GOALS

By avrryl

136K 7.1K 468

[ C O M P L E T E D ✖️ Tahap Revisi ] "Kalian itu ga usah ditanya lagi, udah GOALS parah!" "Ish, apaan sih!" ... More

Prolog.
[1] Kelulusan
[2] Sang Idola
[3] Talk Like Bestfriend, Act Like Lovers
[4] Meet n' Greet
[5] Ketua OSIS dan Pujaan Hati (1)
[6] Ketua OSIS dan Pujaan Hati (2)
[7] Andira vs Alvin
[8] Gadis Sampul
[9] Jatuh Cinta
[10] Labrak?
[11] Date
[12] ArDira & KirAlvin
[14] Semakin Jauh
[15] Berantem Lagi
[16] A Weekend
[17] Sesuatu Yang Terungkap
[18] Sebuah Malam
[19] Andira, Alvin, dan Ari
[20] Boys Talk
[21] A Night With Alex
[22] Kepedulian Yang Bisu
[23] Baik - baik saja
[24] Gudang
[25] Pisau Lipat
[26] Selalu Bersama
[27] Rahasia Alvin
[28] "Kalo gue pacarnya, lo mau apa?"
[29] Ulang Tahun
[30] Ujian dan Kesepian
[31] Prom Night
[32] Oop
[33] Beda
[34] Geng Baper
[35] Bulan dan Matahari
[36] Pergi Untuk Kembali
[37] Without Alvin
[38] Without Andira
[39] Kita yang Sekarang
[40] Dimana
[41] Hai?
[42] Forever Together
Epilog
Si Author
Geng Baper Chats

[13] Semakin Dekat

2.3K 124 8
By avrryl

Satu hari, tiga hari, satu minggu, dua minggu, dan tiga minggu. Sudah hampir tiga setengah minggu Ari, Andira, Alvin, serta Kirana menjalin hubungan.

Ari dan Kirana juga sampai sekarang tidak tahu bahwa Alvin dan Andira tinggal dalam satu atap. Alvin dan Andira adalah penjaga rahasia yang baik.

Ya elah, emang kalo satu rumah harus saudaraan? Harus suami istri? Begitu pikir Andira.

Hari ini hari Minggu. Mereka berempat memutuskan untuk double date.

"Ha-hallo, kak?"

Seseorang yang ditelpon terkekeh kecil, "Masih aja gugup teleponan sama gue. Muka gue aja ga serem kok."

"Hehe. Iya, kak. Kenapa?"

"Udah siap belum? Gue udah mau jemput"

deg!

Andira bahkan baru bangun tidur jika tidak diteriaki oleh Alvin tadi. Ia harus bersiap dengan super cepat. "Belum kak. Mm, lima menit lagi deh. Tapi, 'lima menit' nya cewek ya kak."

"Oh, haha. Oke deh. Nanti hubungin gue aja"

"Iya"

Andira segera mematikan sambungan telepon dan melempar handphone nya ke kasurnya. Ia berlari menuruni tangga untuk sarapan. Sedangkan Alvin sudah mandi, wangi, dan duduk manis di meja makan sambil makan dengan tenang.

"Udah telat masih sempet aja makan," cibir Alvin.

Andira makan dengan segera, "Laper gue. Diem ah, gue ga mau berantem."

Ia memakan sarapannya hanya setengah, lalu berlari keluar untuk mengambil handuknya, dan berlari lagi ke kamarnya untuk mandi.

"Woy makanan lu abisin bego!" seru Alvin.

"Iya, nyet nanti gue abisin!!" balas Andira dari atas.

***

Andira turun dengan ootd seperti dibawah ini.

Alvin menatap Andira dengan aneh. "Tumben pake rok. Setau gue, setelah lo kelas 3 SD, lo ga suka pake rok."

"Biarin ah, sesekali tampil cewek dikit. Sana lo pergi jemput Kirana. Gue udah mau dijemput Ari," usir Andira.

"Karna hal kecil aja bisa ngubah kepribadian orang. Ck, bye," Alvin pun pergi duluan. Sementara Andira menunggu didepan pintu.

"Ngubah kepribadian orang. Abis pacaran, Alvin ngeselin banget tingkahnya. Jijik." gumam Andira sebal.

