GOALS

By avrryl

136K 7.1K 468

[ C O M P L E T E D ✖️ Tahap Revisi ] "Kalian itu ga usah ditanya lagi, udah GOALS parah!" "Ish, apaan sih!" ... More

Prolog.
[1] Kelulusan
[2] Sang Idola
[3] Talk Like Bestfriend, Act Like Lovers
[4] Meet n' Greet
[5] Ketua OSIS dan Pujaan Hati (1)
[6] Ketua OSIS dan Pujaan Hati (2)
[7] Andira vs Alvin
[8] Gadis Sampul
[9] Jatuh Cinta
[10] Labrak?
[11] Date
[12] ArDira & KirAlvin
[13] Semakin Dekat
[14] Semakin Jauh
[15] Berantem Lagi
[16] A Weekend
[17] Sesuatu Yang Terungkap
[18] Sebuah Malam
[19] Andira, Alvin, dan Ari
[20] Boys Talk
[22] Kepedulian Yang Bisu
[23] Baik - baik saja
[24] Gudang
[25] Pisau Lipat
[26] Selalu Bersama
[27] Rahasia Alvin
[28] "Kalo gue pacarnya, lo mau apa?"
[29] Ulang Tahun
[30] Ujian dan Kesepian
[31] Prom Night
[32] Oop
[33] Beda
[34] Geng Baper
[35] Bulan dan Matahari
[36] Pergi Untuk Kembali
[37] Without Alvin
[38] Without Andira
[39] Kita yang Sekarang
[40] Dimana
[41] Hai?
[42] Forever Together
Epilog
Si Author
Geng Baper Chats

[21] A Night With Alex

2.4K 124 11
By avrryl

jgn dlu di play yaa hehe es olweys

Sekarang pukul 19.50, di kamar Alvin.

"Kenapa?"

"Andira dimana?"

"Di kamarnya, ngurung diri."

"Dia ngajak gue pergi masa. Hahah, udah tanda-tanda mau curcol panjang lebar"

"Temenin aja dia curhat, kalo perlu sampe nangis-nangis. Biar dianya tenang dikit,"

"Waduuh, gak bisa, Vin,"

"Gak bisa gimana?"

"Kalo dia nangis ntar gue khilaf meluk, besoknya gue mati dipukulin elo."

"Ck, gak papa."

"Gak papa apanya, guenya yang kena elu,"

"Gak deh. Lu mau pergi kapan ?"

"Sekarang, nih udah masuk gang rumah lo,"

"Oh siap deh, ati-ati. Andira jangan sampe lecet. Lecet dikit, muka lu yang gue lecetin!"

"Ampun bosku. Ya udah deh."

Alvin mematikan sambungan telepon dan pergi ke balkon kamarnya. Ia melihat mobil putih Alex yang sudah parkir di depan gerbang rumahnya. Tak lama kemudian, ia melihat Andira yang berjalan menghampiri sambil tersenyum.

"Sekarang gue tau. Gue tuh kasar, Alex tuh pengertian, Bang Rizky itu bijak, Marsha itu perhatian. Pantesan dia marah banget sama gue. Maaf ya, Ra."

***

mulmed play

Alex dan Andira berhenti di depan sebuah cafe kopi. Mereka tidak mau makan, karena mereka berdua sudah makan sebelumnya. Mereka hanya mau duduk dan mengobrol saja.

"Jadii..." Alex yang duluan mengeluarkan suara. "Gimana, Ra?"

"Apanya yang gimana?" tanya Andira balik.

"Alaahh, ga usah pura-pura ga tau," cibir Alex.

Andira menghela nafasnya, "Ya gimana, Lex. Gue sedih campur kasihan liat mukanya banyak luka gitu, tapi disisi lain gue masih marah dan ga suka kelakuan dia tadi."

"Hmm, bilang aja sebenernya mau bantuin tapi gengsi," goda Alex sambil menusuk pipi Andira menggunakan jari telunjuknya.

"Gue tampol ya lu,"

"Maaf ya hehe," jawab Alex. "Lalu kalian mau sampe kapan berantem? Setau gue sih, setiap kalian berantem paling lama sehari. Jadi, besok kalian-"

"Gak," potong Andira. "Gue belum bisa lupain apa yang tadi dia lakuin. Coba deh mikir, dia emang cowok sih. Tapi dia itu anak baik baik, anak ranking, ketua OSIS."

