bisa melihat kap...