***

Mereka double date di cafe yang pernah Andira dan Ari datangi. Andira duduk disebelah Kirana, dan berhadapan dengan Alvin yang duduk disebelah Ari.

"Hm, gue ga pernah ngeliat Andira sama Kirana ngomong. Kaya gue dong, akrab sama Ari. Ya gak, Ri?" ujar Alvin.

"Gak," jawab Ari singkat, padat, dan jelas.

Mood Andira turun saat Alvin mengatakan itu. Ia jadi ingat kejadian sewaktu ia dilabrak Kirana. Hft, gimana mau akrab kalo dulu pernah berantem.

"Yah, jangan salah kalian. Kita akrab kok, cuma jarang ketemuan aja," ucap Kirana memecahkan suasana canggung sambil merangkul Andira.

Andira menatap Kirana bingung, tapi langsung tersenyum, "Ehe, iya tuh."

F, pencitraan~

"Eh kalo dipikir-pikir, gue sama Kirana jadian, Andira sama Ari jadian, itu kayaknya ada faktor pendukung deh," kata Alvin.

Ari mengernyit, "Faktor pendukung apaan? Ada-ada aja lu."

"Iya. Pas itu, kalo gue ga kasih tau nama Andira ke lo, pasti kalian ga bakal saling kenal," jawab Alvin. "Lalu kalo Andira ga ke toko buku sama Alex pas itu, gue ga bakal kenal Kirana," jelasnya.

"Apa hubungannya Andira beli buku sama Alex, sampe lo kenal gue, Vin?" tanya Kirana.

"Tanya aja dia," jawab Alvin sambil menunjuk Andira menggunakan dagunya.

Andira merasa angin pembawa kecanggungan mulai muncul. Ia tidak pernah berbicara dengan Kirana setelah ia kena labrak olehnya. "E-eh, itu, ini... Jadi, pas itu gue lagi ga mood dirumah karna sesuatu," ucapnya sambil menatap Alvin dengan tatapan penuh makna. Makna ngeselin.

"Lalu gue diajak Alex buat ke toko buku, karena yaa dia tau kalo surganya gue ya di toko buku. Lalu gue ga sengaja lihat mukanya kak Kirana di sampul majalah gitu. Lalu-"

"Lalu besoknya heboh gitu dirumah bilang 'Cantik kan, Vin? Cantik kan?'" potong Alvin.

Andira langsung memberi tatapan sangat tajam melebihi tajamnya pedang samurai kepada Alvin. Seakan mendapat telepati, Alvin mengerti arti tatapan Andira. Dari tatapan super tajam dari Andira, Alvin menyimpulkan bahwa Andira mengatakan, 'WOY LELE! NTAR MEREKA TAU KALO KITA SERUMAH! BODOH! BEGO!'

krik krik

"Ya maksud gue, dia naik ojol ke rumah gue cuma buat nunjukin majalah itu sambil heboh," lanjut Alvin. Lalu Andira mengangguk.

"Oh gitu. Haha. FTV banget ah. Cinta dari sampul majalah jelek," ledek Ari.

"Elu yang jelek!" balas Kirana.

Merekapun makan siang dan mengobrol di cafe itu sampai lupa waktu. Sekarang sudah pukul setengah tiga sore, dan mereka tadi berkumpul sejak jam sebelas pagi.

"Eh kemana yuk. Bosen nih," ujar Ari.

Mereka berempat memikirkan tempat yang bagus untuk jalan-jalan selain mall. Lalu Kirana berkata, "Gimana kalo ke rumahnya Alvin? Gue ga pernah ke rumahnya Alvin."

"Wah parah, pacar sendiri," ucap Ari.

deg!

Andira dan Alvin langsung mengirim tatapan yang mengandung telepati. Mungkin karena sudah terlalu lama berteman, mereka sampai bisa bertelepati.

'Woy ini gimane woy?' Andira menatap Alvin dengan tajam.

'Ya gatau! Elu aja yang mengalihkan pembicaraan!' Alvin membalasnya dengan tatapan dingin.

'Kenapa ga ke rumah ortu lo aja?' Sekarang Andira memanfaatkan alisnya untuk memberi kode.

'Gue gapunya kuncinya!' Alvin membalasnya dengan menggaruk kepalanya.