"Sabar, Ra. Mungkin baru kali ini lo lihat sisi bad boy nya dia," ucap Alex sambil menepuk pundak Andira.

line!

Alvin :
• blg rara bsk gausa brkt pagi2 kek td lg

Alex :
hah? •

Alvin :
• bilang aja bsk brkt sm alvin

Alex :
lu ngmgin apa dah •

Alvin :
• bilang aja ato ga lu balik skrg sm rara

Alex :
ampun bos huhu😭😭 •

Alvin :
• eheh sori lg emosian

Alex :
gpp •
cowo pms •

"Tadi gue ajak ketemu buat ngobrol, bukan autis," sindir Andira sambil menatap Alex dengan tatapan sok manis yang sering membuat para siswa di sekolah Andira selalu terpana.

"Heheh, iya sorry ya, Ra. Biasa, mama," jawab Alex dengan asal.

"Ortu lo udah balik dari Bogor?" tanya Andira.

"I..iyaa, udah," jawab Alex.

padahal belom

Alex mau mengatakan apa yang barusan Alvin suruh, tapi ia urungkan. "Eh, Ra. Tadi berangkat sama Alvin?" tanya nya basa basi.

"Enggak. Gue berangkat dari jam enam, naik gojek. Masih males aja liat muka dia," jawab Andira.

"HAH? Ra, seriusan lu? Biasanya juga lu dibilang ratu ngaret kan. Kenapa berangkat jam segitu sih?" tanya Alex betubi-tubi.

"Ya itu, males aja sama Alvin. Lo tau kan, gue orangnya tuh ceriwis, banyak omong. Gue ga bisa kalo di mobil diem-dieman gitu," jawab Andira sambil menyeruput teh tariknya.

"Udah tau gitu, kenapa ga bilang gue aja? Biar bareng aja elah, gue dari jam lima udah bangun," ujar Alex.

Andira terkekeh, "Anak rajin. Iya gue ga kepikiran, soalnya gue takut nanti lo bilang ke Alvin kalo gue bandel."

"Mau sebandel apapun, lo tetep diri lo. Andira tetap Andira," jawab Alex. "Besok jangan gitu ya."

"Lalu? Lo nyuruh gue berangkat sama Alvin?" tanya Andira.

"Y..ya, gak gitu juga sih. Tapi, mau kelihatan gak peduli sekalipun, dia takut lo hilang. Ortu lo udah titip Alvin buat ngejaga loh. Dua belas tahun gak sebentar, Ra. Dia punya sisi kekhawatiran tertentu juga," jawab Alex.

Andira hanya mengangguk malas.

"Terima dulu ya situasi kaya gini. Gue yakin kok kedepannya bakal lebih baik. Tahan buat duduk di mobil dan diem aja. Cuma 10 menit kok ke sekolah. Diem 10 menit masa gak bisa?" tanya Alex.

Andira segera menatap Alex dengan kejam pembunuh, "Lo kira gue satu menit diem aja bisa?"

"Ampun," ujar Alex sambil menggaruk kepalanya. "Ya gerak-gerak kaki gitu, benerin rambut, main spinner. Biar gak bosen," saran Alex.

"Ya, gue coba deh,"

"Sekarang lo ikut gue,"

"Ke ?"

"Ikut aja,"

***

"Ngapain ke toko buku?" tanya Andira.

"Beli ataupun ga beli, lo duduk di toko buku aja udah betah. Iya kan?" tanya Alex.

Andira mengangguk setuju, "Wah, lo paling tau deh, Lex. Rara seneng deh ada Alex," ucapnya sambil mencubit pipi Alex.

Merekapun menjelajahi setiap rak buku. Mulai dari kamus bahasa German, buku mewarnai anak - anak, latihan soal ujian SD, buku resep, kitab - kitab, sampai novel.

"Ra, liat nih," panggil Alex. "Cocok sama elo sekarang."

Andira melihat buku novel yang ditunjukkan Alex. Buku itu berjudul 'Aku, Benci, & Cinta' karya Wulan Fadi.

"Benci sih iya, Lex. Kalo cinta mana ada. Kalo gue cinta sama Alvin, udah dari dulu gue bilang terang-terangan," jawab Andira.

Alex tertawa. Ia segera membayangkan jika Andira suka dengan Alvin dan langsung mengungkapkannya secara terang - terangan.

"Viiiiinnnnn! Gue cinta bangeeettt sama lo! Kita pacaran yah, ya ya ya ?"

"Aleeexxx, Bang Rizkyyyy, Machaaa, gue udah jadian sama Alvin yayyy!"

"Vin, lo tau ga sih gue tuh ciiintaaaa banget sama lo!!"

"Rara suka sama Alvin parah!!"

Alex segera menggelengkan kepalanya dan menghapus semua bayangannya. "Ra, lo boleh jujur asal jangan heboh ya,"

"Hahahaha, pasti Alex ngebayangin yaa? Gak lah, Lex. Orang lagi perang dingin gini, masa gue heboh bilang cinta. Lagian gue dua belas tahun gini ga pernah suka sama dia. Sayang, tapi gak lebih dari temen!" ucap Andira.

"Kalo sama gue ?" tanya Alex.

"Sayang kok. Tapi gak lebih dari temen juga!" jawab Andira sambil merangkul Alex dengan sedikit jinjit karena Alex lebih tinggi.

Ya Tuhan kenapa hambamu yang tampan itu selalu terjebak dalam friendzone, batin Alex.

"Ya udah, gue juga sayang sama lo," ucap Alex pasrah.

Andira terkekeh, "Tanpa lo bilang juga gue tau kok. Alex, bang Rizky, Marsha, bahkan Alvin yang lagi berantem aja gue tau kalo kalian sayang sama gue. Kalo gak, kita belasan tahun ini ngapain aja ?"

"Iya Andiraaa," jawab Alex gemas sambil mengacak rambut Andira. "Heheh, ini buku jadi beli gak ?"

"Gak," Andira menggeleng. "Gue beli ini aja,"

Andira menunjukkan sebuah buku resep makanan rumahan. "Biar bisa masak. Masa cewek ga bisa masak ?"

Alex mengangguk sambil tersenyum, "Terserah lo deh. Heran gue, ortu lo chef dan punya restaurant di luar negri, tapi anaknya sendiri gak bisa masak."

"Iya, masak telur aja gosong."

"Ya ampun, haha. Alvin aja masakannya enak,"

Andira segera merubah senyumnya menjadi wajah datar, "Males denger namanya," ucapnya lalu pergi mendahului Alex.

"Eh, iya ya, lupa woy!"

***

"Makasih ya, Lex. Udah jadi Butem hari ini," ucap Andira sebelum Alex pergi.

"Butem ? Apaan tuh ?" tanya Alex bingung.

"Budak temen heheh. Kalo bucin kan budak cinta," jawab Andira.

"Haha, iya terserah deh. Sama - sama. Inget, besok ga usah berangkat sepagi tadi. Gila ya lu,"

"Hmm, mulai lagi bawelnya elu. Iya deh."

"Ya udah, gue balik yaa,"

"Bye, Lex."

Continue Reading

You'll Also Like

1.2M 60.2K 33
⚠Cerita pasaran mengandung konten diabetes Ketika ketua osis di paksa nikah sama musuh abadinya yang terkenal playboy (Sequel 1) (Cerita ini murni ta...
1.3M 67K 34
AVAILABLE AT SHOPEE ALUR DAN VERSI TERBAIK HANYA ADA DI VERSI NOVEL Hanya khayalan anak SMK yang akan menginjak bangku perkuliahan dan bermimpi bert...
3.7M 138K 67
Mylea Dewangga, gadis 16 tahun yang secara tiba-tiba dijodohkan oleh kedua orang tuanya diusianya yang masih belia. Hal itu tentu menjadi kesulitan d...
3.9M 362K 50
🔞🔞 PART MASIH LENGKAP DAN BELUM MELALUI TAHAP REVISI. Cerita komedi romantis dari guru killer dan murid yang kelakuannya absurd. Perjodohan? Mungk...