'Parah lo!' Andira menepuk jidatnya.

'Elu juga gapunya kunci rumah ortu lu kan!' Kini giliran Alvin yang menggunakan alisnya sebagai kode.

Andira berdecak sebal.

"Gimana nih? Ke rumah lu, Vin?" tanya Ari.

krik krik

Alvin dan Andira masih berpikir apa yang harus mereka lakukan. Apaan sih.

"AH!" seru Andira mendapat alasan bagus. "Rumahnya Alvin jauh dari sini. Itu tuh, gue lagi mau cari novel di Gramed. Sekalian aja yuk?"

Alvin juga menambahi, "Iya tuh. Gue juga mau beli buku latihan buat ujian. Kan semester depan kelas 12 udah mau ujian. Sekalian aja, Ri, Kir."

Untungnya, mereka gampang dibujuk.

***

"Andira suka buku, Vin?" tanya Ari sambil melihat Andira dan Kirana di rak buku lain.

Alvin mengangguk, "Iya. Tapi kita beda gitu. Gue suka buku pelajaran, dia sukanya novel."

"Elo sama Andira sebenernya apa sih? Saudara?" tanya Ari.

mampus. pertanyaan ini lagi.

Alvin menghela nafas panjang, "Kan udah gue bilang, Ri. Temen lama."

"Kok deket banget?"

"Semua butuh proses. Ya dulu kita ga sedeket ini lah. Mendekatkan yang jauh gitu," jelas Alvin sok bijak.

Sementara itu, Kirana dan Andira ada di rak buku novel. Tidak ada yang berbicara diantara mereka. Andira masih merasa canggung beda di dekat Kirana.

"Ra, Alvin suka buku juga?" tanya Kirana.

"Iya," jawab Andira dingin dengan mata yang tidak mau memandang wajah Kirana.

Ogah gua liatin, ntar kena labrak.

"Lo sama Alvin deket lama yah?" tanya Kirana lagi. Mungkin ia mencoba untuk mencari topik pembicaraan dengan Andira.

Andira memutar bola matanya dengan malas. Pertanyaan itu lagi. "Iya," jawab Andira dengan singkat lagi.

"Masih takut sama gue sejak gue ngelabrak lo?"

"Ngapain takut sama lo? Emang lo komodo?"

Kirana menghembuskan nafasnya dengan kasar.

***

[ 21.36 ]

"Kirana suka buku kaya gimana, Ra?" tanya Alvin sambil menonton TV.

"Ya mana gue tau,"

"Lah, kan elu yang sama dia tadi,"

"Ya kan gue fokus sama buku yang gue beli," jawab Andira malas.

Alvin berdecak sebal, "Kaya gini dibilang akrab?"

Andira mengangkat bahu lalu menjawab dengan acuh, "Ya mana gue tau. Kan dia yang bilang."

Disisi lain ...

Kirana sedang berbaring di kasurnya sambil stalk instagram Alvin yang jumlah fotonya 14. Ia melihat hasil jepretan Alvin. Ada pemandangan, ada fotonya bersama Alex dan Rizky, tapi yang banyak adalah,

"Andira? Kok Andira mulu sih? Seriusan ini temenan?" tanya Kirana bertubi-tubi. Iapun mengontak Ari.

Kirana :
ri, tau alamat andira? •

Ari :
• tau

Kirana :
kirimin •

Continue Reading

You'll Also Like

1.1K 184 25
"Okee, sebelum kalian bertanding merebutkan meja kantin di pojok dekat jendela. Apa ada yang ingin kalian katakan?" Seru seorang siswa yang ditunjuk...
184K 9.9K 53
Gadis cantik bernama Vanesha Josep tidak pernah menyangka bahwa birthday party sahabatnya akan terjadi insiden yg membawa dirinya kedalam sebuah pern...
3.7M 138K 67
Mylea Dewangga, gadis 16 tahun yang secara tiba-tiba dijodohkan oleh kedua orang tuanya diusianya yang masih belia. Hal itu tentu menjadi kesulitan d...
826K 52K 36
genre: comedy-romance Memiliki konflik yang ringan karena saya tidak pandai membuat konflik. Follow, vote dan coment. Terima kasih sudah mau membaca ...